Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN WELCOME DRINK BERBAHAN DASAR TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza roxb) BERBASIS PEMODELAN MATEMATIKA DAN EKSPERIMEN Randhi Nanang Darmawan; Kanom Kanom; Nurhalimah Nurhalimah
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Karya Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkpm.8.1.2021.7-12

Abstract

Welcome drink is an added value that enhances the Indonesian hospitality in the hotel industry, especially if it is made with spices such as curcuma, cinnamon, lemon, and brown sugar however industries that make typical curcuma beverage are often found to use excessive sugar and tend to turn off the distinctive taste of curcuma, besides that it also has an adverse effect on health.This research is an applied research which aims to make a beverage from curcuma and cinnamon with a mathematical approach at the end of the making process, a mathematical model can be simulated by numerical computation so that information on sugar levels are normal and reasonable for consumption in the welcome drink that has been made. Result of the research obtained 1st  order homogeneous linear differential equation   and simulation results using 40-80 gram sugar obtained a constant rate of change in sugar substances of  or equivalent to 9-120 brix
Perbandingan Metode Halley dan Olver dalam Penentuan Akar-akar Penyelesaian Polinomial Wilkinson Randhi Nanang Darmawan; Auda Nuril Zazilah
JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) Vol 3, No 2 (2019): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.93 KB) | DOI: 10.31764/jtam.v3i2.991

Abstract

Abstrak: Root finding adalah salah satu topik dalam metode numerik dalam menentukan akar suatu persamaan , biasanya persamaan tersebut dalam bentuk rumit dan sulit diselesaikan secara analitik. Dalam artikel ini suatu polinomial berderajat tinggi yaitu polinomial Wilkinson akan digunakan untuk menguji perbandingan akurasi metode Halley dan Olver, yang mana metode tersebut jarang digunakan karena kalah populer dengan metode Newton-Raphson, akan tetapi kedua metode tersebut memiliki kinerja yang cukup bagus dan lebih cepat konvergen dengan iterasi lebih sedikit. Berdasarkan hasil simulasi metode Halley pada iterasi ke-4 mendapatkan persentase galat 0,0029%, Metode Olver pada iterasi ke-5 mendapatkan persentase galat 0,0004% sedangkan metode Newton-Raphson membutuhkan iterasi ke-7 untuk mendapatkan persentase galat 0,0098%.Abstract:  Root finding is one of the topics in numerical methods for determaining roots of an equation  , usually that equation in the form of complicated and it will be difficult to be solved analytically. In this paper, high order polynomial like Polynomial Wilkinson will be used to test comparison the accuracy on Halley and Olver methods, which is those methods are rarely used for losing popular than Newton-Raphson method, but both methods had powerful performance and faster converging with less iteration.  Based on the simulation, Halley method on 4th iteration got percentage error  0,0029%, Olver method on 5th iteration got percentage error  0,0004%, while Newton-Raphson method are need  7th iteration got percentage error  0,0098%.
Bimbingan Teknis Manajemen Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Wisata Pinus Songgon Banyuwangi Randhi Nanang Darmawan; Kanom Kanom; Nurhalimah Nurhalimah
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.106

