Djoeli Satrijo
Departemen Teknik Mesin, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN BERBASIS DOMAIN WAKTU Rif'an Rif'an; Achmad Widodo; Djoeli Satrijo
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 3 (2014): VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1088.408 KB)

Abstract

Sistem transmisi daya yang menggunakan roda gigi telah banyak digunakan pada berbagai jenis penggerak, putaran roda gigi akan menghasilkan gaya kontak antar gigi dan gaya kontak tersebut dapat membuat kerusakan pada permukaan gigi kemudian berlanjut pada kerusakan pitting dan berujung pada kerusakan yang parah. Untuk menghindari kerusakan roda gigi yang lebih parah dibutuhkan perawatan prediktif, salah satu perawatan prediktif dengan menggunakan sinyal getaran. Dari masalah inilah penlitian tentang roda gigi dilakukan, penelitian gearbox ini bertujuan menganalisis spectrum getaran dan karakteristik sesuai dengan jenis kerusakan roda gigi pada gearbox dengan secara eksperimen. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat uji test-rig gearbox, dimana gearbox ini mempunyai rasio 1:2. Gear yang di uji adalah gear yang kecil, dengan menvariasikan menjadi empat yaitu : kondisi roda gigi 1 normal, kondisi roda gigi 2 aus, kondisi roda gigi 3 patah setengah gigi dan kondisi roda gigi 4 patah satu gigi. Data yang diambil pada putaran poros roda gigi konstan 2000 rpm.Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan putaran 2000 rpm, hasil eksperimen diperoleh paduan antara frekuensi, amplitude dan time. untuk roda gigi normal memiliki amplitude cukup kecil yaitu 0.001 volt yang tingginya seragam. Berbeda untuk roda gigi rusak yang jauh lebih besar amplitudenya, untuk roda gigi aus memiliki amplitude 0.17 volt, roda gigi patah setengah gigi 0.19 volt dan  roda gigi patah setengah gigi 0.21 volt
PERANCANGAN DAN ANALISIS TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN AUXILIARY STEAM PADA COMBINED CYCLE POWER PLANT Muchammad Akbar Ghozali; Djoeli Satrijo; Toni Prahasto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4, NOMOR 2, APRIL 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.481 KB)

Abstract

Pada combined cycle power plant terdapat berbagai jalur pipa yang memiliki fungsi berbeda-beda. Salah satunya adalah sistem perpipaan auxiliary steam yang berfungsi sebagai steam seal turbin dan proses desalinasi air laut dimana fluida berupa uap didapat dari main pipe (high and low pressure) dan auxiliary boiler. Perancangan sistem perpipaan yang dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap komponen sistem perpipaan berdasarkan standar ASME B31.1 Power Piping. Hasil perhitungan diinput kedalam Software Caesar II untuk mendapatkan tegangan code agar mengetahui rasio tegangan dimana tegangan tertinggi berada dibawah tegangan yang diizinkan. Analisis tegangan menggunakan Software Ansys berdasarkan intensitas tegangan maksimum terhadap tegangan luluhnya. Hasil analisis tegangan code tertinggi menggunakan Software Caesar, didapatkan nilai tegangan sustain sebesar 16.245,5 kPa dibandingkan tegangan yang diizinkan sebesar 117.900 kPa dengan rasio 13,8 %. Tegangan occasional sebesar 26.970,6 kPa dibandingkan tegangan yang diizinkan sebesar 135.585,4 kPa dengan rasio 19,9 %. Tegangan Displacement sebesar 54.053,5 kPa dibandingkan tegangan yang diizinkan sebesar 279.120,6 kPa dengan rasio 19,4 %. Hasil analisis tegangan code ini akan menghasilkan nilai intensitas tegangan maksimum berdasarkan teori kegagalan. Nilai intensitas tegangan maksimum pada Software Ansys akibat tekanan internal sebesar 69.092 kPa, akibat beban sustain sebesar 125.590 kPa, akibat beban occasional sebesar 108.500 kPa, dan akibat beban operasional 146.720 kPa. Nilai intensitas tegangan maksimum akan dibandingkan dengan tegangan luluhnya yaitu 241.316,50 kPa dan harus berada dibawah tegangan luluhnya.
PERANCANGAN GEAR TEST RIG DENGAN PEMBEBANAN PRE TWIST Ahmad Abdul Rozak; Djoeli Satrijo; Achmad Widodo
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 3 (2014): VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.951 KB)

