Warlan Sugiyo
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR DENGAN KURING SOJA Sugiyo, Warlan; Wahyukaeni, Titi; Nurmianah, Eny
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 3, No 1 (2009): January 2009
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kimiaantara pembelajaran menggunakan LKB dengan KS pada materi kelarutan dan hasil kalikelarutan dan manakah yang lebih baik. Populasi, seluruh kelas XI IPA SMA Islam SultanAgung 1 Semarang. Sampel, kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen 1, menggunakan LKBdan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 menggunakan KS. Hasil uji t rata-rata nilai posttest yaitu uji perbedaan rata-rata 2 pihak dan uji perbedaan rata-rata 1 pihak kanan, ranahkognitif kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada kelas eksperimen 2. Hasil uji perbedaanrata-rata 2 pihak, ranah afektif {thitung = -2,579, ttabel = 2,00} thitung berada pada daerahpenolakan Ho, ada perbedaan. Dan uji perbedaan rata-rata 1 pihak kanan{thitung = 2,589>ttabel = 1,67}, menyimpulkan hasil belajar kimia pada ranah afektif kelas eksperimen1 lebih baik dari pada kelas eksperimen 2. Hasil uji perbedaan rata-rata 2 pihak nilairanah psikomotorik {thitung = -2,067, ttabel = 2,00} dan uji perbedaan rata-rata 1 pihakkanan{thitung = 2,086 >ttabel = 1,67}, ranah psikomotorik kelas eksperimen 1 lebih baikdari pada kelas eksperimen 2. Dapat disimpulkan, pembelajaran dengan LKB lebih baikdari pada KS pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Kata Kunci: lembar kerja berstruktur, kuring soja
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR DAN PENILAIAN PORTOFOLIO Sugiyo, Warlan; -, Latifah; Abidin, Zaenal
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2008): January 2008
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah Al-Asror Semarang yang kurang maksimal dikarenakan metode pembelajaran kurang variatif.Model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) dengan Pendekatan Jelajah AlamSekitar disertai penilaian portofolio dilakukan menggunakan metode variatif diantaranyaturnamen, demonstrasi siswa, dan diskusi kelompok. Konsep pembelajaran dikaitkan denganlingkungan alam sekitar sehingga dapat mempermudah siswa dalam mempelajarinya.Prosedur penelitian dirancang tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yaituperencanaan, tindakan, pengamatan dan refl eksi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatifdengan membagi skor yang diperoleh dengan skor total, dan dikalikan 100%. Berdasarkananalisis data yang diperoleh, terjadi peningkatan nilai kognitif pada siklus I dari pretes44,74 dan postes 64,74 sebesar 20,00. Untuk siklus II dari pretes 51,84 dan postes 71,84sebesar 20,00. Sedangkan siklus III, dari pretes 58,73 dan postes 74,40 sebesar 17,70dengan standar ketuntasan belajar sebesar 97,37%. Team Game Tournament (TGT) denganPendekatan Jelajah Alam Sekitar Disertai Penilaian Portofolio dapat meningkatkan hasilbelajar kimia siswa.Kata Kunci: team game tournament, jelajah alam, portofolio
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR Diasputri, Ajeng; Nurhayati, Sri; Sugiyo, Warlan
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 7, No 1 (2013): January 2013
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to know the influence of the use of a learning model Probing-prompting assisted by structured worksheet on learning outcomes in an high school especially in the Hydrocarbon and Petroleum. Sampling is done by using purposive sampling technique. In the experimental class, learning used Probing-prompting assisted by structured worksheet, while in classroom control used conventional methods. After being given a different treatment and after post test was done, it can be concluded that students learning outcomes in class experiment is better than the control class, respectively 77 and 70. Based on the analysis of difference average learning outcomes, it obtained t count (4,074)> t table (1,669), so it can be concluded that the average  of learning outcomes in experimental class is better than the control class. In the test mastery learning, mastery percentage of experimental class reached 91.18% while control class reached 59.38%. Test correlation obtained biserial coefficient of 0.5638. It can be concluded that the learning model of Probing-prompting assisted by structured worksheet have significant effect on student learning outcomes on Hydrocarbons and Petroleum subject with contribution of 32%.
EFEKTIVITAS METODE STUDENT CENTERED LEARNING YANG BERBASIS FUN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA Sugiyo, Warlan; Kusuma, Ersanghono; Wahyuni, Purnami Tri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 3, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Student Centered Learning yang berbasis Fun Chemistry diharapkan dapatmembuat pembelajaran kimia menyenangkan dan aktif. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektivitas metode Student Centered Learning yang berbasis Fun Chemistrypada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalahsiswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwareja Klampok tahun ajaran 2008/2009 yang terdiri atas4 kelas. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas XIIPA 4 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kontrol. Variabel yangditeliti adalah hasil belajar siswa, dengan desain eksperimen control-group pretest-posttest.Analisis awal, kedua kelompok berdistribusi normal, variansinya sama, dan rata-rata nilaitidak berbeda. Analisis akhir memberikan hasil belajar kedua kelompok berbeda secarasignifi kan. Hasil uji ketuntasan belajar kelompok eksperimen thitung (7,5072)>ttabel (2,0301)yang berarti pembelajaran dengan menggunakan metode Student Centered Learning yangberbasis Fun Chemistry telah mencapai ketuntasan belajar. Untuk kelompok kontrol thitung(-0,3241) < ttabel (2,0301), belum mencapai ketuntasan belajar. Dapat disimpulkan bahwapembelajaran dengan menggunakan metode Student Centered Learning yang berbasis FunChemistry efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: student centered learning, fun chemistry
PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI SEBAGAI GEOPOLIMER (SUATU POLIMER ANORGANIK ALUMINOSILIKAT) Kusumastuti, Ella; Sugiyo, Warlan
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 10, No 1 (2012): June 2012
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v10i1.5542

