Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penerapan Sistem Data Cleansing untuk Mencegah dan Menghilangkan Duplikasi Rekam Medis Nur Rokhman; Annisa Maulida Ningtyas; Marko Ferdian Salim; Dian Budi Santoso
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 6, No 4 (2020): Desember
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.507 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.51073

Abstract

Sistem Informasi Kesehatan adalah sistem yang mengintegrasikan pengumpulan, pengolahan, pelaporan data, dan penggunaan informasi yang diperlukan untuk  meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui pengelolaan yang lebih baik pada semua tingkat layanan kesehatan. Dinas Kesehatan Kulon Progo merupakan salah satu Dinas Kesehatan yang telah memanfaatkan Sistem Informasi Kesehatan dalam penyelenggaraan transaksi kesehatan. Namun, implementasi Sistem Informasi Kesehatan masih memiliki kekurangan, yaitu ditemukan data seorang pasien yang memiliki banyak nomor rekam medis atau sering disebut duplikasi data rekam medis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna di Dinas Kesehatan Kulon Progo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknik data cleansing dengan framework “RESIK” untuk membantu dalam pencegahan dan mendeteksi duplikasi rekam medis serta memberikan pelatihan kepada tenaga perekam medis perihal penerapan sistem data cleansing. Pelatihan diikuti oleh 105 peserta yang masing-masing merupakan perwakilan pegawai puskesmas di wilayah Dinas Kesehatan Kulon Progo. Framework “RESIK” selanjutnya diujicobakan di Puskesmas Sentolo 2 sebagai lokasi implementasi sistem. Dalam kegiatan ini ditemukan data rekam medis yang duplikat di Puskesmas Sentolo 2. Pembersihan kemudian dilakukan. Pihak Dinas Kesehatan Kulon Progodisarankan untuk mengimplementasikan data cleansing dengan framework “RESIK” di seluruh puskesmas di wilayah Kulon Progo.
Ketepatan Kodifikasi Klinis Berdasarkan ICD-10 di Puskesmas dan Rumah Sakit di Indonesia: Sebuah Studi Literatur Angga Eko Pramono; Nuryati Nuryati; Dian Budi Santoso; Marko Ferdian Salim
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.286 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i2.7688

Abstract

Sistem klasifikasi penyakit merupakan pengelompokan penyakit-penyakit yang sejenis berdasarkan The International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem Tenth Revisions (ICD-10). Penerapan pengodean harus sesuai ICD-10 guna mendapatkan kode yang tepat sehingga mencerminkan kondisi kesehatan yang sebenarnya. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketepatan klasifikasi klinis dan faktor yang mempengaruhinya di fasilitas kesehatan tingkat primer (Puskesmas) dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (rumah sakit) di Indonesia. Penelitian menggunakan metode systematic review terhadap sejumlah artikel penelitian terpublikasi tahun 2009-2019. Literatur didapat dari 3 database online, 19 jurnal, Google Scholar, dan prosiding online. Jumlah total literatur yang diperoleh sebanyak 458 artikel dan sebanyak 45 artikel memenuhi kriteria penelitian. Hasilnya menunjukkan tingkat ketepatan kode diagnosis di Puskesmas sebesar 26 – 45% dan di rumah sakit sebesar 21 – 81%. Ketepatan kode bervariasi antar klasifikasi penyakit berdasarkan sistem organ tubuh atau penyakit khusus tertentu. Secara kuantitatif, studi literatur menunjukkan adanya pengaruh ketepatan terminologi medis/penulisan diagnosis; kelengkapan pengisian rekam medis; tingkat pengetahuan, pengalaman, dan beban kerja PMIK terhadap ketepatan kode. Hasil studi literatur juga menunjukkan bahwa ketersediaan SPO dan fasilitas yang memadai, serta dilakukannya audit coding juga merupakan faktor penentu ketepatan kode. Dengan demikian, peningkatan ketepatan kode diagnosis perlu dilakukan untuk menunjang sistem pelaporan kesehatan yang bermutu. Upaya peningkatannya sebaiknya tidak hanya pada sebagian faktor melainkan harus dilakukan secara menyeluruh pada semua aspek. 
ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE Marko Ferdian Salim; Angga Eko Pramono; Krida Tri Wahyuli; Nida Nur Aulia Muslim
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 5, No 2 (2021): OKTOBER: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i2.11675

