Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Perbedaan Kemampuan Sosialiasasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Autis Terbimbing (TAT) dengan Metode ABA Pada Anak Autis Rahmadhani, Alif Via; Kusmiwiyati, Ari; Mansur, Herawati
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i1.657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan kemampuan sosialisasi sebelum dan sesudah diberikan terapi autis terbimbing dengan metode ABA (Applied Behaviour Analysis) pada anak autis.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan jumlah populasi sebanyak 35 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 anak. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi ATEC (Autism Treatment Evaluation Checklist). Hasil analisa data dengan uji Wilcoxon signed rank test didapatkan bahwap value (0,000< 0,05) yang berarti H0 ditolak sehingga dari hasil statistik diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan terapi autis terbimbing dengan metode ABA dengan kemampuan sosialisasi anak autis.
SIKAP ORANGTUA DALAM ANTISIPASI KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Setyaningsih, Wahyu; Kusmiwiyati, Ari
MIKIA: Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak (Maternal and Neonatal Health Journal) Vol 3, No 2 (2019): MIKIA Volume 3. Nomor 2. November 2019
Publisher : Ocean Learning Center (OLC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36696/mikia.v3i2.68

Abstract

Tingginya angka kekerasan seksual pada anak memerlukan suatu upaya antisipatif, salah satunya dari orangtua. Sikap orangtua dalam antisipasi kekerasan seksual pada anak usia 5-6 tahun diperlukan. Hal tersebut juga didukung oleh komunikasi orangtua pada anak tentang seksualitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi tentang seksualitas dengan sikap orangtua terhadap antisipasi kekerasan seksual pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian menggunakan analisis korelatif dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian sebanyak 40 orangtua dari anak usia 5-6 tahun di KB/TK Muslimat NU 16 di Kecamatan Klojen Kota Malang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang telah memenuhi kriteria ekskulsi dan inklusi. Penelitian dianalisis menggunakan menggunakan uji spearman rank test. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner komunikasi orangtua tentang seksualitas dan kuesioner sikap orangtua dalam antisipasi kekerasan seksual pada anak, yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (spearman rank test) dengan nilai alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap orangtua dalam antisipasi kekerasan seksual pada anak usia 5-6 tahun berkaitan dengan komunikasi orangtua tentang seksualitas (p value <0,001). Orangtua berperan penting dalam mencegah kekerasan seksual dengan memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini dan bersikap positif terhadap antisipasi kekerasan seksual pada anak usia dini.Kata Kunci: komunikasi seksualitas, sikap orangtua, antisipasi kekerasan seksual
HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN PENURUNAN TFU DAN PENGELUARAN LOCHEA PADA IBU POSTPARTUM NORMAL Kusmiwiyati, Ari; Triningsih, Reni Wahyu
EMBRIO Vol 10 No 2 (2018): EMBRIO (NOVEMBER 2018)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.265 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol10.no2.a1639

Abstract

Program pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi. Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) terutama terjadi pada masa persalinan. Di Indonesia, AKI pada tahun 2012 masih mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dibanding negara-negara di Asia Tenggara, angka ini adalah yang tertinggi. Sampai saat ini, masih terdapat trias penyebab utama AKI di Indonesia. Penyebab utamanya adalah perdarahan selama intrapartum dan postpartum. Perdarahan postpartum yang paling sering terjadi, diakibatkan oleh adanya kondisi atonia uteri, yaitu kegagalan mekanisme kontraksi uterus akibat adanya gangguan fungsi myometrium (Oxorn, H., et al, 2010). Upaya pencegahan perdarahan postpartum dapat dilakukan semenjak persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian oksitosin. Selama ini, hormon oksitosin juga diyakini sangat berperan dalam proses involusi uterus atau pengembalian ukuran dan fungsi uterus sama seperti sebelum hamil. Proses involusi uterus akan berjalan dengan bagus jika ada kontraksi uterus yang cukup kuat. Hal inilah yang menuntut dilakukannya berbagai tindakan untuk memperbaiki kontraksi uterus yang kurang optimal (Cunningham and Garyy F, 2006). Salah satunya adalah dengan pijat oksitosin yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin bisa cepat keluar (Suherni, 2008). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pijat oksitosin dengan penurunan TFU dan pengeluaran lochea pada ibu postpartum normal di BPM Ning Zulaikha Ketapang Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan post test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum normal di PMB Ning Zulaikha Ketapang Kabupaten Malang dengan jumlah 23 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu postpartum normal di BPM Ning Zulaikha Ketapang Kabupaten Malang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji Chi Squre dengan signifikasi 5% (Sugiyono, 2009). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada terdapat hubungan antara pijat oksitosin dengan penurunan TFU, namun tidak terdapat hubungan antara pijat oksitosin dengan pengeluaran lochea pada ibu postpartum. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk penelitian berikutnya dengan menggunakan lebih banyak sampel dan variasi metode sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas
Pemberdayaan Perempuan Di Desa Gunungsari Melalui Deteksi Dan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Apsari, Duhita Dyah; Mansur, Herawati; Widyana, Erni Dwi; Kusmiwiyati, Ari
DHARMA BAKTI Dharma Bakti- Vol 4 No 2 - Oktober 2021
Publisher : LPPM IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunungsari is a village in Batu City, East Java, densely populated area but the status of education, health and the participation of women in health education programs still needs to be improved and empowered. One of health problems found in Gunungsari is the lack of knowledge about children’s growth dan development. The results of the assessment at Gunungsari in 2019 were found 54.8% of mothers never received information about children’s growth and development, so we thought that people especially mothers in Gunungsari needs some knowledges about children’s growth and development. The method used was socialization and education about child growth and development, training and mentoring for KPSP examinations for 28 kindergarten teachers. The purpose to increase the women empowerment by increase the knowledge and skills of kindergarten teachers on the importance of children’s growth and development. The knowledge improvement were assessed from the pretest and posttest. The average score obtained by 28 kindergarten teachers before the events were only 53.9 and increased to 91.7 after community events, they also obtained skill of examination with KPSP. The evaluation was seen after approximately 2 months, showed that 28 kindergarten teachers who were also Posyandu cadres have implemented growth and development examinations with KPSP in kindergarten and Posyandu, but due to the COVID-19 pandemic, their activities could not be carried out optimally. Based on the results, it can be concluded that there was increasing growth in the knowledges and skills of kindergarten teachers about children’s growth and development and its examinations with KPSP.
Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Bentuk Kesiapan Ibu Hamil Primigravida Dalam Perawatan Bayi Baru Lahir Rohani, Asri; Kusmiwiyati, Ari; Wandi, Wandi
Malang Journal of Midwifery (MAJORY) Vol 3 No 2 (2021): MAJORY
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.79 KB)

