Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Evaluation of Antihypertensive Treatment Inoutpatients at Batang Beruh Helath Centre Sidikalang Indra Ginting; Asriwati Amirah; Mayang Sari
Journal La Medihealtico Vol. 2 No. 2 (2021): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v2i2.311

Abstract

Hypertension is a cardiovascular disease with a high prevalence and risk of death in developed and developing countries with blood pressure reach ≥140/90 mmHg. Hypertension is the 3rd cause of death after stroke and tuberculosis, reached 6.7% of the population of deaths at all ages in Indonesia. Results of Basic Health Research (Riskesdas) Balitbangkes showed that the national prevalence of hypertension reached 31.7%. The National Formulary (Fornas) is a list of drugs compiled based on the latest scientific evidence by the National Committee for the Compilation of the Fornas. Evaluation of the appropriateness of antihypertensive treatments in outpatients at Batang Beruh Health Centre Sidikalang seen from the National Formulary was the aim of this study. This research is non-experimental, quantitative descriptive was conducted in May - July 2019 at Batang Beruh Health Centre Jl. Pahlawan Sidikalang, Sidikalang District of Dairi, North Sumatra. The population was 231 hypertensive patients using antihypertensive drugs, with sampling using the Slovin formula, amounted to 70 respondents. Based on the research conducted, in the Calcium Antagonist group, the names of the antihypertensive drugs used are Amlodipine and Nifedipine. Meanwhile, in the ACEIs group, the drug used is Captopril. Whereas in the Angiotensin II receptor antagonist group, the drugs used are Micardis, Valsartan and Candesartan. Whereas in the Diuretic group, the antibiotic used is Furosemide.
Evaluation of Antibiotics Treatment in Post Surgical RB2B Patients at H. Adam Malik Hospital Indra Ginting; Mayang sari; Sondang Ginting
Journal La Medihealtico Vol. 3 No. 1 (2022): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v3i1.549

Abstract

Until now, antibiotics are still the mainstay of medicine in handling infectious disease cases. Antibiotics can be defined as compounds produced by various types of microorganisms (bacteria, fungi, actinomycetes) which can suppress the growth of other microorganisms. Postoperative is the postoperative period that starts when the patient is transferred to the recovery room and ends until the next evaluation. This research was conducted in the post-surgery room of H. Adam Malik Hospital Medan. This research objective is evaluation of antibiotic treatment in post-surgical RB2B patients at H. Adam Malik Hospital Medan. This type of research is non-experimental, quantitative descriptive that conducted at RB2B of H. Adam Malik Hospital Medan from May - September 2019. The sample was all post-surgical patients in RB2B who used antibiotics, amounted to 95 patients. Based on the research conducted, there were 4 groups of antibiotics treatment in Post- Surgery RB2B. The 4 groups namely Cephalosporins, Carbapenems, Nitroimidazoles and Quinolones. The most widely used postoperative antibiotic (RB2B) was Ceftriaxone, totalling 86 vials. Then followed by infusion of Metronidazole and 44 tablets. Then in the third place, the most used is Meropenem, as many as 13 vials. Followed by the use of cefotaxime and ciprofloxacin, 6. each. And finally, the least use, namely: Cefoperazone inj as many as 5 vials. The conclusion of this study was that 60% of antibiotics prescribed in RB2B had fulfilled the Fornas, while the discrepancy according to Fornas was 40%.
Evaluasi Peresepan Antibiotik Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues Jamiati Jamiati; Hafizhatul Abadi; Mayang Sari
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 3 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i3.4482

