Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Fisik Sediaan Hand Body Lotion Ekstrak Etanol Daun Miana (Pleactranthus scutellarioides (L.) R. Br.) Rasydy, La Ode Akbar; Zaky, Mohammad; Surtiana, Rika
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v7i1.16320

Abstract

Daun miana (Pleactranthus scutellarioides (L.) R. Br.) merupakan tanaman yang memiliki varietas yang sangat banyak dan beragam macam senyawa, 2-methylthiophene, (Z)-3-heptadecen-5-yne, dotriacontane yang dapat digunakan sebagai antioksidan alami untuk antipenuaan. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak daun miana menjadi lotion dan uji evuluasi sehingga memiliki stabilitas yang baik. Penelitian dilakukan secara eksperimental yang diawali dengan mengekstraksi daun miana dengan metode maserasi. Ekstrak kemudian diformulasikan dalam sediaan lotion yang dibuat dengan konsentrasi ekstrak 0,5% (F1), 1% (F2) dan 1,5% (F3). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun miana dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lotion. Hasil lotion dari ekstrak daun miana dievaluasi selama 3 minggu meliputi uji organoleptis, uji pH, uji omogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji berat jenis, uji daya lekat dan uji hedonik. Lotion dengan konsentrasi ekstrak 0,5% pada F1 merupakan sediaan yang paling baik dengan karakteristik bentuk agak kental, warna coklat muda, wangi lemon, homogen, memiliki pH 5,9-5,5 dan daya sebar 5,2–5,9 cm, viskositas 2903-3103 Cps, berat jenis 0,966, daya lekat 4,27-4,56 detik serta tes hedonik menunjukkan responden menyukai warna menarik, bau harum, dan tekstur lembut dari lotion
Analisis timbal, kadmium dan formaldehid pada ikan asin petek (leiognathus equulus) dan ikan asin kembung (rastrelliger kanagurta) di Pulau Cangkir Kronjo La Ode Akbar Rasydy; Zenith Putri Dewianti Putri Dewianti Dewianti; Tatu Nihayatus Sholehah Sholehah; Ach. Faruk Alrosyidi Faruk Alrosyidi Alrosyidi
Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru (JIFA) Vol 2 No 1 (2021): JURNAL ILMIAH FARMASI ATTAMRU (FEBRUARI)
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.704 KB) | DOI: 10.31102/attamru.v2i1.1244

Abstract

Ikan asin merupakan produk hasil perikanan dengan bahan baku ikan segar yang mengalami pengawetan dan menjadi salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat seperti ikan asin Petek dan ikan asin Kembung. Mutu dari ikan asin dapat ditentukan dari cara penjual mengolahnya serta kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar timbal, kadmium dan formaldehid pada ikan asin petek dan kembung di daerah Pulau Cangkir Kronjo, Banten, Indonesia. Analisis timbal dan kadmium dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom sedangkan analisis formaldehid dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan ikan asin petek dan kembung tidak mengandung logam timbal dan kadmium akan tetapi mengandung formaldehid, pada ikan asin petek 2.843,24 ± 71,9510 mg/Kg dan ikan kembung 865,96 ± 4,4479 mg/Kg. Dari pengujian tersebut baik pada ikan asin petek dan kembung tidak ada cemaran timbal dan cadmium karena dibawah nilai ambang batas maksimum sedangkan kandungan formaldehidnya cukup tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN YANG TERDAPAT DALAM DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL & SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Diana Sylvia; Vira Apriliana; La Ode Akbar Rasydy
Jurnal Farmagazine Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v8i2.557

