Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : STLISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

Interferensi Kosakata Bahasa Banjar dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin Ida Komalasari; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 2 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.783 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i2.366

Abstract

Bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang baru dengan menggunakan teori-teori yang digunakan untuk mengungkapkan pemakaian bahasa secara bilingualisme. Ada saling menginterferensi dalam penggunaan bahasa pemakainya apabila pemakai bahasa itu memiliki lebih dari satu bahasa, antara bahasa pertama dengan bahasa kedua. Bahasa pertama mayoritas mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin adalah bahasa Banjar, karena sebagian mahasiswanya adalah suku Banjar yang menggunakan bahasa Banjar dalam kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa juga perlu mengetahui mengenai interferensi ini, sehingga mereka bisa menjadikan pelajaran dan perbaikan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa mengetahui dengan baik mengenai interferensi tersebut, sehingga mereka bisa memperbaiki dan merekapun menjadi mahasiswa yang fasih dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu peneliti menggambarkan apa saja yang didapatkan dari rekaman kemudian mendeskripsikannya
Pemertahanan Bahasa Banjar Hulu di Kota Banjarmasin pada Umur Dewasa (Ranah Keluarga, Pergaulan, Pekerjaan, dan Ranah Pendidikan) Novia Winda; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 1 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.551 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i1.374

Abstract

Pemertahanan bahasa Banjar Hulu di Kota Banjarmasin merupakan sebuah fenomena perilaku bahasa yang menarik untuk dikaji dari perspektif sosiolinguitik. Penelitian ini bertujuan untuk:mendeskripsikan pemertahanan bahasa Banjar Hulu pada kelompok umur dewasa pada ranah keluarga, ranah pergaulan, ranah pekerjaan, ranah pendidikan. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 10 responden yang berdomisili di Kota Banjarmasin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran daftar pertanyaan, data tentang frekuensi penggunaan bahasa disajikan dalam bentuk tabel yang dianalisis secara kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut.1) Pada ranah keluarga sebanyak 100,00% atau 10 responden kelompok dewasa masih menggunakan bahasa Banjar Hulu. 2) Ranah pergaulan persentase pemakaian bahasa Banjar Hulu pada kelompok dewasa adalah 90,00% atau sebanyak 9 responden. 3) Pada ranah pekerjaan persentase pengunaan bahasa Banjar Hulu sebanyak 90,00% atau sebanyak 9 responden. 4) Pada ranah pendidikan, dari 10 responden yang terlibat dalam penelitian ada 7 responden yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Sebagian responden menggunakan bahasa Banjar Hulu dan penggunaan bahasa daerah lain juga menunjukkan jumlah yang sama dalam berkomunikasi. Sehingga dapat disimpukan pemertahanan bahasa Banjar Hulupada kelompok dewasa masih terlaksana di kotaBanjarmasin
Penggunaan Register Berupa Nomina di Kalangan Pedagang Tradisional Pasar Terapung Kota Banjarmasin Dana Aswadi; Erni Susilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2 No 2 (2017): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.704 KB) | DOI: 10.33654/sti.v2i2.395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengaflikasikan keilmuan kajian sosiolinguistik, yaitu menggambarkan penggunaan register di kalangan pedagang pasar terapung di kota Banjarmasin dan menjelaskan makna register di kalangan pedagang pasar terapung di kota Banjarmasin. Target khusus dari penelitian ini adalah agar ilmu linguistik khususnya kajian sosiolinguistik yang membahas antardisiplin ilmu, yaitu sosiologi dan linguistik bisa lebih dipahami oleh para pembaca. Bahkan, pelaksanaan penelitian dengan menggunakan kajian ilmu tersebut dalam penggunaan register di kalangan pedagang pasar terapung akan menjadi salah sumbangan ilmu dalam bidang linguistik yang juga berguna untuk lebih memperkenalkan fenomena bahasa serta budaya yang ada di pasar terapung kota Banjarmasin. Selanjutnya, penelitian ini juga ditargetkan dimuat dalam jurnal ilmiah, baik skala nasional maupun internasional nantinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian sosiolinguistik. Metode hermeneutik juga digunakan dalam memahami makna pada teks percakapan. Metode ini menggambarkan penggunaan register di kalangan pedagang pasar terapung di kota Banjarmasin dengan kajian sosiolinguistik. Penelitian ini juga akan menerapkan beberapa teknik dalam pemerolehan data yang akurat, yaitu menggunakan teknik rekaman, yaitu merekam fenomena bahasa yang terjadi di kalangan pedagang pasar terapung di kota Banjarmasin, kemudian melakukan pencatatan (catat simak) sebagai salah satu cara untuk mencatat kosakatanya, kemudian triangggulasi, dan tidak ketinggalan menggunakan teknik observasi. Dengan metode tersebut, penelitian tentang penggunaan register di kalangan pedagang pasar terapung di kota Banjarmasin akan memiliki data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan
Tindak Tutur Lokusi Pedagang dan Pembeli di Pasar Sudi Mampir Banjarmasin Heppy Lismayanti; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.698 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i1.510

