Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FORMULASI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima) DAN TERIGU TERHADAP DERAJAT PENGEMBANGAN ADONAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ROTI MANIS Susilawati Susilawati; Subeki Subeki; Indra Pratama Putra Azis
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 18, No 1 (2013): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.453 KB) | DOI: 10.23960/jtihp.v18i1.1 - 12

Abstract

The aim of the research was to determine the formulation of pumpkin flour and wheat flour for producing the best of dough improvement and organoleptic properties of sweet bread. The research was carried out in a complete randomized block design, single factor with 8 treatments and 3 replications. The 8 formulations of pumpkin flour and wheat flour  were: (F) consisted of F1 (0:100), F2 (5:95), F3 (10:90), F4 (15:85), F5 (20:80), F6 (25:75), F7 (30:70), and F8 (35:65). The results showed that F3 was the best formulation to produce sweet bread with a dough improvement  2.51% and organoleptic with score of color 4.07 (yellow), texture 3.43 (somewhat soft), taste 3.50 (sweet), flavor 3.00 (somewhat typical pumpkin), and overall acceptance 3.70  (like). The sweet bread of F3 contained moisture 18.90%, ash 1.18%, fat 8.63%, protein 9.47%, crude fiber 3.11%, and carbohydrate (by difference )58.71%. Keywords:  Cucurbita maxima, pumpkin flour, sweet bread, wheat flour
TOKSISITAS EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana F.) Rully Pebriansyah; Nur Yasin; Subeki Subeki; Hamim Sudarsono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.878 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i3.1854

Abstract

Penggunaan insektisida sintetis banyak digunakan petani dalam mengatasi serangan hama Crocidolomia pavonana pada tanaman kubis. Namun demikian, penggunakan insektisida ini dapat menyebabkan resistensi, resurjensi, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan, dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif lain untuk mengendalikan hama C. pavonana yaitu dengan insektisida nabati dari biji jarak pagar (Jatropha curcas L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak biji jarak pagar terhadap mortalitas ulat krop kubis C. pavonana dan tingkat konsentrasi ekstrak biji jarak pagar yang dapat menyebabkan mortalitas ulat krop kubis C. pavonana. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu fraksinasi ektrak biji jarak pagar untuk menentukan fraksi aktif yang dapat mematikan ulat C. pavonana (bioassay I) dan pengujian fraksi aktif pada konsentrasikontrol, 78, 156, 312, 625, 1.250, 2.500, 5.000, 10.000, dan 20.000 ppm terhadap mortalitas ulatC. pavonana(bioassay II). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji jarak pagar fraksi 100% CHCl 3 konsentrasi 20.000 ppm pada 24 jsa menyebabkan mortalitas ulatC. pavonana sebesar 100% lebih tinggi daripada fraksi 3% MeOH/CHCl 3 , 20% MeOH/CHCl 3 ,dan MeOH. Ekstrak biji jarak pagar fraksi 100% CHCl 3 konsentrasi 10.000 ppm pada 96jsa menyebabkan mortalitas ulat C. pavonana lebih dari 50%.
AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.) Amelia Hestiana; Nur Yasin; Agus Muhammad Hariri; Subeki Subeki
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.835 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1942

Abstract

Salah satu hama yang banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman kubis adalah Crocidolomia pavonana (F.). Hama ini menyerang bagian krop tanaman kubis. Salah satu alternatif pengendalian hama yang aman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan yaitu dengan menggunakan pestisida nabati. Contohnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati adalah tanaman mint (Mentha arvensis) dan buah lada hitam (Piper nigrum) diuji dalam penelitian ini melalui 3 tahapan bioassay. Pengamatan aktivitas antifidan dilakukan 24, 48, dan 72 jsa. Peubah yang diamati adalah luas daun yang dimakan larva. Hasil dari bioassay 1 ekstrak daun mint fraksi air memberikan indeks antifidan lebih tinggi (48,74%) dibanding fraksi etil asetat (21,61%) pada 72 jsa. Sedangkan ekstrak buah lada hitam fraksi etil asetat memiliki indeks antifidan lebih tinggi (58,24% ) dibanding fraksi air (33,8%). Oleh karena itu fraksi air ekstrak daun mint dimasukan kedalam diaion HP 20 kolom kromatografi dan dielusi menjadi 100% H2O, 20% MeOH/H2O, 50% MeOH/H2O dan 100% MeOH. Sedangkan fraksi etil asetat ekstrak buah lada hitam dimasukan kedalam di silika kolom kromatografi dan dielusi menjadi 100% CHCl3, 3%MeOH/ CHCl3, 20% MeOH/ CHCl3, dan 100% MeOH. Dari keempat fraksi ini hasil bioassay 2 menunjukkan bahwa ekstrak daun mint fraksi 100% H2O memiliki indeks antifidan lebih tinggi (38,9%) dibandingkan dengan fraksi lainnya. Fraksi 100% CHCl3 ekstrak buah lada hitam mempunyai indeks antifidan lebih tinggi (49,5%) dibandingkan fraksi lainnya. Selanjutnya fraksi 100% H2O dan 100% CHCl3 diuji dengan konsentrasi 40.000 ppm, 20.000 ppm, 10.000 ppm, 5.000 ppm, 2.500 ppm, 1.250 ppm dan kontrol. Dari keenam konsentrasi ini, pada ekstrak daun mint dan buah lada hitam bioassay 3, penggunaan konsentrasi 40.000 ppm pada metode daun tanpa pilihan dan daun pilihan memberikan indeks antifidan tertinggi.
KAJIAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN (Mentha arvensis Linn.) TERHADAP MORTALITAS LARVA PENGGEREK BATANG JAGUNG (Ostrinia furnacalis Guen.) Eka Yulianita; Nur Yasin; Agus Muhamad Hariri; Subeki Subeki
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.477 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2033

Abstract

Penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis Guen.) merupakan salah satu hama penting pada tanaman jagung. Serangan hama ini dapat menyebabkan penurunan produksi tanaman jagung. Salah satu alternatif pengendalian hama yang aman terhadap lingkungan adalah dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai insektisida nabati. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai insektisida nabati adalah mint (Mentha arvensis Linn.). Penelitian tentang penggunaan ekstrak daun mint pada larva penggerek batang jagung dilakukan melalui 3 tahap uji hayati (bioassay). Bioassay I dilakukan untuk mengetahui aktivitas insektisida antara fraksi lapisan air (H2O) dan fraksi lapisan etil asetat (EtOAc) terhadap mortalitas penggerek batang jagung. Dari Bioassay I ini diketahui bahwa fraksi yang lebih aktif adalah fraksi lapisan H2O. Fraksi lapisan H2O menyebabkan mortalitas larva penggerek batang jagung pada pengamatan 240 jsa sebesar 53,33% yang lebih tinggi daripada fraksi EtOAc sebesar 49,33%. Fraksi lapisan H2O ini kemudian diuapkan dan dielusi menjadi 4 fraksi yang tingkat polaritasnya mulai dari polar sampai non polar (fraksi 100% H2O, 20% H2O/MeOH, 50% H2O/MeOH, 100% MeOH) untuk bioassay II. Dari bioassay II diketahui bahwa fraksi 100% H2O mempunyai aktivitas insektisida yang lebih tinggi daripada fraksi campuran air dan metanol. Juga menyebabkan mortalitas penggerek batang jagung sebesar 54,67% pada pengamatan 264 jsa. Oleh karena itu, fraksi 100% H2O dilanjutkan untuk bioassay III dengan konsentrasi 0 ppm, 625 ppm, 1.250 ppm, 2.500 ppm, 5.000 ppm, 10.000 ppm, 20.000 ppm, dan 40.000 ppm. Hasil penelitian tahap akhir ini menunjukkan bahwa toksisitas ekstrak daun mint berpengaruh terhadap penggerek batang jagung. Ekstrak daun mint pada bioassay III dengan perlakuan 40.000 ppm pada 240 jsa dapat menyebabkan mortalitas penggerek batang jagung sebesar 54,67% namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan 20.000 ppm.
PEMANFAATAN LINDI HITAM HASIL ISOLASI LIGNIN DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI ANTI MIKROBA Muhammad Ferdiansyah Mulya Harahap; Sri Hidayati; Subeki Subeki
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.2.122-128.2020

Abstract

Telah dilakukan isolasi lignin dari lindi hitam hasil proses pulping menggunakan metode formacell dari tandan kosong kelapa sawit.  Hasil monomer dari pemecahan lignin diduga memiliki senyawa yang bersifat anti mikroba.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi hasil pemecahan monomer lignin dengan perlakuan 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% terhadap daya hambat sebagai antimikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian menggunakan fraksi 3% MeOH:CHCl3 pada konsentrasi 12,5 dan 15% memiliki aktivitas antimikroba yang sama dan tertinggi terhadap E. coli dengan diameter zona hambat sebesar 6,33 mm, sedangkan aktivitas antimikroba terendah terhadap E. coli dimiliki fraksi 3% MeOH:CHCl3 pada konsentrasi 2,5% dengan diameter zona hambat sebesar 5,17 mm.
Percontohan Unit Penyulingan Komponen Aromatik Bunga Kopi di Desa Bumi Jawa, Batanghari Nuban, Lampung Timur Tanto Pratondo Utomo; Irwan Sukri Banuwa; Subeki Subeki; Gusri Ahyar Ibrahim; Suci Hardina Rachmawati
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v4i2.2577

