Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Jendela Ilmu

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA JAMUR TIRAM PUTIH PADA USAHA D’PAPUA JAMUR DI KELURAHAN MALASOM KABUPATEN SORONG Lanny Wattimena
Jurnal Jendela Ilmu Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : LPMI Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.321 KB) | DOI: 10.34124/ji.v1i1.73

Abstract

Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) di Papua Barat sangat menjanjikan untuk dilakukan, karena selain bermanfaat dari segi finansial, bahan pangan bernutrisi juga bagus bagi kesehatan maupun lingkungan. Selain itu, masih kurangnya animo masyarakat dalam membudidayakan jamur menyebabkan ketersediaan jamur di pasaran sangat terbatas berbanding dengan permintaan pasar, sehingga Jamur Tiram Putih yang dihasilkan selalu habis terserap oleh pasar. Usaha D’Papua Jamur merupakan salah satu usaha pembudidayaan Jamur Tiram Putih yang dikelola langsung oleh anak asli Papua Barat, yang telah menjalankan usahanya dengan modal sendiri dan memberikan dampak positif secara finansial, serta membuka lapangan pekerjaaan bagi orang lain. Suatu usaha harus mampu mengelola usahanya secara tepat, sehingga usaha tersebut akan mengalami kemajuan finansial. Dengan demikian diperlukan suatu analisis terhadap usaha yang dilakukan. Adapun tujuan penelitian adalah untuk menganalisis besar biaya produksi dan tingkat pendapatan usaha D’Papua Jamur, serta mengetahui kelayakan usaha D’Papua Jamur, ditinjau dari analisis penerimaan atas biaya, keuntungan atas biaya, dan titik impas (break event poin atau BEP). Usaha jamur tiram putih yang dikelola oleh D’Papua Jamur selama periode bulan Mei – Agustus 2019 menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai usaha pokok atau sebagai sumber pendapatan utama. Dari analisis biaya produksi dan pendapatan diketahui bahwa usaha jamur tiram putih yang dilaksanakan membutuhkan biaya sebesar Rp. 78.108.500 dan penerimaan sebesar Rp. 105.000.000, sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp. 26.891.500 dengan jumlah produksi sebesar 3.000 kg dari 11.250 baglog. Usaha jamur tiram putih ini layak untuk dilanjutkan karena mendatangkan pendapatan yang menguntungkan. Hal ini ditunjang oleh beberapa hasil analisis kelayakan usaha, yaitu analisis perbandingan penerimaan atas biaya (R/C ratio) sebesar 1,3 dan perbandingan keuntungan atas biaya (B/C ratio) sebesar 0,3. Serta perhitungan titik impas atau BEP produksi 2.232 kg dari 3.000 kg total produksi, BEP harga jual Rp. 26.036 per kg dari Rp. 35.000 per kg di lokasi penelitian, dan BEP penerimaan Rp. 63.419.062 dari total penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 105.000.000.
Pemanfaatan Pohon Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) Oleh Masyarakat Kampung Solal Distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat Lanny Wattimena; Yetti Serkadifat; Krisana tapaen
Jurnal Jendela Ilmu Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : LPMI Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.314 KB) | DOI: 10.34124/ji.v2i1.91

Abstract

Penelitian dengan judul “Pemanfaatan Pohon Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) oleh Masyarakat Kampung Solal Distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat’’, bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pohon kayu putih oleh masyarakat Kampung Solal. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 19 orang yang merupakan petani yang masih memanfaatkan pohon kayu putih untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pohon kayu putih yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bagian-bagian pohon kayu putih yang dimanfaatkan adalah batang yang diolah menjadi balok dan papan untuk pembuatan rumah dan perahu, serta bagian kulit yang dimanfaatkan untuk pembuatan perahu.
Kerapatan Vegetasi Pada Objek Wisata Hutan Mangrove Di Kampung Jeflio Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong Yetty S. Serkadifat; Lanny Wattimena
Jurnal Jendela Ilmu Vol 4, No 1 (2023): Juni
Publisher : LPMI Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/ji.v4i1.140

Abstract

Ekosistem  mangrove  memiliki  fungsi  baik  dari  segi  ekologi, sosial  dan  ekonomi. Mangrove  sebagai  ekosistem  yang  utama  bagi  keberlanjutan  kehidupan  biota  laut  maupun  darat  dan  penghasil  oksigen (O2).  Mangrove  yang  berada  di  Kampung  Jeflio  Distrik  Mayamuk  Kabupaten Sorong memiliki luasan objek wisata hutan mangrove yaitu 1 Ha. Penebangan  dan  pengambilan  hasil  sumberdaya  mangrove  yang  berlebihan  diakibatkan  karena  ketidaktahuan  masyarakat  sehingga  kondisi  kawasan  hutan  mangrove  pada  objek  wisata  tersebut  semakin  memprihatinkan.  Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui  kondisi  vegetasi pada objek wisata  hutan  mangrove, serta mengetahui sumberdaya  hutan  mangrove  apa  saja  yang  dimanfaatkan  oleh   masyarakat  di  Kampung  Jeflio  Distrik  Mayamuk  Kabupaten  Sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat  vegetasi  yang  paling  dominan  yaitu  tingkat  sepihan  dan  diikuti  oleh tingkat  semai  dan selanjutnya  tingkat  pohon.  Mangrove di Kampung Jeflio, khususnya  pada objek wisata  termasuk  dalam  kategori  jarang  dengan  kondisi  rusak. Pemanfaatan  sumberdaya  alam yang  paling  banyak dimanfaatkan adalah untuk kebutuhan pangan,  sebagai bahan bangunan, dan sebagai kerajinan atau lainnya.