Abstract

Pendahuluan; Peresepanan antibiotik bertujuan mengatasi penyakit infeksi (terapi) dan mencegah infeksi pada pasien yang berisiko tinggi untuk mengalami infeksi bakteri pada tindakan pembedahan (profilaksis bedah) dan beberapa kondisi medis tertentu  profilaksis medik). Antibiotik tidak di berikan pada penyakit non-infeksi dan penyaki tinfeksi yang dapat sembuh sendiri (self-limited) seperti infeksi virus. Tujuan; Penelitian ini adalah mengetahui pola peresepan antibiotik pada pasien rawat jalan di puskesmas Dabun Gelang  Kabupaten Gayo Lues. Metode; Penelitian deskriptif kualitatif dengan pengambilan data secara retrospektif. populasi adalah pasien yang datanya tertulis dalam data resep dengan jumlah populasi 1.244 pasien. Pasien yang menggunakan antibiotik berjumlah 86 pasien. Hasil; Penelitian menunjukan antibiotik yang sering diresepkan adalah antibiotik generik golongan beta lactam yaitu amoksisilin ( 32,6% ). Bentuk sediaan yang banyak digunakan adalah tablet ( 54,7 % ) . Gambaran kesesuaian pemberian antibiotik di Puskesmas Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues dengan pedoman pengobatan dasar puskesmas adalah tepat indikasi 54,6 %, tepat dosis 60,5 % , tepat frekwensi 87,7 % dan tepat durasi 26,7 %. Kesimpulan; Dari penelitian ini Sesuai peresepan antibiotik belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman pengobatan dasar di puskesmas dan diharapkan kepada dokter untuk memperhatikan pesesepan antibiotik sehingga di dapatkan terapi antibiotik yang rasional. 
Pengujian Pengujian Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Sambal Kemasan dari Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Mayang Sari Nurman; Afriadi; Silvia Anel Fiarti
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 8: Juli 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Natrium Benzoat sebagai pengawet yang dipersyaratkan pada bahan makanan sudah seharusnya di sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku saat ini. Salah satu tambahan pada makanan yang diminati saat ini adalah saus sambal yang bahan bakunya diperoleh dari bahan utama cabai yang matang dan baik. Pengawet berperan menjaga kualitas saus yang tetap baik dalam waktu lama, seperti natrium benzoat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan dan kadar benzoat dalam saus sambal kemasan yang beredar di pasar kota Medan. Identifikasi telah dilakukan reaksi warna (kualitatif), dan penentuan kadar senyawa benzoat dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Pada sembilan sampel yang diteliti diperoleh mengandung pengawet natrium benzoat melalui uji kualitatifnya. Dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis, panjang gelombang 271 nm diperoleh rentang kadar beberapa sampel dari 48,9845 mg/kg sampai 97,3628 mg/kg. Dan penggunaan Natrium benzoat tidak melebihi kandungan Natrium benzoat yang dipersyaratkan pada 1000 mg/kg sesusai Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Etanol Buah Salak (Salacca Zalacca) pada Propionibacterium Acne Mayang Sari; Yulisa Kartika; Syahrina
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 3: Februari 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelainan pada kulit akibat penyumbatan saluran lemak sehingga terjadi penumpukan lemak dan disertai radang yang biasa kita sebut jerawat. Krim, salah satu sediaan farmasi yang digunakan secara topikal untuk pengobatan berbagai penyakit kulit,krim lebih banyak digunakan karena praktis,lebih mudah digunakan menimbulkan rasa dingin, memberikan rasa nyaman, mudah dibersihkan dari kulit. Buah salak mengandung senyawa aktif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Buah salak mengandung berbagai senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, dan alkaloid. Metode dalam penelitian ini menggunakan eksperimental, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol buah salak yang diformulasikan menjadi krim antibakteri (15%,20%,30%). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim antibakteri yang mengandung ekstrak etanol buah salak memenuhi syarat uji organolepis, uji pH, uji homogenitas, uji tipe emulsi, uji stabilitas. Krim ekstrak etanol buah salak pada konsentrasi 15% didapatkan rata-rata zona hambat 12,9 mm, pada konsentrasi 20% didapatkan rata-rata zona hambat sebesar 13,2 mm, pada konsentrasi 30% didapatkan rata-rata zona hambat sebesar 16,6 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol buah salak dapat diformulasikan menjadi sediaan krim antibakteri. Krim ekstrak buah salak (Salacca zalacca) pada konsentrasi 30% memiliki rata-rata zona hambat paling besar 16,6 mm (kategori kuat) sangat efektif menghambat pertumbuhan bakteri propionibacterium acne.
Manajemen Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021 Husna Hariani; Arifah Devi Fitriani; Mayang Sari
Miracle Journal Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.575 KB) | DOI: 10.51771/mj.v2i1.242