Abstract

Telah dilakukan sintesis material berupa geopolimer dengan memanfaatkan abu vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung Merapi. Geopolimer merupakan polimer anorganik aluminosilikat dengan rantai SiO-Al yang disintesis dari material yang kaya akan silika dan alumina dengan larutan pengaktif natrium hidroksida. Analisis kandungan kimia abu vulkanik Merapi menunjukkan bahwa material ini termasuk material pozzolanik, dengan kandungan silika dan alumina yang tinggi, yakni 45,7% berat SiO ; 14,00% berat Al 2 O 3 ; 16,1% berat CaO; 18,2% berat Fe 2 O 3 dan 3,86% berat K O. Perbandingan mol SiO 2 /Al 2 O 3 2 dalam abu vulkanik Merapi cukup tinggi yakni 5,55. Abu vulkanik Merapi dapat disintesis menjadi geopolimer meskipun mempunyai rasio mol SiO 2 /Al 2 O yang tinggi, dengan cara mempertinggi konsentrasi larutan pengaktif NaOH serta menambah waktu curing selama 3 hari pada suhu 70°C untuk membantu proses kondensasi (lepasnya molekul air) pada geopolimerisasinya. Geopolimerisasi abu vulkanik Merapi pada suhu kamar tidak dapat terjadi, ditandai dengan kekuatannya yang sangat rendah. Karakterisasi pada geopolimer berbahan dasar abu vulkanik menunjukkan bahwa kuat tekan optimum dicapai pada komposisi dengan perbandingan abu vulkanik/Na silikat/NaOH/H 3 O sebesar 50/10/4/6 dengan kekuatan 61,16 MPa. Analisis kulitatif berupa fasa mineral dengan XRD dan ikatan kimia dengan FTIR menunjukkan bahwa telah terbentuk fasa amorf aluminosilikat geopolimer dengan ikatan Si–O–Si atau Si–O–Al. 2 2
PERBANDINGAN PENGGUNAAN NAOH-NAH DENGAN NAOH-NA2 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT IMPURITIES PADA PEMURNIAN GARAM DAPUR Sugiyo, Warlan; Jumaeri, -; Jumaeri, -; Kurniawan, Cepi; Kurniawan, Cepi
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2010): June 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i1.339