Abstract

The KIA handbook is a guideline to broaden the knowledge of pregnant women about newborn care. Baby care that is carried out by the mother correctly and appropriately will ensure a healthy life for the baby. This study aims to determine the relationship between the use of KIA books and the readiness of primigravida pregnant women in caring for newborns at the Kedungkandang Public Health Center, Malang City. The correlative analytic study design used a cross-sectional approach, with the population of all TM III primigravida pregnant women who made repeat visits in June-July 2020, taken by total sampling. The research instrument used a questionnaire. The data analysis technique used the Spearman's Rho Test. The results showed that a small portion of the primigravida pregnant women (11.1%) used the MCH handbook, the majority 74.1% used the medium category, and a small portion (14.8%) used the low category. while the results of the readiness of primigravida pregnant women in the care of newborns were mostly (51.9%) ready, and almost half (48.1%) in the unprepared category. The results of data analysis showed that there was a significant relationship between the use of MCH handbooks and the readiness of primigravida pregnant women in caring for newborns (p-value 0.006). The higher the mother's use of the MCH handbook, the higher the mother's knowledge and the more prepared the mother is to take care of her newborn. Keywords: Utilization of MCH Handbook, Readiness of Newborn Care
Pelatihan Pengisian KSPR Kader Berpengaruh terhadap Keterampilan Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi Kusmiwiyati, Ari; Jupriyono, Jupriyono
Malang Journal of Midwifery (MAJORY) Vol 2 No 1 (2020): MAJORY
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.88 KB)

Abstract

The presence of health cadres in early detection of high risk pregnancies is important to identify possible complications of pregnant women. Not all cadres have the skills in early detection of high-risk pregnancies. In this case, it is necessary to make efforts to increase knowledge and skills through training in filling out the Poedji Rochjati Score Card. The aim of the study was to determine the effect of training in filling out pregnancy risk assessments on the skills of posyandu cadres in early detection of high-risk pregnancies. The pre-experimental research design used the one group pretest-posttest design approach, with a population of all Posyandu cadres in Ampeldento. The sampling used a total sampling technique with a sample size of 30 respondents. The research instrument used the Poedji Rochjati Scorecard and checklist. Data analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test. The results showed that there was an effect of training in filling out pregnancy risk assessments on the skills of Posyandu cadres in early detection of high-risk pregnancies (p value <0.001 with Z score -4.630). Cross-program and sectoral coordination is needed in implementing cadre skills in early detection of risky pregnancies. Keywords: Pregnancy Risk Assessment Training, Early Detection of Risk Pregnancy
Pengetahuan Ibu Tentang Materi Perawatan Masa Nifas Dalam Buku Kia Dengan Keteraturan Kunjungan Nifas Ika Yudianti; Ari Kusmiwiyati; Puji Rahayu
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkkt.v2i2.54

