Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INTEGRASI BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN LELE GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT Zasmeli Suhaemi; Sari Gando Hidayati; Zahanis Zahanis; Meita Lefi Kurnia; Zulmardi Zulmardi
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v3i2.419

Abstract

Soft skill like how to manage useful land that be convenient for doing by people. These skills are expected to be a new source of income for people. For this goals, 30 student from four department Tamansiswa University implement the program was conducted for this activities. The location that choose for this implementation called Lubuk Minturun, that located in the district of Koto Tangah Kota Padang. People who live in Lubuk Minturun majority work as farmer. Approximately 60% of the people depend on the plantation and selling ornamental plants, they only obtained within a specified period or unpredictable incomes. Using land yard for businesses Mushrooms and catfish can be a revenue opportunity to increase people income. The method used in this activity were 4 steps: 1) socialization program, 2) training, 3) pilot project and 4) assistance, that involves 30 students. This program also involves three groups of people in RT 01, 02 and 03 of RW 010. Student which participation in this program also trained people for processing the mushroom and catfish as nuggets and meatballs. Based on the results of the activities can be concluded that the public response will be something new and beneficial life is very high. Mushroom production can increased revenue of Rp 22.800/pc mash room media and catfish production was Rp 352,000 every 500 fish. This is shown by the formation of three groups of people in RT 01, 02 and 03 of RW 010 still continued mushroom and catfish production.
PENGEMBANGAN PROMOSI DAN PEMASARAN PELAKU USAHA SULAMAN DAN BORDIR BERBASIS DIGITAL mita yani; Febri yanti; Sri Zulfia Novrita; Zulmardi Zulmardi; Lilik Suheri
JURNAL PengaMAS Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/.v4i2.2390

Abstract

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) “Limos” adalah pelaku usaha di Kota Payakumbuh,  dibidang sulaman dan bordir. LKP berdiri dengan Surat Keputusan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor: 035/I/SITU/DPM-PTSP/PYK-2018 tentang Usaha Sulaman dan Bordir. Permasalahan mitra pada tahun ke-2 ini yang mendasar adalah (1) Manajemen pengelolaan masih bersifat manual, baik pencatatan pemasukan maupun pengeluran, pencatatan operasional usaha dan rekap usaha bulanan. (2) Promosi dan pemasaran masih bersifat konvensional sehingga jangkauan promosi masih sangat terbatas.(3) Keterampilan Sumber Daya Manusia masih kurang, terutama pemahaman dan pengetahuan terkait  pengembangan usaha, promosi dan pemasaran berbasis digital serta soft skill promosi dan pemasaran masih belum maksimal, (4) Sarana dan prasarana masih sangat terbatas (5) Belum ada terjalin kerjasama (MOU)  maupun MOA  dengan Pemerintah setempat. Solusi kegiatan untuk menyelesaikan masalah mitra yang telah dilaksanakan adalah (1)  Membina administrasi pengelolaan manajemen keuangan dan usaha secara komputerisasi, (2) Pelatihan promosi berbasis digital, promosi on-line, aplikasi akuntansi, pembukuan, administrasi serta keterampilan soft skill. (3) Memberikan bantuan peralatan computer lengkap, (4) Kerjasama dengan dinas terkait. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai adalah mengembangkan promosi dan pemasaran untuk meningkatknya market size dan market value produksi. Metode Pelaksanaan Kegiatan (1) Mengadakan pelatihan digital (2) kerjasama dengan pemerintah daerah (3) Tahap Pelaksanaan: mengadakan pelatihan dan  promosi berbasis digital, manajemen dan strategi pemasaran, dan pengelolaan keuangan. Membuat website  www.rumahlimos.com. Mencari peluang  ke sasaran konsumen (4) Tahap Evaluasi pelaksanaan kegiatan dengan kegiatan (a) Pendampingan operasional aplikasi secara berkesinambuangan (b) Membuat progress pelaporan terkait perkembangan usaha (c) mengevaluasi pelaksanaan MOA. 
KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL DI HUTAN NAGARI PASIR TALANG TIMUR KABUPATEN SOLOK SELATAN Gusmardi Indra; Zulmardi Zulmardi; Randi Kurniawan
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 OKTOBER 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3789