Abstract

Kualitas garam produksi petani garam di Indonesia rata-rata masih rendah danbelum memenuhi kualitas yang dibutuhkan untuk industri maupun konsumsi.Permasalahannya, bagaimana cara meningkatkan kualitas garam produksi petanigaram tersebut. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui perbandingan berapapenambahan bahan pengikat impurities dapat menghasilkan kadar garam maksimum.Populasi, air tua dengan kepekatan 2Be dari Rembang Jawa Tengah. Sampel, air tuadari Meteseh Kaliori Rembang JawaTengah. Variabel terikat, kadar NaCl garamdapur yang dihasilkan. Variabel bebas, variasi perbandingan volume bahan pengikatimpurities, NaOH-NaH dan NaOH-Na2, masing-masing 0 : 10 ; 1 : 9 ; 3 : 7 ; 5 : 5 ; 7 :3 ; 9 : 1 ; 10 : 0. Langkah penelitian, kristalisasi garam dapur tanpa bahan pengikatimpurities, kristalisasi garam dapur dengan bahan pengikat impurities, karakterisasigaram dapur terdiri dari penentuan kadar air, penentuan kadar NaCl, penentuan kadarion pengotor, dan penentuan karakter garam dapur. Hasil penelitian yang diperoleh,penambahan bahan pengikat impurities dengan NaOH- Na2 lebih baik daripadaNaOH-NaH , karena memberikan peningkatan kadar NaCl lebih tinggi. Variasiperbandingan NaOH- Na2terbaik adalah 5 : 5 , karena memberikan peningkatantertinggi diantara perbandingan NaOH- Na2 yang lain. Sedangkan penurunan kadarair yang paling efektif adalah penggunaan bahan pengikat impurities NaOHNa2denganperbandingan 1 : 9.Kata Kunci: impurities, pengikat, air tua, kepekatan
SINTESIS KITOSAN DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ANTI MIKROBIA IKAN SEGAR Mahatmanti, F Widhi; Sugiyo, Warlan; Sunarno, Wisnu
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i2.328

Abstract

Penggunaan senyawa anti mikroba yang tepat dapat memperpanjang umursimpan suatu produk serta menjamin keamanan produk. Untuk itu dibutuhkan bahansebagai anti mikroba yang alami supaya tidak membahayakan bagi kesehatan.Penggunaan kitosan untuk menghambat aktivitas mikrobia pada ikan nila segar akandiuji efektivitasnya. Pada penelitian ini kitosan yang digunakan sebagai anti mikrobiaikan nila disintesis dari cangkang udang windu (Peneaus Monodon). Populasicangkang udang yang digunakan untuk penelitian ini adalah cangkang udang winduyang berasal dari Tempat Pelelangan Ikan Tambak Lorok Semarang Populasi ikansegar yang digunakan adalah ikan nila hidup yang langsung berasal dari tambak diJuwana Pati. Kitin dan Kitosan disintesis dari cangkang udang windu (PeneausMonodon) dengan menggunakan metode Hong K.No (Mahatmanti, 2001). Kitin dankitosan yang berhasil disintesis dikarakteristik hasilnya meliputi pengujian kadar air,kadar abu, kadar Nitrogen, Derajad Deasetilasi. Kitosan setelah dikarakteristik,digunakan sebagai anti mikrobia ikan nila segar. Kitosan dilarutkan dalam asamasetat 2% dengan konsentrasi kitosan bervariasi 1%, 1,5%, dan 2%. Sebagai controldigunakan larutan asam asetat 2% dan akuades. Lama waktu penyimpanan ikan nilabervariasi 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam, 12 jam, dan 14 jam. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa Kitin mempunyai kadar air 2,5%, kadar abu 7,78%,kadar Nitrogen 5,6%, dan Derajad Deasetilasi 67,64%. Kitosan mempunyai kadar air3,75%, kadar abu 8,75%, kadar Nitrogen 8,26%, dan Derajad Deasetilasi 81,11%.Hasil uji mikroba larutan kitosan terhadap ikan nila segar menunjukkan bahwaperlakuan dengan menggunakan larutan kitosan 1% pada ikan nila selama 10 jam(A1B1) yaitu sebesar 38.104 Sel/ mL adalah kondisi paling optimum.Kata Kunci : Kitosan, Anti mikrobia, Ikan Nila Segar.
SINTESIS KOMPOSIT KITOSAN-SILIKA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKTIL Sugiyo, Warlan; Mahatmanti, F. Widhi; Alauhdin, M.
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i1.5521

