Elsinora Mahananingtyas
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Pattimura

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan

METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Elsinora Mahananingtyas
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 4 No 1 (2016): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol4issue1page17-25

Abstract

Metode pembelajaran Quantum Learning merupakan metode belajar yang mengajak siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya. Metode pembelajaran Quantum Learning diharapkan dapat menumbuhkan efikasi diri yang tinggi pada setiap siswa. Jika setiap siswa memiliki efikasi diri yang tinggi maka siswa yang nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal pembelajaran IPS akan berkurang. Efikasi diri merupakan kepercayaan diri yang dimiliki oleh setiap orang untuk memotivasi dirinya sendiri agar tetap konsisten dalam belajar untuk mencapai apa yang diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Pada siklus pertama, belum tampak perubahan yang signifikan terhadap hasil pembelajaran, siswa juga belum terbiasa dengan metode quantum learning, setelah dilanjutkan ke siklus dua tampaklah peningkatan hasil belajar siswa dan efikasi diri siswa meningkat, dibuktikan dengan adanya motivasi diri siswa yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugas dari guru.
PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS SOSIAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI SD KELAS IV Elsinora Mahananingtyas
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 6 No 1 (2018): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol6issue1page34-44

Abstract

Learners at elementary school age generally have a concept that is rich, but not systematically, not organized and spontaneous. With a skilled supervisor dialogue together, then learners can develop the concepts that are more systematic, logical, and rational. A social constructivist approach stresses the social context in learning that knowledge is constructed and built together with the teacher or friend of the more skilled colleagues. The purpose of this research is to improve or enhance quality (quality) were learning in class by applying the social constructivist approach at grade IV in the primary Christian Advent of Ambon. The method of this research is a type of class action Research with 4 stages, namely planning, implementation, observation and reflection. The results of this research that is happening gradual classical on the learners of the cycle I meeting 1 to 2 meetings amounted to 6.6% of the cycle I of the meeting 1 of 59% to 65.6% in meeting 2. While the ketuntasan of classical learners on cycle II increased to 6.8% in cycle II meeting 1 of 77.2% to 84%. Cycle II whole learners, prepared with a value above the KKM i.e. 15 learners or 100% complete
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LATIHAN SPG AMBON Riska Sigmarlatu; Samuel Patra Ritiauw; Elsinora Mahananingtyas
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 7 No 1 (2019): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol7issue1page45-61

Abstract

Salah satu hal yang paling mendasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana usaha untuk menginovasi proses pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Pendidikan harus diberi makna mendalam bagi perbaikan, sebagai salah satu instrumen utama pengembangan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses pembelajaran berkaitan erat dengan komponen-komponen pembelajaran seperti pemilihan model pembelajaran, media dan peran guru dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle . Model Pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle hadir dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran di kelas memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe tindakan kelas. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran Inside Outside Circle mampu meningkatkan keberanian siswa dan hasil belajar siswa sekolah dasar.
PENINGKATAN NILAI-NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD INPRES 19 AMBON Elsinora Mahananingtyas; Samuel Patra Ritiauw; Aprilli Maria Siahaya
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 8 No 1 (2020): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol8issue1page24-37

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menjadikan pendidikan karakter sebagai wahana untuk membentuk sikap dan kepribadian siswa. Pendidikan karakter sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar, tetapi sikap dan karakter siswa masih kurang jujur, bersahabat/komunikatif dan kurang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran. Model Numbered Head Together merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk mampu bertanggung jawab baik secara individu maupun kelompok. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Gain Ternormalisasi (N-Gain). Hasil penelitian pertemuan I nilai pretest sebanyak 1281 dan nilai postest sebanyak 1660 ada peningkatan selisih 379. Jumlah nilai N-gain pada pertemuan I adalah sebanyak 10,8 dan jumlah nilai rata-rata adalah sebanyak 0,54. Sedangkan pertemuan II jumlah nilai pretest sebanyak 1485 dan jumlah nilai postest sebanyak 1785 ada peningkatan dengan selisih 345. Jumlah Nilai N-gain pada pertemuan II sebanyak 11,94 dan jumlah nilai rata-rata sebanyak 0,597.
STUDI TENTANG KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN INKLUSIF PADA SD NEGERI DI KECAMATAN NUSANIWE AMBON Ariantje Lesnussa; Elsinora Mahananingtyas; Agustina Huliselan; Fadli Anihu
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 8 No 1 (2020): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol8issue1page49-62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan yang dimiliki guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Fokus pada penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki guru kelas pada SD di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon dalam memberikan pembelajaran serta layanan kepada anak berkebutuhan khusus pada sekolah inklusif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu dari tanggal 19 September sampai dengan 21 Oktober 2019 serta sampel yang dilakukan terhadap guru kelas sebanyak 4 orang pada 3 SD di Kota Ambon. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada dasarnya guru kelas di SD Negeri Teladan, SD Negeri 85 Ambon dan SD Inpres 19 Ambon sudah cukup memahami peran guru kelas di Sekolah Inklusif. Namun, kemampuan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus belum maksimal. Hal tersebut dipengaruhi karena kurangnya kemampuan dan kompetensi guru dalam menangani dan memberikan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus.
PENERAPAN MODEL CIRC BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 2 LATIHAN AMBON Elsinora Mahananingtyas; Samuel Patra Ritiauw; Shelantya Dewi Lasso
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 8 No 2 (2020): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol8issue2page130-139

Abstract

Berdasarkan hasil observasi awal pada siswa kelas V SD Negeri 2 Latihan Ambon diperoleh suatu permasalahan yaitu sebagian besar hasil belajar siswa tidak memuaskan. Oleh karena itu, maka dirancanglah sebuah perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition) berbantuan media gambar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain Kemmis dan Taggart. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 pada siklus 1 terdapat siswa dengan kriteria tinggi sebanyak 14 orang dengan tingkat persentase 58 % dan siswa yang mendapat kriteria rendah sebanyak 10 orang dengan tingkat persentase 42% dan pada siklus II terdapat siswa dengan kriteria tinggi 24 orang siswa dengan tingkat persentase 100% dan siswa dengan kriteria rendah 0 dengan tingkat persentase 0%.
PERAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SD INPRES 19 AMBON Elsinora Mahananingtyas; Ariantjie Lesnussa; Hasan Nussy
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 9 No 1 (2021): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol9issue1page11-26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran manajemen kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SD Inpres 19 Ambon. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan cara/kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah tentang apa yang seharusnya dapat dilakukan seorang kepala sekolah dalam melaksanakan pekerjaannya dan untuk itulah seorang kepala sekolah harus mempunyai kompetensi untuk mencapai tujuan sekolah. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari peran dan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah berlangsung dalam proses yang berkesinambungan secara sistematik dan terstruktur yang meliputi tujuh komponen tugas dan peran kepala sekolah yaitu: 1). Kepala sekolah sebagai Educator, 2). Kepala sekolah sebagai Motivator, 3). Kepala sekolah sebagai Manajer, 4). Kepala sekolah sebagai Innovator, 5). Kepala sekolah sebagai Supervisor, 6). Kepala sekolah sebagai Leader, dan 7). Kepala sekolah sebagai Administator. Sedangkan manajemen kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah dijalankan susai dengan empat tahap sebagai berikut: 1). Perencanaan (Planning), 2). Pengorganisasian (Organizing),3). Pelaksanaan atau penggerakan (Actuating), dan 4). Pengawasan (Controling).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI WAEL SERAM BAGIAN BARAT Yadi Risaldi; Samuel Patra Ritiauw; Elsinora Mahananingtyas; Nathalia Yohana Johannes
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 9 No 2 (2021): Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol9issue2page77-86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Wael Seram Bagian Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik Observasi, tes, dan dokumentasi, hasil analisis di dapat yaitu Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning ternyata dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Wael. Peningkatan hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata kelas pada siklus I dengan pretest sebesar 69,39 kemudian postest menjadi 76,11 dan pada siklus II pretest sebesar 77,46 kemudia postest sebesar 87. Jumlah siswa mampu mencapai KKM 70 di siklus I pada pretest sebanyak 14 (50%) siswa dan postest sebanyak 17 (61%) siswa. Sedangkan untuk siklus II pada pretest sebanyak 20 (71%) siswa dan pada postest sebanyak 25 (89%) siswa. Sehingga di simpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklus.
PENERAPAN MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH AMBON Samuel Patra Ritiauw; Elsinora Mahananingtyas; Wiwin J. B. Silawanebessy; Agustina Huliselan
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 9 No 2 (2021): Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol9issue2page87-102

Abstract

Proses pendidikan yang baik adalah guru memberikan kesempatan kepada anak untuk kreatif. Usaha tersebut diwujudkan melalui pengembangkan kesadaran nilai yang ada pada diri siswa. Teknik Klarifikasi Nilai (Value Clarification Technique), membantu menemukan, memilih, menganalisis, dan mencari serta memutuskan dalam mengambil sikap sendiri mengenai nilai-nilai hidup yang ingin diperjuangkan oleh siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian tindakan kelas. Kolaborasi yang dilakukan dalam PTK ini adalah dengan teman sejawat yang mengajar di kelas lain, berperan sebagai pengamat (observer), dan peneliti berperan sebagai pelaksanan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran Value Clarification Technique mampu meningkatkan nilai-nilai karakter dan hasil belajar siswa sekolah dasar di Kota Ambon.
SURVEI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI JITSI MEET PADA SISWA SD NEGERI 4 AMBON Merlin Olivia Dagasou; Ariantjie Lesnussa; Elsinora Mahananingtyas; Nathalia Yohana Johannes; Agustina Huliselan
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 10 No 1 (2022): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol10issue1page41-49

Abstract

Abstrak, Tujuan penelitian ini yaitu yang pertama untuk mengetahui minat belajar peserta didik terhadap penggunaan aplikasi Jitsi Meet, kedua untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi peserta didik pada saat menggunakan aplikasi Jitsi Meet, dan ketiga untuk mengetahui solusi terhadap kendala yang dihadapi peserta didik pada saat menggunakan aplikasi Jitsi Meetpada siswa SD Negeri 4 Ambon. Penelitian ini terdiri dari operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis. Teknik pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini yaitu studi pustaka, observasi, dukumentasi dan angket. Subjek penelitian ini di ambil dari jumlah sampel yang dianggap sudah mewakili populasi yang ada sebanyak 138 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar siswa terhadap penggunaan aplikasi Jitsi Meet mengalami peningkatan. Pada hasil analisis deskriptif minat belajar memiliki nilai tertinggi berada pada rentang 37-42 dengan persentase 46% yaitu sebanyak 63 peserta didik, penggunaan aplikasi Jitsi Meet tertinggi dengan persentase sebesar sebesar 40% yaitu sebanyak 55 dari 138 peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, maka di simpulkan bahwa penggunaan aplikasi Jitsi Meet cukup bagus atau menarik untuk peserta didik sehingga minat belajar peserta didik juga meningkat. Kata kunci : Aplikasi Jitsi Meet , Minat belajar