Abstract

Roda gigi adalah bagian dari mesin  yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya, mengubah kecepatan putar poros, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya dari satu komponen mesin ke komponen lainnya. Roda gigi merupakan komponen yang paling banyak digunakan dari jenis penggerak mekanis lainnya dikarenakan memiliki beberapa kelebihan, yaitu; tidak ada slip, efisiensi tinggi, mampu untuk menahan beban lebih, perawatannya relatif mudah, susunannya kompak, umur dan reliabilitasnya tinggi. Namun, dalam praktiknya, roda gigi banyak mengalami failure yang disebabkan oleh fatik karena fluktuasi gaya kontak gigi dan cacat roda gigi. Salah satu cara untuk mengetahui dan mendeteksi kerusakan pada roda gigi adalah dengan melakukan pemantauan spektrum getaran.untuk mengetahui kondisi roda gigi dari data respon getaran yang diukur. Untuk meneliti respon getaran dibutuhkan alat uji roda gigi yang dikenal gear test rig. Penelitian ini bertujuan untuk merancang gear test rig yang akan digunakan untuk mengetahui dan mendeteksi gangguan atau kerusakan pada roda gigi dengan analisa spektrum getaran. Penelitian ini hanya difokuskan pada perancangan gear test rig. Perancangan roda gigi alat gear test  rig merujuk pada perancangan Gustav Niemann karena di pakai sebagai acuan standar internasional ISO untuk membuat roda gigi. Metode perancangan morfologi digunakan dalam perancangan produk gear test rig untuk menghasilkan varian konsep produk, yang kemudian dipilih berdasarkan point tertinggi. Dari hasil perancangan tersebut dihasilkan prototipe alat gear test rig yang aman, kuat, murah dan mudah perakitan dengan umur roda gigi hingga 5.4 hari
PEMODELAN SINYAL GETARAN YANG DISEBABKAN OLEH CACAT PADA RING LUAR DARI BANTALAN SILINDER Cahaya Ramadhan; Achmad Widodo; Djoeli Satrijo
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 1, No 4 (2013): VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2013
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.397 KB)

Abstract

Roller bearing is a very important component for almost all forms of machinery. Because of the widespread use and importance, their failure is most often the cause harm and breakdown. Diagnosis of damage to rolling element bearing usually done using vibration analysis with the detect the characteristic frequency of bearing defect generated due to interaction with the rolling elements. This study was conducted to model and diagnose cylindrical bearing damage. An analysis of vibration signals from a rolling element defect through a single point on the outer ring bearing cylinder using ANSYS FEA software has been done. Bearing is modeled and compared with bearing without defect with the bearing who have a variety of different defect sizes. Defects makes the vibration signal that occurs in the outer ring cylindrical bearing without defect and with defect produce differences in peak amplitude.
PEMODELAN SINYAL GETARAN YANG DISEBABKAN OLEH CACAT PADA RING LUAR DARI BANTALAN SILINDER Cahaya Ramadhan; Achmad Widodo; Djoeli Satrijo
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 1, No 4 (2013): VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2013
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.397 KB)

Abstract

Roller bearing is a very important component for almost all forms of machinery. Because of the widespread use and importance, their failure is most often the cause harm and breakdown. Diagnosis of damage to rolling element bearing usually done using vibration analysis with the detect the characteristic frequency of bearing defect generated due to interaction with the rolling elements. This study was conducted to model and diagnose cylindrical bearing damage. An analysis of vibration signals from a rolling element defect through a single point on the outer ring bearing cylinder using ANSYS FEA software has been done. Bearing is modeled and compared with bearing without defect with the bearing who have a variety of different defect sizes. Defects makes the vibration signal that occurs in the outer ring cylindrical bearing without defect and with defect produce differences in peak amplitude.
ANALISIS RANGKA ROADBIKE DENGAN MATERIAL KOMPOSIT KARBON DAN BAJA MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Victor Brilliant Loppies; Djoeli Satrijo; Ojo Kurdi
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 2 (2022): VOLUME 10, NOMOR 2, APRIL 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini penggunaan sistem transportasi sudah menjadi gaya hidup di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, Hal tersebut dapat dilihat pada aktivitas kegiatan bersepeda yang hanya digunakan untuk kebutuhan jarak dekat, olahraga, berkumpul bersama teman, dan pengembangan minat. Beberapa jenis sepeda yang umum digunakan oleh masyarakat adalah sepeda lipat, sepeda gunung atau MTB, sepeda fixie, sepeda kota, sepeda BMX, sepeda hybrid, sepeda tandem, dan road bike (sepeda balap). Dampak positif dari perkembangan teknologi memungkinkan para produsen rangka sepeda dapat menentukan jenis material rangka sepeda yang akan digunakan. Jenis material umum yang sering digunakan dalam membuat rangka sepeda adalah baja, baja dinilai mudah didapatkan dan mudah untuk dilakukan proses produksi. Penggunaan material karbon komposit pada rangka sepeda memiliki banyak kelebihan namun juga kekurangan yang harus diperhatikan dalam desainnya. Di antara kerugiannya,  resistensi dampak yang buruk dapat menyebabkan kegagalan prematur dari frame. Dalam melakukan perancangan sepeda pelaku industri harus memastikan kenyamanan dan kekuatan produk sesuai dengan standar yang berlaku. Pengujian rangka secara langsung akan membutuhkan waktu dan biaya yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan melakukan analisis menggunakan metode elemen hingga (FEM). Pada penelitian kali ini metode elemen hingga digunakan untuk mengetahui kekuatan dari rangka roadbike dengan metode pembebanan statik. Pembebanan dinamik juga dilakukan untuk mengetahui nilai frekuensi pribadi serta modus getar dari rangka roadbike. Analisis dengan metode elemen hingga ini diharapkan dapat melihat kinerja serta kenyamanan dari rangka roadbike.
PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Hendri Hafid Firdaus; Djoeli Satrijo
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 4 (2014): VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.007 KB)

Abstract

Perancangan dan analisa tegangan sistem perpipaan Process Plant dilakukan dengan menggunakan standar ASME B 31.3 Process Piping  pada Natural Gas Plant sub bagian Condensate Recovery Plant yang memiliki fungsi memisahkan condensate dari gas alam yang akan diproses. Perancangan menghasilkan empat jalur pipa utama, yaitu pipa jalur 1 feed gas – three phase separator dengan suhu operasi 102oF dan tekanan operasi 60 Psi, pipa jalur 2 three phase separator – compressor dengan suhu operasi 87oF dan tekanan operasi 52 Psi,  pipa jalur 3 compressor – gas cooler dengan suhu operasi 175oF dan tekanan operasi 440 Psi, dan pipa jalur 4 gas cooler – scrubber dengan suhu operasi 95oF dan tekanan operasi 150 Psi. Masing-masing jalur pipa dianalisa dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan software analisa tegangan pipa AUTOPIPE. Hasil analisa pipa jalur 1 memperlihatkan tegangan sustained + angin maksimal sebesar 4514 psi. Pada pipa jalur 2 didapatkan tegangan sustained maksimal sebesar 3841 Psi. Pada pipa jalur 3 didapatkan tegangan hoop maksimal sebesar 11106 Psi. Pada jalur 4 didapatkan tegangan sustained + angin maksimal sebesar 4198 Psi. Selanjutnya dilakukan perbaikan rancangan span support dan pengurangan ketebalan pipa pada keempat jalur pipa. Hasil yang diperoleh adalah : pipa perbaikan jalur 1 dengan tegangan sustained + angin maksimal sebesar 6303 Psi, pipa perbaikan jalur 2 dengan tegangan sustained maksimal sebesar 4699 Psi, pipa perbaikan jalur 3 dengan tegangan hoop maksimal sebesar 13888 Psi dan pipa perbaikan jalur 4 dengan tegangan sustained + angin maksimal sebesar 4936 Psi. Dapat disimpulkan bahwa penambahan panjang span pada sistem perpipaan dapat menaikkan tegangan sustained dan menurunkan tegangan ekspansi termal pada pipa
DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN MAIN STEAM (LOW PRESSURE) PADA COMBINED CYCLE POWER PLANT Riza Armansyah; Djoeli Satrijo; Toni Prahasto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4, NOMOR 2, APRIL 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1114.207 KB)