Abstract

Sintesis kitosan-silika dilakukan terhadap kitosan penambahan silika dengan mengkarakteristik komposit yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan silika pada larutan kitosan terhadap permeabilitas dan daya adsorpsinya terhadap zat warna tekstil Direct Blue 86. Pembuatan komposit menggunakan dua macam cara, yang pertama menggunakan media kertas saring dan yang kedua tanpa menggunakan kertas saring. Pembuatan komposit dengan menggunakan kertas saring memakai proses perendaman. Pembuatan komposit tanpa menggunakan kertas saring dilakukan dengan metode pencetakan membran. Membran komposit yang dihasilkan dikarakteristik dengan menggunakan foto SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan silika pada larutan kitosan membuat komposit menjadi porogen sehingga fluks permeat dan permeabilitas air menjadi tinggi. Permeabilitas komposit secara keseluruhan dipengaruhi bagaimana pori-pori komposisi tersusun. Komposit yang terbuat dari kertas saring mempunyai daya adsorpsi yang lebih baik dibandingkan dengan komposit yang tanpa kertas saring.
PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA2C2O4 – NAHCO3 DAN NA2C2O4 – NA2CO3 Sulistyaningsih, Triastuti; Sugiyo, Warlan; Sedyawati, Sri Martini Rahayu
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2010): June 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i1.335

Abstract

Telah dilakukan pemurnian garam dapur melalui penambahan bahan pengikatpengotor pada proses kristalisasi air tua dalam pembuatan garam dapur dengan tujuandiperoleh garam dapur yang berkadar NaCl tinggi.Sampel dalam penelitian ini adalahair tua dari Meteseh, Kec. Kaliori, Kab. Rembang Jawa Tengah yang diambil secaraacak. Air tua dikristalisasi biasa dan dengan penambahan bahan pengikat pengotorlarutan Na2C2O4 – NaHCO3, dan larutan Na2C2O4 – Na2CO3 yang divariasikonsentrasinya. Kadar air, kadar pengotor dan kadar NaCl dihitung sebelum dansesudah perlakuan kristalisasi. Kadar NaCl ditentukan dengan metode analisisArgentometri sedangkan pengotor Mg2+, Ca2+, Fe3+ ditentukan menggunakanSSA.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar NaCl garam dapur dapatditingkatkan secara efektif dengan pemurnian secara kristalisasi air tua menggunakanbahan pengikat pengotor, Na2C2O4 dan Na2CO3 dibandingkan dengan Na2C2O4 danNaHCO3. Kadar NaCl sebelum dimurnikan sebesar 80,117 % meningkat menjadi96,460 %.Kata kunci : garam dapur, air tua, bahan pengikat pengotor
KUALITAS SOAL BUATAN GURU DAN DINAS PENDIDIKAN BIDANG STUDI KIMIA Nugraheni, Yuliana Putri; Widodo, A. Tri; Sugiyo, Warlan
Chemistry in Education Vol 2 No 1 (2013): Terbit Bulan April 2013
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Curriculum enactment of SBC lead to variations in the manufacturing of test questions. Problem in some districts created by the teacher, while some other districts compiled by the Department of Education (MGMP). In its function as a tool to determine student achievement of competence, the test must be regarded as a good problem to meet the criteria of validity, reliability, level of difficulty, different power, objectivity, praktikabilitas, and economics. This study aims to determine the quality of the final semester of odd-test questions and the teacher made ??the education field of study of chemistry. The method used in this study is the method of documentation. Samples were analyzed to determine the students responses about the quality of the content of student work. The results showed that the question of teacher-made and not yet fully meet the education criteria about the quality parameters. Both of these types of problems can not be said as a test of good to be used as a general test questions semester. Based on these results concluded that the question of artificial Odd Semester End of Deuteronomy in the District of Semarang and Teacher Education Office Pemalang district to subject areas of chemistry in 2011/2012 do not meet the criteria of a good question.