Abstract

Protein merupakan salah satu makronutrisi yang memilki peranan penting dalam pembentukan biomolekul. Protein dapat ditemukan dalam berbagai tumbuhan, salah satunya adalah daun jambu biji. Daun jambu biji mempunyai manfaat bagi kesehatan yaitu sebagai antiinflamasi, antidiare, analgesik, antibakteri, antidiabetes, antihipertensi, mengurangi demam dan penambah trombosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat kandungan protein pada daun jambu biji (Psidium guajava L.) dan berapa besar kandungan protein daun jambu biji tersebut. Parameter yang digunakan yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif, pada uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode biuret untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan protein pada daun jambu biji, sedangkan uji kuantitatif dilakukan dengan metode kjeldahl dan Spektrofotometri Uv-Vis untuk mengetahui kadar protein yang terdapat pada daun jambu biji tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat kandungan daun jambu biji dengan uji biuret, dan pada metode kjeldahl diperoleh kadar protein rata-rata 0,131% pada daun jambu biji tua dan diperoleh rata-rata 0,113% pada daun jambu biji muda, sedangkan pada metode Spektrofotometri Uv-Vis diperoleh rata-rata pada daun jambu biji tua sebesar 0,142% dan daun jambu biji muda sebesar 0,053%.
FORMULASI NUTRASEUTIKAL GUMMY CANDIES SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Reza Aditya Sunaryo; Mohammad Zaky; La Ode Akbar Rasydy
Jurnal Farmagazine Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v7i2.478

Abstract

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu tanaman buah dari keluarga (Oxalidaceae) dengan marga (Averrhoa). Buah belimbing wuluh memiliki daya simpan yang relative singkat sekaligus memiliki rasa asam sehingga kurang disukai jika dikonsumsi secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat dibuat menjadi sediaan nutraseutikal gummy candies serta dapat mengetahui formula manakah yang paling disukai responden dan hasil evaluasi fisik yang terbaik dalam sediaan gummy candies . sampel berupa buah belimbing wuluh dilakukan dengan metode spray drying yang diformulasikan menjadi sediaan gummy candies dengan variasi konsentrasi sukrosa 115 mg, 230 mg, 345 mg, 490 mg, 575 mg. semua sediaan di uji dengan pengujian organoleptis, keseragaman bobot dan hedonik. Hasil dari evaluasi sediaan gummy candies menyatakan bahwa sediaan gummy candies memenuhi mutu fisik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gummy candies sari buah belimbing wuluh menunjukkan hasil uji yang paling disukai dari sediaan gummy candies yaiitu pada formula 3 dengan kadar sukrosa 345 mg berdasarkan parameter rasa, warna, aroma dan bentuk.hasil dari uji keseragaman bobot yaitu pada formula 3 yang paling disukai panelis.
Formulasi Ekstrak Etanol 96% Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Dalam Bedak Tabur Anti Jerawat Dan Uji Aktivitas Antiacne Terhadap Staphylococcus Aureus La Ode Akbar Rasydy; Jaka Supriyanta; Dwi Novita
Jurnal Farmagazine Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v6i2.142

Abstract

Radiasi ultraviolet (UV) masih merupakan penyebab utama terjadinya kanker kulit, sehingga dipasaran banyak beredar sediaan krim atau gel yang berisi UV-filter. Oktil-metoksisinamat dan avobenzon adalah contoh zat aktif UV-filter. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Kosmetik konsentrasi maksimum oktil metoksisinamat yang diizinkan sebagai sediaan kosmetik tabir surya adalah 10% dan untuk avobenzon sebesar 3%. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar oktil metoksisinamat dan avobenzon dalam sedian gel tabir surya yang beredar di Kota Bandung dan menilai apakah sediaan tersebut memenuhi persyaratan tersebut diatas atau tidak. Penetapan kadar ini dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Hasil penelitian menunjukan persamaan regresi linier oktil metoksisinamat y = 1634,7x + 8500,8 dengan R² = 0,9962; dengan nilai BD dan BK, 0,694 bpj dan 2,314 bpj. Persamaan linier untuk avobenzon yaitu y = 4329,9x +9268,5 dengan R2 = 0,9912, dengan nilai BD dan BK, 1,058 bpj dan 3,527 bpj. Validasi metode analisis dengan sampel simulasi meliputi akurasi menunjukkan persen perolehan kembali untuk konsentrasi sampel simulasi 80%; 100% dan 120% masing-masing adalah 102,011%; 112,368%; 108,490% untuk oktil metoksisinamat dan 81,722%; 98,01%; 117,8% untuk avobenzon. Presisi menunjukan keterulangan hasil pengukuran, untuk oktil metoksisinamat dan avobenson diperoleh nilai %RSD sebesar 1,641% dan 1,946%. Berdasarkan data penetapan kadar, maka ketiga sampel gel yang diteliti mengandung oktil metoksisinamat dan avobenzon dalam batas aman.
FORMULASI SEDIAAN SPRAY DAUN DAN BATANG SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) SEBAGAI ANTINYAMUK Culex s.p La Ode Akbar Rasydy; Banu Kuncoro; Muhammad Yusuf Hasibuan
Jurnal Farmagazine Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v7i1.150