Abstract

Pengelolaan obat merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, dan pengendalian guna mendukung upaya pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan obat pada layanan Instalasi farmasi RSUD dr.Zubir Mahmud Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kabid penunjang medis, kepala bagian perencanaan, ketua komite farmasi dan terapi,kepala instalasi farmasi, kepala gudang, koodinator farmasi rawat jalan, koordinator farmasi rawat inap, koordinator depo OK, staf pengadaan, staf keuangan dan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan obat dengan metode komsumsi dan belum menggunakan metode analisis VEN – ABC. Penganggaran persediaan obat menggunakan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pengadaan obat dilakukan dengan cara pembelian langsung tidak secara e-purcising karena menunggaknya tagihan obat, penyimpanan obat menggunakan sistem FIFO (First in first out) dan FEFO (First expired first out). Pendistribusian obat kepasien rawat jalan dengan cara individual prescribing sedangkan pasien rawat inap menggunakan cara one daily dispensing (ODD). Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajemen pengelolaan obat diRSUD dr.Zubir Mahmud Kabupaten Aceh timur sudah sesuai standar yang ditetapkan yaitu untuk perencanaan, pengadaan,penyimpanan dan distribusi obat sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh RSUD dr.Zubir Mahmud sedangkan untuk penganggaran mengacu pada Permendagri RI No.79 tahun 2008 akan tetapi ketersediaan obat masih kurang terpenuhi.Disarankan untuk memberikan pelatihan-pelatihan untuk SDM yang ada dan penambahan sarana dan prasarana yang memadai diRSUD dr.Zubir Mahmud.
Antibacterial activity test of solid soap with torch ginger's (Etlingera elatior (Jack) R.M.sm.) flower extract Melia Sari; Mayang Sari; Cut Nurul Aswi
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 11 No. 2: October 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v11i2.11708

Abstract

Ethanol extract of torch ginger’s flower (Etlingera elatior) is rich in active compounds such as flavonoids, alkaloids, and saponins, steroids. Flavonoids are bioactive compounds that serve as antioxidants and antibacterials. This study aims to find the antibacterial activity of solid soap with torch ginger’s flower extract against S. aureus and P. aeruginosa. This study includes the preparation of simplicia, extracts, moisture content, total ash levels, insoluble acid ash levels, water soluble extract levels. The first evaluation includes organoleptic test, pH, irritation, and stability. The formulation of the tested soap preparations was 5%, 7.5%, 10%. The data analysis was performed with ANOVA. The results of this study revealed that its ethanolic extract had a moderate category of bacterial resistance against S.aureus where in FI (5%) has a clear zone with 7 mm in diameter, FII (7.5%) 8.3 mm and FIII (10%) 10.4 mm.Furthermore,for P.aeruginosa, it has a moderate clear zone with diameter in FI (5%) is 8.86 mm, FII (7.5%) is 9.73 mm, and FIII is 10.6 mm. Torch ginger’s flower ethanolic extract had anantibacterial activity against S.aureus and P.aeruginosa with the widestclear zone is in the FIII (10%, v/v) in the number of 10.4 mm against S.aureus and 10.6 mm against P.aeruginosa with moderate resistance category.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Etanol Buah Salak (Salacca Zalacca) pada Propionibacterium Acne Mayang Sari; Yulisa Kartika; Syahrina
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 3: Februari 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.654 KB)

