Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENYEMPURNAAN DESAIN BANGUNAN PELIMPAH CILEUWEUNG DENGAN UJI MODEL HIDRAULIK FISIK Sarwono Sarwono; Kirno Kirno
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 5, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.486 KB) | DOI: 10.32679/jth.v5i2.306

Abstract

TEKNOLOGI REBOISASI TEPAT GUNA SALAH SATU ALTERNATIF KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI WADUK WONOGIRI Kirno Kirno; Sarwono Sarwono
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.418 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.246

Abstract

Peningkatan Debit Saluran Banjir Sedayu Lawas Dengan Modifikasi Inlet Sarwono Sarwono; Kirno Kirno
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.494 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.500

Abstract

Bengawan Solo bagian hilir khususnya di daerah Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik hampir setiap tahun terjadi banjir, khususnya pada musim hujan. Sebetulnya sudah dilakukan upaya pengendalian banjir, salah satunya berupa saluran pengelak banjir (flood way) dari desa Plangwot sampai Brondong dengan panjang kurang lebih 12,30 km. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengalirkan sebagian debit banjir di Bengawan Solo langsung ke laut Jawa. Kapasitas flood way direncanakan mampu mengalirkan debit dari Bengawan Solo sebesar 640 m3/s. Dari pengamatan di lapangan banjir ternyatamasih tetap terjadi. Ada beberapa faktor penyebab antara lain: posisi mulut flood way diperkirakan kurang miring ke kanan terhadap arah aliran, pintu pengambilan kurang lebar, alur di beberapa ruas flood way terdapat endapan sedimen, dan kemungkinan adanya pengaruh pasang surut air laut. Untuk mengkaji pembagian debit flood way ini sudah sesuai dengan rencana dan untuk meningkatkan kapasitas ke flood way, maka perlu diadakan modifikasi yang sebelumnya diuji dengan uji model hidraulik fisik. Dari hasil uji model hidraulik fisik, kondisi eksisting ternyata menunjukkan pembagian debit tidak sesuai rencana. Setelah diadakan modifikasi perubahan bentuk mulut flood way serta menambah pelimpah berupa bendung tetap yang berada di sisi kanan dan kiri inlet gate, terjadi penambahan debit masuk ke flood way, sehingga upaya pengendalian banjir menjadi lebih baik.
Analisis Angkutan Sedimen Floodway Sedayu Lawas Di Bengawan Solo 10 Tahun Pasca Pelaksanaan Sarwono Sarwono; Harianto Harianto; Ibnu Suprianto
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 3, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2202.648 KB) | DOI: 10.32679/jth.v3i2.271

Abstract

Uji Model Fisik Optimalisasi Kapasitas Debit Inlet Rawa Jabung Sarwono Sarwono; Kirno Kirno
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.037 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i1.274

Abstract

USAHA MEREDUKSI BANJIR DI BENGAWAN SOLO HILIR Sarwono Sarwono
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1709.181 KB) | DOI: 10.32679/jsda.v9i1.365

Abstract

Bengawan Solo Hilir yang terletak di Wilayah Provinsi Jawa Timur memiliki sumber daya strategis, yaitu sebagai pemasok air yang sangat besar di Jawa Timur. Di sisi lain permasalahan yang terjadi di Bengawan Solo Hilir adalah banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu diperlukan upayaupaya untuk penanggulangannya. Salah satu upayanya adalah dengan memanfaatkan rawa Jabung sebagai waduk retensi yang dilengkapi dengan inlet dan outlet, dikombinasikan dengan pembangunan bendung gerak Babat (Babad Barrage) dan saluran pengelak banjir (flood way) Sedayu Lawas yang berfungsi untuk mengalihkan sebagian debit banjir Bengawan Solo dialirkan langsung ke Laut Jawa. Dengan ketiga fungsi bangunan pengendali banjir tersebut diharapkan mampu mereduksi banjir di Bengawan Solo khususnya bagian hilir. Namun saat ini dengan kombinasi bangunan air tersebut di atas belum mampu mereduksi banjir sebagaimana yang diharapkan. Maka diperlukan usaha untuk meningkatkan kapasitas debit aliran salah satunya melalui saluran banjir Sedayu Lawas dengan jalan memodifikasi inletnya.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT WAYANG SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN DESAIN DAN PRODUKSI KRIA KULIT SMK NEGERI PACITAN Sarwono Sarwono
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 6 No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.338 KB) | DOI: 10.21067/jip.v6i1.1082

