Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Aisyah Aisyah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v1i2.23

Abstract

The world is full of colors, and the kids love the bright colors. When pre-school age, they also like to use bright colors like red, yellow, blue, or rainbow colors (mejikuhibiniu). Though in this world there are not only these colors, but hundreds or thousands of colors. So when they use crayons that amount to 12 colors, that look only limited to existing colors. They know less or may not even know that from the 12 existing colors they can get other new colors. This study aims to prove that the color game given to Kindergarten students can improve the creativity of children in coloring the image. Early. The benefits of this research is expected to contribute in order to understand the existence of color game activities in improving the creativity of children Early Age. Data collection by check list and observation techniques, and processed in a nonstatistik way or can also be referred to as a simple statistical analysis by finding percentages. The results show that color games are significant to influencing the creativity of young children.
MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DENGAN MENGGUNAAN MEDIA PUZZEL PECAHAN KATA AISYAH AISYAH
WAHANA Vol 60 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.683 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v60i1.1127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kemampuan membaca Anak Usia Dini yang diajarkan dengan menggunakan Media Puzzel Pecahan Kata lebih baik dari pada yang diajarkan tidak menggunakan Puzzel Pecahan Kata. Pada pembelajaran membaca, mengembangkan kemampuan membaca siswa banyak cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengajak siswa bermain game kartu gambar. penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan mulai dari siklus I sampai siklus II, yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes membaca menggunakan media Puzzel Pecahan Kata dan di analisis dengan statistik pendidikan melalui rumus persentase yang menggunakan frekuensi relatif. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus menggunakan Media Puzzel Pecahan Kata mengungkapkan bahwa ketuntasan belajar membaca diantaranya, memusatkan perhatian sebanyak 90% dari 20 siswa, mengenal gambar dan rangkaian suku kata sebanyak 85% dari 20 siswa, dapat membaca gambar dan kata sebanyak 85% dari 20 siswa. Media Puzzel Pecahan Kata dapat meningkatkan kemampuan membaca, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas belajar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA PADA ANAK USIA DINI BERDASARKAN GAMBAR. SERI Aisyah Aisyah
WAHANA Vol 58 No 1 (2012)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.997 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v58i1.1346

Abstract

Dalam proses kegiatan belajar mengajar Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di TK, siswa dituntut memiliki kemampuan bercerita menggunakan bahasa yang baik dan benar, anak didik diharapkan mampu memahami pelafalan, kosakata dan penggunaan struktur kalimat dalam bercerita, akan tetapi hasil tes siswa guru masih menemukan beberapa siswa yang belum mampu bercerita menggunakan gambar seri. Berkenaan dengan gejala tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan bercerita berdasarkan gambar seri siswa TK Bunda Surabaya. Seperti yang dipaparkan pada later belakang obyek yang menjadi kajian dalam penelitian ini terbukti suatu permasalahan yang patut diteliti. Untuk itu, penulis mengajukan permasalahan sebagai berikut : Bagaimanakah kemampuan bercerita berdasarkan gambar seri siswa TK Bunda Surabaya . Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuanlitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok B TK Bunda tahun ajaran 2010/2011, metode pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi (pengamatan), tes. Jadi dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa , susunan kalimat bercerita sesuai urutan gambar anak TIC. Bunda baik. Karena dari 25 anak hanya 7 anak yang belum mampu bercerita, disebabkan karena kognitif anak belum sempuma. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka untuk pembinaan pengembangan dan peningkatan mutu pengajaran bahasa khususnya kemampuan bercerita gambar seri memerlukan perhatian. Supaya anak didik mampu menyelesaikan togas bercerita dengan baik.
Permainan Tradisional Boy-boy an Berpengaruh pada Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Aisyah Aisyah
WAHANA Vol 72 No 2 (2020): Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v72i2.2698