Abstract

Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular akibat virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan sering menimbulkan outbreak pada daerah beriklim tropis khususnya Indonesia. Keseriusan masalah ini bisa diatasi melalui sistem informasi surveilans dengan memanfaatkan teknologi informasi. Surveilans selama ini dilakukan secara manual (paper-based) yang menimbulkan permasalahan seperti keterlambatan pelaporan, data tidak up to date serta penyajian informasi yang kurang informatif dalam mendukung pengambilan keputusan. Langkah awal dalam menerapkan sistem informasi surveilans DBD yaitu menganalisis kesiapan pengguna agar implementasi sistem berjalan efektif dan efisien dan berdampak signifikan pada penurunan angka kejadian DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan penerapan sistem informasi surveilans DBD menggunakan instrument DOQ-IT (Doctor’s Office Quality – Information Technology). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Oktober tahun 2020 di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta. Subjek penelitian sebanyak 6 orang yang terdiri dari petugas surveilans, programmer DBD dan kader kelurahan. Obyek penelitian yaitu sistem informasi surveilans DBD. Pengumpulan data menggunakan kuisoner, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa angka kesiapan penerapan sistem informasi surveilans DBD berada dalam kategori cukup siap dengan total nilai 47.75. Perolehan rata-rata skor dari masing-masing variabel yaitu variabel sumber daya manusia dengan skor 2.125, budaya organisasi dengan skor 1.87, tata kelola kepemimpinan dengan skor 1.86 dan infrastruktur dengan skor 1.38. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Puskesmas Gondokusuman II berdasarkan hasil pengukuran dengan instrumen DOQ-IT (Doctor’s Office Quality – Information Technology) memiliki kemampuan yang baik pada komponen sumber daya manusia, namun juga terdapat beberapa kelemahan pada komponen budaya kerja organisasi, tata kelola kepemimpinan dan infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi dan antisipasi lebih lanjut pada komponen yang lemah agar implementasi sistem informasi surveilans berjalan baik. Kata kunci: Analisis Kesiapan, Demam Berdarah Dengue (DBD), Sistem Informasi Surveilans  Abstract Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a contagious disease caused by dengue virus and often causes outbreaks in tropical climates, especially Indonesia. This problem can be solved through surveillance using information technology. During this time, surveillance was doing manually (paper-based) which caused problems such as reporting delay, data not up to date and uninformative presentation for decision making. The first step in implementing DHF surveillance information system is analyze the user readiness so the system implementation runs effectively and efficiently and has significant impact on reducing incidence of DHF. This study aims to analyze the readiness to implement a dengue surveillance information system using the DOQ-IT (Doctor's Office Quality - Information Technology) instrument. This type of research is quantitative with a cross-sectional design. The research was conducted in April – October 2020 at Puskesmas Gondokusuman II, Yogyakarta. The research subjects were 6 people consisting of surveillance officers, DHF programmers, and village cadres. The research object is the DHF surveillance information system. Data collection techniques using questionnaires, observation, and documentation studies. The results of the study found that the readiness for the implementation of the DHF surveillance information system was in the ready category with a total score of 47.75. The average score obtained from each variable is the human resources variable with a score of 2.125, organizational culture with a score of 1.87, leadership governance with a score of 1.86, and infrastructure with a score of 1.38. This study concludes that Puskesmas Gondokusuman II based on the results of measurements with the DOQ-IT (Doctor's Office Quality – Information Technology) instrument has good capabilities in the human resource component, but there are also some weaknesses in the components of organizational work culture, leadership governance, and infrastructure. Therefore, further identification and anticipation of weak components are needed so that the implementation of the surveillance information system runs well. Keywords: Readiness Assessment, Dengue Hemorrhagic Fever, Surveillance Information System  
Perception of Prevention Stunting Through Healthy Lifestyle in Adolescent Girls: Case Study of Adolescents in Bantul, Yogyakarta Dina Fitriana Rosyada; Marko Ferdian Salim; M. Syairaji
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 7 No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.707 KB) | DOI: 10.32668/jitek.v7i2.324

Abstract

stunting is one of the targets of sustainable development goals (SDGs) included in the second sustainable development goal of eliminating hunger and all forms of malnutrition by 2030 and achieving food security. Indonesia is included in the third country with the highest stunting prevalence in the south-east Asia region (sear). One of the regions in java where there are stunting cases is in Yogyakarta, namely in Bantul Regency. This research aims to determine the perception of young women about stunting prevention through healthy living. This research is qualitative research with a case study approach. The variable in this study is the perception of young women regarding the prevention of stunting through a healthy lifestyle. This research concluded that some female subjects already understood the definition of stunting but did not yet know the important role of adolescents in the prevention of stunting before pregnancy. This shows that there is no appropriate perception among adolescents regarding the prevention of stunting with a healthy lifestyle since early adolescence. If the adolescent is not repaired, so in the future, there will be more and more expectant mothers who have short body posture and/or lack of chronic energy.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo Marko Ferdian Salim; M. Syairaji M. Syairaji; Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono; Nia Fararid Askar
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51342

