Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Dynamics of Public Sphere in Social Media: Cybermedia Analysis Petrus Ana Andung; Maria Via Dolora Pabha Swan
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24329/aspikom.v6i1.825

Abstract

Social media use in Indonesian society has increased rapidly. One of the Facebook groups formed by the netizens of Nusa Tenggara Timur (NTT), who actively build virtual discussions, is the NTT Baru Facebook Group with 86,783 followers. This article aims to analyze the public sphere dynamics that occur in this Facebook group. This qualitative approach used cybermedia analysis methods. The results showed that the Facebook group was a forum for NTT netizens to virtually gather and freely discussing public service issues in NTT Province. The Group was a virtual public space for NTT netizens to demonstrate democratic practices to reflect civil society’s increasing control function. The Group’s existence was used as a political communication instrument in building social mobilization and as moral and political support for the governor and deputy governor of NTT, Viktor Laiskodat and Josef Nae Soi.
Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Promosi Online : (Studi Etnografi Virtual Terhadap Akun Instagram @joeshopkupang.ntt) Marselinus Proklamasi; Petrus Ana Andnung; Maria V.D. Pabha Swan
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 2 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.621 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pada akun instagram @joeshopkupang.ntt sebagai media promosi online. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendeketan studi etnografi virtual. Penelitian ini berfokus pada setiap postingan di fitur-fitur instagram joeshop yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi virtual, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi online menggunakan instagram mendapatkan tingkat perhatian pelanggan yang relatif tinggi dengan adanya gambar, video atau instagram story, dan mentag, dan bekerjasama dengan selebgram menjadikan akun instagram menjadi perhatian masyarakat. Disamping itu dengan promosi online terjadi adanya komunikasi dua arah yang dapat dilihat dari follower yang memberi tanda like, dan komentar kepada postingan yang ada di akun instagram. Hal ini sudah memperlihatkan adanya umpan balik antara pengelola dengan follower. Like, dan komentar yang didapat oleh akun instagram joeshop dapat menjadi indikator informasi apa saja yang diperlukan baik mengenai produk terbaru, maupun kritik. promosi online yang ditawarkan akun instagram @joeshopkupang.ntt merupakan rutinitas baru yang didukung citra diri seperti hal-hal kekinian. Promosi online pada dasarnya memanfaatkan apa yang ditampilkan pada akun joeshop berkaitan dengan pemanfaatan fitur-fitur instagram melalui foto dan video untuk mendapatkan hasil yang maskimal.
REPRESENTASI RASA CINTA TANAH AIR GENERASI MUDA LEWOLEMA : (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE DALAM FILM DOKUMENTER UKUT RARAN LEWOLEMA) Maria M.O.P Atulolon; Yermia Djefri Manafe; Maria V.D.P Swan; Felisianus Efrem Jelahut
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.101

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini sedikit banyak mempengaruhi pola sikap generasi muda. Generasi muda perlahan mulai melupakan sejarah dan nilai-nilai budaya bahkan kerap dianggap kolot. Oleh karena itu, banyak sineas muda mengangkat isu sejarah dan budaya dalam filmnya demi menumbuhkan kembali kepekaan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan adanya proses pemaknaan tanda representasi rasa cinta tanah air generasi muda Lewolema dalam film dokumenter Ukut Raran Lewolema. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa beberapa bentuk rasa cinta tanah air generasi muda Lewolema yang dipresentasikan dalam film dokumenter Ukut Raran Lewolewa, yaitu (1) kesadaran generasi muda akan kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap sejarah Lewolema; (2) rasa kekeluargaan antarsesama anak muda Lewolema; (3) mencaritahu dan mempelajari sejarah dan asal-usul Lewolema; (4) turut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat; (5) memelihara rumah adat Koko Bale; (6) mempraktikkan budaya gotong-royong dalam kegiatan masyarakat; (7) ikut ambil bagian dalam upacara adat; dan (8) melestarikan budaya kesenian Lewolema.
KONVERGENSI SIMBOLIK DALAM MEMBANGUN KOHESIVITAS KELOMPOK : (ANALISIS TEMA FANTASI ERNEST BORMANN PADA KOMUNITAS TEMAN BELAJAR REMAJA KOTA KUPANG ATAU TeBe RK) Claudia Berliana Apong; Liliwery Aloysius; Maria V.D. Phaba Swan
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan tema-tema fantasi yang terbentuk dan menganalisis konvergensi simbolik dalam membangun kohesivitas Komunitas Teman Belajar Remaja Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori konvergensi simbolik dan metode analisis tema fantasi Ernest Bormann. Penelitian ini berfokus pada kohesivitas dan tema-tema fantasi yang ada pada komunitas TeBe RK. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang pertama, adanya tiga tema fantasi didalam komunitas TeBe RK yang meliputi tema fantasi, rantai fantasi dan tipe fantasi. Kedua, adanya simbol-simbol verbal dan non verbal yang dapat membentuk tema-tema fantasi pada Komunitas TeBe RK. Dengan demikian dari tema-tema fantasi dan simbol-simbol yang ada dalam komunitas TeBe RK maka terbentuklah kohesivitas dimana adanya daya tarik baik positif maupun negatif dari anggota kelompok yang membuat komunitas tersebut tetap bertahan dan kompak.
Kampanye Literasi Media ‘Diet Televisi’ Bagi Mahasiswa Di Kota Kupang Monika Wutun; Lukas Lebi Daga; Maria V. D. P Swan; Fitria Titi Meilawati; Henny L. L. Lada
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 16 No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LP2M UNDANA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v16i1.8080