Abstract

Hutan Nagari Pasir Talang Timur terletak di Kabupaten Solok Selatan, Kecamatan Sungai Pagu, Nagari Pasir Talang Timur. Hutan Nagari Pasir Talang Timur memiliki wilayah kerja di dalam Kawasan Hutan Lindung (HL) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Belum ada penelitian tentang Keanekaragaman Jenis Burung di lokasi ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis burung, tingkat keanekaragaman, kemerataan, dominasi dan kesamaan jenis burung di Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas di Hutan Nagari Pasir Talang Timur Kabupaten Solok Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2021, menggunakan metode penghitungan titik yang dipadukan dengan garis transek. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi jenis burung yang ditemukan dan menghitung Indeks Keanekaragaman, Kemerataan, Dominasi dan Kesamaan jenis burung. Penelitian ini menemukan total 42 jenis burung yang termasuk dalam 22 famili di Hutan Nagari Pasir Talang Timur. Di kawasan hutan lindung ditemukan 29 jenis burung dan di hutan produksi terbatas 23 jenis ditemukan. Status konservasi menurut P.106 terdiri dari 10 spesies yang dilindungi. Berdasarkan IUCN terdapat 31 (LC), 8 (NT), 2 (VU) dan 1 (EN). Berdasarkan CITES Appendix II terdapat 2 spesies. Tingkat keanekaragaman jenis burung di Kawasan Hutan Lindung (HL) adalah 3,13, sedangkan di Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) adalah 2,92. Tingkat kemerataan burung di Kawasan Hutan Lindung (HL) adalah 0,93 dan di Hutan Produksi Terbatas adalah 0,93. Tingkat dominasi jenis burung di Kawasan Lindung (HL) Huan adalah 0,6 dan di Hutan Produksi Terbatas (HPT) 0,7. Tingkat kemiripan jenis burung di kedua wilayah tersebut, yakni 19%, cukup rendah. Keywords : birds, diversity, Nagari Pasir Talang Timur
Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Dan Kontribusinya Terhadap Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Hutan Desa Nagari Pondok Parian Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat Desyanti Desyanti; Novi Andra; Zulmardi Zulmardi
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 2 (2023): Vol 17 No. 02 JANUARI 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i2.4117

Abstract

Salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan dari hutan desa adalah Hasil Hutan Bukan kayu (HHBK) yang merupakan potensi hutan desa yang umum dan biasa dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pengelolaan HHBK di Hutan Desa Nagari Pondok Parian saat ini masih belum menjadi penghasilan utama dari masyarakat, selain itu pengelolaan Hutan Desa Nagari Pondok Parian ini belum maksimal. Namun beberapa masyarakat telah mengolah dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produk HHBK yang dimanfaatkan dan mengetahui berapa kontribusi HHBK bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Hutan Desa Nagari Pondok Parian Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi lapangan, kuisioner dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa produk HHBK yang dimanfaatkan di Hutan Desa Nagari Pondok Parian berupa gula aren, manau, keranjang rotan, sapu ijuk, petai, bambu dan anyaman tikar pandan. Kontribusi HHBK bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Hutan Desa Nagari Pondok Parian adalah sebesar 35% dari pendapatan total masyarakat. Nilai ekonomi total dari hasil hutan bukan kayu yakni sebesar Rp.54.650.000,00/tahun atau sebesar Rp. 4.554.166,00/bulan hal ini setara dengan rata-rata perbulan dengan nilai pendapatan sebesar Rp. 759.027,78/orang.Kata Kunci: pemanfaatan, hasil hutan bukan kayu, kontribusi, ekonomi, hutan desa
Dampak Keberadaan Taman Keanekaragaman Hayati Pt. Tirta Investama Aqua Solok Gusmardi Indra; Firman Hidayat; Zulmardi Zulmardi; Eko Subrata; Heriyanto Heriyanto; First San Hendra Rivai
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 2 (2023): Vol 17 No. 02 APRIL 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i2.4275

Abstract

Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia cukup mengkhawatirkan yang diakibatkan oleh kerusakan dan pemanfaatan yang berlebihan. Salah satu upaya menanggulangi masalah tersebut adalah pembangunan dan pengembangan taman keanekaragaman hayati (kehati). PT. Tirta Investama Pabrik Solok telah membangun taman kehati sejak tahun 2014, dimana sampai saat ini belum terdata dampak positif dari keberadaan taman kehati tersebut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan data keanekaragaman jenis tumbuhan dan jenis burung serta cadangan karbon di areal taman kehati Solok. Menggunakan metode sensus dengan mendata dan mengidentifikasi serta mengukur dbh seluruh tumbuhan yang ada. Pengamatan jenis burung menggunakan metoda simple list method dengan mengunakan buku panduan identifikasi burung. Hasil identifikasi mendapatkan sebanyak 74 jenis tumbuhan yang tergabung dalam 34 famili dengan jumlah individu 250 batang. Jenis burung yang teridentifikasi sebanyak 14 jenis. Total cadangan karbon tersimpan dalam areal taman kehati seluas 2,5 ha adalah 28,07 ton dengan vegetasi tingkat pohon sebagai penyumbang cadangan karbon terbanyak yaitu 24,48 ton atau 87 %. Kata kunci: Taman Kehati, keanekaragaman, stok karbon