Abstract

Dalam industri Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) sangat diperlukan sistem perpipaan untuk menyalurkan fluida dari peralatan satu ke peralatan lainnya. Untuk perancangan power plant mengacu pada code ASME B31.1 power piping. Desain dari sistem main steam (low pressure) berfungsi menyalurkan uap dari Heat Recovery Steam Generator (HRSG) menuju turbin uap dan bypass ke kondensor. Uap ini mempunyai tekanan operasi sebesar 600 KPa, temperatur 220oC, dan laju aliran massa 49.000 kg/jam. Sistem perpipaan ini didesain pada tekanan 900 KPa dan temperatur 330oC. Untuk desain dari jalur sistem perpipaan main steam (low pressure) menggunakan sofware PDMS. Dari PDMS dihasilkan gambar isometri dengan spesifikasi komponen sistem perpipaan. Selanjutnya desain sistem perpipaan dilakukan analisis menggunakan software CAESAR II. Didapatkan hasil untuk pembebanan sustain tegangan maksimumnya 48.575 KPa dengan tegangan izin 117.900 KPa. Untuk pembebanan expansion tegangan maksimumnya 82.805 KPa dengan tegangan izin 273.015 KPa. Untuk pembebanan occasional tegangan maksimumnya 53.932 KPa dengan tegangan izin 135.585 KPa. Dari hasil analisis tegangan didapat komponen perpipaan yang mengalami tegangan maksimum yaitu pada percabangan pipa (tee). Komponen tee dengan tegangan kritis pada pembebanan sustain dan occasional selanjutnya dianalisis menggunakan software ANSYS. Didapat tegangan intensity maksimum pada pembebanan sustain sebesar 167.000 KPa dan pada pembebanan occasional sebesar 175.990 KPa. Untuk analisis getaran diperoleh rasio frekuensi dari 5 modus terendah nilainya lebih besar dari  , maka getaran dapat teredam dan modus getar masih aman. Dari analisis tegangan expansion dapat memprediksi siklus kegagalan fatigue akibat naik turunnya temperatur. Dari nilai tegangan maksimum expansion dapat mencapai 671.176 siklus sebelum akhirnya lelah.
Penggunaan metode Reliability-Centered Maintenance untuk menjaga keandalan material belt conveyor Djoeli Satrijo; Agus Suprihanto; Ojo Kurdi; Dwi Basuki Wibowo; Gunawan Dwi Haryadi; Yusuf Umardani; Khoiri Rozi; Muhammad Fakhri Aji Pratomo
Jurnal Material Teknologi Proses: Warta Kemajuan Bidang Material Teknik Teknologi Proses Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Material Teknologi Proses Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.054 KB) | DOI: 10.22146/jmtp.66163

Abstract

Alat transportasi berperan penting dalam mengangkut material konsentrat untuk diolah dalam pabrik smelter secara kontinyu. Peralatan tersebut dijaga agar selalu beroperasi tanpa ada kerusakan. Kerusakan alat dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi. Oleh karena itu manajemen peralatan pabrik sangat penting, dengan melakukan maintenance secara berkala untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Permasalahan yang sering terjadi pada salah satu alat yaitu belt conveyor adalah adanya tumpahan material ketika beroperasi. Penelitian ini menerapkan metode Reliability Centered Maintenance untuk mengetahui solusi yang tepat atas permasalahan sehingga material belt conveyor memiliki kehandalan yang tinggi dan umur pakainya meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa failure mode yang terjadi pada belt conveyor merupakan kategori C dan memiliki persentase terbesar sehingga dampak kerugian ekonominya relatif kecil. Namun tetap demikian kemungkinan terjadinya outage pada plant tetap harus diperhatikan.
Analisis konstruksi pipa pompa suction 112-JB Pungkas Satria; Achmad Widodo; Ismoyo Haryanto; Djoeli Satrijo; Budi Setiyana
Jurnal Material Teknologi Proses: Warta Kemajuan Bidang Material Teknik Teknologi Proses Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Material Teknologi Proses Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.328 KB) | DOI: 10.22146/jmtp.66248

Abstract

The 101-JTC condenser tank has excess steam condensate due to the addition of admission steam from 101-JT. Therefore, it is necessary to design a piping system that connects 101-JTC condenser tank with the 112-JB pump to drain the condensed excess steam. The designed piping system will encounter a dynamic response caused by fluid flow fluctuation over the time. This dynamic response causes the pipe to experience stress. To find out the resulting voltage which will not cause damage or failure, it is necessary to estimate the safety factor in a piping system that has been given static and dynamic loading. This research uses the fluid structure interaction or FSI method with the help of ANSYS software as a simulation tool. The results of this study are, the flow in the pipe causes an impact load which makes the structure vibrate freely damped. The resulting dynamic response describes, the structure displacement amplitude decreases with increasing time. This indicates a stable vibration. Finally, when viewed from the value of stress against time, the fatigue that occurs in the pipe structure induce a stress below the stress limit on Goodman diagram. It can be estimated that the structure has no service life limit. The fatigue safety factor is 7.1.