Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelompok Tani Salak Melalui Pelatihan Pengolahan Buah Salak di Desa Brambang Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Anis Nurhayati

Publisher : LPPM Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.48 KB) | DOI: 10.35891/js.v2i2.2065

Abstract

Pasuruan has abundant natural resource potential. One of them is Salak fruit commodity. Pasuruan fruit is cultivated by many people in Gondangwetan subdistrict. With the area of plantation that initially reached 22 hectares, it is no wonder if the productivity level of the crop is quite high, namely reaching 7.3 tons in a single harvest. The problem faced by farmers fruit Salak in Pasuruan is the price of Salak fruit fluctuating and lack of skills and knowledge in processing Salak fruit into a product of high economical value. The purpose of this community service activities is to improve the knowledge and processing skills of Salak, increase the economic value of Salak fruit, and participants are able to choose the packaging and packing products processed salak properly. The method used to achieve the objectives is by counseling or lecture, training or practice of Salak fruit production and continued by packing and labeling of products. The results of the participants ' practice of jam, syrup and salak juice in general are appropriate and meet the criteria of the product set, worthy to be consumed and marketed. This activity will provide long-term benefits for the farmers if the community and wisdom holders in Brambang Village continue to provide support to the trainees to improve innovation and creativity in the processing, packaging and marketing of products.
Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Tape Singkong di Desa Candi Binangun Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Anis Nurhayati
Agroteknika Vol 2 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v2i2.38

Abstract

Agroindustri tape singkong adalah agroindustri unggulan yang mempunyai peran dalam peningkatan pendapatan masyarakat di kabupaten Pasuruan. Agroindustri tape singkong adalah usaha pengolahan singkong melalui proses fermentasi menjadi tape singkong. Tujuan dari riset ini adalah guna mendapatkan kelayakan usaha agroindustri tape singkong di desa Candibinangun kecamatan Sukorejo kabupaten Pasuruan. Sistem riset yang digunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data digunakan dengan cara sensus. Analisis kelayakan usaha yang dikaji yaitu, harga pokok penjualan, biaya investasi dan produksi, juga kriteria kelayakan usaha antara lain R/C Ratio , PBP, dan NPV. Perhitungan yang diperoleh adalah R/C Ratio setara 1.6 nilainya lebih besar dari 1, PBP 1 tahun 7 bulan tidak melebihi periode yang direncanakan, NPV Rp. 52.568.847 bernilai positif > 0 dan akan tercapai BEP jika produksi sebesar 28.462 Kg dan harga produk Rp. 6.325. Berdasarkanperhitungan analisis kelayakan tersebut dapat disimpulkan agroindustri tape singkong layak dijalankan.
Pendampingan Masyarakat Di Desa Panditan Dalam Memanfaatkan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Bokashi Maylina Ilhami Khurniyati; Anis Nurhayati; Pinctada Putri Pamungkas; Abd Rohim; Yunita Khilyatun Nisak
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2023.4.1.11-16

Abstract

Usaha Peternakan sapi di Kabupaten Pasuruan semakin pesat perkembangannya, salah satunya di desa panditan. Limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan, yang keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Limbah peternakan terdiri dari banyak jenis sesuai ternak yang menghasilkannya. Usaha budidaya ternak (sapi) menghasilkan limbah berupa kotoran ternak (feces, urine), sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat dan sejenisnya. Setiap harinya, seekor sapi menghasilkan kotoran 10-15 kg. Permasalahan dari kurangnya pemanfaatan limbah kotoran sapi dapat dilihat dari banyaknya limbah yang hanya dibuang ke sungai, dibakar, atau di biarkan menggunung. Dari permasalahan tersebut dilakukan pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik bokashi. Selain dapat meminimalisir dampak akibat limbah kotoran sapi, pupuk organik bokashi menjadikan nilai tambah karena memiliki nilai ekonomis serta mendukung kegiatan pertanian untuk mengembalikan kesuburan lahan di desa Panditan. Berangkat dari rasa keperdulian dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka team dosen Program Studi Teknologi Hasil Petanian ITSNU Pasuruan mengadakan program pembinaan dan pelatihan pembuatan pupuk bokashi. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan praktek pembuatan pupuk bokashi. Hasil dari program ini adalah animo yang ditunjukkan oleh masyarakat pada saat kegiatan pembinaan berlangsung memperlihatkan ketertarikan yang tinggi terhadap kegiatan pembuatan pupuk bokashi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di desa Panditan.
Pemberdayaan Kelompok Petani Tambak Desa Meluntur Lamongan Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Eko Sutrisno; Selamat Muliadi; Anis Nurhayati; Christina Astutiningsih; Hajar Nurma Wachidah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7615

Abstract

: Matapencaharian penduduk Desa Meluntur mayoritas adalah petani tambak, awal musim hujan tambak diisi ikan, menjelang kemarau tambak ditanami padi. Kesulitan memperoleh pupuk menjadi kendala warga desa meluntur menjelang musim tebar ikan. Keadaan tersebut menginisiasi Pemerintah Desa Meluntur guna mengagendakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk cair untuk warganya dengan bekerja sama dengan tim pengabdi. Tujuan kegiatan salah satunya yaitu mengurangi ketergantungan pengunaan pupuk kimia sintetis. Sasaran kegiatan yaitu anggota kelompok petani tambak sebanyak 21 orang. Pelatihan dilaksanakan di Desa Meluntur Kecamatan Glagah Lamongan pada tanggal 22 Desember 2022, kegiatan pelatihan yaitu pengenalan pupuk organik, pengenalan bahan dan proses pembuatan pupuk organik. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan warga desa umumnya dan peserta pelatihan khususnya penggunaan pupuk pada tambak berbeda-beda dan rata-rata hanya berdasarkan omongan dari tetangga atau teman sesame petambak, padahal kondisi tanah tiap tambak berbeda-beda. Keluhan paling banyak dari peserta pelatihan adalah munculnya bau tidak sedap dari air tambak setelah musim panen padi. Adanya pelatihan pembuatan pupuk cair ini, membuat masyarakat terutama peserta pelatihan menjadi sangat antusias karena mendapatkan pengetahuan yang baru serta mudahnya proses pembuatan dan pengaplisiannya di tambak. Beberapa peserta mengusulkan kepada pemdes, tim pengabdi dan pihak PPL dari dinas perikanan yang hadir, tentang adanya tambak percontohan penggunaan pupuk organik cair tersebut agar warga melihat prakteknya secara langsung hasilnya.Most of the residents of Meluntur Village are pond farmers; at the beginning of the rainy season, the ponds are filled with fish, and before the dry season, the ponds are planted with rice. The difficulty of obtaining fertilizer is an obstacle for villagers to soften before the fish stocking season. This situation initiated the Meluntur Village Government to organize training activities for making liquid fertilizer for its residents in collaboration with the service team. One of the objectives of the activity is to reduce dependence on the use of synthetic chemical fertilizers. The target of the activity is 21 members of the pond farmer group. The training was held in Meluntur Village, Glagah Lamongan District, on December 22, 2022; training activities were an introduction to organic fertilizers, an introduction of ingredients and the process of making organic fertilizers. The service results showed that the knowledge of villagers in general and trainees, especially fertiliser use in ponds, was different and, on average, only based on a talk from neighbors or fellow farmers, even though each pond's soil conditions differed. The biggest complaint from the trainees was the appearance of an unpleasant smell from the pond water after the rice harvest season. This liquid fertilizer-making training makes the community enthusiastic, especially the training participants, because they get new knowledge and the easy process of making and applying it in ponds. Several participants proposed to the local government, the service team and the PPL from the fisheries service who were present about the existence of a pilot pond for the use of liquid organic fertilizer so that residents could see the practice firsthand the results.