Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN MANAJEMEN KELOMPOK TANI JAMUR TIRAM DESA LUWUS TABANAN I Gede Widhiantara; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Putu Wida Gunawan
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 5 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.366 KB) | DOI: 10.31940/bp.v5i1.1022

Abstract

Budidaya jamur tiram menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Bisnis ini merupakan salah satu usaha yang menyediakan bahan pangan sehat tanpa tercemar zat kimia. Dengan semakin sadarnya masyarakat akan kesehatan, permintaan jamur khususnya jamur tiram meningkat di pasaran. Di Desa Luwus, Kecamatan Buriti, Kabupaten Tabanan, Bali terdapat beberapa usaha budidaya jamur diantaranya usaha budidaya jamur tiram I Ketut Padma dan I Nyoman Sudarta. Dalam perkembangannya, kelompok pembudidaya tersebut memiliki kendala dalam usaha pengolahan jamur mentah, pemasaran, manajemen keuangan, dan pengelolaan limbah baglog. Program ini memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan tujuan dicapainya empat luaran yaitu: 1) peningkatan keterampilan pengolahan jamur mentah menjadi jamur olahan siap dikonsumsi, 2) peningkatan kemampuan memasarkan produk olahan jamur secara online dengan memanfaatkan e-commerse, 3) peningkatan manajemen keuangan dengan pembukuan sederhana, 4) Peningkatan keterampilan dalam pengolahan limbah baglog yang bernilai guna dan bernilai jual. Melalui pendampingan yang dilakukan, anggota tani telah mampu membuat beberapa macam olahan jamur tiram seperti bakso jamur, sate jamur, cah, plecing, rendang serta berbagai varian rasa kripik jamur krispi dengan kemasan yang lebih baik. Sebelum diberikan pendampingan penjualan produk khusunya kripik dan jamur segar hanya dilakukan secara offline, sekarang telah mampu memasarkan secara online dengan program e-commerce dan membuat pembukuan sederhana dengan aplikasi pengolah angka. Limbah baglog yang sebelumnya dibiarkan menumpuk sekarang telah mampu diolah dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan media tanam berbagai bibit tanaman holtikultura. Oyster mushroom cultivation is a promising business. This business aims to provide healthy food ingredients without being contaminated with chemicals. With more public awareness of health, demand for mushrooms, especially oyster mushrooms, is increasing in the market. In Luwus Village, Baturiti Sub-district, Tabanan Regency, Bali, there are several mushroom cultivation efforts including the cultivation of oyster mushrooms owned by I Ketut Padma and I Nyoman Sudarta. In their development, the group of farmers have constraints in the business of processing raw mushrooms, marketing, financial management and baglog waste management. This program provides a solution to overcome the aforementioned problems with four expected outcomes: 1) improved processing skills of raw mushrooms into processed mushrooms that are ready to be consumed, 2) increased ability to market processed mushroom products by utilizing social media and e-commerce 3), improved financial management with simple bookkeeping, and 4) increased skills in baglog waste processing which are valuable and worth selling. After mentoring, farmer members have been able to make several kinds of processed oyster mushrooms such as mushroom meatballs, mushroom satay, cah, plecing, rendang and various flavors of crispy mushroom chips with better packaging. Before being given assistance in product sales, especially fresh chips and mushrooms, it was only done offline, now it has been able to use online e-commerce programs and make simple bookkeeping with spreadheet processing applications. Baglog waste which was previously left to accumulate now has been able to be processed and utilized as organic fertilizer and planting media of various horticultural plant.