Abstract

Wisata Pinus Songgon adalah salah satu daya tarik wisata yang berada di kaki Gunung Raung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Wisatawan dapat menikmati kesejukan udara di bawah jajaran pohon pinus. Suasana sejuk dan tenang menjadi sasaran wisatawan untuk menikmati alam secara alami. Pandemi COVID-19 di akhir 2019 dan di awal 2020 yang melanda Indonesia dan juga membuat Wisata Pinus Songgon tutup total. Data menunjukkan tahun 2018 sebanyak 134.299 pengunjung dan pada tahun 2019 sebanyak 77.782 pengunjung, angka tersebut cukup bagus mengingat Wisata Pinus Songgon adalah destinasi baru di Banyuwangi. Setelah era kebiasaan baru digulirkan dan untuk membiasakan hal tersebut dan sebagai upaya untuk meningkatkan lagi jumlah kunjungan wisatawan, perlu adanya Bimbingan Teknis (BIMTEK) kepada pengelola untuk melakukan suatu strategi dan langkah nyata menyambut kebiasaan baru dibidang pariwisata mulai dari tata kelola manajemen destinasi/Destination Management Organization (DMO) hingga strategi pemasaran sehingga Wisata Pinus Songgon dapat menjadi destiniasi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal dan pengelola Wisata Pinus Songgon menjadi kegiatan yang inspiratif dan inofatif terutama dalam tata kelola manajemen destinasi terlihat dengan telah dibukanya spot foto selfie baru yang harapannya menjadi atraksi yang menarik pengunjung untuk kembali ke Wisata Pinus Songgon.
ANALISIS POTENSI WISATA KULINER IKAN BAKAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PANTAI BLIMBINGSARI BANYUWANGI Novi Arista Agustin; Kanom Kanom; Randhi Nanang Darmawan
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 6: Nopember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i6.211

Abstract

Daya Tarik Wisata Kuliner di Banyuwangi merupakan salah satu yang sangat diminati wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pantai Blimbingsari merupakan destinasi pariwisata dengan ikan bakar sebagai salah satu daya tariknya dengan lokasi yang sangat strategis terlebih dekat dengan Bandara Internasional Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi potensi wisata kuliner ikan bakar sebagai daya tarik wisata di Pantai Blimbingsari. 2) Mengidentifikasi pengelolaan wisata kuliner di Pantai Blimbingsari. 3) Mengetahui dampak adanya wisata kuliner ikan bakar di Pantai Blimbingsari. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen, wawancara, studi literatur, dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis IFE/EFE dan reduksi. Hasil penelitian ini adalah: 1) faktor kekuatan terbesarnya yaitu akses yang menunjang, 2)Faktor kelemahannya yaitu kurangnya pengelolaan terkait food hygiene, 3)Faktor peluangnya yaitu kemajuan teknologi yang memudahkan wisata kuliner semakin dikenal, 4)Faktor ancamannya yaitu adanya Covid-19. Hasil reduksi data menunjukkan keberadaan wisata kuliner memberikan dampak yang besar bagi masyarakat yang berkontribusi dalam pengelolaan wisata di Blimbingsari.
RECOVERY PARIWISATA BANYUWANGI PASCA COVID 19 Kanom Kanom; Nurhalimah Nurhalimah; Randhi Nanang Darmawan
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 3: Oktober 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i3.864

Abstract

Pariwisata Banyuwangi dengan branding Majestic Banyuwangi, satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan terus ke banyuwangi adalah dengan meluncurkan Calender of Event (CoE) Banyuwangi 2020 sejumlah 123 event, terjadi penambahan dari tahun sebelumnya hanya 99 event. Adanya penyebaran virus corona yang popular dengan istilah Covid 19 (Corona Virus Disease) menjadi tragedi bagi pariwisata Indonesia dan Banyuwangi khususnya. Hal tersebut menyebabkan lumpuhnya aktivitas kepariwisataan di Banyuwangi. Teori yang digunakan adalah teori perencanaan dan teori siklus hidup destinasi (tourism area life cycle). Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam (in–depth interview), dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, dan analisis matrik SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Strategi yang dapat diterapkan untuk Recovery Pariwisata Banyuwangi Pasca Covid 19 adalah sebagai berikut; Strategi strength–opportunity (S-O) strategi pengembangan destinasi pariwisata dan strategi pengembangan daya tarik wisata. Strategi strength–threat (S-T) strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan dan strategi peningkatan mitigasi bencana. Strategi weakness–opportunity (W-O) strategi peningkatan promosi destinasi pariwisata dan strategi peningkatan sinergitas antar lintas sektor. Strategi weakness–threat (W-T) strategi peningkatan sumber daya manusia sektor pariwisata dan strategi pembenahan destinasi pariwisata. Hasil penelitian ini, diharapkan memberikan kontribusi dalam membuat perencanaan dan strategi recovery pariwisata Banyuwangi pasca Covid 19. Dengan recovery tersebut nantinya dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BANGSRING UNDERWATER BERBASIS MASYARAKAT Muhammad Ridla; Ka nom; Randhi Nanang Darmawan
Journal of Tourism and Economic Vol 4, No 2 (2021): Edisi 4
Publisher : STIE Pariwisata API Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.398 KB) | DOI: 10.36594/jtec.v4i2.123

