Dela Aristi
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Religion and Public Health

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis pada Penderita TB di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama Asri Ramadhani; Dela Aristi
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28829

Abstract

Tuberculosis (TB) transmission prevention behavior is an effort to break the chain of transmission of TB disease to people around, especially family members. Knowledge and attitudes of TB sufferers related to TB disease will influence their preventive behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of preventing TB transmission in TB patients in the working area of the Wanasari Public Health Center, Brebes Regency. This study used a cross-sectional study design involving 62 respondents. The results showed that the respondents had poor tuberculosis transmission prevention behavior (62.9%). Knowledge (p-value = 0.127) is not related to the behavior of preventing TB transmission, but there is a relationship between attitude (p-value = 0.012) and the behavior of preventing TB transmission. Public health centers are recommended to conduct health counseling for TB patients as an effort to improve attitudes and for TB patients it is important to carry out TB prevention behaviors such as coughing and sneezing etiquette, opening the windows of the house every day, separating eating utensils from other family members, drying mattresses and pillows a week. once, and bask in the sun every day.Keywords: TB transmission prevention behavior, Knowledge, AttitudeAbstrakPerilaku pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) merupakan upaya untuk memutus rantai penularan penyakit TB kepada orang-orang sekitar terutama anggota keluarga. Pengetahuan dan sikap penderita TB terkait penyakit TB akan mempengaruhi dalam melakukan perilaku pencegahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TB pada penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan melibatkan responden yang berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahawa responden memiliki perilaku pencegahan penularan tuberkulosis yang buruk (62,9%). Pengetahuan (pvalue = 0,127) tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB namun terdapat hubungan antara sikap (pvalue = 0,012) dengan perilaku pencegahan penularan TB. Puskesmas dianjurkan untuk melakukan konseling kesehatan kepada penderita TB sebagai upaya untuk meningkatkan sikap dan bagi penderita TB penting untuk melakukan perilaku pencegahan TB seperti melakukan etika batuk dan bersin, membuka jendela rumah setiap hari, memisahkan alat makan dengan anggota keluarga lainnya, menjemur kasur dan bantal seminggu sekali, dan berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.  Kata Kunci: Perilaku Pencegahan Penularan TB, Pengetahuan, Sikap
Penggunaan Media Sosial dan Pengetahuan Pelecehan Seksual pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Nadiyah Nafi’ah; Dela Aristi
Journal of Religion and Public Health Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v5i2.37105

Abstract

AbstrakKasus pelecehan seksual bisa terjadi di lingkungan kampus. Kurangnya pengetahuan dapat menjadi penghambat dalam mencegah pelecahan seksual. Tingginya penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi mengenai pelecehan seksual oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan media sosial dan pengetahuan tentang pelecehan seksual pada mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 129 mahasiswa yang diperoleh secara acak. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner online melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,8% responden memiliki pengetahuan yang kurang terkait pelecehan seksual, 78,3% responden memiliki tingkat penggunaan media sosial yang tinggi. Platform media sosial yang paling banyak digunakan oleh responden dalam mendapat informasi mengenai pelecehan seksual, yaitu Instagram (38,1%) dan penyedia informasi paling banyak diakses responden yaitu akun influencer/selebgram (54,2%). Mahasiswa diharapkan mampu memilih sumber informasi yang valid dan terpercaya dalam mengakses informasi terkait pelecehan seksual.Kata Kunci: Media sosial, Pengetahuan, Pelecehan seksualAbstractSexual harassment incidents can occur on college campuses. A lack of awareness might make it difficult to prevent sexual harassment. Students' frequent usage of social media can serve as a source of information about sexual harassment. The purpose of this study is to establish the description of social media use and knowledge about sexual harassment among students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta's Public Health Study Program. This is a descriptive study employing a cross-sectional study methodology, with 129 randomly selected respondents. The online questionnaire via Google Form was used to collect data. According to the findings, 55.8% of respondents had little understanding of sexual harassment, whereas 78.3% used social media extensively. The most popular social media channel for getting information on sexual harassment is Instagram (38.1%), while the most popular information provider is influencer/celebrity accounts (54.2%). Students are required to be able to select accurate and credible sources of information when researching sexual harassment.Keywords: social media, knowledge, sexual harassment
Determinan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada Perempuan Dewasa Muda di Kota Bandar Lampung Risma Meilina; Dela Aristi
Journal of Religion and Public Health Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v3i2.28828

Abstract

Breast cancer is one of the leading causes of death in women. Efforts that can be made to detect breast cancer early is the Breast Self-Examination (BSE). BSE behavior can be done since the age of 20 years, one of the groups who have reached that age are young adult women. This study aims to determine the factors related to the behavior of breast self-examination (BSE) in Midwifery Students at Tanjung Karang Health Polytechnic, Bandar Lampung. This study used a cross sectional study design with 108 female respondents. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using chi square test. The results showed that 52.8% of respondents did BSE on a regular basis. Factors related to BSE behavior are perceived barriers (p value = 0.05) and self-efficacy (p value = 0.02).Keywords: BSE Behavior, Health Belief Model, StudentAbstrakKanker payudara menjadi salah satu penyebab utama kematian pada wanita. Upaya yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara secara dini yaitu dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Perilaku SADARI dapat dilakukan sejak usia 20 tahun, salah satu kelompok yang telah mencapai usia tersebut adalah perempuan dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Kebidanan Poltekkes Tanjung Karang, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 108 mahasiswi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,8% responden melakukan SADARI secara rutin. Faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI yaitu persepsi hambatan (p value=0,05) dan efikasi diri (p value=0,02).Kata Kunci: Perilaku SADARI, Health Belief Model, Mahasiswi