Abstract

Kelainan pada kulit akibat penyumbatan saluran lemak sehingga terjadi penumpukan lemak dan disertai radang yang biasa kita sebut jerawat. Krim, salah satu sediaan farmasi yang digunakan secara topikal untuk pengobatan berbagai penyakit kulit,krim lebih banyak digunakan karena praktis,lebih mudah digunakan menimbulkan rasa dingin, memberikan rasa nyaman, mudah dibersihkan dari kulit. Buah salak mengandung senyawa aktif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Buah salak mengandung berbagai senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, dan alkaloid. Metode dalam penelitian ini menggunakan eksperimental, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol buah salak yang diformulasikan menjadi krim antibakteri (15%,20%,30%). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim antibakteri yang mengandung ekstrak etanol buah salak memenuhi syarat uji organolepis, uji pH, uji homogenitas, uji tipe emulsi, uji stabilitas. Krim ekstrak etanol buah salak pada konsentrasi 15% didapatkan rata-rata zona hambat 12,9 mm, pada konsentrasi 20% didapatkan rata-rata zona hambat sebesar 13,2 mm, pada konsentrasi 30% didapatkan rata-rata zona hambat sebesar 16,6 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol buah salak dapat diformulasikan menjadi sediaan krim antibakteri. Krim ekstrak buah salak (Salacca zalacca) pada konsentrasi 30% memiliki rata-rata zona hambat paling besar 16,6 mm (kategori kuat) sangat efektif menghambat pertumbuhan bakteri propionibacterium acne.
Pengujian Pengujian Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Sambal Kemasan dari Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Mayang Sari Nurman; Afriadi; Silvia Anel Fiarti
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 8: Juli 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.156 KB)

Abstract

Natrium Benzoat sebagai pengawet yang dipersyaratkan pada bahan makanan sudah seharusnya di sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku saat ini. Salah satu tambahan pada makanan yang diminati saat ini adalah saus sambal yang bahan bakunya diperoleh dari bahan utama cabai yang matang dan baik. Pengawet berperan menjaga kualitas saus yang tetap baik dalam waktu lama, seperti natrium benzoat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan dan kadar benzoat dalam saus sambal kemasan yang beredar di pasar kota Medan. Identifikasi telah dilakukan reaksi warna (kualitatif), dan penentuan kadar senyawa benzoat dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Pada sembilan sampel yang diteliti diperoleh mengandung pengawet natrium benzoat melalui uji kualitatifnya. Dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis, panjang gelombang 271 nm diperoleh rentang kadar beberapa sampel dari 48,9845 mg/kg sampai 97,3628 mg/kg. Dan penggunaan Natrium benzoat tidak melebihi kandungan Natrium benzoat yang dipersyaratkan pada 1000 mg/kg sesusai Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI UPTD PUSKESMAS KUTA BLANG KABUPATEN BIREUEN Fahma Shufyani; Mayang Sari; Muhammad Andry; Dwi Dominica
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.271 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i1.27

Abstract

Background; service quality is an important factor that can shape the trust of Health center patients to create loyalty and patient satisfaction with health services. The results of observations and brief interviews conducted with 11 outpatients at the Pharmacy of UPTD Kuta Blang Health Center, Bireuen Regency, found 6 patients who complained about services in daily operations, the lack of delivery of drug information and the limitations of drugs provided at the Health Center. Objectives; this study aimed to determine the level of patient satisfaction with pharmaceutical services at UPTD Kuta Blang Health Center, Bireuen Regency. Method; this is a descriptive survey method. The population of this study was 4,061 people with samples taken by using the slovin formula as many as 98 people. Analysis of the data used descriptive analysis. Result; the results of the study on the level of patient satisfaction with pharmaceutical services at UPTD Kuta Blang Health Center showed that the highest level of satisfaction was in the responsiveness dimension of 68.6%, physical evidence 67.1%, empathy 65.2%, assurance 62.7% and the last dimension of reliability is 62.2%. Conclusion; the conclusion of the study shows that the average percentage of patient satisfaction with pharmaceutical services at UPTD Kuta Blang Health Center, Bireuen Regency as a whole is 65.6% with the classification of satisfaction being dissatisfied.