Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Fisik Sediaan Hand Body Lotion Ekstrak Etanol Daun Miana (Pleactranthus scutellarioides (L.) R. Br.) Rasydy, La Ode Akbar; Zaky, Mohammad; Surtiana, Rika
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v7i1.16320

Abstract

Daun miana (Pleactranthus scutellarioides (L.) R. Br.) merupakan tanaman yang memiliki varietas yang sangat banyak dan beragam macam senyawa, 2-methylthiophene, (Z)-3-heptadecen-5-yne, dotriacontane yang dapat digunakan sebagai antioksidan alami untuk antipenuaan. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak daun miana menjadi lotion dan uji evuluasi sehingga memiliki stabilitas yang baik. Penelitian dilakukan secara eksperimental yang diawali dengan mengekstraksi daun miana dengan metode maserasi. Ekstrak kemudian diformulasikan dalam sediaan lotion yang dibuat dengan konsentrasi ekstrak 0,5% (F1), 1% (F2) dan 1,5% (F3). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun miana dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lotion. Hasil lotion dari ekstrak daun miana dievaluasi selama 3 minggu meliputi uji organoleptis, uji pH, uji omogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji berat jenis, uji daya lekat dan uji hedonik. Lotion dengan konsentrasi ekstrak 0,5% pada F1 merupakan sediaan yang paling baik dengan karakteristik bentuk agak kental, warna coklat muda, wangi lemon, homogen, memiliki pH 5,9-5,5 dan daya sebar 5,2–5,9 cm, viskositas 2903-3103 Cps, berat jenis 0,966, daya lekat 4,27-4,56 detik serta tes hedonik menunjukkan responden menyukai warna menarik, bau harum, dan tekstur lembut dari lotion
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH Mohammad Zaky; Nita Rusdiana; Ayunda Darmawati
Jurnal Farmagazine Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v8i2.556

Abstract

Antioksidan dapat ditemukan dalam berbagai tumbuhan, salah satunya adalah daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Daun belimbing wuluh memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik sediaan gel dan aktivitas sediaan gel ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh terhadap penangkal radikal bebas. Jenis penelitian ini yaitu penelitian secara eksperimental dengan analisis secara deskriptif. Pembuatan ekstrak daun belimbing wuluh dilakukan dengan metode maserasi, yang kemudian digunakan sebagai zat aktif pada sediaan gel antioksidan dengan konsentrasi FI 5%, FII 10% dan FIII 15%. Hasil evaluasi fisik sediaan menyatakan bahwa semua sediaan gel memenuhi persyaratan mutu fisik yaitu berwarna hijau kecoklatan, berbentuk semi padat, berbau khas ekstrak daun belimbing wuluh, homogen, viskositas 42309 – 63733 cps, pH 4,2-6,5, daya sebar 5,1-6,4 cm, daya lekat 5,71-7,80 detik, hanya pada FIII (15%) memiliki sifat fisik yang kurang homogen. Aktivitas antioksidan gel pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% mempunyai nilai IC50 berturut-turut 118,38 ppm; 94,16 ppm; dan 89,12 ppm. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel antioksidan ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh memiliki sifat fisik yang baik pada formula ke II dan pada formula III memiliki sifat antioksidan yang paling kuat yaitu 89,12 ppm.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN PEWARNA PIPI DALAM BENTUK PADAT DARI EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) Meta Safitri; Siti Halimatusa’diah; Mohammad Zaky
Jurnal Farmagazine Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v5i3.112

Abstract

Bakteri penghasil antibiotik golongan beta laktam telah lama diteliti. Sejalan dengan waktu, resistensi terhadap antibiotik golongan beta laktam saat ini banyak terjadi. Resistensi tersebut dapat diakibatkan karena salah satunya adalah tidak konsisten untuk menghabiskan antibiotik sehingga bakteri mampu menghasilkan enzim β-laktamase. Resistensi ini dapat dikurangi dengan menggunakan inhibitor terhadap aktivitis enzim β-laktamase. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri yang memproduksi inhibitor antibiotik β lactamase dari bahan baku tahu sumedang. Bakteri terpilih dilakukan uji dengan metode “direct antagonism”. Sampel diambil dari pabrik tahu dari daerah Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat. Dari proses isolasi didapat beberapa isolat tunggal yang berpotensi menghasilkan inhibitor beta laktamase. Isolat tersebut di uji daya hambat terhadap bakteri target golongan β-laktamase. Isolat yang menghasilkan zona bening ketika uji merupakan isolat dengan potensi. Didapat 1 bakteri kandidat yang memiliki potensi untuk menghasilkan inhibitor beta laktamase. Identifikasi dilakukan dengan metode API test dan didapat bakteri tersebut adalah Bacillus licheniformis. Kata kunci: bakteri antibiotik, beta laktamase, inhibitor beta laktamase
FORMULASI NUTRASEUTIKAL GUMMY CANDIES SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Reza Aditya Sunaryo; Mohammad Zaky; La Ode Akbar Rasydy
Jurnal Farmagazine Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v7i2.478

Abstract

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu tanaman buah dari keluarga (Oxalidaceae) dengan marga (Averrhoa). Buah belimbing wuluh memiliki daya simpan yang relative singkat sekaligus memiliki rasa asam sehingga kurang disukai jika dikonsumsi secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat dibuat menjadi sediaan nutraseutikal gummy candies serta dapat mengetahui formula manakah yang paling disukai responden dan hasil evaluasi fisik yang terbaik dalam sediaan gummy candies . sampel berupa buah belimbing wuluh dilakukan dengan metode spray drying yang diformulasikan menjadi sediaan gummy candies dengan variasi konsentrasi sukrosa 115 mg, 230 mg, 345 mg, 490 mg, 575 mg. semua sediaan di uji dengan pengujian organoleptis, keseragaman bobot dan hedonik. Hasil dari evaluasi sediaan gummy candies menyatakan bahwa sediaan gummy candies memenuhi mutu fisik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gummy candies sari buah belimbing wuluh menunjukkan hasil uji yang paling disukai dari sediaan gummy candies yaiitu pada formula 3 dengan kadar sukrosa 345 mg berdasarkan parameter rasa, warna, aroma dan bentuk.hasil dari uji keseragaman bobot yaitu pada formula 3 yang paling disukai panelis.
PENGEMBANGAN FORMULASI DAN EFEKTIVITAS SABUN CAIR WAJAH EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) SEBAGAI ANTIJERAWAT TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Meta Safitri; Mohammad Zaky; Shinta Chaerani
Jurnal Farmagazine Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v9i1.597

Abstract

ABSTRAKBiji alpukat (Persea americana Mill)memiliki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill) diformulasikan dalam bentuk sabun cair wajah untuk mempermudah pengaplikasian. Sabun cair wajah ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill) dapat digunakan untuk mencegah timbulnya jerawat yang disebabkan Bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi fisik sediaan sabun cair wajah dari ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill) dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pembuatan ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill) dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Selanjutnya, diformulasikan menjadi sediaan sabun cair wajah yang terdiri dari 4 formula sabun cair wajah dengan variasi konsentrasi yaitu F1(0%), F2(10%), F3(15%), dan F4(20%) lalu dilakukkan evaluasi fisik sediaan meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, bentuk), penentuan nilai pH, tinggi busa, viskositas, pengujian homogenitas dan uji hedonik serta dilanjutkan pengujiaan aktivitas antibakteri sabun cair wajah dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun cair wajah yang dihasilkan berbentuk kental, berwarna coklat kemerahan, berbau khas biji alpukat, menghasilkan pH sebesar 7, 6,9, 6,7 dan sabun cair ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN FAST DISSOLVING TABLET AMLODIPINE BESYLATE MENGGUNAKAN SODIUM STARCH GLYCOLATE SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR Banu Kuncoro; Mohammad Zaky; Ida lestari
Jurnal Farmagazine Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v2i2.19