Abstract

Abstrak Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media dikenal dengan istilah literasi media. Literasi media dapat dipahami sebagai seperangkat perspektif yang digunakan secara aktif saat mengakses media masa untuk menginterpretasikan pesan yang dihadapi. Kemampuan literasi media idealnya dimiliki oleh semua orang termasuk masyarakat NTT. Sebab kemampuan literasi penting dimiliki pada era disrupsi atau banjir informasi. Era seperti ini mengisyaratkan perlunya kemampuan memilah informasi yang benar berguna dari informasi yang terkategori hoax. Kemampuan seperti ini dibutuhkan juga oleh kelompok mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, generasi masa depan, kelompok intelektual muda diharapkan memiliki kemampuan literasi media. Karena itu, untuk meningkatkan pemahaman tentang literasi media di kalangan mahasiswa maka tim pelaksana PKM dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Undana bekerja sama dengan mitra Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTT menyelenggarakan kegiatan kampanye literasi media khususnya televisi bagi organisasi mahasiswa di Kota Kupang lewat pembagian leaflet dengan topik Diet TV Upaya Menonton Televisi Secara Cerdas dan Kritis kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang pada Jumat, 10 Juni 2022. Sebelum pembagian leaflet dilaksanakan diskusi literasi media dengan topik sesuai materi leaflet yang didistribusikan kepada kelompok target ini dan mendapatkan tanggapan positif dari mahasiswa. Kata kunci: Literasi Media, Diet TV, HMI Cabang Kupang, KPID NTT Abstract The ability to access, analyze, evaluate, and communicate information in various forms of media is known as media literacy. Media literacy can be understood as a set of perspectives that are used actively when accessing mass media to interpret the messages they encounter. Ideally, everyone should have media literacy skills, including the people of East Nusa Tenggara Province (NTT). This ability is important in disruption era or a flood of information era. This era implies the need to be able to sort out useful information and hoax. This kind of ability is also needed by student groups. Students as the nation's next generation, future generations, and young intellectual groups are expected to have media literacy skills. Therefore, to increase understanding of media literacy among students, the PKM Implementation Team from the Communication Studies Department, FISIP Nusa Cendana University in collaboration with the Regional Indonesian Broadcasting Commission (KPID) NTT partners held a Media Literacy Campaign, especially Television for Student Organizations in Kupang City through distribution leaflet with the topic Diet TV Efforts to Watch Television Intelligently and Critically to the Islamic Student Association (HMI) Kupang Branch on Friday, June 10, 2022. Prior to the distribution of the leaflet, a media literacy discussion was held on the topic according to the leaflet material distributed to this target group and received a positive response from students. Keywords: Media Literacy, Diet TV, HMI Kupang Branch, KPID NTT
FENOMENA KOMUNIKASI IMAM DIOSESAN DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Maria Eka Bonita Putri; Petrus Ana Andung; Maria V.D. Phaba Swan
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i2.173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang penggunaan media sosial oleh Imam Diosesan di Keuskupan Agung Kupang, bagaimana media sosial digunakan sebagai sarana penunjang kehidupan sehari-hari baik dalam hal pekerjaan, hiburan sampai komunikasi yang dalam prosesnya menghasilkan berbagai pengalaman-pegalaman komunikasi dari setiap penggunanya. Oleh karena itu penelitian ini secara khusus akan membahas tentang bagaimana pengalaman komunikasi para Imam dalam menggunakan dan memanfaatkan keunggulan media sosial milik mereka sebagai sarana pelayanan mereka pada umat serta apa saja makna yang diperoleh dari penggunaan media sosial tersebut. Penelitian ini dikaji menggunakan teori dan metode fenomenologi Alfred Schutz dengan pendekatan kualitatif dan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menjadi seorang Imam yang hidup dalam aturan dan tata cara hidup gereja katolik tidak membuat para Imam menutup mata akan kemajuan teknologi masa kini, gereja katolik juga secara resmi mendukung para Imamnya untuk secara langsung terlibat aktif dalam penggunaan media sosial dalam aktivitas pelayanan iman para imam dengan selalu memperhatikan atau berakar dalam cara hidup kristiani. Para Imam dengan cerdas dan bijak menggunakan media sosial sebagai suatu bentuk rasa syukur akan kekayaan intelektual manusia yang diberikan Tuhan di dunia dan melihat kehadiran media sosial sebagai suatu bentuk inovasi terbaru dalam melayani umat secara lebih realtime dan interaktif.
APLIKASI TIKTOK DAN PERILAKU CANDU REMAJA Maria Marsiadis Tamonob; Monika Wutun; Maria V.D. Pabha Swan
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i2.184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah bentuk dan dampak perilaku candu yang ditampilkan pada remaja dalam menggunakan media sosial TikTok di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dengan menggunakan teori ketergantungan media. Penelitian ini berfokus pada penggunaan dan perilaku candu pada remaja terhadap aplikasi media sosial TikTok. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan virtual serta dokumentasi. Informan peneliti sebanyak 6 remaja pengguna aplikasi media sosial TikTok. Hasil penelitian menemukan tiga bentuk perilaku candu yang ditampilkan pada remaja Kelurahan Oebufu Kota Kupang yakin; Pertama, dalam durasi penggunaanya masuk dalam kategori level medium users dan heavy users dengan penggunaannya mulai dari 3-8 jam/hari. Kedua, FOMO atau kecemasan sosial terjadi pada remaja yang kecanduan mengakses TikTok. Ketiga, adanya pemenuhan kebutuhan yang diperoleh melalui TikTok. Dampak perilaku candu yang ditampilkan pada remaja Kelurahan Oebufu Kota Kupang dalam penggunaan media sosial TikTok terdiri dari dampak negatif yang mengakibatkan waktu belajar dan produktifitas terbuang, banyak pekerjaan tertunda hingga pemborosan penggunaan data internet. Sedangkan dampak positifnya adalah tiktok dapat dimanfaatkan sebagai sarana mencari informasi maupun hiburan dan memperluas relasi pertemanan.
Media Baru dalam Konstruksi Jurnalis Media Cetak Maria Widiyanti Nugu; Yermia Djefri Manafe; Maria V. D. P. Swan
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 9 No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v9i2.2765