Abstract

Penelitian inifokus pada bagaimana Citra Pahlawan dalam Sastra Lisan Datu Aling di Bahasa merupakan sebuah sarana untuk menuangkan segala ide serta pikiran. Dengan bahasa, seseorang mampu mengungkapkan berbagai pikiran. Tindak tutur lokusi sebagai salah satu kajian untuk mengungkap hubungan bahasa dengan masyarakat menjadi salah satu hal yang menarik untuk diamati. Sebagai tempat, pasar Sudi Mampir menjadi tempat yang penuh dengan transaksi jual beli. Artinya, tindak tutur terjadi di tempat tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi, tahap reduksi, dan tahap seleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak libat cakap, metode simak bebas libat cakap serta metode wawancara. Subjek yang dilakukan dalam penelitian ini adalah masyarakat tutur, yaitu penjual dan pembeli. Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber tidak tertulis, yakni jenis data primer yang berasal dari hasil pengamatan langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi lapangan. Dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasilnya adalah ditemukannya jenis tindak tutur lokusi yang ditemukan, yaitu pertanyaan, pernyataan, dan perintah
Maksim Pilihan dalam Kesantunan Berbahasa Mahasiswa di Kota Banjarmasin Dana Aswadi; Ahmad HB
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 2 (2018): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.495 KB) | DOI: 10.33654/sti.v3i2.517

Abstract

Bahasa menjadi unsur utama dalam komunikasi sehari-hari. Dengan bahasa, manusia saling berhubungan antar sesama, sehingga bahasa menjadi alat utama dalam berkomunikasi. Manusia sudah sejak lama saling berhubungan dengan menggunakan bahasa, bahkan sudah berabad-abad yang lalu. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam meneliti degredasi kesantunan berbahasa ini adalah dengan metode deskriptif. Pendekatan merupakan salah satu cara merancang penelitian sesuai dengan jenis penelitian itu sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data merupakan usaha-usaha untuk mengumpulkan data dan informasi dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi.
Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Pendidikan Karakter Anak di Era Milenial Dana Aswadi; Heppy Lismayanti
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.586 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i1.970

Abstract

Zaman milenial sekarang ini, anak sudah bisa menggunakan berbagai media yang tersedia, khususnya bisa menggunakan HP cerdas yang dinamakan juga dengan smartphone. Banyak aplikasi yang terdapat dalam HP mengindikasikan salah satu gambaran sebuah perubahan dalam suatu zaman, yaitu hadirnya zaman milenial. Zaman ini berarti anak kecil sudah bisa dan mampu menggunakan HP dalam kesehariannya. orang tua memiliki peran terhadap pembentukan karakter anak dengan penggunaan smartphone sekarang ini. Pembentukan karakter sayogiyanya menjadi salah satu dasar pendidikan yang diberikan kepada anak Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu memberikan gambaran yang jelas berkenaan dengan peran orang tua terhadap pembentukan karakter anak dengan penggunaan smartpone. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa; a) teknik simak, b) teknik catat, dan c) teknik rekam. Hasil penelitian ini menemukan, a) karakter positif, berupa memiliki pengetahuan, kreatifitas tinggi, sabar, jujur, dan ceria. dan b) karakter negatif, berupa egois, sombong, labil, dan penyendiri
Pengaruh Gawai Terhadap Wicara Anak di Era Disrupsi (Kajian Psikolinguistik) Dana Aswadi; Kamariah
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 2 (2019): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.468 KB) | DOI: 10.33654/sti.v4i2.986