Abstract

Fast Dissolving Tablet merupakan tablet yang ketika diletakan di lidah akan terdisentegrasi serta melepaskan obat secara cepat dengan bantuan saliva. Fast Dissolving Tablet mengkombinasikan keuntungan obat pada sediaan cair dan tablet konvensional. Teknologi ini dapat memecahkan permasalahan pemberian obat secara oral pada pasien pediatric, geriatric maupun pada keadaan dimana pasien tidak mendapat air untuk menelan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimal penggunaan sodium starch glycolate sebagai superdisintegrant dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, 6% dan 8%. Metode pembuatan tablet ini menggunakan kempa langsung. Pengujian fisik dilakukan meliputi organoleptis, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, keregasan, waktu hancur, waktu pembasahan dan uji kesukaan rasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi sodium starch glycolate, semakin menurunkan waktu hancur tablet. Sodium starch glycolate dengan konsentrasi 8% menghasilkan waktu hancur paling optimal dengan waktu hancur 16,7 detik.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LOTION EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispa (L.) Blume) DENGAN METODE DPPH Mohammad Zaky; Dina Pratiwi; Mianah Mianah
Jurnal Farmagazine Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v9i1.594

Abstract

Daun Tanaman keji beling (Strobilanthes crispa (L.) Blume memiliki kandungan flavonoid, alkaloid dan tanin. Kandungan senyawa flavonoid yang terdapat pada daun keji beling diketahui dapat berperan sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik lotion dan pada konsentrasi berapakah sediaan lotion ekstrak etanol 70% daun keji beling (Strobilanthes crispa (L.) Blume) mempunyai aktivitas paling optimal sebagai antioksidan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian secara eksperimental dengan analisis secara deskriptif. Pembuatan ekstrak daun keji beling dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Bahan aktif yang digunakan dalam pembuatan lotion adalah ekstrak daun keji beling (Strobilanthes crispa (L.) Blume) dengan variasi konsentrasi F0 0%, FI 1%, FII 2%, FIII 3% dan FIV (Kontrol positif). Semua formula sediaan lotion diuji evaluasi fisik meliputi (pengamatan organoleptis, homogenitas, viskositas, pH, daya sebar, daya lekat, tipe emulsi o/w atau w/o dan hedonik) serta pengujian aktivitas antioksidan. Hasil evaluasi fisik sediaan menyatakan bahwa semua sediaan lotion memenuhi persyaratan mutu fisik yaitu berwarna hijau kecoklatan, berbentuk kental, berbau khas ekstrak daun keji beling, homogen,viskositas 3887– 6017 cps, pH 5,1- 6,9, daya sebar 5,6-5,9 cm, daya lekat 5,9-6,4 detik, tipe lotion o/w (minyak dalam air) dan tes hedonik menunjukkan bahwa responden menyukai warna yang menarik, bau harum, dan tekstur dari lotion. Kesimpulan Ekstrak daun keji beling dapat dibuat sedian lotion dengan berbagai macam konsentrasi. Aktivitas antioksidan lotion ditentukan dengan menghitung nilai IC50. Aktivitas antioksidan lotion pada konsentrasi 1%, 2% dan 3% mempunyai nilai IC50 berturut-turut 151,64 ppm; 101,61 ppm; dan 84,57 ppm.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN PEWARNA PIPI DALAM BENTUK PADAT DARI EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) Meta Safitri; Siti Halimatusa’diah; Mohammad Zaky
Jurnal Farmagazine Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v5i1.90