Abstract

Bangsring Underwater is one of the natural tourism attractions in Banyuwangi. Located in Bangsring village, Wongsorejo subdistrict, Banyuwangi regency. Bangsring Underwater is known for its underwater natural beauty that continues to be maintained and developed by community. The aims of the study are: 1) to find out what are the supporting factors and inhibitory factors in the development of community-based Bangsring Underwater tourism attraction. 2) find out of strategy of developing community-based tourism. Data collecting are observations, in-depth interviews, and documentation. By using SWOT as data analysis tools in the form of (Strength, Weakness, Opportunities And Threats). The results of this study found the presence of several supporting factors such as; a) supported by the local government, b) the village government of Bangsring, c) the tourism conscious group Samudra Bhakti (pokdarwis Bangsring Underwater) in the development of the attraction of Bangsring Underwater. And factors several inhibitory factors such as; a) lack of human resources and b) some surrounding communities that have not been able to accept the existence of tourism activities in the tourist attraction Bangsring Underwater. In addition, this study also found seven alternative strategies obtained from SWOT analysis resulted in seven such strategies; (SO) tourism attraction development strategy, and tourism attraction promotion strategy. (WO) strategy improves safety and comfort. (ST) strategy to improve the quality of the environment, and sustainable tourism development strategy. (WT) human resource development strategy, and strategy to increase cooperation with elements of government and private partnerships.
Bimbingan Teknis Digitalisasi Promosi Berbasis Website dan Media Sosial Daya Tarik Wisata Air Terjun Kedung Angin Desa Pakel Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Nurhalimah Nurhalimah; Randhi Nanang Darmawan; Kanom Kanom
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2021): JAMSI - November 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.973 KB) | DOI: 10.54082/jamsi.74

Abstract

Pandemi Covid 19 di akhir 2109 dan di awal 2020 yang melanda Indonesia juga membuat wisata air terjun Kedung Angin tutup total, hasil observasi dengan Mitra daya tarik ini dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pakel, namun dengan pengelolaan di bidang pariwisata mulai dari tata kelola hingga strategi pemasaran yang kacau mengingat SDM nya masih minim pemahaman dan pengetahuan. Menyambut kebiasaan baru pariwisata maka tim pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada pengelola untuk melakukan suatu strategi dan langkah nyata dalam bidang Digitalisasi Promosi berbasis website dan media sosial. Metode yang digunakan adalah bimbingan teknis berupa pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi peserta khususnya dibidang promosi pariwisata yang mana konsep Bimtek dengan pendekatan Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Ekowisata. Hasil dari kegiatan ini berdampak nyata dari sisi tata kelola Air Terjun Kedung Angin yang mulai lebih bersih dan lebih baik dari sebelumnya disamping itu pengelola melalui pemuda desa mulai sadar dengan melakukan promosi melalui media sosial dan memanfaatkan website https://kedungangin.com lebih maksimal. Harapan Tim PKM kepada pengelola agar dapat bersinergi dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan digitaliasasi promosi sehingga dapat melestarikan lingkungan, mengedepankan kearifan lokal, dan menggerakkan UMKM di Desa Pakel dan lingkungan sekitar Air Terjun Kedung Angin.
Sosialisasi Penerapan Sapta Pesona Dalam Perencanaan Dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Di Lider Desa Sumberarum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Kanom Kanom; Randhi Nanang Darmawan; Nurhalimah Nurhalimah
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.124 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v2i1.777