Abstract

Kopi merupakan komoditas unggulan Provinsi Lampung yang harus terus ditingkatkan potensinya agar lebih membawa manfaat bagi petani sekaligus mengatasi masalah fluktuasi harga kopi. Bagian tanaman kopi yang belum dimanfaatkan adalah bunga kopi yang memiliki aroma wangi yang khas. Komponen aromatik bunga kopi dapat diekstrak menggunakan proses hydro-distillation menggunakan peralatan destilasi dan memerlukan pengetahuan yang cukup untuk menanganinya. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan petani kopi tentang proses destilasi bunga kopi dan peralatan untuk mendapatkan komponen aromatik bunga kopi, (2) meningkatkan pengetahuan petani kopi tentang penanganan bunga kopi yang baik sebelum diproses untuk mendapatkan komponen aromatiknya, dan (3) meningkatkan pengetahuan petani kopi tentang hasil destilasi bunga kopi yang mempunyai mutu yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan petani kopi tentang (1) proses destilasi bunga kopi dan peralatan yang dibutuhkan dalam mendapatkan komponen aromatik bunga kopi; (2) penanganan bunga kopi yang baik sebelum diproses untuk mendapatkan komponen aromatiknya; (3) hasil destilasi bunga kopi yang mempunyai mutu yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
Aktivitas Antikanker Senyawa Brusein-A terhadap Ekspresi Bax pada Tikus yang Diinduksi Dimetilbenz(α)antrasen Muhartono Muhartono; Subeki Subeki
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1670

Abstract

Brusein-A dari buah makasar (Brucea javanica) mempunyai aktivitas antikanker terhadap kanker payudara secara in vitro dengan nilai IC50 0,54 mg/L. Mekanisme Brusein-A dalam mematikan sel kanker payudara diduga melalui apoptosis. Salah satu protein yang memegang peranan penting adalah Bax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikanker senyawa brusein-A terhadap ekspresi Bax ada tikus yang diinduksi DMBA. Penelitian dilakukan pada tikus betina umur 12 minggu yang diberi DMBA 20 mg/KgBB selama 3 minggu sampai terbentuk kanker payudara. Tikus dibagi 9 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor. Selanjutnya Brusein-A diberikan secara oral pada masing masing kelompok tikus dengan dosis 0, 2.5, 5, 7.5, 10, 12.5, 15, 17.5, dan 20 mg/kg. Perlakuan disusun dalam rancangan acak lengkap dengan3 ulangan. Selanjutnya tikus dipelihara selama 28 hari dan diberikan makan minum ad libitum. Tikus selanjutnya dimatikan dan jaringan kanker payudara diperiksa dengan imunohistokimia Bax. Ekspresi Bax dinilai berdasarkan persentase sitoplasma yang berwarna coklat. Hasil penelitian menunjukkan pada dosis 0 mg/L ekspresi bax sebanyak 1%, dosis 2,5 mg/L sebesar 10%, dosis 5 mg/L sebesar 20%, dosis 7,5 mg/L sebesar 30%, dosis 10 mg/L sebesar 40%, dosis 12,5 mg/L sebesar 55%, dosis 15 mg/L sebesar 65%, dosis 17,5 mg/L sebesar 80%, dan dosis 20 mg/L sebesar 95%. Hasil analisis Chisquare didapatkan hasil p=0.0001. Terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan dosis Brusein-A dengan ekpresi Bax pada kanker payudara tikus yang diinduksi DMBA.Kata kunci: brusein-A, buah makasar, gen bax, kanker payudara
Antibiotic Resistance of Escherichia coli Isolate from Broiler Cecum and Organic Broiler Cecum Septianita Eva Rozani; Maria Erna Kustyawati; Dewi Sartika; Subeki Subeki; Tanto Pratondo Utomo
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v11i1.p41-50