Abstract

Hadirnya media baru sebagai salah satu manifestasi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah model komunikasi massa yang umumnya dilakukan media massa dari one to many menjadi many to many, di mana siapa pun kini bisa menjadi pembuat informasi dan melalui media baru menyebarluaskannya. Kondisi ini kemudian mengaburkan fungsi institusi pers sekaligus menimbulkan pertanyaan, apakah media massa telah terpinggirkan. Namun juga, kehadiran media baru ini secara bersamaan membantu institusi media dalam memperluas jangkauannya. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu bagaimana para jurnalis media cetak sebagai media konvensional memaknai dan mengalami media baru dalam keseharian mereka sebagai jurnalis dihadapkan dengan kehadiran media baru. Melalui metode studi fenomenologi dan teori fenomenologi Alfred Schutz, hasil dari penelitian ini adalah para jurnalis memaknai media baru sebagai sumber informasi awal, tantangan yang memacu kerja, mitra yang saling melengkapi dan media informasi dan hiburan. Sementara pengalaman para jurnalis di antaranya adalah dituntut bekerja cepat serta menghasilkan laporan yang mendalam, mencari informasi melalui media sosial tanpa meninggalkan agenda liputan dan menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan berita, mengedukasi dan partisipasi kolektif.
Gegar Budaya di Era New Normal Alo Liliweri; Maria Yulita Nara; Maria V.D.P. Swan
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 11 No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v11i2.6647

Abstract

Penelitian dengan judul “Gegar Budaya Di Era New Normal” dilatar belakangi oleh kemunculan istilah new normal di masa pandemi ini yang menyebabkan masyarakat mengalami gegar budaya dan “dipaksa” untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru di era new normal tersebut. Penelitian ini berfokus pada bagaimanakah pengalaman adaptasi masyarakat Kota Kupang dalam menghadapi gegar budaya di era new normal dengan tujuan untuk menganalisis pengalaman dan pemaknaan masyarakat kota Kupang dalam menghadapi gegar budaya di era new normal. Metode penelitian adalah fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya pengalaman adaptasi masyarakat di era new normal ini adalah mereka mengalami stress dan perasaan tersiksa karena kebiasaan-kebiasaan baru di era new normal yang terjadi karena masyarakat dihadapkan dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan sebelumnya dan interaksi yang harusnya bisa berlangsung tatap muka harus dilakukan melaui media sehingga pada era new normal muncul ketergantungan terhadap teknologi. Namun pada akhirnya mereka harus menerima dan mulai terbiasa dan menyeseuaikan diri dengan hal kondisi tersebut. Selain itu juga berkaitan dengan pemaknaan masyarakat tentang gegar budaya di era new normal terdapat dua makna yang diberikan masyarakat yaitu new normal meningkatkan pola hidup sehat masyarakat, new normal sebagai sebuah keniscayaan, dan new normal semakin menyadarkan manusia sebagai makhluk yang saling membutuhkan.