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakang oleh fakta bahwa anak-anak di grup B mengalami kesulitan dalam mengasah kemampuan mereka untuk mematuhi aturan permainan, empati, bekerja sama, tanggung jawab, bermain dengan rekan-rekan, menunggu giliran mereka untuk bermain dan persaingan yang adil. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 25 anak berusia 5-6 tahun. Teknik sampel yang digunakan adalah post test dan pres test. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen uji, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis secara statistik oleh Design One Group Pre-Test dan post test. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah t-test. Dari data yang dikumpulkan dan dari hasil perhitungan data dapat diketahui atau menunjukkan bahwa perkembangan sosial setelah diperlakukan dengan permainan tradisional boy-boyan memiliki pengaruh dengan peningkatan 2,95 sedangkan skor sebelum dirawat oleh permainan tradisional boy-boyan adalah 2.62. Dan berdasarkan hasil tes t-count nilai yang diperoleh (7.431) lebih besar dari tabel t (1.711) dengan tingkat signifikansi 5% berarti ada pengaruh signifikan antara permainan boy-boy tradisional pada perkembangan sosial pada anak kelompok B Muslimat NU TK 79 Jemundo Taman Sidoarjo.
Model Pembelajaran Sentra dan Lingkungan Pada Anak Normal dan Anak Autis Aisyah
SPECIAL: Special and Inclusive Education Journal Vol 2 No 1 (2021): Special and Inclusive Education Journal (SPECIAL)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/special.vol2.no1.a3364

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan model pembelajaran sentra dan lingkungan pada anak normal dan anak autis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini didapatkan Model pembelajaran sentra dan lingkaran dapat meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki anak usia dini dan anak autis dengan disesuaikan karakteristik yang dimiliki anak. Peran guru sangat penting dalam mengembangkan potensi-potensi anak usia dini sesuai dengan bidangnya. Dengan adanya pembelajaran sentra dan lingkungan anak normal dan anak autis dapat bekerja sama dengan baik dalam setiap kegiatan
BERMAIN PERAN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BICARA ANAK USIA DINI Aisyah .
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.618 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1031

Abstract

Pengembangan kemampuan berbicara anak usia pra-sekolah, guru dan orang tua harus meperhatikan prinsip perkembangan anak dan berorientasi pada kebutuhan anak seperti bermaian sambil belajar atau belajar sambil bermain. Bermain merupakan pendekatan yang efektif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenagkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan dan media yang menarik serta mudah untuk diikuti anak. Bermain peran adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan beragam potensi dalam diri anak, seperti perkembangan berbicara anak yang sangat menarik untuk diperhatikan, sehingga kita dapat mengetahui berbagai perkembangan bahasa dan perilaku yang dilakukannya, mulai dari perkembangan ucapan- ucapannya sampai mereka bisa bicara dengan kata-kata dan kalimat-kalimat yang diucapkannya. bermain peran berpengaruh terhadap perkembangan bicara anak yaitu dapat melatih anak berbicara lancar, melakukan bermain peran akan lebih menyenangkan dan anak tidak merasa bosan. Dengan bermain peran mereka bebas berimajinasi sesuai perannya. Sehingga akan muncul percakapan atau dialog antar teman. Setelah usai bermain anak akan senang diajak berdiskusi tentang peran yang telah dimainkan, mengenai kesan-kesannya setelah ia memperagakan peran tertentu. Dengan demikian berdasarkan teori yang ada dapat membuktikan bahwa bermain peran berpengarug terhadap kemampuan bicara anak usia dini. Kata Kunci: Bermain Peran, Kemampuan Bicara, Anak Usia Dini.
PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI Aisyah Aisyah
Jurnal Warna : Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini Vol. 5 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jw.v5i2.528

Abstract

Education is a very important thing for every generation of the nation that starts early. Early childhood education is a series of systematic and programmatic efforts in conducting coaching aimed at children from birth up to the age of 6 through the provision of educational stimuli to help the child's physical and spiritual growth and development have readiness to enter further education. In early childhood education has a great purpose. The big goal is to develop the potential of children early on in preparation for life that can adapt to the environment. Early childhood character education is very important. This is in order for the child to have good moral behavior. They learn to understand the good and the bad from what they do. Environmental influences greatly influence the moral development of children such as playmates, educators and parents as well as the surrounding environment. In this case it is important for educators and parents to support the moral development of the child through the planting of good values, set an example with a good example, because the nature of the child is a good impersonator. So the child can imitate it.
MENGENALKAN KONSEP ANGKA 1-10 MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK Aisyah Aisyah
Jurnal Warna : Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jw.v7i1.847

