Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19 DI TUBAN Anggraeny Puspaningtyas; Ahmad Adhi Suprayitno
REFORMASI Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v11i2.2732

Abstract

The COVID-19 pandemic has had negative implications for the domestic economy such as decline in public consumption and purchasing power, decline in company performance, threats to the banking and financial sector, and the existence of MSMEs. On the corporate aspect, this pandemic has disrupted the performance of companies, especially those engaged in the trading sector. By looking at the current situation and not sure when the pandemic will end, local governments can help MSME actors by providing assistance according to the needs of each MSME actor. As is the case in Tuban Regency where MSME actors are required to be more sensitive and able to innovate quickly. This empowerment of MSME actors needs to be done, for the following three reasons. First, because the UMKM actors in Tuban Regency are suspected to still have not mastered the product marketing mechanism that is in accordance with market demands in the postmodern era as it is today. Second, because of the development of changes in consumer behavior that MSME actors need to understand so that they can produce products that are truly in accordance with the needs and desires of the market. Third, because the competitive climate for products produced by MSME actors tends to be more stringent, thus requiring breakthrough steps from MSME actors themselves to be able to take advantage of technology. Micro-enterprises and village governments need a survival strategy to maintain production and marketing stability. Therefore, an analysis related to community empowerment through MSMEs is needed to maintain economic stability after the Covid-19 pandemic in Tuban Regency.
PELAKSANAAN PROGRAM KALIMASADA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN MEDOKAN SEMAMPIR Ahmad Adhi Suprayitno
ABDIMAS Vol 2 No 06 (2022): PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan program magang MBKM-A Dispendukcapil yang dilaksanakan di Kelurahan Medokan Semampir oleh mahasiswa Untag Surabaya. Kegiatan magang ini bertujuan selain untuk membantu mengoptimalkan pelayanan publik melalui program KALIMASADA dikelurahan Medokan Semampir juga sebagai kelompok mahasiswa yang menjembatani antara warga dengan pemerintah melalui program yang dijalankan selama magang MBKM-A di Kelurahan Medokan Semampir. Program magang ini dilaksanakan dengan fokus pada pendampingan RT/RW dalam menyelesaikan permsalahan-permsalahan yang dihadapi warga terkhusus untuk adminduk. Dalam pelaksanakan program magang MBKM-A mahasiswa Untag Surabaya berkolaborasi dengan Ningminduk kelurahan Medokan Semampir yang berjumlah dua orang. Mahasiswa mejalankan program sosialisasi sadar adminduk dari selebaran poster menarik. Hasil pelaksanaan program magang MBKM-A di Kelurahan Medokan Semampir menunjukan bahwa masyarakat dapat memahami alur dari kepengurusan data secara mandiri melalui aplikasi Klampid atau melalui RT/RW. Bagi mahasiswa program ini sangat berdampak untuk kedepannya ketika sampai pada dunia kerja serta menambah banyak wawasan mahasiswa yang nantinya bisa bermanfaat bag akademisi lain.
IMPLEMENTASI WEBSITE DESA WATESWINANGUN GUNA PENINGKATAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MELALUI PPK ORMAWA BEM UNTAG SURABAYA Mita Octaviani; Ahmad Adhi Suprayitno; Tarisa Ikhtiara; Ivandanu Yarzuqu
ABDIMAS Vol 2 No 05 (2022): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Wateswinangun merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Lamongan Jawa Timur yang memiliki komitmen untuk mengembangkan keterbukaan informasi publik. Akan tetapi, dalam sistem pemerintahan tingkat desa masih terdapat kendala untuk menuju pemerintahan digital atau E-Government, yaitu administrasi kependudukan, pengarsipan, dan publikasi informasi yang masih menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu, BEM Untag Surabaya melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) memberikan solusi dengan membangun dan mengembangkan inovasi Layanan Mandiri berbasis Website Desa yang dibutuhkan dan userfriendly. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk atau pola kerja Perangkat Desa dengan menggunakan teknologi informasi dan meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu dan jumlah layanan kelembagaan Desa atau Kelurahan. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Wateswinangun dimulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan. Adapun luaran yang dihasilkan dari PPK Ormawa Bem Untag Surabaya berjumlah 2 (dua) luaran, yaitu: luaran wajib antara lain: (1) Buku Pengembangan Soft skills Tematik, (2) ringkasan eksekutif, (3) media publikasi elektronik berupa video yang diunggah di kanal YouTube Perguruan Tinggi, kanal Ormawa, atau kanal lain yang dapat diakses publik, dan (4) poster, serta profil hasil pelaksanaan program. Selain luaran wajib, kegiatan ini juga memiliki luaran tambahan, yaitu: (1) produk riil dan manual prosedur berbasis Website Desa, (2) artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional, dan (3) publikasi media massa.
OPTIMALISASI IMPLEMENTASI PROGRAM KALIMASADA DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN MEDOKAN SEMAMPIR Ahmad Adhi Suprayitno
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 2 No. 05 (2022): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan penelitian pada Dispendukcapil yang dilaksanakan di Kelurahan Medokan Semampir bertujuan untuk mengetahui bagaimana optimalisasi pelayanan publik melalui pelaksanaan program KALIMASADA di kelurahan Medokan Semampir. Pelaksanaan program KALIMASADA ini dilaksanakan dengan fokus peran RT/RW dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi warga terkhusus untuk Adminduk (Administrasi Kependudukan). Dalam penelitian pelaksanaan program KALIMASADA ini dilakukan di Kelurahan Medokan Semampir menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan pengamatan pada cara masyarakat dan aparatur pemerintahan di Kelurahan Medokan Semampir menunjukan kepada masyarakat agar dapat memahami alur dari kepengurusan data secara mandiri melalui aplikasi Klampid atau melalui RT/RW.
PENGELOLAAN DANA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WATESWINANGUN KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN Ahmad Adhi Suprayitno; Yusuf Hariyoko; M. Kendry Widiyanto
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 06 (2023): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Pengelolaan Dana Desa di desa wateswinangun. Salah satu desa di Jawa Timur yang telah menerapkan Siskeudes dan sistem berbasis Website yaitu Desa Wateswinangun dengan tujuan agar dapat lebih mudah dalam proses peneglolaan dana desa terkhusus untuk pemberdayaan masyarakat. Desa Wateswinangun telah menjalankan proses perencanaan, pengelolaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban dalam mengelola keuangan desa dengan melibatkan lembaga BPD serta perwakilan tiap kelompok masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti ingin memecahkan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek peneliti pada sekarang berdasarkan fakta- fakta yang ada dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan Bahasa yang diperoleh dari observasi, wawancara serta dokumen. Hasilnya adalah (1) Pemerintah desa dalam proses perencanaan membuat rancangan terlebih dahulu baru kemudian dimusyawarahkan bersama masyarakat (2) Pengelolaan dana desa saat ini diketahui berfikus pada program prioritas sebagaimana visi dari pemerintahan Jokowi, (3) Penatausahaan dilakukan oleh pemerintah desa dengan mencatat segala keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran, (4) Pelaporan dilakukan secara rutin untuk pemerintah daerah, hal ini dilakukan juga melalui Siskeudes dan lebih sering sjjecara manual dan (5) Pertanggungjawaban dilakukan secara terbuka mengundang masyarakat perwakilan untuk disampiakn pertanggungjawaban kinerja pemeirntah desa selama satu periode diseratai dengan bukti pendukung.