Abstract

Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan tumbuhan yang hidup di daerah pegunungan yang batu tetapi tidak terlalu dingin. Saat ini tumbuhan kayu secang belum dimanfaatkan secara maksimal, adanya warna merah tua pada kayu secang diakibatkan adanya senyawa brazilin yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Penelitian ini dilakukan membuat sediaan pewarna pipi dengan memanfaatkan pewarna alami pada kayu secang. Formula sediaan pewarna pipi terdiri dari talkum, kaolin, zink oksida, paraffin cair dan metil paraben serta ekstrak kering kayu secang konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Pengujian terhadap sediaan meliputi pemeriksaan mutu fisik mencakup pemeriksaan homogenitas, organoleptik, pH, uji oles, uji iritasi, uji kesukaaan (Hedonic Test). Formulasi pewarna pipi menggunakan ekstrak kayu secang menunjukkan sediaan yang dibuat homogen, mudah dioleskan, memiliki pH antara 6-7, sediaan yang disukai dan tidak berubah selama penyimpanan 4 minggu adalah formula III (15%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kayu secang dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan pewarna pipi dan tidak menyebabkan iritasi sehingga cukup aman digunakan. Kata kunci: kayu secang (Caesalpinia sappan L.), brazilin, pewarna pipi
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK ORALLY DISINTEGRATING TABLET ZINC DENGAN MENGGUNAKAN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI SUPERDISINTEGRAN Rika Fatmala; Nur’aini ,; Mohammad Zaky
Jurnal Farmagazine Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v4i1.72

Abstract

Orally Disintegrating Tablet (ODT) merupakan tablet yang dirancang dengan waktu hancur yang cepat pada kontak dengan air liur dan memungkinkan untuk pemberian oral tanpa air ataupun dengan mengunyah. Teknologi ini merupakan solusi bagi beberapa golongan pasien yang sulit menelan tablet dalam bentuk konvensional seperti pada pasien golongan pediatri dan geriatri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Croscarmellose Sodium sebagai superdisintegran terhadap sifat fisik ODT Zinc. Pada penelitian ini Croscarmellose Sodium digunakan sebagai superdisintegran dengan variasi konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Tablet dibuat dengan menggunakan metode kempa langsung. Hasil penelitian menunjukan linearitas antara konsentrasi dengan waktu hancur yang menghasilkan nilai r = -0,9971 yang artinya semakin besar konsentrasi dari Croscarmellose Sodium, dapat menurunkan waktu pembasahan dan waktu hancur ODT Zinc. Formula dengan konsentrasi Croscarmellose Sodium 5% menghasilkan ODT Zinc yang baik dengan waktu hancur 2 detik dan waktu pembasahan 3 detik. Kata Kunci : Orally Disintegrating Tablet, Zinc, Croscarmellose Sodium, Superdisintegran
FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI (Staphylococcus aureus) Hilda Damayanti; Mohammad Zaky; Muhamad Fatah Nur Irman Maulana
Jurnal Farmagazine Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v9i2.629

Abstract

Ekstrak etanol 96% daun sirsak (Annona muricata L.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antiparasit, antivirus dan dekongestan.Aktivitas tersebut diduga disebabkan kandungan kimia yang terdapat didalam ekstrak.Salah satu senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak daun sirsak adalah saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri.Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sabun padat ekastrak daun sirsak (Annona muricata L.), mengetahui hasil evaluasi sediaan sabun padatekastrak daun sirsak dan mengetahui diameter zona hambat sabun padat ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Jenis penelitian ini yaitu penelitian secara eksperimental dengan analisis secara deskriptif.Pembuatan ekstrak daun sirsak dilakukan dengan metode maserasi, yang kemudian digunakan sebagai zat aktif pada sediaan sabun padat dengan konsentrasi FI 3%, FII 4% dan FIII 5%.Hasil penelitian menunjukkan ekstrsk etanol 96% daun sirsak (Annona muricata L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun padat dengan variasi konsentrasi FI 3%, FII 4% dan FIII 5%, dan hasil evaluasi fisik pada sediaan sabun padat ekstrak daun sirsak pada uji organoleptis (Bau, Bentuk dan Warna), uji pH dan uji tinggi busa memiliki hasil yang baik dan memenuhi syarat.Pada hasil pengujian antibakteri sabun padat ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.)  pada konsentrasi 3% memiliki zona hambat sebesar 13,06 mm, konsentrasi 4% memiliki zona hambat sebesar 13,8 mm, dan konsentrasi 5% memiliki zona hambat sebesar 14,4 mm. Sabun padat ekstrak etanol 96% daun sirsak (Annona muricata L.) yang paling efektif untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus adalah pada formulasi ke-3 dengan konsentrasi 5%.