Abstract

Era disrupsi menjadi era evolusi bagi para pemakai bahasa, bahkan anak-anak pun sudah sangat familiar dengan pemakaian peralatan di era ini. Di antara peralatan yang sering digunakan oleh pemakai bahasa adalah gawai. Gawai yang dikenal juga dengan handphone (HP) menjadi produk yang mudah ditemukan dalam penggunaannya yang dipakai oleh para pengguna bahasa, tidak terkecuali anak-anak. Penggunaan gawai yang dapat mempengaruhi wicara anak amat menarik untuk dibahas serta menjadi hal pokok agar lebih waspada dalam memberikan benda, khususnya pemakaian gawai yang tidak disesuaikan dengan porsinya. Berbagai faktor perlu diamati sebagai bahan kenapa gawai mampu mempengaruhi anak terutama berhubungan dengan ujaran anak. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena sesuai dengan karakter dari pengamatan yang berkenaan dengan bahasa-bahasa, baik secara lisan maupun tulis. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah teknik dokumentasi, teknik wawancara, teknik rekam, teknik catat, dan teknik simak. Anak yang terlalu sering menggunakan gawai tanpa bimbingan maka akan mengalami berbagai gangguan wicara. Gangguan ini sebagai pengaruh ketidakdisiplinan serta ketidakmanajemenan penggunaan gawai dengan baik. Adapun pengaruh gawai terhadap wicara anak memunculkan gangguan berikut: (1) gangguan berbicara: (a) mutis, (b) manja, (c) gagap, dan (d) emosional dan (2) gangguan berpikir: (a) pikun dan (b) depresif
Blended Learning dalam Merdeka Belajar Teks Eksposisi Fajarika Ramadania; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.99 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i1.1014

Abstract

Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung kepada model pembelajaran sebagai strategi pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Sejauh ini, strategi pembelajaran yang populer di Indonesia adalah pembelajaran berbasis kelas tradisional (klasikal) dengan menggunakan metode ceramah. Penambahan inovasi pembelajaran yang tepat akan menghasilkan kemandirian dan kepercayaan diri siswa yang telah mencoba mengeksplorasi dan mengeksplorasi tidak hanya para guru. Asumsi inilah yang menyebabkan blended learning menjadi pilihan tanpa belajar tidak cukup hanya dengan tatap muka. Tujuan utama dari eksposisi adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang. Ekposisi merupakan bentuk retorika yang sering dipergunakan dalam menyampaikan uraian-uraian yang tidak berusaha mempengaruhi orang lain. Pembaca sama sekali tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis. Setiap pembaca memiliki persepsi sendiri, boleh menerima atau menolak tetapi setidaknya pembaca sudah mengetahui bahwa ada orang yang berpendapat demikian. Merdeka belajar dan guru penggerak bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia pembelajaran. Setiap anak yang dilahirkan pasti memiliki keistimewaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Disinilah kita sebagai pendidik harus mampu menjadi teman belajar yang menyenangkan agar proses belajar anak benar-benar atas kesadaraannya sendiri dan merdeka atas pilihannya. Diperlukan waktu yang cukup serta kesabaran dalam memfasilitasi, agar anak mampu untuk mengenali potensinya. Karena bakat anak bisa tumbuh ketika anak sudah memiliki minat dan mau berlatih untuk mengasah keterampilannya. Dalam mengawali proses belajar, pendidik juga perlu memiliki kemampuan mendengar yang baik. Tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan dan mendikte anak-anak atas kehendak pendidik.
Penanaman Pendidikan Karakter Anak Melalui Gawai di Era Disrupsi Masa Pandemi Covid-19 Dana Aswadi; Isna Kasmilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 2 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.323 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i2.1157

