Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi Kesiapan Daerah Untuk Investasi Infrastruktur Sosial Berbasis Pembiayaan Non APBN/APBD Hesna, Yervi; Suraji, Akhmad; Rahmadani, Suchi; Ikhwanul Satria, Eka
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 2 (2018): Edisi Khusus. : Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.967 KB) | DOI: 10.12962/j26151847.v2i0.4912

Abstract

Pembangunan Infrastruktur harus dipenuhi dari sumber pendanaan lain guna melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia yang pemenuhannya  dapat dilakukan dengan menggunakan skema pendanaan alternative seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran (PINA). Skema pendanaan alternatif ini dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur indonesia. Setiap daerah yang ada di indoneseia dapat menjalanlan skema KPBU dan PINA untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur, khususnya infrastruktur sosial. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis kesiapan daerah dalam investasi infrastruktur sosial berbasis PINA di Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kesiapan daerah mengunakan faktor-faktor penentu kesiapan daerah berupa : (1) kesiapan regulasi daerah yang mendorong investasi infrastruktur, (2) kesiapan dari kemajuan ekonomi daerah, (3) kesiapan dari perangkat operasional. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumatera Barat belum mengamanatkan kebijakan PINA dalam RPJMD dan untuk masih melakukan penyusunan regulasi terkait PINA.
PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI PERUMAHAN SEDERHANA Putranesia; Taufika Ophiyandri; Yervi Hesna
JURNAL REKAYASA Vol 9 No 1 (2019): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.181 KB) | DOI: 10.37037/jrftsp.v9i1.34

Abstract

Kebutuhan akan tempat tinggal masyarakat yang semakin tinggi, mendorong dilaksanakannya program sejuta rumah oleh pemerintah yang dimulai tahun 2015. Pada tahun 2016 target program sejuta rumah terdiri dari 700.000 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 300.000 unit lainnya untuk non-MBR (Ditjen PUPR,2016). Kondisi ini mendorong munculnya para pengembang baru yang ikut aktif dalam mengembangkan perumahan sederhana. Konsumen sebagai pemilik akhir dari sebuah produk industri perumahan seringkali mendapatkan permasalahan dari para pengembang. Permasalahan yang timbul seperti: (a) kontruksi bangunan yang tidak memenuhi kaidah-kaidah konstruksi yang benar (tidak memenuhi SNI), (b) infrastruktur yang tidak memadai, (c) tenggang waktu penyelesaian bangunan yang tidak sesuai jadwal yang disepakati, (d) pemahaman konsumen yang kurang akan produk perumahan yang berkwalitas membuat rentan untuk di manipulasi pengembang. Dalam penelitian ini akan dilakukan sebuah pengukuran kinerja dengan menggunakan metoda SCOR® versi 11 pada industri konstruksi perumahan sederhana. responsiveness dan efficiency merupakan karakteristik yang dapat menggambarkan kinerja rantai pasok yang bersifat dinamis sehingga mampu menyesuaikan setiap perubahan yang terjadi pada pasokan dan permintaan. Harmonisasi antara kinerja dan manajemen rantai pasok diawali dengan menghitung atribut dan metrik kinerja,menentukan bobot metric kinerja dengan pendekatan AHP,menentukan performansi atribut supply chain performance sehingga didapatkan nilai supply chain performance : reliability 0.205, responsiveness 0.107, Agility 0.130, Supply Chain Costs 0.040, dan Supply Chain Asset Management 0.015.
DAMPAK NEGATIF PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS DARI PERSEPSI MASYARAKAT Yervi Hesna; Budi Satria Naro
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.185 KB)

Abstract

Abstract: Activity in construction projects can give  adverse impacts on the environment and the surrounding community. One example is in the construction of Andalas University Teaching Hospital. This research was conducted by interviewing 6 respondents, people who live in Housing Lecturer of the University of Andalas Padan,g directly affected from the project development. This interview aims to analyze what is happening and its impact source  from the implementation of Andalas University Teaching Hospital building project. Interviews indicate the presence of project development causing problems for the environment and the community around the project. Shape of the effects such as flooding due to runoff of water in the area of human settlements, landslides, noise, fences and dirty of the house walls and damage to access roads even lead to people falling when driving due to the muddy and slippery. This is caused by  poor management of the contractor.Keywords : Impact, project, construction, environment, social, communityAbstrak: Aktivitas pelaksanaan proyek konstruksi dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.  Salah satu contohnya adalah pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan 6 responden yaitu masyarakat yang tinggal di Perumahan Dosen Universitas Andalas Padang yang terkena langsung dampak dari pembangunan proyek. Wawancara ini bertujuan untuk menganalisa apa saja dampak yang terjadi beserta sumber dampak akibat pelaksanaan proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas. Wawancara menunjukkan dengan adanya proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang, menimbulkan permasalahan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar proyek.Bentuk dampak yang timbul seperti terjadinya banjir akibat limpasan air proyek di daerah pemukiman masyarakat, longsor, kebisingan, pagar dan dinding rumah menjadi kotor dan rusaknya akses jalan yang bahkan mengakibatkan masyarakat terjatuh saat berkendara akibat jalan yang berlumpur dan licin.Hal tersebut diakibatkan karena manajemen yang buruk dari pihak kontraktor.Kata kunci : dampak, proyek, konstruksi, lingkungan, sosial, masyarakat
Kajian Kapasitas Infrastruktur : Suatu Upaya Peningkatan Pariwisata Sumatera Barat Yervi Hesna; Akhmad Suraji; Bambang Istijono; Benny Hidayat; Taufika Ophyandri
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.519 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3178

Abstract

Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, antara pemerintah dan dunia usaha, serta antardaerah sangat diperlukan dalam meningkatkan potensi keberhasilan pembangunan pariwisata berbasis kewilayahan. Kunci utama untuk menciptakan sebuah daerah dengan industri pariwisata yang baik adalah terwujudnya kenyamanan pengunjung. Kenyamanan pengunjung akan bisa terlaksana jika dua variabel berikut terpenuhi yakni adanya budaya dan perilaku masyarakat yang ramah pariwisata dan adanya infrastruktur yang saling berkesinambungan antar destinasi pariwisata. Untuk itu pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama mewujudkan adanya peningkatan infrastruktur kepariwisataan di provinsi Sumatera Barat. Walaupun kaya akan budaya dan kondisi alamnya nan cantik, tidak membuat provinsi Sumatera Barat kebanjiran kunjungan wisatawan. Bahkan untuk tahun 2015 lalu terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 13,2%. Untuk itu promosi dan peningkatan infrastruktur pariwisata harus terus dilakukan. Untuk mewujudkan hal diatas, perlu kiranya untuk mengetahui kapasitas infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat saat ini dalam rangka mendukung industry pariwisata. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan benchamarking atau titik patok bagi pengembangan infrastruktur kedepannya dalam rangka peningkatan aksesibilitas pariwisata Sumatera Barat. Diharapkan dengan penelitian ini dapat mengetahui kondisi eksisting infrastruktur kepariwisataan provinsi Sumatera Barat dan bagaimana strategi pengembangannya kedepan sehingga bisa menambah kontribusi pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Preliminary Reflection on Performance Indicator and Performance Factor for Infrastructure Asset Management Hitapriya Suprayitno; Ria Asih Aryani Soemitro; Mahendra Andiek Maulana; Yervi Hesna
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management Vol 2, No 1 (2020): Journal of Infrastructure & Facility Asset Management
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.866 KB) | DOI: 10.12962/jifam.v2i1.6904

Abstract

Performance Evaluation is routine work for IAM. Related to this, the Performance Indicator and Performance Factor need to be well understood. This paper present the result of a preliminary reflection on infrastructure performance, performance indicator and performance factor. Basic Quality of infrastructure is measure by its Performance to execute its Function. Performance Factor is something that can influence the Performance. Performance may consists of several components. Each Performance components indicate different qualities. Each performance components may have different importance level and different value. Factor may consists of several factors. Each factor has its own nature as supporting or resisting to performance. Each factor has its own strength of influence, its own easiness to be manipulated, and its value.
ANALISIS BIAYA KEUNTUNGAN DEVELOPER DARI HARGA JUAL BERBAGAI TIPE RUMAH PADA BANGUNAN PERUMAHAN Wahyu Ramadhan; Yervi Hesna
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.867 KB) | DOI: 10.25077/jrs.10.2.25-30.2014

Abstract

Kawasan perkotaan yang berkembang pesat dengan beragam aktivitas menyebabkan kebutuhan masyarakat akan rumah menjadi meningkat. Alternatif mencapai keinginan tersebut yaitu dengan membeli rumah dari pihak pengembang perumahan. Developer atau pengembang perumahan akan berusaha menyediakan rumah dengan berbagai tipe rumah yang diminati oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi biaya yang diperhitungkan kemudian didapatkan titik impas serta keuntungan tiap tipe rumah dengan mengambil data 3 (tiga) tipe rumah yang berbeda di Kota Pekanbaru. Dari hasil analisa break even point untuk rumah tipe 40/128 m2 mencapai titik impas pada Rp.3.232.600.000 (18 Unit), Tipe 75/120 m2 Versailes sebesar Rp.826.960.000 (2 unit), dan tipe 150/155 m2 Lux sebesar Rp.2.866.200.000 (3 unit). Berdasarkan hasil analisa break even point, maka diperoleh keuntungan dari tiap tipe rumah masing-masing yaitu sebesar Rp.1.201.892.432 (Tipe 40/128 m2), Rp.2.300.483.160 (Tipe 75/120 m2Versailes), dan Rp 4.838.821.300 (Tipe 150/155 m2Lux). Hasil penelitian menunjukan bahwa membangun rumah dengan tipe dan ukuran yang kecil, developer akan mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dibandingkan dengan membangun rumah dengan tipe dan ukuran menengah dan besar. Dengan menjual rumah tipe 75/120 m2 keuntungan developer yang diperoleh hanya sebesar 20,66% dibandingkan dengan membangun tipe rumah 75/120 m2 Versailes dan tipe rumah 150/155 m2didapatkan keuntungan sebesar 95,08% dan 69,51 % Keywords: Biaya, Break Even Point, Keuntungan, Developer.
EVALUASI PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG Yervi Hesna; Benny Hidayat; Satria Suwanda
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.604 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.65-76.2009

Abstract

Fenomena dalam keselamatan kebakaran gedung di Indonesia memperlihatkan bahwa pihak pemilik atau pengelola gedung lebih bergantung kapada Dinas Pemadam Kebakaran. Padahal proses membesarnya kebakaran sangat cepat sehingga pemadaman harus dilakukan secara cepat selagi kebakaran masih kecil. Dan hal ini lebih mungkin dilakukan oleh pihak pemilik/ pengelola gedung atau pengguna gedung tersebut dari pada harus menunggu PMK. Oleh karena itu penggunaan sebuah tool diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan persyaratan teknis yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfatan oleh penyedia jasa dan pemilik/pengelola bangunan gedung, serta pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, melalui mekanisme perijinan, pemeriksaan dan enertiban oleh pemerintah untuk mewujudkan bangunan gedung yang aman terhadap bahaya kebakaran. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan sebuah tool pemeriksaan keandalan bangunan terhadap bahaya kebakaran pada gedung-gedung yang terletak di komplek RSUP DR. M. Djamil Padang berdasarkan komponen sistem keselamatan bangunan (KSKB), yang terdiri dari kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan bangunan gedung berupa Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) yang merupakan persentase total dari penjumlahan persentase komponen sistem keselamatan bangunan (KSKB). Dari survei yang dilakukan terhadap 27 bangunan, 25 diantaranya memiliki tingkat keandalan bangunan yang baik sedangkan 2 bangunan lainnya memiliki tingkat keandalan bangunan yang cukup. Keywords: sistem keselamatan kebakaran, bangunan gedung.
Studi Perilaku Rantai Pasok Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Gedung Refdizalis Refdizalis; Taufika Ophiyandri; Yervi Hesna
Jurnal Talenta Sipil Vol 3, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.911 KB) | DOI: 10.33087/talentasipil.v3i2.30

Abstract

Rantai Pasok Konstruksi adalah sebuah sistem pemasok, produsen, layanan transportasi, distributor dan penjual yang diciptakan untuk mengubah bahan dasar menjadi suatu produk konstruksi sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna sesuai nilai yang dimintanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa pola rantai pasok material konstruksi serta menganalisa perilaku para pihak dalam rantai pasok konstruksi bangunan gedung. Penelitian ini dilakukan pada proyek bangunan gedung di Kabupaten Tanah Datar, dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif yakni teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data wawancara dan hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat pola umum rantai pasok konstruksi yang digunakan yakni pola pekerjaan yang dikerjakan sepenuhnya oleh kontraktor utama, pola pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub kontraktor termasuk penyediaan material, tenaga kerja dan peralatan, pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub kontraktor spesialis dengan peralatan, material dan tenaga kerja disediakan oleh sub kontraktor spesialis, serta pola pekerjaan yang dilaksanakan oleh tenaga kerja dengan keahlian khusus, namun peralatan utama dan material masih diadakan langsung oleh kontraktor utama. Perilaku rantai pasok konstruksi dilakukan dengan mengkaji hubungan interaksi pelaku rantai pasok konstruksi meliputi analisa tentang sistem pengadaan yang digunakan, bentuk perjanjian, sistem pembayaran dan pengelolaan jaringan rantai pasok oleh kontraktor utama terhadap pelaku rantai pasok dibawahnya.