Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Peningkatan Ketrampilan Peternak Susu Perah dalam Proses Penanganan Pemerahan Susu di Mitra Produksi Susu Pasteurisasi Berbasis Teknologi Medan Pulsa Listrik Tegangan Tinggi Feby Erawantini; Budi Hariono; Azamataufiq Budiprasojo; Trismayanti Dwi Puspitasari
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2394

Abstract

Susu merupakan bahan pangan sempurna karena mempunyai nilai gizi lebih baik dibandingkan dengan nilai gizi sumber pangan lainnya. Produk susu mempunyai sifat tidak tahan lama dan mudah rusak (perishable food) dan berpotensi mengandung bahaya (potentially hazardous food/PHF). Susu diperah dari ambing ternak sehat tidak bebas dari mikroba dan mengandung sampai 500 organisme/ml, jika ambing pada ternak sakit maka jumlah mikroorganisme dapat meningkat menjadi 20.000 mikroorganisme/ml. Ambing susu ternak dapat menjadi sumber pencemaran mikroorganisme, karena mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang sedikit agak jauh kedalam puting yang tidak tertutup dan biasanya dalam kondisi basah. Mikroorganisme terbawa sebagai sumber pencemaran, ketika susu mulai diperah, bagian pertama dari pemerahan biasanya dibuang karena dapat mengandung hingga 50.000 mikroorganisme/ml. Sumber pencemaran lain dapat berasal dari lingkungan kandang (lantai, udara, debu dan air), tubuh dan kotoran kambing, pakan, peralatan pemerahan, pekerja, pencemaran selama penyimpanan dan pemasaran. Kandungan mikroorganisme pada susu merupakan fungsi dari waktu, penanganan susu menentukan jenis mikroorganisme yang terbawa, sedangkan suhu penyimpanan menentukan kecepatan perkembangbiakan mikroorganisme. Kualitas bahan baku susu menjadi faktor utama keberhasilan penerapan teknologi pasteurisasi susu metode medan pulsa listrik tegangan tinggi. Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba adalah Total Plate Count (TPC) sesuai SNI 2897-2008. Hasil yang diperoleh dengan menerapkan SOP pemerahan susu diperoleh jumlah mikroba pada susu segar sebesar 6,91 x 102 cfu/ml dan hasil susu yang telah dipasteurisasi dengan teknologi HPEF sebesar 1,96 x 102 cfu/ml atau menurunkan total mikroba sebesar 76%.
ANALISA KELAYAKAN USAHA YOGURT DIPETERNAK SAPI PERAH DESA KEMUNING LOR Wahyu Suryaningsih; Aulia Brilliantina; Irene Ratri Andia Sasmita; Budi Hariono; Rizza Wijaya
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.2978

Abstract

Adanya pandemic covid 19, menyebabkan 30 % susu segar yang diproduksi peternak sapi perah desa Kemuning lor, kabupaten Jember tidak terjual, sehingga peternak mengalami kerugian sebesar Rp. 150.000, setiap hari.  Sedangkan peternak tidak mempunyai pengetahuan untuk memanfaatkan susu menjadi produk olahan susu yang mempunyai masa simpan lama. Disisi lain susu merupakan bahan pangan yang mudah rusak, sehingga susu tersebut hanya dikonsumsi keluarganya dan diberikan kepada anak sapi.   Kegiatan  pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada peternak sapi perah  ini bertujuan untuk  meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membuat  yogurt  dan menghitung analisa kelayakan usaha produksi yogurt.  Hal ini agar susu yang tidak terjual dapat menjadi produk olahan susu yang bernilai ekonomis dan tahan lama,  dapat dijadikan sebagai deversivikasi usaha sehingga  akan  meningkatkan pendapatnya.  Metodologi kegiatan  dilakukan  secara bertahap yaitu   Observasi, Sosialisasi, Pelatihan terdiri demontrasi pembuatan yogurt dan perhitungan  analisa kelayakan finasial usaha produksi yogurt.  Hasilnya menunjukkan bahwa   peternak sapi perah telah dapat membuat yogurt dengan baik. Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usahanya , jika memproduksi yogurt sebanyak 15 kali dalam sebulan  dengan kapasitas 10 L susu segar akan menghasilkan  keuntungan Rp 2.219.777,78 / bulan, laju keuntungan 62,4, B/C Ratio 1,62, nilai BEP produksi 3.564 kemasan berkapasitas 120 mL atau senilai  Rp. 130.254,66