Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN PANTAI PULAU MERAH BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN Kanom, Kanom; Darmawan, Randhi Nanang
MEDIA BINA ILMIAH Vol 16, No 5: Desember 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v16i5.1266

Abstract

Pantai Pulau Merah merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang popular di Banyuwangi namun sangat perlu untuk dilakukan pengembangan terlebih sebgai destinasi pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini bersifat eksploratif dan penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research) yang bertujuan untuk mengetahui potensi, hambatan, strategi, serta rekomendasi kebijkan yang ideal. Teori yang digunakan adalah teori perencanaan dan teori siklus hidup destinasi (tourism area life cycle). Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam (in-depth  interview), survey, studi literatur serta studi dokementasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif, dan analisis matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Hasil yang ditemukan adalah terdapat dua potensi diantaranya adalah potensi alam dan sosial budaya. Sedangkan hambatan yaitu Lemahnya Manajemen Destinasi dan Masih Kurangnya Kolaborasi. Strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangan Pantai Pulau Merah Banyuwangi sebagai Destinasi Pariwisata berkelanjutan diantaranya seperti pada Strategi Strength–Opportunity (S–O) menghasilakan Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata  dan Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata. Strategi Strength–Threat (S–T) menghasilakn Startegi Peningkatan Mitigasi Bencana, Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment), dan Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. Strategi Weakness–Opportunity (W–O) menghasilkan Strategi Peningkatan Sumber Daya Manusia, Strategi Pengembangan Promosi Destinasi Pariwisata, dan Strategi Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan. Strategi Weakness–Threat (W–T) menghasilkan Strategi Pengembangan Amenitas dan Fasilitas Penunjang dan Strategi Pengembangan Kelembagaan Dan Manajemen Destinasi. Ditemukan dua rekomendasi kebijakan yang ideal diantaranya adalah Penetapan Pantai Pulau Merah Banyuwangi sebagai Kawasan Strategis Pariwisata dan Penetapan Pantai Pulau Merah Banyuwangi sebagai Destinasi Pariwisata Perioritas. Hal ini sangat relevan mengingat posisi Pantai Pulau Merah Banyuwangi saat ini pada fase Involment (keterlibatan).
Pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Tunak Sebagai Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Kanom Kanom; Randhi Nanang Darmawan
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 25 No 2 (2020): Jurnal ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jip.v25i2.1390

Abstract

Gunung Tunak Natural Tourism Park located at Mertak Village, Pujut, Central Lombok, West Nusa Tenggara. The research aims were identifying and analyzing potency, obstacles, and formulating the strategy and program. Data was analyzed by descriptive qualitative method, and analysis of matrix SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats).Through interpretation with descriptive qualitative analysis and analysis of SWOT are found that, it is very potential to be developing as a sustainable tourism destination with the natural and socio-cultural potencies. There also obstacles became hamper as such; human resources, destination management, the lack of public awareness in preventing of the cleanliness and environmental sustainability, also security and comfort. The development and solution of those obstacles are by applied strategies are as follows; strategy of strength–opportunity (S–O) with development strategy of tourism destination, and development strategy of tourism attraction., strategy of strength–threat (S–T) with improvement strategy of environmental quality and development strategy of sustainable tourism, strategy of weakness–opportunity (W–O) with promotion strategy of tourism destination and improvement strategy of security and comfort, whereas strategy of weakness–threat (W–T) with development strategy of human resources and development strategy of institutional and management of destination.
PENGEMBANGAN WELCOME DRINK BERBAHAN DASAR TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza roxb) BERBASIS PEMODELAN MATEMATIKA DAN EKSPERIMEN Randhi Nanang Darmawan; Kanom Kanom; Nurhalimah Nurhalimah
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Karya Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkpm.8.1.2021.7-12

Abstract

Welcome drink is an added value that enhances the Indonesian hospitality in the hotel industry, especially if it is made with spices such as curcuma, cinnamon, lemon, and brown sugar however industries that make typical curcuma beverage are often found to use excessive sugar and tend to turn off the distinctive taste of curcuma, besides that it also has an adverse effect on health.This research is an applied research which aims to make a beverage from curcuma and cinnamon with a mathematical approach at the end of the making process, a mathematical model can be simulated by numerical computation so that information on sugar levels are normal and reasonable for consumption in the welcome drink that has been made. Result of the research obtained 1st  order homogeneous linear differential equation   and simulation results using 40-80 gram sugar obtained a constant rate of change in sugar substances of  or equivalent to 9-120 brix
Bimbingan Teknis Manajemen Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Wisata Pinus Songgon Banyuwangi Randhi Nanang Darmawan; Kanom Kanom; Nurhalimah Nurhalimah
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.106

Abstract

Wisata Pinus Songgon adalah salah satu daya tarik wisata yang berada di kaki Gunung Raung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Wisatawan dapat menikmati kesejukan udara di bawah jajaran pohon pinus. Suasana sejuk dan tenang menjadi sasaran wisatawan untuk menikmati alam secara alami. Pandemi COVID-19 di akhir 2019 dan di awal 2020 yang melanda Indonesia dan juga membuat Wisata Pinus Songgon tutup total. Data menunjukkan tahun 2018 sebanyak 134.299 pengunjung dan pada tahun 2019 sebanyak 77.782 pengunjung, angka tersebut cukup bagus mengingat Wisata Pinus Songgon adalah destinasi baru di Banyuwangi. Setelah era kebiasaan baru digulirkan dan untuk membiasakan hal tersebut dan sebagai upaya untuk meningkatkan lagi jumlah kunjungan wisatawan, perlu adanya Bimbingan Teknis (BIMTEK) kepada pengelola untuk melakukan suatu strategi dan langkah nyata menyambut kebiasaan baru dibidang pariwisata mulai dari tata kelola manajemen destinasi/Destination Management Organization (DMO) hingga strategi pemasaran sehingga Wisata Pinus Songgon dapat menjadi destiniasi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal dan pengelola Wisata Pinus Songgon menjadi kegiatan yang inspiratif dan inofatif terutama dalam tata kelola manajemen destinasi terlihat dengan telah dibukanya spot foto selfie baru yang harapannya menjadi atraksi yang menarik pengunjung untuk kembali ke Wisata Pinus Songgon.
PEMBUATAN VIRGIN MARGARITA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE SEBAGAI INOVASI PRODUK MINUMAN PADA CAFÉ & RESTO HOTEL POLIWANGI JINGGO Kanom Kanom; Mohamad Firman Effendi
Jurnal Pariwisata Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.667 KB) | DOI: 10.31294/par.v9i1.10910

Abstract

ABSTRAK Banyuwangi memiliki banyak Café & Resto yang merupakan salah satu jenis usaha pariwisata yang sering menjadi tempat bersantai bagi wisatawan sambil menikmati minuman baik cocktail maupun mocktail. Margarita merupakan minuman tradisional yang mengandung alkohol (cocktail) dari Mexico. Adapun jenis non alcohol (mocktail) dari minuman ini adalah virgin margarita yang dapat menjadi alternatif minuman bagi wisatawan yang ingin menikmati minuman ini tanpa alcohol. Meski demikian, minuman ini masih jarang ditemui dikalangan masyarakat karena hanya memiliki rasa asam. Sehingga perlu dilakukan inovasi dengan penambahan ekstrak jahe sesuai dengan potensi Banyuwangi. Di Banyuwangi sendiri jahe sangat mudah didapatkan baik di pasar tradisional dan pasar modern namun, masih jarang dimanfaatkan sebagai inovasi dalam pembuatan minuman  khususnya di Banyuwangi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat organoleptik antara virgin margarita original dan virgin margarita dengan penambahan ekstrak jahe mulai dari 10%, 15%, 20% dari aspek rasa, aroma, tekstur dan warna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, uji organoleptik mutu hedonik dan hedonic. Hasil temuan pada penelitian menunjukkan: (1) Uji hedonik pada parameter rasa, warna, tekstur, dan aroma berpengaruh nyata (P<0,05)., (2) Uji mutu hedonik pada parameter rasa, warna, tekstur, dan aroma berpengaruh nyata (P<0,05)., (3) Perlakuan terbaik untuk uji mutu hedonik yaitu K3 (20%) dengan skor 2,97 sedangkan perlakuan terbaik untuk uji hedonik yaitu K3 (20%) dengan skor 3,51. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan bagi penelitian berikutnya. Kata Kunci: café & resto, virgin margarita, ekstrak jahe ABSTRACT Banyuwangi has many Café & Resto which is one type of tourism business which is often a relaxing place for tourists while enjoying drinks, both cocktails and mocktails. Margarita is a traditional drink containing alcohol (cocktail) from Mexico. The non-alcoholic type (mocktail) of this drink is the virgin margarita which can be an alternative drink for tourists who want to enjoy this drink without alcohol. However, this drink is still rarely found among the public because it only has a sour taste. Therefore it’s necessary to innovate with the addition of ginger extract in accordance with the potential of Banyuwangi. In Banyuwangi, ginger is very easy to find in both traditional and supermarkets however, its still rarely used as beverage innovation especially in Banyuwangi. The purpose of this study is to determine of the organoleptic properties between the original virgin margarita and the virgin margarita with the addition of ginger extract ranging from 10%, 15%, 20% from the aspect of taste, aroma, texture and color. Methods used in this study are Non-factorial randomized block design (RBD), hedonic and hedonic quality organoleptic tests. The findings in the study showed: (1) Hedonic test on the parameters of taste, color, texture, and aroma had a significant effect (P<0.05). (P<0.05)., (3) The best treatment for the hedonic quality test is K3 (20%) with a score of 2.97 while the best treatment for the hedonic test is K3 (20%) with a score of 3.51. The results of this study are expected to be a reference for future research. Keywords: café & resto, virgin margarita, ginger extract
ANALISIS POTENSI WISATA KULINER IKAN BAKAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PANTAI BLIMBINGSARI BANYUWANGI Novi Arista Agustin; Kanom Kanom; Randhi Nanang Darmawan
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 6: Nopember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i6.211

Abstract

Daya Tarik Wisata Kuliner di Banyuwangi merupakan salah satu yang sangat diminati wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pantai Blimbingsari merupakan destinasi pariwisata dengan ikan bakar sebagai salah satu daya tariknya dengan lokasi yang sangat strategis terlebih dekat dengan Bandara Internasional Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi potensi wisata kuliner ikan bakar sebagai daya tarik wisata di Pantai Blimbingsari. 2) Mengidentifikasi pengelolaan wisata kuliner di Pantai Blimbingsari. 3) Mengetahui dampak adanya wisata kuliner ikan bakar di Pantai Blimbingsari. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen, wawancara, studi literatur, dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis IFE/EFE dan reduksi. Hasil penelitian ini adalah: 1) faktor kekuatan terbesarnya yaitu akses yang menunjang, 2)Faktor kelemahannya yaitu kurangnya pengelolaan terkait food hygiene, 3)Faktor peluangnya yaitu kemajuan teknologi yang memudahkan wisata kuliner semakin dikenal, 4)Faktor ancamannya yaitu adanya Covid-19. Hasil reduksi data menunjukkan keberadaan wisata kuliner memberikan dampak yang besar bagi masyarakat yang berkontribusi dalam pengelolaan wisata di Blimbingsari.
Pengaruh Online Travel Agent Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menginap Di Kalibaru Cottages Hotel & Restoran Banyuwangi Kanom Kanom; Sherly Nur Fitri Dewi; I Putu Sudhyana Mecha
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 4: September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i4.681

Abstract

Kalibaru Cottages Hotel & Restoran Banyuwangi merupakan salah satu hotel berbintang 3 memberikan fasilitas dan pelayanan hotel yang dilengkapi dengan Cottages. Seiring perkembangan sektor pariwisata dunia yang terus meningkat pertumbuhan hotel di indonesia dituntut untuk aktif dan kreatif salah satunya dengan menggunakan online travel agent. Pada umunya kepuasan tamu yang menginap sebagai patokan kualitas pelayanan yang diberikan Hotelier kepada tamunya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa bagaimana pengaruh Online Travel Agent dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menginap di Kalibaru Cottages Hotel & Restoran Banyuwangi. Teknik sampling yang digunakan non probability dengan metode pengambilan sampel menggunakan Sampling Insidental dengan menggunakan 50 responden. Sumber data Metode pengukuran data yang digunakan adalah uji instrument dan uji asumsi klasik, Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi ganda, koefisien determinasi, uji t dan uji f. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Online Travel Agent berpengaruh positif dan signifikan (nilai t hitung > t tabel yaitu 2,796 > 2,012) terhadap keputusan menginap di Kalibaru Cottages Hotel & Restoran Banyuwangi. Variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan tidak signifikan (nilai t hitung > t tabel, yaitu 1,854 < 2,012) terhadap keputusan menginap di Kalibaru Cottages Hotel & Restoran Banyuwangi. Secara simultan Online Travel Agent dan Kualitas Pelayanan bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan (Fhitung > Ftabel sebesar 10,276 > 3,20). Implikasi Manajerial yang diharapkan yaitu perusahaan mengembakan kerjasama dengan OTA lainnya dan lebih memperhatikan kualitas pelayanan agar dapat memberikan kontribusi lebih terhadap keputusan menginap.
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI DESTINASI WISATA PANTAI BANGSRING, WONGSOREJO, BANYUWANGI Nurhalimah Nurhalimah; Kanom Kanom; Prabuditya Bhisma Wisnu Wardhana
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 3: Oktober 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.307 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v14i3.439