Abstract

Abstract : Maternal And Child Health-Book, Women's Knowledge, Postnatal Visit. In 2015, the national coverage of postnatal visit only reached 87.06% of the target 95%. The mother’s and child’s health book (MCH book) contains comprehensive medical records and information, including postpartum care. If the KIA's book material is read and understood by the mother, her knowledge will increasing, so we can expect her to be willing to do the postpartum visit according to the government’s program. This research aimed to learn about the correlation between postnatal woman’s knowledge on postnatal services and her postnatal visit regularity. Design used was correlational study with cross sectional approach. The population was all post-natal women who have MCH book at a private midwife practice in May - June 2017 of total 35 women. Samples taken by simple random technique. Data collection tool used was questionnaire and MCH book. The result showed that a small amount of respondents with good knowledge about postnatal care (28,1%) done postpartum visit in accordance with the government’s program. Women with less knowledge level (18,8%), few of them (3.1%) made postnatal visits in accordance with the program. Chi-square analysis obtained ρ value (0.001) that means less than a (0,05), so the null hypothesis rejected. Hence, there was correlation between postnatal woman’s knowledge on postnatal services and her postnatal visit regularity. The results of the study said that most of the well-informed women about postnatal services will do postpartum visits according to government programs. Postpartum women need to be motivated to read postpartum care materials in maternal and child health-book.
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Dengan Kemandirian Ibu Primipara Dalam Perawatan Neonatus Di Puskesmas Sukorame Kota Kediri Shinta Kristianti; Ari Kusmiwiyati
coba Vol 5 No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.701 KB) | DOI: 10.32831/jik.v5i2.135

Abstract

A woman who suffered on first pregnancy, often do not know how to care for the baby later. Parents of babies are considered inadequate in providing care to the baby. Antenatal Class means to learn together about the health of pregnancy, midwives can teach and support the mothers to care of her baby. This research aimed to know the relationship class implementation with primiparas’s autonomy in neonatal care. The design was an analytic correlation with cross sectional approach. The population was 35 primigravidas with gestational age of 29-36 weeks on Puskesmas Sukorame Kediri. Sampling technique used was purposive sampling. The samples were 22 respondents who met the inclusion criteria. Test data analysis using Fisher exact test with a significance of 5%. Based on the results count by probablity fisher exact test for α error level of 5% (0.05) was obtained p (count) 0.054 greater than 0.05. It can be concluded that the p (count) is greater than the specified error level, so H-0 accepted, which means there was no correlation of Antenatal Class Implementation to Primipara’s Autonomy in Neonatus Care. Keywords: Pregnancy Class, autonomy, primigravida, primipara, Neonatus
Perbedaan Kemampuan Sosialiasasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Autis Terbimbing (TAT) dengan Metode ABA Pada Anak Autis Alif Via Rahmadhani; Ari Kusmiwiyati; Herawati Mansur
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i1.657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan kemampuan sosialisasi sebelum dan sesudah diberikan terapi autis terbimbing dengan metode ABA (Applied Behaviour Analysis) pada anak autis.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan jumlah populasi sebanyak 35 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 anak. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi ATEC (Autism Treatment Evaluation Checklist). Hasil analisa data dengan uji Wilcoxon signed rank test didapatkan bahwap value (0,000< 0,05) yang berarti H0 ditolak sehingga dari hasil statistik diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan terapi autis terbimbing dengan metode ABA dengan kemampuan sosialisasi anak autis.
HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN PENURUNAN TFU DAN PENGELUARAN LOCHEA PADA IBU POSTPARTUM NORMAL Ari Kusmiwiyati; Reni Wahyu Triningsih
EMBRIO Vol 10 No 2 (2018): EMBRIO (NOVEMBER 2018)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.265 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol10.no2.a1639

Abstract

Program pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi. Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) terutama terjadi pada masa persalinan. Di Indonesia, AKI pada tahun 2012 masih mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dibanding negara-negara di Asia Tenggara, angka ini adalah yang tertinggi. Sampai saat ini, masih terdapat trias penyebab utama AKI di Indonesia. Penyebab utamanya adalah perdarahan selama intrapartum dan postpartum. Perdarahan postpartum yang paling sering terjadi, diakibatkan oleh adanya kondisi atonia uteri, yaitu kegagalan mekanisme kontraksi uterus akibat adanya gangguan fungsi myometrium (Oxorn, H., et al, 2010). Upaya pencegahan perdarahan postpartum dapat dilakukan semenjak persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian oksitosin. Selama ini, hormon oksitosin juga diyakini sangat berperan dalam proses involusi uterus atau pengembalian ukuran dan fungsi uterus sama seperti sebelum hamil. Proses involusi uterus akan berjalan dengan bagus jika ada kontraksi uterus yang cukup kuat. Hal inilah yang menuntut dilakukannya berbagai tindakan untuk memperbaiki kontraksi uterus yang kurang optimal (Cunningham and Garyy F, 2006). Salah satunya adalah dengan pijat oksitosin yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin bisa cepat keluar (Suherni, 2008). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pijat oksitosin dengan penurunan TFU dan pengeluaran lochea pada ibu postpartum normal di BPM Ning Zulaikha Ketapang Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan post test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum normal di PMB Ning Zulaikha Ketapang Kabupaten Malang dengan jumlah 23 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu postpartum normal di BPM Ning Zulaikha Ketapang Kabupaten Malang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji Chi Squre dengan signifikasi 5% (Sugiyono, 2009). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada terdapat hubungan antara pijat oksitosin dengan penurunan TFU, namun tidak terdapat hubungan antara pijat oksitosin dengan pengeluaran lochea pada ibu postpartum. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk penelitian berikutnya dengan menggunakan lebih banyak sampel dan variasi metode sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas