Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH GEOMORFOLOGI TERHADAP POLA DISTRIBUSI UNSUR NIKEL DAN BESI PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI KABUPATEN BUTON TENGAH-SULAWESI TENGGARA Hasria Hasria; Suryawan Asfar; La Ode Ngkoimani; Ali Okto; Rio Irhan Mais Cendra Jaya; Risal Sepdiansar
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10716

Abstract

Penelitian ini terletak di Pulau Kabaena yakni di Desa Wulu Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengindentifikasi pengaruh geomorfologi terhadap pola distribusi kandungan unsur nikel dan besi pada endapan nikel laterit. Metode penelitian terdiri dari studi pustaka; pengamatan geomorfologi dan pengambilan sampel yang representatif; analisis laboratorium menggunakan X–Ray Flourenscense (XRF); serta analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pola distribusi kandungan unsur nikel dan besi mengalami peningkatan pada geomorfologi perbukitan tinggi dengan kemiringan agak curam di zona limonit dan saprolit. Hal ini diinterpretasikan karena terdapatnya rekahan-rekahan pada geomorfologi tersebut sehingga memudahkan masuknya air sehingga proses pelapukan/laterisasi yang terjadi akan meningkat. Adapun kandungan unsur nikel mengalami pengkayaan (enrichment) di zona saprolit sedangkan unsur Fe mengalami pengkayaan di zona limonit. Hal ini disebabkan karena  unsur Ni merupakan unsur yang mempunyai mobilitas yang tinggi (mobile) sehingga selama proses pelapukan/laterisasi, akan tertransportasi ke arah bawah permukaan dan terkonsentrasi pada bagian bawah yakni zona saprolit, sedangkan unsur Fe merupakan unsur yang immobile yang tidak mudah bergerak ke arah bawah sehingga terkonsentrasi pada bagian atas yakni zona limonit.
STUDI GEOMORFOLOGI KARST FORMASI TOKALA DAERAH WATUKILA, KECAMATAN LASOLO, KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Masrudin Masrudin; Hasria Hasria; Ali Okto; Irawati Irawati; Muhammad Rusli Muin
Geosapta Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v8i1.12042

Abstract

Penelitian ini dilakukan di daerah Watukila dan sekitarnya, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis dan variasi morfologi karst di daerah penelitian pada Formasi Tokala. Metode penelitian ini, terbagi atas tiga yaitu studi pendahuluan, pengambilan data berupa observasi dan pengukuran langsung di lapangan menggunakan analisis petrologi dan analisis morfografi; analisis dan pengolahan data berupa analisis laboratorium menggunakan analisis petrografi; dan interpretasi peta citra satelit dan peta topografi menggunakan analisis morfometri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tipe geomorfologi karst yang terbentuk pada Formasi Tokala adalah tipe Gunungsewu. Variasi morfologi karst pada daerah penelitian, terbagi atas dua yaitu; morfologi eksokarst yang terdiri atas Perbukitan Kerucut Karst Lasolo, Lembah Karst Lasolo, Lembah Doline Lasolo dan Ponor, sedangkan morfologi endokarst berupa goa dengan posisi mulut horizontal dan vertikal. Morfologi lorong goa pada daerah penelitian berupa elliptical passage, rectangular passage, lorong vertikal (shaft) dan chambers dengan ornament goa dari tipe dripstone dan tipe flowstone dengan variasi morfologi eksokarst dan endokarst. Tipe geomorfologi dan variasi morfologi karst pada daerah penelitian, penting untuk pengembangan potensi karst di Provinsi Sulawesi Tenggara terutama pengembangan geowisata karst.
Studi geomorfologi Daerah Samaturu, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasrul Hasrul; Hasria Hasria; Suryawan Asfar
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 1 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1321.835 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i1.11410

Abstract

Administratively, the research area is in the Samaturu area, which includes three villages; Liku Village, Lawulo Village, and Puulawulo Village, which belong to Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. Geographically, the study area is limited by 3˚58’30”-4˚1’00” LS and 121˚27’30”-121˚29’20” BT. The study area has a length of 5 km and a width of 5 km, with an area of 2.500 Ha. The purpose of this study was to determine the geomorphological conditions in the Samaturu area, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. The research method used is the DEMNAS image interpretation method and direct observation in the field to study and determine the geomorphological conditions in the study area. The result showed that the geomorphological conditions of the study area were divided into two units. The units observed were structural form units with the hills of fault zones and fluvial origin with alluvium landscapes. Flow patterns that develop in the study area are rectangular and concerted with young to adult geomorphological stages
Studi geomorfologi karst dan potensi pengembanganya sebagai kawasan geowisata di Daerah Wawo Kabupaten Kolaka Utara Propinsi Sulawesi Tenggara Syamsul Ali Alkhatami; Hasria Hasria; Erzam Salahuddin Hasan
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 2 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.822 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i2.11535

Abstract

Penelitian ini berlokasi di daerah Wawo, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  menganalisa  karateristik  geologi  kars  yang terdapat  di  daerah  penelitian  untuk  pengembangan  kawasan  geowisata.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode mendiskripsikan dan menganalisis potensi suatu lokasi geologi karst sebagai situs warisan geologi yang meliputi dari nilai - nilai sains, nilai – nilai edukasi, nilai – nilai pariwisata, dan resiko degradasinya. Pada penelitian ini terdapat beberapa objek situs geologi yang menjadi objek pengamatan seperti Gua, Danau dan kondisi geomorfologi.Sedangkan untuk menentukan nilai kelayakan pada pengembangan geowisata yaitu Danau Biru,  Air Terjun Sila dan  Air Terjun  Latawe. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 1 (satu) situs geologi yang termasuk dalam kategori “sedang” artinya berpotensi dan layak menjadi geowisata yaitu situs geologi Danau Biru, situs geologi, dan 2 (dua) yang termasuk dalam kategori “rendah” artinya tidak berpotensi dan layak menjadi geowisata yaitu situs geologi Danau Biru. Wawo memiliki morfologi karst pedataran 30% dari luas daerah penelitian, Morfologi karst perbukitan 20% dan morfologi karst pegunugan  sebesar 50%.
Sebaran batuan ultramafik dan karakteristik serpentinisasi Daerah Kabaena Utara Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara Muhammad Arif; Masri Masri; Hasria Hasria
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 1 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.062 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i1.11414

Abstract

Penelitian ini terletak di wilayah Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sebaran batuan ultramafik serta tingkat derajat serpentinisasi yang terjadi pada daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, pengamatan lapangan dan analisis petrografi. Analisis petrografi digunakan untuk mengetahui mineralogi batuan dan menentukan persentase kehadiran mineral serpentin (antigorit, lizardit, dan krisotil). Berdasarkan analisis petrografi, litologi daerah penelitian tersusun dari satuan batuan ultramafik dengan anggota batuan berupa Serpentin-dunit, serpentin-piroksenit, dan serpentinit, dan satuan batuan kalkarenit. Serpentin-dunit telah mengalami serpentinisasi sedang-tinggi dan pada serpentin-piroksenit telah mengalami serpentinisasi sedang serta batuan serpentinit yang telah mengalami proses serpentinsasi tinggi. Proses serpentinisasi tinggi terjadi pada wilayah dengan topografi pedataran-perbukitan dan serpentinisasi sedang cenderung terjadi pada topografi perbukitan-pegunungan. Daerah yang mengalami serpentinisasi tinggi berasosiasi dengan kekar tarik, kekar gerus dan urat yang telah terisi oleh mineral grup serpentin.
Analisis Faktor Pengontrol Longsor di Daerah Boro-Boro dan Sekitarnya Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Zeth Yoseptian Batupadang; Hasria Hasria; Erwin Anshari
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 3, No 2 (2021): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.836 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v3i2.23370

Abstract

Penelitian ini terletak di daerah Boro-Boro dan Sekitarnya, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 3°58,56’-4°31.52’LS, dan 121°58’-123°16’BT. Lokasi penelitian termasuk ke dalam Formasi Alangga yang tersusun oleh batupasir dan konglomerat berumur Plistosen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor pengontrol longsor serta jenis longsor pada lokasi penelitian. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah survey lapangan secara langsung meliputi pengambilan data litologi, sampel tanah, mengukur kemiringan lereng selanjutnya dilakukan  pengolahan data lapangan dan analisis data hasil lapangan. Faktor pengontrol yang berpengaruh di daerah penelitian terdiri dari kemiringan lereng, litologi, dan jenis tanah dengan potensi jenis longsoran berupa luncuran dan runtuhan batuan.
Karakteristik endapan bijih besi pada batugamping Formasi Wapulaka Daerah Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara Sitti Sulaeha; Masri Masri; Hasria Hasria
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 3, No 1 (2021): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.912 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v3i1.22508

Abstract

Penelitian ini terletak di desa Wuna, kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan batuan penyusun berupa batugamping formasi Wapulaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mineral pembawa bijih besi dan mengetahui penyebarannya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis petrografi sayatan tipis dan sayatan poles serta didukung oleh analisis susseptibilitas magnetik. Daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu satuan bentang alam pegunungan dan satuan bentang alam pedataran. Litologi penyusun daerah penelitian berupa batugamping wackstone dan packstone. Terdapat dua jenis endapan besi yaitu bijih besi primer dan bijih besi sekunder. Bijih besi primer ditandai oleh keterdapatan siderit, sedangkan bijih besi sekunder dicirikan dengan keterdapatan magnetit, hematit, dan limnonit. Kehadiran mineral pembawa bijih besi juga dapat diidentifikasi berdasarkan kandungan nilai suseptibilitas magnetik dengan kisaran 8,6 - 2047×10-8 m3/kg.
Analisis morfotektonik wilayah Pegunungan Nipa-Nipa menggunakan metode geomorfologi kuantitatif Daerah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Dimas Bayu Zainuddin; Hasria Hasria; Suryawan Asfar
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 1 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.107 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i1.11408

Abstract

AbstrakIstilah tektonik geomorfologi atau dikenal sebagai morfotektonik adalah studi tentang bentangalam yang dihasilkan oleh kegiatan tektonik atau interaksi antara proses tektonik dan geomorfologi. Morfotektonik dipengaruhi oleh kondisi morfologi dan proses tektonik yang terjadi pada masa lalu, karena morfologi memiliki dimensi ruang dan tektonik mempunyai dimensi waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Pegunungan Nipa-Nipa, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil penilaian DAS bahwa daerah Pegunungan Nipa-Nipa termasuk dalam satuan morfologi struktural, dimana satuan morfologi ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas struktur yang terjadi pada daerah tersebut dan   berdasarkan analisis Non-DAS bahwa tingkat tektonik daerah Pegunungan Nipa-Nipa masuk dalam kategori tektonik rendah.Kata kunci: morfotektonik, DAS, Meluhu, Nipa-nipa, Kendari
Karakteristik seam batubara menggunakan data log dan data core di PT. Equalindo Makmur Alam Sejahtera Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kerta Negara, Kalimantan Timur Fuad Jafar; Masri Masri; Hasria Hasria
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 2 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.548 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i2.22509

Abstract

Batubara merupakan salah satu batuan sedimen organik. Batubara terbentuk dari pembusukan tumbuhan pada lingkungan dengan kadungan air melimpah, biasanya pada daerah rawa. Analisis data well logging dan deskripsi inti bor digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan batubara. Analisis well-logging untuk mengidentifikasi litologi, ketebalan serta kedalaman lapisan batuan sedimen. Pada analisis well-logging hasilnya mennujukan batubara daerah penelitian terbentuk pada lingkungan transitional lower delta plain yang dicirikan dengan berkembangnya fasies creavasse splay, channel, interdistributary bay, dan swamp pada satuan batulempung dan batupasir Formasi Balikpapan, berdasarkan asosiasi lingkungan pengendapan ini, dapat diinterpretasikan bahwa lingkungan pengendapan satuan batulempung dan satuan batupasir dan batubara Formasi Balikpapan adalah transitional lower delta plain.
Karakteristik Batuan Dasar Pada Profil Nikel Laterit PT. Baula Petra Buana, Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Laode Musrifin; Hasria Hasria; Ali Okto
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 3, No 2 (2021): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.617 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v3i2.23394

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik batuan dasar dan pengaruh batuan dasar terhadap kadar Ni dan Fe. Metode penelitian mencakup analisis kualitatif berupa survey geologi lapangan mencakup pengambilan data litologi dan data pengeboran eksplorasi PT. Baula Petra Buana, berupa data collar dan data assay. Berdasarkan hasil penelitian, batuan dasar daerah penelitian terdiri atas batuan peridotit (lerzolit dan werlit) dan batuan piroksenit (olivin websterit). Mineral penyusun batuan ini sebagian telah mengalami alterasi dalam bentuk rekahan yang terisi oleh serpentin. Sebaran kadar Ni paling banyak terdapat pada batuan dasar peridotit dibanding batuan dasar piroksenit. Peridotit lebih banyak mengandung olivin sebagai mineral pembawa unsur Ni dibanding piroksen. Pada profil laterit dengan batuan dasar peridotit, kadar Ni yang tinggi terakumulasi pada zona saprolit dan kadar Fe mengalami pengayaan residual pada zona limonit.