Abstract

Daun dan Batang serai wangi (Cymbopogon nardus L.) merupakan tanaman yang memiliki kandungan geraniol dan sitronelal yang berfungsi sebagai antinyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan spray antinyamuk dari tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dengan menggunakan metode destilasi yang akan diujikan terhadap aktivitas nyamuk Culex s.p. Bahan yang digunakan dalam pembuatan spray adalah minyak atsiri daun dan batang serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dengan variasi konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 15%. Semua formula sediaan spray diuji stabilitas meliputi (pH dan viskositas) serta efektivitas terhahap nyamuk Culex s.p. Dari hasil pengujian pH dan viskositas menunjukan bahwa pH sesuai dengan standar pH pada kulit dan memiliki viskositas yang cukup baik. Hasil dari efektifitas sediaan spray menyatakan bahwa pada sediaan spray dengan konsentrasi ekstrak 15% memiliki daya tolak nyamuk yang cukup efektif. Kata Kunci: Spray Antinyamuk, Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.), Nyamuk Culex
ANALISIS LOGAM BERAT PADA BERAS (Oriza sativa L.) YANG DITANAM DI DAERAH INDUSTRI KARET MEKAR JAYA La Ode Akbar Rasydy; Diana Sylvia; Zenniah Anggraeni Zein
Jurnal Farmagazine Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v8i1.535

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan konsumsi beras terbesar setelah Banglades yang merupakan sebagai makanan pokok. Mutu beras dapat dilihat dari aktivitas budidaya padi tergantung pada proses penanaman dan lingkungan sekitar, seperti penggunaan pupuk anorganik, kualitas tanah, cuaca serta air yang tercemar oleh limbah industri juga dapat berpotensi dalam pencemaran bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kandungan logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), Merkuri (Hg), Timbal (Pb) dan Besi (Fe) pada 3 sampel beras yang ditanam di daerah Industri Karet Mekar Jaya. Sampel beras yang diambil dari hulu, tengah dan hilir persawaan disekitar industri dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dan pengujian dilakukan dengan 2 pengulangan. Dari hasil penelitian analisis logam Cd, Cu, Hg, Pb dan Fe yang diperoleh, sampel beras hanya mengandung logam Cu dan Fe, sedangkan logam Cd, Hg dan Pb tidak dapat terdeteksi. Logam Cu yang terkandung pada beras dipersawahan tersebut pada daerah hulu, tengah dan hilir berturut-turut 4,765; 4,73 dan 4,13 mg/kg sedangkan logam Fe berturut-turut 6,8; 5,76 dan 5,025 mg/kg. Kesimpulan yang diperoleh bahwa pada sampel beras 1, 2 dan 3 tidak terdeteksi logam Cd, Hg dan Pb, kadar logam Cu masih dalam batas aman menurut BPOM no 03725/B/SK/VII/89 sedangkan kadar logam Fe yang diperoleh melebihi batas aman menurut Permenkes no 492/MENKES/Per/IV/2010.
Formulation of Aromatherapy Balm from Essential Oil of Lemongrass (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) La Ode Akbar Rasydy; Alasya Sihotang
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.9345