Abstract

Pantai Bangsring merupakan salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan karena selain banyak menyajikan keindahan pesona wisata, seperti wisata snorkling, area konservasi terumbu karang, rumah apung Bangsring, juga karena harga tiketnya yang sangat terjangkau. Namun pesatnya kunjungan wisatawan ini tidak diiringi dengan adanya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di destinasi wisata Pantai Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi. Data yang diperoleh dikumpulkan melalui metode observasi, dan wawancara dengan teknik purposive sampling dan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Penulis berharap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di pantai Bangsring menjadi lebih baik karena kunci sukses sebuah kegiatan pariwisata harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan.
RECOVERY PARIWISATA BANYUWANGI PASCA COVID 19 Kanom Kanom; Nurhalimah Nurhalimah; Randhi Nanang Darmawan
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 3: Oktober 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i3.864

Abstract

Pariwisata Banyuwangi dengan branding Majestic Banyuwangi, satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan terus ke banyuwangi adalah dengan meluncurkan Calender of Event (CoE) Banyuwangi 2020 sejumlah 123 event, terjadi penambahan dari tahun sebelumnya hanya 99 event. Adanya penyebaran virus corona yang popular dengan istilah Covid 19 (Corona Virus Disease) menjadi tragedi bagi pariwisata Indonesia dan Banyuwangi khususnya. Hal tersebut menyebabkan lumpuhnya aktivitas kepariwisataan di Banyuwangi. Teori yang digunakan adalah teori perencanaan dan teori siklus hidup destinasi (tourism area life cycle). Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam (in–depth interview), dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, dan analisis matrik SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Strategi yang dapat diterapkan untuk Recovery Pariwisata Banyuwangi Pasca Covid 19 adalah sebagai berikut; Strategi strength–opportunity (S-O) strategi pengembangan destinasi pariwisata dan strategi pengembangan daya tarik wisata. Strategi strength–threat (S-T) strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan dan strategi peningkatan mitigasi bencana. Strategi weakness–opportunity (W-O) strategi peningkatan promosi destinasi pariwisata dan strategi peningkatan sinergitas antar lintas sektor. Strategi weakness–threat (W-T) strategi peningkatan sumber daya manusia sektor pariwisata dan strategi pembenahan destinasi pariwisata. Hasil penelitian ini, diharapkan memberikan kontribusi dalam membuat perencanaan dan strategi recovery pariwisata Banyuwangi pasca Covid 19. Dengan recovery tersebut nantinya dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI THE MANDALIKA KUTA LOMBOK Kanom Kanom; Auda Nuril Zazilah
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 4: Nopember 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.917 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v14i4.437

Abstract

The development of community based tourism ideally focuses on community involvement both directly and indirectly in tourism activities. Community based tourism is still underdeveloped at The Mandalika Kuta Lombok. The research aims were identifying and analyzing potency, obstacles, and formulating the strategy and program to be applied in the development of community based tourism at The Mandalika Kuta Lombok. This research applied theory of planning and theory of tourism area life cycle. The data were collected by observation, in–depth interviews, and documentation studies. Data was analyzed by descriptive qualitative method, and analysis of matrix SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats).Through interpretation with descriptive qualitative analysis and analysis of SWOT are found that, Community based tourism is very feasible to be developed at The Mandalika Kuta Lombok, with natural, social and cultural potential. Nevertheless, there are several obstacles that hinder them as such; destination management, environmental cleanliness, and institutional capacity. The development and solution of those obstacles are by applied strategies are as follows; strategy of strength–opportunity (S–O) with development strategy of tourism attraction., strategy of strength–threat (S–T) with improvement strategy of environmental cleanliness., strategy of weakness–opportunity (W–O) with promotion strategy of tourism destination., whereas strategy of weakness–threat (W–T) with development strategy of institutional capacity building. Associated the results expected to contribute in formulating planning and strategies for developing community based tourism as a sustainable and competitive. The development has to be a positive impact on the economy of the community.