Abstract

This study aims to determine the level of antibiotic resistance of Escherichia coli bacterial isolates from broiler cecum and organic broiler cecum using the disc diffusion method on Muller-Hinton Agar as many as 10 cecum samples for each group.Collection of samples using purposive sampling method. Isolates suspected of being Escherichia coliwere further tested using Indole, Methyl Red Voges-Proskauer (MRVP), and Citrate (IMVIC) biochemical tests. E. coli isolates were further tested with the Antimicrobial Susceptibility Testing which aims to test antibiotic sensitivity. The results obtained from testing antibiotic resistance against Escherichia coli in broiler caecums showed a fairly high level of resistance to Gentamicin (70%), Ampicillin (100%), Cephalotin (100%), Nalixid Acid (86%), Streptomycin (80%), Erythromycin (100%), Oxytetracycline (80%), and the lowest was the antibiotic Chloramphenicol (30%), while the level of resistance in organic broilers showed Ampicillin (100%), Cefalotin (70%), Erythromycin (100%), the lowest resistance was Gentamicin (10%), Oxytetracycline (20%), Chlorampenicol (10%). Escherichia coli isolates obtained from the caecum of broiler and organic broiler showed a fairly high level of resistance. Conclusions of this study were resistance of Escherichia coli bacteria isolated from broiler cecum showed high results to almost all antibiotics except for chloramphenicol antibiotics, while resistance to Escherichia coli bacteria in organic broilers was lower than broilers but still showed a fairly high level of resistance, except for antibiotics Gentamicin, Nalixid acid , and chloramphenicol.
PENDAMPINGAN PROSES PRODUKSI GULA CAIR SINGKONG (GULAKONG) DI KELOMPOK WANITA TANI SAPPORO DESA WONOKRIYO, KECAMATAN GADING REJO, KABUPATEN PRINGSEWU, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Erdi Suroso; Irwan Sukri Banuwa; Tanto Pratondo Utomo; Subeki Subeki; Harun Al Rasyid
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7641

Abstract

Upaya alternatif untuk mememenuhi kebutuhan gula di Indonesia yang terus meningkat antara lain dengan memanfaatkan singkong, yang merupakan komoditas unggulan Provinsi Lampung, sebagai bahan baku gula cair. Saat ini, teknologi untuk memproduksi gula cair berbahan baku singkong terutama tepung tapioka dapat dikatakan telah mapan sehingga perlu dilakukan inovasi teknologi antara lain dengan menggunakan langsung singkong sehingga memberikan nilai tambah yang lebih tinggi serta dapat dilakukan di tingkat petani atau usaha mikro-kecil.   Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi inovasi teknologi produksi gula cair berbasis singkong kepada para anggota KWT Sapporo, Desa Wonokriyo sebagai calon mitra potensial sehingga mampu memproduksi gula cair sekaligus mendapatkan nilai tambah.  Kegiatan sosialisasi inovasi teknologi produksi gula cair berbasis singkong kepada masyarakat dengan sasaran calon mitra potensial telah dilaksanakan dan mitra, KWT Sapporo, mampu memproduksi gula cair singkong. Selain itu, kegiatan Pengabdian pada masyarakat telah melakukan penerapan gula cair ini kepada calon pengguna yaitu produsen camilan pie dan masih dalam tahap pemantauan.
PENDAMPINGAN PRODUKSI PARFUM KHAS LAMPUNG DI GERAI SMELLGOOD.BYOSN, KOTA BANDAR LAMPUNG Tanto Pratondo Utomo; Subeki Subeki; Gusri Ahyar Ibrahim; Okta Sekar Ningtyas
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.6521

Abstract

Bisnis parfum atau wewangian berkembang di Indonesia terutama bisnis parfum refill atau parfum isi ulang karena kebutuhan masyarakat terhadap parfum yang terjangkau sekaligus memenuhi kebutuhan parfum sebagai suatu perlengkapan yang wajib digunakan sehari-hari. smellgood.byosn merupakan salah satu gerai parfum isi ulang yang ada di Bandar Lampung yang dipersiapkan sejak September 2020 dan mulai berproduksi pada November 2020 dengan pasar siswa, mahasiswa dan kaum muda dengan produk parfum mengalami persaingan bisnis antara lain dengan munculnya berbagai varian aroma baru. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi smellgood.byosn untuk menghasilkan parfum yang dapat menjadi ciri khasnya sehingga dapat mendapatkan lebih banyak konsumen melalui keunikan yang dimiliki oleh parfum yang diracik smellgood.byosn. TimPengabdian pada Masyarakat Universitas Lampung (PPM Unila) menawarkan solusi berupa produk parfum alami berbahan baku minyak atsiri (essential oil) komoditas khas Provinsi Lampung yang telah dihasilkan pada skala laboratorium dan diterima panelis. Bahan baku parfum tersebut antara lain adalah pala, lemon, dan lada, jahe, yang diformulasikan berdasarkan sifatnya sebagai top notes, middle notes, dan base notes sehingga dihasilkan parfum yang lengkap notesnya. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa smellgood.byosn mampu memproduksi parfum khas Lampung yang berbahan baku senyawa aromatik lemon, lada, pala, dan anggrek