Abstract

Era disrupsi merupakan sebuah era perkembangan teknologi yang menggunakan digital dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya mengenal, digital juga digunakan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan perkembangan ini, manusia sudah bisa diprediksikan akan menghadapi kompetitif di bidang apapun. Perubahan dari awalnya menggunakan analog kemudian menggunakan digital memberikan sebuah perubahan pada pendidikan anak, khususnya di sekolah. Pendidikan karakter perlu dibina sejak dini, dari PAUD, SD, SMP, SMA, sampai dengan kuliah. Dengan pendidikan karakter ini, anak akan memiliki karakter yang positif dan kuat sehingga mampu membuat hubungan sosial yang baik serta mampu meningkatkan prestasi pendidikan di sekolah. Bukan hanya itu, pendidikan karakter ini akan menumbuhkan dan mengembangakan berbagai karakter positif. Ditambah lagi, dengan berangkat ke era digitalisasi sekarang, sekolah menjadi salah satu penunjang penumbuhan dan pengembangan sikap dan pengetahuan anak sehingga mampu menggunakan digitalisasi ke hal yang positif. Sekolah menjadi salah satu tempat yang akan menjadi visioner dalam hal digitalisasi. Oleh karena itu, diperlukan sekolah yang menjadi wadah sebagai pendidikan yang berbasis digitalisasi. Gawai sebagai bagian dari era ini memberikan berbagai kemudahan serta pengetahuan, baik dalam bentuk pemahaman berbagai ilmu pengetahuan atau juga berbagai penanaman karakter anak. Pendidikan karakter menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi sekolah di era sekarang ini. Hal ini dikarenakan masih banyaknya para pendidik yang memahami sistem secara analog. Oleh karena itu, perlu kiranya pembenahan diri agar mau mempelajari tentang teknologi sekarang ini, khusunya gawai. Sebenarnya, dengan penggunaan gawai, sekolah mampu menumbuhkan berbagai karakter anak. Hal ini tentunya dengan pengawasan serta pembimbingan dari pihak sekolah. Dari berbagai hal yang telah diuraikan, perlu kiranya untuk membahas tentang penanaman pendidikan karakter di era disrupsi sekarang ini. Dengan pembahasan ini, sekolah akan membuka diri untuk penggunaan gawai bagi siswanya yang disesuaikan dengan penggunaannya pada sebuah materi. Pendidikan karakter yang ada di sekolah dengan menggunakan gawai bisa berupa karakter religius, kebijaksanaan, tanggung jawab, pengendalian diri, disiplin, kerja keras, percaya diri, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, rasa ingin tahu, dan integritas.
REVITALISASI DONGENG RANAH KELUARGA SEBAGAI PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN PADA ANAK Dana Aswadi; Heppy Lismayanti
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 1 (2021): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.258 KB) | DOI: 10.33654/sti.v6i1.1263

Abstract

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki berbagai kebudayaan. Salah satu kebudayaannya adalah sebuah tradisi lisan. Mereka sudah sejak lama mengenal tradisi lisan. Salah satu dari sastra lisan, dongeng merupakan sastra yang disampaikan secara turun temurun dari nenek moyang sampai dengan sekarang dengan menggunakan lisan. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam meneliti dongeng ranah keluarga di desa Pandahan Kabupaten Tapin ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data merupakan usaha-usaha untuk mengumpulkan data dan informasi dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik wawancara dan teknik observasi. Teknik analisis yang digunakan, yakni teknik analisis isi dari Krippendorf. Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan teknik pemeriksaan yang digunakan adalah ketekunan pengamatan, triangulasi, dan kecukupan referensi.