Abstract

Lemongrass kitchen (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) is one type of spice native to Indonesia containing essential oil that can be used as perfumes, cosmetics, food additives and medicines. The study aims to formulate essential oils of lemongrass kitchen to aromatherapy balm preparations. Essential oils were obtained by steam distillation. The aromatherapy balm preparations were formulated by paraffin liquid, methanol, cera alba and vaseline album, and varying concentrations of essential oil of 0% (F1), 3% (F2), 6% (F3) and 12% (F4). The aromatherapy balms ware evaluated their physical quality with organoleptic tests, homogeneity tests, pH tests, GC-MS tests, and hedonic tests. Data were analyzed using one way ANOVA. The results showed that all aromatherapy balm formulas produced an organoleptic test that was yellowish white with a semi-solid form, smell like aromatherapy types. Homogeneity test showed F1-F4 did not change shape during storage. The pH test of the four formulas ranging from 5.27 to 6.89 met the skin neutral pH requirements. The preference test of 40 panelists showed that the panelists preferred the F4 which had a sharper aroma of aromatherapy essential oils. The results show that essential oil of lemongrass kitchen can be formulated to aromatherapy balm preparations with concentration of 12% of lemongrass, the best among the four formulas.
DETERMINATION OF BORAX IN WET NOODLE IN SEPATAN MARKET TANGERANG BY TURMERIC INDICATOR PAPER, FLAME TEST, AND UV-VIS SPECTROPHOTOMETRY Rulyta Aulia Munandar; Nita Rusdiana; La Ode Akbar Rasydy
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 8 No 1 (January-April 2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v8i1.6931

Abstract

Borax is a dangerous material if it is contained in food so its use is prohibited. Borax contained in wet noodles is used as a preservative to keep the noodles supple and durable. There are reports in several areas in Tangerang about the content of borax in food, but no research has been conducted in the Sepatan Market, Tangerang Regency. Identification of borax by qualitative test using flame test method and curcumin paper color test, while quantitative test using UV-Vis Spectrophotometry method with a wavelength of 536.40 nm. Two of the total samples tested using ultraviolet visible spectrophotometric instruments showed negative borax content when compared to the flame test and curcumin paper color test. Wet noodle samples sold at Pasar Sepatan, Tangerang Regency, showed a positive content of Borax at 85.71% of the total sample.
Extraction and characterization of pectin from the fruit peel of Benincasa hispida (Thunb.) cogn La Ode Akbar Rasydy; Nita Rusdiana; Mira Eria Anggraini
Pharmaciana Vol 12, No 3 (2022): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.982 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v12i3.23593

Abstract

Pectin is a polysaccharide and a major component of most plant cell walls and the functions as an adsorbent, emulsifying agent, gelling agent, stabilizer, and gelling agent. one of which is by utilizing the skin of Bligo fruit (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn). This study aims to determine the presence of pectin contained in the skin of Bligo fruit using a completely randomized design (CRD) using 4 variations. concentration of citric acid solvent (5%,7%,9% and 11%) with extraction time consisting of 4 levels (30, 60, 90 and 120 minutes). The characteristics of the pectin produced were determined including water content, ash content, equivalent weight, methoxyl content, galacturonic acid content, and degree of esterification. This type of research is experimental research in the laboratory. The results showed that the highest yield was obtained from 7% citric acid concentration with an extraction time of 60 minutes, the yield value was 9.8%. The characteristics of the pectin obtained included water content of 11.6% and 9.2%; ash content of 8.8% and 8.7%; equivalent weight of 797,448 mg and 761,035 mg; methoxyl content 2.561% and 2.466%; galacturonic acid content 117.088% and 112.281%; esterification degree of 12,417 and 12,469%. FTIR spectroscopy which was used to compare the results of the spectra of extracted pectin and standard pectin showed the similarity of each absorption functional group.