Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat

Pemberdayaan Kader JUMANTIK Cilik Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit DBD di SDN 2 Samigaluh Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Nia Fararid Askar; M Syaraji; Marko Ferdinan Salim; Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51200

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu penyebab DBD adalah habitat vektor DBD yaitu sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina pada bejana yang berisi air jernih. Adanya faktor-faktor tersebut maka dilakukan upaya pencegahan salah satunya dengan pembentukan kader JUMANTIK cilik. Pencegahan DBD tidak hanya dilakukan oleh kalangan dewasa saja, namun dibutuhkan pemberdayaan sejak dini pada siswa sekolah dasar. Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberdayakan kader JUMANTIK cilik sebagai upaya pencegahan penyakit DBD sejak dini. Kegiatan ini dilaksanakan pada siswa kelas 4, 5 dan 6 berjumlah 31 siswa di SDN 2 Samigaluh desa Sidoharjo kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Metode dalam kegiatan ini adalah pretest diawal kegiatan, lalu pemberian promosi kesehatan tentang DBD dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), setelah itu dilakukan posttest dan pada akhir kegiatan dilakukan pemilihan kader JUMANTIK cilik sebanyak 6 siswa. Simpulan dari kegiatan ini adalah Promosi kesehatan di sekolah melalui kegiatan pemberdayaan kader JUMANTIK cilik sebagai upaya pencegahan penyakit DBD dapat membantu meningkatkan kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga proses belajar mengajar berlangsung lebih produktif.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo Marko Ferdian Salim; M. Syairaji M. Syairaji; Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono; Nia Fararid Askar
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51342

Abstract

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup setiap orang agar memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengedukasi anak-anak usia dini untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya di lingkungan sekolah. PHBS di lingkungan sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang PHBS pada usia dini pada siswa sekolah dasar di SD N 2 Samigaluh Kulonprogo.Metode pelaksanaan kegiatan yaitu berupa edukasi yang terdiri dari penyuluhan, pemutaran video, diskusi dan tanya jawab. Peserta kegiatan edukasi yaitu siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo kelas 1, 2, dan 3. Materi yang disampaikan yaitu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang PHBS dimana terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 57%. Diharapkan kegiatan edukasi PHBS di sekolah dapat dilanjutkan pada daerah lain sebagai upaya untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada usia dini.
Penyuluhan “GERMAS” bagi Wali Murid Di Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Angga Eko Pramono; Dian Budi Santoso; M.Syairaji M.Syairaji; Marko Ferdian Salim; Nia Fararid Askar
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51349

Abstract

ABSTRAK Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat. Program yang dimaksud adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang pertama kali dicanangkan di Kabupaten Bantul. GERMAS harus dilakukan oleh setiap individu dalam keluarga di lingkungan masyarakat melalui pola hidup sehari-hari. Kegiatan tersebut tidak hanya terbatas pada anak usia sekolah saja melainkan juga harus diterapkan pada keluarganya yang dalam hal ini adalah wali murid. Dengan demikian, perilaku hidup sehat dapat diterapkan secara menyeluruh dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga secara komprehensif. Kegiatan pengabdian ditujukan untuk sosialisasi dan mengajak masyarakat khususnya wali murid untuk: 1) melakukan aktivitas fisik, 2) mengonsumsi buah dan sayur; 3) memeriksakan kesehatan secara rutin; 4) menghindari rokok dan alkohol; 5) membersihkan lingkungan tempat tinggal; dan 6) menggunakan jamban. Untuk mendukung upaya sosialiasi tersebut, tim pengabdian juga membagikan sembako gratis serta mengadakan tes kesehatan gratis melalui cek darah (screening test) untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah yang dilanjutkan dengan pemberian layanan konsultasi kesehatan. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan kesadaran wali murid di SD Negeri 2 Samigaluh terkait GERMAS. Kata Kunci: GERMAS, perilaku hidup sehat  ABSTRACT The Indonesian Healthy Program through a family approach is a program organized by the government through the Ministry of Health to achieve healthy behaving community in Indonesia. The program is called GERMAS which means community action for healthy living and it was first launched in Bantul Regency. GERMAS must be conducted by all of family members in the community through their daily life routines. These activities are not only limited for school-age children but also must be applied by their parents. Thus, healthy living behaviors can be implemented comprehensively and get fully supported by the family. Community service activities are aimed at socializing and inviting the community, especially parents, to: 1) carry out the physical activities, 2) consume fruits and vegetables; 3) undergo medical check-up regularly; 4) avoid smoke and alcohol; 5) clean the environment; and 6) use a water closet. To support the socialization efforts, the team also have distributed free food staples and held a free health test through a blood test for blood sugar, cholesterol, and blood pressure and also followed by the provision of health consultation services. The final result of this activity is the enhancement of knowledge and awareness of parents at Samigaluh elementary school related to GERMAS.  Keywords: GERMAS, healthy behavior
Sosialisasi dan Pemberian Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Upaya Penanggulangan Wabah Covid-19 Angga Eko Pramono
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.61517

Abstract

Wabah penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian internasional oleh badan kesehatan dunia (WHO). Adopsi langkah-langkah responsif dalam menghadapi wabah ini mulai diterapkan. Namun, beberapa langkah pencegahan seperti penyemprotan desinfektan dan pemblokiran akses jalan ternyata tidak memiliki dasar ilmiah dan telah terbukti tidak efektif. Kendala lain yang dihadapi adalah minimnya alat pelindung diri. Oleh karena itu, sosialisasi terkait dengan wabah Covid-19 dan pemberian bantuan alat pelindung diri perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menekan penyebaran wabah, meminimalisasi misinformasi, dan mencegah kepanikan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan sosialisasi penanganan pandemi Covid-19 yang lebih efektif dan efisien dalam bentuk distribusi Buku Saku Desa Tangguh Covid-19 di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Buku tersebut berisi informasi yang komprehensif meliputi definisi, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cara pencegahan, tata cara desinfeksi, dan penggunaan masker yang benar. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. Alat pelindung diri berupa hazmat coverall washable dan masker kain juga telah didistribusikan. Alat pelindung diri yang diberikan mempertimbangkan aspek reusable dan efisiensi penggunaan. Keberlanjutan program penanganan pandemi Covid-19 perlu dipertahankan mengingat kasus Covid-19 masih tergolong tinggi di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya.