Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN STANDAR CARE OF PATIENT SESUAI AKREDITASI JCI DI RUMAH SAKIT AWAL BROS TANGERANG Bertharia Ginting; Siti Komariah; Agustinus Bandur
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.418 KB)

Abstract

Fokus utama penelitian ialah mengenai peran kepemimpinan transformasional dalam mempertahankan standar Care Of Patient sesuai akreditasi JCI. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi persepsi kepemimpinan transformasional dalam mempertahankan standar Care of Patient sesuai akreditasi JCI di rumah sakit Awal Bros Tangerang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kualitatifetnografi dengan partisipasi 11 informan kunci koordinator keperawatan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara mendalam direkam dengan audio-digital recorder dan hasil wawancara kemudian ditranskip verbatim sebelum dimasukkan ke dalam software Nvivo 11 Plus untuk tujuan analisis data. Tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah tehnik analisis eksploratif. Dalam tehnik tersebut,peneliti melakukan tehnik koding dan analisis isi untuk mendapatkan tema utama. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan tema utama dalam kepemimpinan transformasional adalah: stimulasi intelektual, pertimbangan individual, inspirasional motivasi, pengaruh yang ideal, dan hambatan yang dihadapi koordinator dalam menjalankan kepemimpinan. Kepemimpinan transformasional dengan pendekatan teorikeperawatan Human Caring Jean Watson dapat membantu koordinator dalam memberikan perhatian terhadap stafnya dan menghadirkan nilai caring pada staf di dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. Untuk dapat terus mengembangkan kepemimpinan transformasional dalam keperawatan disarankan perlunya evaluasi pelaksanaan kepemimpinan transformasional, meningkatkan dan mengembangkan pendidikan formal maupun informal terhadap seluruh koordinator, dan evaluasi terhadap implementasi standar akreditasi rumah sakit.
PENERAPAN PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS IMTAQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 8 KOTA CIREBON Siti Komariah; Nurul Azmi; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.41 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.481

Abstract

Kegiatan pembelajaran bermuatan nilai, perlu dilakukan, demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan merupakan salah satu contoh belum berhasilnya suatu pendidikan. Hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan lebih dari 50% nilai ulangan siswa belum mencapai KKM. Hal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan menerapkan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ, yang memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) aktivitas siswa saat penerapan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ; (2) perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran Biologi berbasis IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dan tidak berbasis IMTAQ; (3) respon siswa terhadap penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan angket. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X, berjumlah 329 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Data hasil tes dianalisis dengan uji Independent Samples Test (uji t). Hasil penelitian menunjukkan (1) aktivitas siswa saat penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ mengalami peningkatan dan tergolong baik, dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 71,47%; (2) hasil uji statistik menunjukkan sig. 0,001 < 0,05, Ha diterima yaitu terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dan tidak berbasis IMTAQ pada konsep pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 8 Kota Cirebon; (3) rata-rata persentase angket secara keseluruhan 79,68% dengan kriteria kuat, artinya siswa memberikan respon yang baik terhadap penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS dan tidak berbasis IMTAQ.Kata Kunci : Pendekatan SETS, Berbasis IMTAQ, Hasil Belajar
Efektifitas Riverbank Filtration Terhadap Parameter Fisik (TDS) di Sungai Cihideung Roh Santoso Budi W.; Diana Rahayu; Siti Komariah
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.01.1.%p

Abstract

AbstractWater is a natural resource that is necessary for the livelihood of many people, even by all living things. Data Ministry of Public Works in 2006 mentions the availability of water in Indonesia amounted to 15,500cubic meters per capita per year, far higher than the global availability averaged only 600 m3. If drawn, the amount of water covers 21% of Indonesia Pacific Ocean. However, the overflow Indonesia does notnecessarily solve the problem of water crisis which is also predicted to fall on two major islands in 2015. The general objective of this research is to develop and implement technological innovations RBF (RiverbankFiltration) to support the needs of irrigation water Watershed Cisadane, making RBF (Riverbank Filtration) as a natural water treatment in Cisadane River area, and water quality data information through RBF(Riverbank Filtration) Cisadane Watershed.Keywords: clean water crisis, the recovery of water quality, riverbank filtration technologyAbstrakAir merupakan sumberdaya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Data kementerian PU tahun 2006 menyebutkan ketersediaan air di Indonesia sebesar 15.500 m3 per kapita per tahun, jauh lebih tinggi dari tingkat ketersediaan global yang rata-rata hanya 600 m3. Kalau digambarkan, jumlah air Indonesia mencakup 21% Samudera Pasifik. Akan tetapi, limpahan air Indonesia tidak serta-merta menyelesaikan masalah krisis air bersih yang diprediksi juga akan menimpa dua pulau mayor pada 2015 nanti. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan inovasi teknologi RBF (Riverbank Filtration) untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air irigasi Daerah Aliran Sungai Cisadane, menjadikan RBF (Riverbank Filtration) sebagai pengolahan air yang alami di daerah Sungai Cisadane, dan mendapatkan informasi data kualitas air melalui RBF (Riverbank Filtration) Daerah Aliran Sungai Cisadane. Keluaran yang dari penelitian ini adalah kualitas parameter fisik air dengan pemanfaatan riverbank filtration meningkat karena turunnya parameter fisik TDS.Kata kunci : krisis air bersih, pemulihan kualitas air, teknologi Riverbank FiltrationDiterima: 13 Mei 2013; Disetujui:15 Agustus 2013
Pemanfaatan Raspberry Pi 3 Pada Pembuatan Sistem Absensi Berbasis Pengenalan Wajah Siti Komariah; Feri Candra
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 6 (2019): Edisi 2 Juli s/d Desember 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biometrics is an automatic method for recognizing someone based on physical or behavioral characteristics, including biometric Face Recognition which is generally used for identification and verification. Identification is the process of recognizing and matching of a it is person's biometric data in a database that contains a person's character record. Verification is the process of information determining whether someone is in accordance with his/her look. In this research, a biometric attendance system designed using a tool called Rasberry Pi 3 (Mini Computer) for taking user face images (photo grid) then planting is eigenface algorithms and artificial neural network. Rasberry Pi often abbreviated as Raspi is a single board computer whereas whereas the it’s size same as credit card that can be used to run official programs, computer games and media player for high resolution videos. Eigenface algorithm is used for the process of recognizing facial patterns. Eigenface is an eigenvalue and eigenvector approach. Based on this approach the classification is done to recognize faces in training with objects that have been stored in the database. ANN is used because it has ability to learn from the data trained. With the design of this attendance system, it is expected to avoid negative things, for example, the loss of student attendance data because there are too many signatured papers in the attendence list for each subject. The results of testing face data used 3 hidden layers where the first layer has 32 neurons, the second layer has 18 neurons, and the third layer has 8 neurons. It concludes that the face recognition system succed to recognize somebody’s face as his/her photograph with accuracy of 100%.Keywords : Face Recognition, Raspberry Pi 3, Eigenface, Artificial Neural Network.
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Siswa SMP Berbasis Android Siti Komariah; Huri Suhendri; Arif Rahman Hakim
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol 4, No 1 (2018): JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.647 KB) | DOI: 10.30998/jkpm.v4i1.2805

Abstract

This research aims to develop an Android-based learning media with software Construct 2 material number for the students of Junior High School classes VII, VIII, and IX. This research use approach to research and development (research and development) with the ADDIE model of development: (1) analysis (analysis), including: needs analysis, analysis of the characteristics of the students, and curriculum analysis, (2) design ( the design), include: the creation of flowcharts, storyboards, interface design, and (3) development (development), include: the collection of material, product creation and revision, (4) implementation (implementation), in this case the researchers don't do stage implementation because of lack of time, (5) evaluation (evaluation), include the following: assessment by the expert question form material, media quality assessment now learning by the media, and now experts design development. Based on the assessment carried out by the experts, it can be concluded that the design of learning mathematics.
Pembinaan Solidaritas Masyarakat Melalui Lamongan Green and Clean di Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan Fitri Ayu Wulansari; Siti Komariah; Bagja Waluya
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 1 No 2 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v1i2.8

Abstract

Program Lamongan Green and Clean yang dirancang oleh pemerintah, bertujuan untuk menumbuhkan sikap solidaritas melalui pelaksanaan kegiatan sosial di masyarakat yang disebabkan adanya menurunnya kesadaran di masyarakat. Hal ini menyebabkan permasalahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pelaksanaan sebelum dan sesudah terjadinya pelaksanaan program Lamongan Green and Clean. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pengurus kader lingkungan, ketua RT dan masyarakat. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perbedaan kondisi masyarakat dan lingkungan setelah terjadi program Lamongan Green and Clean. Adapun implementasi yang terdapat dalam pelaksanaan Lamongan Green and Clean adalah, sebelum terlaksananya kegiatan, masyarakat memiliki sikap individualisme dalam kehidupan sehari-harinya, yang menyebabkan lunturnya solidaritas akibat perubahan dalam perbedaan pekerjaan, kapitalisme dan teknologi. Namun setelah pelaksanaan program, masyarakat mampu menunjukkan terbinanya solidaritas, terciptanya lingkungan yang bersih dan rapi, serta meningkatnya partisipasi masyarakat khususnya peran aktif ibu rumah tangga yang berperan dalam kegiatan tersebut.
Gerakan Hijrah: Pencarian Identitas Untuk Muslim Milenial di Era Digital Mila Nabila Zahara; Dadan Wildan; Siti Komariah
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 2 No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v2i1.21

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengeksloprasi paradigma gerakan hijrah yang terjadi pada generasi muslim milenial di era digital melalui platform media sosial. Dengan menggunakan metode penelitian fenomenologiyang dilakukan pada gerakan pemuda hijrah yang dikenal dengan nama Shift. Partisipan dalam penelitian ini adalah pelaku hijrah, pendiri gerakan hijrah, juga keluarga dari pelaku hijrah. Penelitian ini dikaji melaluikonsep gerakan sosial sebagai salah satu perilaku kolektif, yang menjadikan gerakan hijrah pada generasi milenial menjadi fenomena baru dalam gerakan Islam di Indonesia yang menarik untuk dikaji. Temuan penelitian mencerminkan bahwa gerakan hijrah terjadi secara komunal melahirkan sebuah gerakan sosial berbasis keagamaan. Gerakan muslim milenial telah membangun identitas baru sebagai sebagai umat beragama yang taat pada aturan islam. Gerakan hijrah memiliki maksud menjadikan anak muda dekat dengan Al-Quran, shalat tepat waktu, giat mencari ilmu agama dan menebarkan syiar Islam melalui platformmedia sosial. Dalam aktivitasnya, anggota Shift terdiri dari berbagai anak muda dengan beragam golongan, seperti komunitas motor, skuter, skateboarder di sekitar Kota Bandung. Terlepas dari identitasnya sebagai pemuda pada umumnya, dengan keikutsertaan dalam gerakan hijrah ini adanya konstruksi identitas dan pembingkaian kultural mereka menjadi pemuda gaul namun taat dalam beragama.
Persepsi Perawat tentang Pelayanan Pasien Tahap Terminal Enny Mulyatsih; Siti Rohani; Ade Suyani; Umi Aisyiyah; Siti Komariah
The Journal of Hospital Accreditation Vol 3 No 01 (2021): Pembelajaran dari Kegiatan Akreditasi dan Peningkatan Mutu
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v3i01.74

Abstract

Latar Belakang: Implementasi pelayanan pasien tahap terminal di rumah sakit dipersyaratkan sesuai standar yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Pada bab Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP), dinyatakan bahwa rumah sakit harus memberikan pelayanan asuhan pasien tahap terminal dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan keluarga, serta mengoptimalkan kenyamanan dan martabat pasien, yang didokumentasikan dalam rekam medik. Data lima rumah sakit di Jakarta dan Tangerang menunjukkan belum ada yang memenuhi skor lebih dari 95%.Tujuan: Untuk mengetahui persepsi perawat tentang asesmen dan intervensi pasien tahap terminal di rumah sakit.Metode: Desain penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Total subyek penelitian sebanyak 959 perawat, dengan kriteria inklusi perawat klinis di ruang rawat inap dan rawat intensif. Kriteria eksklusi adalah perawat emergency, kamar operasi dan rawat jalan. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling, yang dilakukan selama satu bulan sejak tanggal 16 Juni 2020 hingga 16 Juli 2020.Hasil: Pemahaman asesmen pasien tahap terminal berbeda signifikan antara yang menjabat ketua tim dan perawat pelaksana (p 0,003, OR 0,556); antara yang sudah dan belum dilatih (p 0,000, OR 1,528); antara responden yang memiliki pengalaman kurang dari dan lebih dari lima tahun (p 0,15, OR 1,698). Demikian pula dalam pemahaman responden tentang intervensi pasien tahap terminal, terdapat perbedaan signifikan antara responden kepala ruangan atau ketua tim dan perawat pelaksana (p 0,013, OR 0,542); yang sudah dan belum dilatih (p 0,16, OR 1,528); yang memiliki pengalaman kurang dari dan lebih dari lima tahun (p 0, 003, OR1,698). Asesmen pasien tahap terminal yang paling banyak dipahami adalah asesmen nyeri (95,2%), sedangkan yang paling tidak dipahami adalah asesmen alternatif layanan (27,1%). Pada intervensi pasien tahap terminal, responden paling memahami intervensi pasien sulit bernapas (90,3%). Sebaliknya, intervensi asuhan bila status psikososial pasien dan keluarga mengalami masalah dalam kekerabatan, kelayakan perumahan, pemeliharaan lingkungan, cara mengatasi, serta reaksi pasien dan keluarga menghadapi penyakit (20,6%) paling tidak dipahami oleh perawat.Kesimpulan: Jabatan perawat, pengalaman, dan keikutsertaan dalam pelatihan berhubungan dengan persepsi perawat tentang pelayanan pasien tahap terminal. Perlu dikembangkan pelatihan terstruktur tentang pelayanan pasien tahap terminal.
Pelestarian Kesenian Badud Melalui Paguyuban Rukun Sawargi di Desa Margacinta Kabupaten Pangandaran Nurjamillah Nurjamillah; Siti Komariah; Mirna Nur Alia Abdullah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i4.483

Abstract

The development of the times and technological advances can shift the existence of local arts in various regions, one of which is Badud art. Badud art has decreased in its preservation, due to competition between local art and modern art which has resulted in the decline of its existence. The purpose of this research is to describe the role played by the Association of Rukun Sawargi as an association that houses Badud arts in preserving the arts in the midst of the times. The research method uses a descriptive method with a qualitative approach, the data collection used is in-depth interviews, non-participation observations, and documentation studies, with the selected participants, namely the chairman and members of the Sawargi Rukun Association, Pangandaran Regency artists, Margacinta Village Head and community leaders (Chairman of Pangandaran Regency). RT, Head of RW, and Head of Dusun). The results of the research carried out are, the Sawargi Rukun Association carries out activities consistently, including routine collections, practicing Badud arts, training Badud arts to elementary school children as a form of regeneration, and introducing and presenting Badud art to tourists who come to Margacinta Village, with Thus the existence and preservation of Badud art will be maintained. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dapat menggeser eksistensi kesenian lokal yang ada di berbagai daerah, salah satunya kesenian Badud. Kesenian Badud mengalami penurunan dalam pelestariannya, karena adanya persaingan antara kesenian lokal dengan kesenian modern yang mengakibatkan kesenian tersebut menurun eksistensinya. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk mendeskripsikan peranan yang dilakukan oleh Paguyuban Rukun Sawargi sebagai Paguyuban yang menaungi kesenian Badud dalam melestarikan kesenian tersebut di tengah perkembangan zaman. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi non-parrtisipasi, dan studi dokumentasi, dengan partisipan yang dipilih yaitu ketua dan anggota Paguyuban Rukun Sawargi, seniman Kabupaten Pangandaran, Kepala Desa Margacinta dan tokoh masyarakat (Ketua RT, Ketua RW, dan Kepala Dusun). Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu, Paguyuban Rukun Sawargi melakukan kegiatan dengan konsisten, diantaranya kumpulan rutin, latihan kesenian Badud, melatih kesenian Badud kepada anak-anak SD sebagai bentuk regenerasi, dan mengenalkan serta menampilkan kesenian Badud kepada wisawatan yang datang ke Desa Margacinta, dengan demikian eksistensi dan pelestarian kesenian Badud akan tetap terjaga.
The Tradition of the Original Tenganan People in Preserving Endogamy Marriage in Traditional Village Tenganan Pegringsingan, Bali Ni Nyoman Putri Nursanti; Wilodati Wilodati; Siti Komariah
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6277

Abstract

The purpose of this study is to reveal the reason the indigenous Tenganan people preserve endogamous marriage. This descriptive research was conducted in the traditional village of Tenganan Pegringsingan, with data acquisition through document studies, interviews and observations. The results of this study indicate that until now the traditional village community of Tenganan Pegringsingan still preserves and still implements the written rule, namely Awig-Awig . The Tenganan Asli preserve endogamous marriages with the aim of remaining able to become villagers who can control the village government while preserving the traditions of the original Tenganan people. With their uniqueness in using a government system based on the order of marital seniority, the native Tenganan people receive rewards according to their positions in the government system. The condition that is still sustainable until now is reinforced by Shill's theory that the connection of today's society with its past has never died at all. Furthermore, it is said that the link between the present and the past is the basis of tradition.