Abstract

Lider adalah salah satu dusun di Desa Sumberarum merupakan salah satu destinasi pariwisata di Banyuwangi dengan daya tarik utama adalah Air Terjun Lider yang merupkan air terjun tertinggi di Banyuwangi, lokasinya lumayan terpencil baik dari akses maupun fasilitas umum yang masih minim dengan jumlah penduduk yang relatif rendah sumber daya manusianya terutama pada bidang pariwisata. Oleh sebab itu tim pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata (MBP) Politeknik Negeri Banyuwangi bekerja sama dengan mitra yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumberarum dan warga Dusun Bejong dalam bentuk Sosialisasi Penerapan Sapta Pesona Dalam Perencanaan Dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Di Lider Desa Sumberarum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Hasil dari kegiatan PKM ini disambut positif oleh seluruh warga masyarakat dan membuat mitra terbuka pandangan tentang perkembangan dunia pariwisata saat ini. Selain itu hasil kegiatan PKM ini mulai berwujud dengan pembukaan kembali akses rute menuju daya tarik Batu Meja yang berpotensi menjadi daya tarik wisata alam trekking dan petualangan.
Pelatihan Peningkatan Daya Saing Produk Makanan Cimplung Sebagai Kuliner Khas Desa Bunder Banyuwangi Randhi Nanang Darmawan; Kanom Kanom; Adetiya Prananda Putra
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.321 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i1.308

Abstract

Cimplung adalah produk makanan berbahan dasar singkong dan gula merah yang dimasak bersamaan menyerupai kolak, akan tetapi cimplung Desa Bunder memiliki keunikan yang membuat berbeda dengan cimplung di lain daerah, hal yang membedakan adalah substitusi gula merah dengan legen (nira kelapa). Seiring perkembangan zaman, kuliner ini mulai kurang diminati dan hanya menjadi konsumsi pribadi masyarakat Desa Bunder. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah melakukan pelatihan pengembangan kuliner cimplung dengan meningkatkan daya saingnya guna menggerakkan ekonomi kreatif dan UMKM di lingkungan Desa Bunder.Tidak hanya itu cimplung dapat menjadi produk andalan dan oleh-oleh pengunjung saat berkunjung ke Wisata Lungun Indah yang sudah memiliki fasilitas Resto di atas sungai. Kegiatan ini menggandeng praktisi dari industri perhotelan yaitu executive chef Luminor Hotel Banyuwangi dengan peserta adalah Ibu-ibu PKK dan anggota BUMDes. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah cimplung yang merupakan kuliner lokal, ditingkatkan kualitas dan daya saingnya dengan teknik memasak, style, rasa dan penyajian seperti hotel berbintang dengan tetap menggunakan bahan dasar lokal singkong atau talas dan juga legen kualitas terbaik.
Forecasting the number of food and beverage industries using trend-adjusted exponential smoothing in Banyuwangi after pandemic covid-19 Randhi Nanang Darmawan
Desimal: Jurnal Matematika Vol 5, No 2 (2022): Desimal: Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/djm.v5i2.12782

Abstract

The development of the tourism industry in Banyuwangi before the COVID-19 pandemic was quite rapid, including the food and beverage industries, but when the COVID-19 pandemic hit, it impacted the number of tourists in Banyuwangi decreasingly, and this had a significant impact on various economic sectors. However, interesting data showed that the number of food and beverage industries can be said to be stable during COVID-19, the trend indicated that there will be an increase in the number of the food and beverage industries after the pandemic subsides. In line with the Banyuwangi Rebound program, it is likely that the quantity of food and beverage industries will increase. Then, based on this phenomenon, the aim of this research was to forecast the number of food and beverage industries in Banyuwangi using the trend-adjusted exponential smoothing method. The accuracy and feasibility of forecasting results were measured based on the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) and Tracking Signal (TS) values. The obtained forecasting model will be used to forecast the growth of the food and beverage industries in 2022, 2023, 2024, and 2025. The results of this research obtained that a forecasting model , with the results of forecasting the number of the food and beverage industries in Banyuwangi were 547 in 2022, 561 in 2023, 576 in 2024, and 589 in 2025. The average MAPE value for each forecasting result was 37.87% and the average TS value was 0.225, so it was included in the category of feasible to be used.