Abstract

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup setiap orang agar memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengedukasi anak-anak usia dini untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya di lingkungan sekolah. PHBS di lingkungan sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang PHBS pada usia dini pada siswa sekolah dasar di SD N 2 Samigaluh Kulonprogo.Metode pelaksanaan kegiatan yaitu berupa edukasi yang terdiri dari penyuluhan, pemutaran video, diskusi dan tanya jawab. Peserta kegiatan edukasi yaitu siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo kelas 1, 2, dan 3. Materi yang disampaikan yaitu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang PHBS dimana terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 57%. Diharapkan kegiatan edukasi PHBS di sekolah dapat dilanjutkan pada daerah lain sebagai upaya untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada usia dini.
Analisis Rekam Medis Pasien Diabetes Mellitus Melalui Implementasi Teknik Data Mining di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Marko Ferdian Salim; Sugeng Sugeng
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.30331

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang mempengaruhi beban ekonomi dan sosial secara luas. Data pasien dicatat melalui sistem rekam medis pasien yang tersimpan dalam database sistem informasi rumah sakit, data yang tercatat belum dianalisis secara efektif untuk menghasilkan informasi yang berharga. Teknik data mining bisa digunakan untuk menghasilkan informasi yang berharga tersebut.Tujuan: Mengidentifikasi karakteristik pasien Diabetes mellitus, kecenderungan dan tipe Diabetes melitus melalui penerapan teknik data mining di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan secara retrospektif melalui observasi dan studi dokumentasi rekam medis elektronik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan aplikasi Weka.Hasil: Pasien Diabetes mellitus di RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2016 berjumlah 1.554 orang dengan tren yang cenderung menurun. Pasien paling banyak berusia 56 - 63 tahun (27,86%). Kejadian Diabetes mellitus didominasi oleh Diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi tertinggi adalah hipertensi, nefropati, dan neuropati. Dengan menggunakan teknik data mining dengan algoritma decision tree J48 (akurasi 88.42%) untuk analisis rekam medis pasien telah menghasilkan beberapa rule.Kesimpulan: Teknik klasifikasi data mining (akurasi 88.42%) dan decision trees telah berhasil mengidentifikasi karakteristik pasien dan menemukan beberapa rules yang dapat digunakan pihak rumah sakit dalam pengambilan keputusan mengenai penyakit Diabetes mellitus.
Implementasi Aplikasi Wifi TB Berdasarkan Persepsi Kemudahan dan Kemanfaatan di Kota Semarang Arif Kurniadi; Evina Widianawati; Edi Jaya Kusuma; Marko Ferdian Salim
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.641 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.50483

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia. Kasus TB yang ditemukan harus dicatat dan dilaporkan oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan sesuai format yang ditentukan.Tujuan: Mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan, kemudahan dan kendala terhadap implementasi penggunaan aplikasi Wifi TB.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan melibatkan dokter praktik mandiri dan dokter klinik pratama sebagai responden sebanyak 129 orang pada tahun 2019.Hasil: Responden yang mengisi angket sebanyak 129 orang, 60% belum menggunakan aplikasi dan 40% sudah menggunakan aplikasi. Berdasarkan hasil skor angket dengan skala 1 – 5, diketahui skor persepsi kemanfaatan dan kemudahan adalah 4, skor kendala penggunaan adalah 2, skor implementasi penggunaan 3,8 serta skor efektivitas dan kepuasan adalah 4. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai sig F= 0,000 dan R-square= 70,1%, artinya persepsi kemanfaatan, kemudahan dan kendala penggunaan aplikasi secara bersama-sama berpengaruh siginifikan terhadap implementasi penggunaan aplikasi Wifi TB sebesar 70,1%.Kesimpulan: Persepsi kemanfaatan, kemudahan dan kendala penggunaan mempengaruhi implementasi penggunaan aplikasi sebesar 70,1%. Disarankan kepada pengembang program dan dinas terkait untuk selalu memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada pengguna aplikasi Wifi TB.
Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue Berbasis Mobile sebagai Sistem Peringatan Dini Outbreak di Kota Yogyakarta Marko Ferdian Salim; M. Syairaji; Krida Tri Wahyuli; Nida Nur Aulia Muslim
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 6, No 2 (2021): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.61245

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan nasional. Salah satu strategi yang tepat untuk menurunkan angka kejadian DBD adalah surveilans DBD. Namun, surveilans DBD selama ini dikerjakan oleh petugas surveilansmasih dikerjakan dengan carasecara manual sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan pelaporan, tidak update-nya data, dan penyajian informasi yang tidak mendukung dalam pengambilan keputusan.Tujuan: Merancang dan mengembangkan sistem informasi surveilans DBD berbasis mobile sebagai sistem peringatan dini outbreak di Kota Yogyakarta.Metode: Research and development ini dilaksanakan di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta pada April-Oktober 2020. Subjek penelitian adalah petugas surveilans puskesmas dan kader. Objek penelitian adalah Sistem Informasi Surveilans DBD. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, Focus Group Discussion, observasi, dan studi dokumentasi.Hasil: Pengguna memerlukan sistem informasi surveilans kasus DBD berbasis mobile yang mengakomodir perekaman data melalui digitalisasi komponen formulir yang digunakan, fitur koordinasi antarpengguna, serta fitur pemetaan kasus. Penelitian ini menghasilkan rancangan proses sistem dalam diagram unified modelling language, rancangan basis data dalam entity relationship diagram serta prototipe tampilan antarmuka sistem.Kesimpulan: Rancangan sistem informasi surveilans berbasis mobile yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan sebaiknya digunakan sebagai blueprint untuk proses konstruksi sistem.
Faktor Determinan Maternal Morbidity di Daerah Istimewa Yogyakarta M Syairaji; Marko Ferdian Salim
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 6, No 4 (2021): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.61309

Abstract

Latar Belakang: Maternal morbidity telah diakui sebagai masalah kesehatan yang menimpa hampir 1,7 juta wanita di dunia setiap tahunnya. Upaya pencegahan kematian dan kesakitan ibu, di tahun 2018 Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengembangkan program pendampingan ibu hamil serta dilakukan penelitian terkait faktor determinan maternal morbidity di DIY.Tujuan: Menganalisis faktor pengaruh kejadian maternal morbidity pada program One Student One Client (OSOC) dari Dinas Kesehatan DIY.Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain studi cross sectional, menggunakan data sekunder dari seluruh ibu hamil yang ikut dalam pendampingan ibu hamil OSOC pada tahun 2019 yang berdomisili di DIY. Analisis data menggunakan chi-square dan regresi logistik.Hasil: Terdapat 228 responden yang memiliki data lengkap dari masa kehamilan sampai nifas. Rata-rata responden berumur 30,7 tahun, 60,9% tamat SMA, 58,77% ibu rumah tangga, dan 68,42% memiliki asuransi kesehatan. Sebanyak 15,35% merupakan kehamilan yang tidak direncanakan, 19,74% memiliki riwayat penyakit, dan faktor risiko terbesar adalah umur >35 tahun (24,56%), ibu kurus (14,04%), dan memiliki riwayat caesar (13,60%). Incidence maternal morbidity sebesar 58,33% dan berdasarkan analisis multivariat, riwayat operasi caesar, porsi makan meningkat, serta memiliki hewan peliharaan berhubungan secara signifikan terhadap kejadian maternal morbidity dengan ROR dan 95% CI masing-masing sebesar 3,612 (1,076—12,117), 0,453 (0,211—0,971), dan 1,966 (1,042—3,710).Kesimpulan: Kasus maternal morbidity di masyarakat cukup tinggi dengan faktor risiko yang mempengaruhi, yaitu riwayat operasi caesar, porsi makan meningkat, dan memiliki hewan peliharaan.
Perbedaan Length of Stay (LOS) Pasien Diabetes Mellitus Berdasarkan Komplikasi Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Marko Ferdian Salim; Ismil Khairi Lubis; Sugeng Sugeng
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i1.216

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Length of stay (LOS) atau lama hari perawatan merupakan indikator penting dalam menentukan kualitas pelayanan rumah sakit dan keberhasilan terapi pasien diabetes mellitus. Kemudian komplikasi merupakan faktor yang menentukan lama hari perawatan pasien diabetes mellitus di rumah sakit seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner, kolesterol, obesitas dan lain-lain.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien diabetes mellitus dan menganalisis perbedaan Length of stay (LOS) pasien diabetes mellitus berdasarkan komplikasi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasinya yaitu seluruh penderita diabetes mellitus dari tahun 2011-2016 yang tercatat di rekam medis elektronik RSUP Dr. Sardjito. Semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 1.554 orang. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu hipertensi, nephropaty, neuropati, obesitas, PJK, stroke, dan TB paru. Variabel dependen yaitu Length of Stay atau lama perawatan pasien diabetes mellitus. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji T Independen.Hasil: Pasien Diabetes mellitus di RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2016 berjumlah 1.554 orang dengan tren yang cenderung menurun. Pasien paling banyak berusia 56 - 63 tahun (27,86%). Kejadian diabetes mellitus didominasi oleh tipe 2 dengan komplikasi tertinggi adalah hipertensi, nefropati, dan neuropati. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata LOS antara pasien diabetes mellitus yang memiliki komplikasi hipertensi dengan yang tidak hipertensi (p-value=0.00), neuropati dengan yang tidak neuropati (p-value=0.00), penyakit jantung koroner dengan yang tidak penyakit jantung koroner (p-value=0.035), dan stroke dengan yang tidak stroke (p-value=0.032).Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan rata-rata LOS antara pasien diabetes mellitus yang memiliki komplikasi hipertensi, neuropati, penyakit jantung koroner, dan stroke dengan yang tidak memiliki komplikasi penyakit tersebut.