Abstract

The research is motivated by the low ability of children to recognize numbers 1-10. From the results of preliminary observations children are still experiencing difficulties and still need help in recognizing numbers. For this reason, playing activities using traditional Engklek games are used as a means of introducing the concept of numbers 1-10. This study aims to determine the effect of traditional engklek games on the introduction of the concept of numbers 1-10 in group A RA Darussalam Jogosatru Sukodono Sidoarjo. The method with the research subject was Group A RA Darussalam Josgosatru Sukodono Sidoarjo, consisting of 29 children. The type of research used is pre-experimental design. With the design of “One Group Pretest and Post Test Design”. Data collection techniques using Observation, Tests, and Documentation. The data analysis techniques using the t test. Based on the results of the t-test analysis it can be seen that the value of the t-test (5,116) and than the t-table value is (2.048) with a significance level of 0,05%. From these results it can be seen that the value of t-count > t-table, so that H0 is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is the influence of traditional Engklek games on the introduction of the concept numbers 1-10 in group A RA Darussalam Jogosatru Sukodono Sidoarjo
Studi Longitudinal: Stabilitas dan Perubahan Minat Karier Pada Siswa Laki-Laki dan Perempuan Mudhar Mudhar; Aisyah Aisyah; Elia Firda Mufidah; Dwi Nastiti
Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/nor.v9i2.17930

Abstract

Changes in career interests last until they find a career field that is considered according to their potential and competence. Early adolescence is a time of searching, so their career interests are still changing. This study was conducted to determine changes in career interest in male and female students. The longitudinal study was conducted with two measurements, namely at the beginning of junior high school (grade VII) and at the end of school in junior high school (grade IX). The participants were 169 students consisting of 108 girls and 61 boys. The instrument used is RMIB (Rothwell Miller Interest Blank). Data analysis uses quantitative descriptive analysis to see changes in career interests that occur in each student. The results showed that there were 67.55% of students whose career interests changed or were not stable. More male students have stable career interests than female students. For male students, there are 49.18% of students whose interests are stable, while for female students, there are only 23.15% of students who are stable.
PENGARUH MEDIA KINTAR TERHADAP KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TUNAS REMAJA SURABAYA Utari Safitri; Aisyah Aisyah; Ervin Nurul Affrida
incrementapedia Vol 4 No 2 (2022): Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi PG-PAUD Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/incrementapedia.vol4.no2.a6635

Abstract

This research is motivate by the problem that the early literacy abilitie of children age 5-6 years are still not developed. This is because the teacher only uses the lack of media, namely teaching materials for children's worksheets, so that children feel bored and less enthusiastic. Therefore, researchers make creative media, namely KINTAR media (Kincir Pintar). Media KINTAR (Kintar Pintar) is a game media that is made to resemble a windmill made of plywood or wood with the symbol of the letters (a)  to (z) in various colors and attractively decorated. The motivation of this study was to determine the effect of KINTAR media on the early skills of children aged 5-6 year in TK Tunas Remaja Surabaya. The exam strategy used is a quantitative exploration technique with the design of "One Group Pretest Posttest Design", the T-test using the SPSS version 24 application. The sample in this study was 25 children aged 5-6 years at Tunas Remaja Surabaya Kindergarten. The information sorting strategy used is the perception technique and documentation. Base on the result of the paired sample test using the SPSS version 24 application, it shows that from the calculation results above, it is obtained sig (2- tailed) 0.000 < 0.05, then at that time Ho is reject so that the working hypothesis is very significant. Thus, its can be stated that the KINTAR media hasa tremendous impact on early proficiency abilites of childrens age 5-6 years at Tunas Remaja Surabaya Kindergarten.