Abstract

AbstrakPenyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk Meningkatkan kemampuan membuat wayang melalui  Pembelajaran Explicit Instruction kelas XII Paket Keahlian Desain dan Produksi Kria Kulit SMK Negeri Pacitan, di semester gasal Tahun pelajaran 2014/2015. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran oleh guru; dan (2) Mengetahui kemampuan siswa dalam membuat wayang setelah menggunakan Pembelajaran Explicit Instruction. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, di mana masing-masing-masing siklus terdiri 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Masing-masing siklus terdiri dari empat pertemuan. Hasil data penelitian diperoleh melalui praktek produktif membuat wayang kulit disertai dengan lembar pengamatan siswa. Data pengelolaan pembelajaran oleh Guru diperoleh dari lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. Hasil penelitian siklus 1 menunjukkan bahwa dari jumlah 22 siswa  yang sudah memperoleh nilai ketuntasan belajar 80 baru sejumlah 7 siswa. Rata-rata nilai pada evaluasi formatif tersebut adalah 74,61.  Dari angket motivasi siswa diperoleh total skor sebanyak 562, rata-rata skor sebesar  31,09. termasuk dalam kriteria suka.Pembelajaran pada siklus 2 dengan menerapkan Pembelajaran Explicit Instruction diperoleh data dari jumlah 22 siswa seluruhnya sudah memperoleh nilai ketuntasan belajar. Rata-rata nilai pada evaluasi formatif tersebut adalah 83,43. Dari data skor yang diberikan oleh Observer yaitu 42 yang berarti masuk dalam kriteria Sangat Baik. Angket motivasi siswa diperoleh total skor sebanyak 818 rata-rata skor sebesar  37,18. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus 2 termasuk dalam kriteria sangat suka sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian maka hipotesis yang menyatakan bahwa Pembelajaran Explicit Instruction sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan  membuat wayang  pada siswa Kelas XII Paket Keahlian Desain dan Produksi Kria Kulit SMK NegeriPacitan tahun pelajaran 2014/2015 terbukti kebenarannya. Kata Kunci:Efektifitas, Kemampuan, Wayang.
Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan (Studi di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek) Bambang Setiyono; Sarwono Sarwono; Hermawan Hermawan
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 3 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.466 KB)

Abstract

KHDTK Cikampek merupakan kawasan hutan yang difungsikan untuk tempat penelitian dan pengembangan kehutanan. Dalam perkembangannya, kawasan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata bagi masyarakat sekitar. Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan (Pusprohut), sebagai pengelola kawasan merespon dinamika perkembangan yang terjadi dengan mewacanakan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan. Pengembangan kawasan dilakukan agar kegiatan wisata dapat dikelola sekaligus dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis proses perencanaan pengembangan kawasan, 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan, 3) aktor yang terlibat dalam proses perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek melalui tahapan 1) Penyiapan Kondisi Pemungkin, 2) Kajian Studi Pengembangan Potensi dan Program Wisata, serta Kajian Feasibility Pengusahaan Wisata, 3) Penyiapan Sumberdaya Manusia, 4) Penguatan Kelembagaan, 5) Penyiapan infrastruktur dan fasilitas, 6) Penyusunan Program, 7) Sosialisasi, 8) Pelaksanaan dan Implementasi Kegiatan, 9) Monitoring dan Evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan pengembangan kawasan adalah faktor sumberdaya manusia, faktor lingkungan, faktor kebijakan, serta faktor dana dan anggaran. Pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan adalah Pemerintah, akademisi dan masyarakat. Pemerintah adalah Pusprohut sebagai pengelola, Disbudpar, akademisi tim pengkaji dari universitas, serta masyarakat sekitar kawasan. Pemerintah memiliki peran yang penting khususnya di bidang pembuatan kebijakan, akademisi menjadi konsultan pembantu dan masyarakat dapat memberikan masukan, saran serta pemikiran dalam proses perencanaan melalui diskusi atau pertemuan. Kata Kunci: perencanaan, wisata alam, pendidikan lingkungan, kawasan hutan, stakeholders.
Implementation of Fisherman Insurance Assistance Program in South Buton Regency, Southeast Sulawesi Province La Ode Yusran Syarif; Sarwono Sarwono; Imam Hanafi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 22 No. 3 (2019)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the policy of Maritime and Fisheries Ministry No. 18/2016 on Insurance Protection of Risk for Fisherman, Fish Cultivator, and Salt Farmer is presented in a program in the form of Fisherman Insurance Premium Assistance carried out by the Directorate General of Capture Fishery and Regency/Municipal Maritime and Fisheries Agency all over Indonesia, one of which is South Buton Regency Maritime and Fisheries Agency which becomes the object of this research. Fisherman Insurance Premium Assistance Program is a program to protect small and traditional fishermen. The research used was qualitative method aiming to describe the implementation of Fisherman Insurance Premium Assistance Program and then it was analyzed using Edward III implementation model. The findings showed that the program implementation had not run well resulted from the factors, such as the Socialization carried out by South Buton Maritime and Fisheries Agency had not been maximal, the limitedness of either staff resources or budgeting, and there was no fishermen data update with the result that in data validation process a great number of benefit receiver candidates who had registered could not be proposed to receive this program.  
Performance Testing of Indonesian Hydrocarbon Refrigerants N. P Tandian; A Suwono; A. D Pasek; T Hardianto; T. A Soelaiman; B. T Prasetyo; Sarwono Sarwono; Kafi'uddin Kafi'uddin
Mesin Vol. 14 No. 1 (1999)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In conjunction with the CFC phase out, IURC-ES ITB has been concentrating its research of HC refrigerant on 'propane natural butane' (PNB) refrigerant. The test results obtained in IURC-ES ITB during the development of the PNB refrigerant showed that PNB has better performance than PIB and CFC-12. The field tests of PNB also showed the similar results. Recently, to reconfirm the previous test results, the performance of PNB, PIB and CFC-I2 were compared in a series of performance tests in the LTMP Serpong. The tests also show that PNB consistently has better performance compared to PIB and CFC-12. This paper also reports the current development of PNB refrigerant in IURC-ES ITB.