Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EFEKTIVITAS SEED TAPE DAUN PANDAN LAUT (PANDANUS TECTORIUS) TERHADAP DAYA TUMBUH PAKCOY DAN CAISIM Agustin, Heny; Sudiarjo, Denia Faizi
AGRITROP Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.045 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i1.2187

Abstract

Salah satu teknologi untuk meningkatkan efektivitas penanaman benih berukuran kecil adalah dengan menggunakan seed tape. seed tape ini umumnya terbuat dari gelatin, serat, kaca-kertas (cellophane) atau lapisan larut dalam air. Daun pandan mengandung 83-88% serat, tetapi belum banyak dimanfaatkan sehingga dapat menjadi alternatif dalam pembuatan seed tape. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi , Universitas trilogi mulai Juli-Desember 2018. Bahan yang digunakan adalah 100-150cm daun pandan laut yang diperoleh dari pantai Binuangeun Lebak-Banten. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL). Faktor pertama adalah jenis seed tape yang tanpa seed tape /penyemaian langsung (S0), seed tape daun pandan laut (S1), dan tisu pita seed tape (S2). Faktor kedua adalah lapisan tapioka yang terdiri dari dua level, yaitu tanpa coating (-) dan dengan coating tapioka (+). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pertumbuhan awal tanaman, pengobatan seed tape yang diberikan tidak berpengaruh pada indeks vigor, daya tumbuh  dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Namun, ini menunjukkan efek yang signifikan dari 18% pada daya pertumbuhan dan 2,58% KN/etmal pada kecepatan pertumbuhan tanaman. Pada fase vegetatif, perlakuan seed tape berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun Pakchoi sampai pengamatan minggu ketiga, tapi tidak mempengaruhi pada pengamatan akhir. Adapun untuk tahap produksi tanaman, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar dan berat kering akar tetapi tidakberpengaruh pada berat basah tanaman. Sementara itu, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar tetapi tidak berpengaruh pada berat kering akar dan berat basah tanaman caisim.
PENGOLAHAN CITRA UNTUK PENGHITUNGAN LUAS DAUN KALE Annisa Nur Ichniarsyah; Heny Agustin
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2780.366 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.275

Abstract

Luas daun merupakan salah satu peubah untuk mengukur pertumbuhan vegetatif tanaman kale. Penghitungan luas daun secara manual dilakukan dengan metode millimeter block, gravimetri, maupun regresi. Penghitungan yang lebih canggih dapat dilakukan menggunakan Leaf Area Meter seperti LICOR 3000C (LI-3000C) yang dapat digunakan di lapangan. Akan tetapi, pengukuran menggunakan LI-3000C pada kale hijau dan kale ungu menghadapi beberapa kendala antara lain lebar daun kale yang melebihi lebar alat, bentuk daun kale ungu yang keriting menyulitkan penghitungan yang akurat, dan tingkat kemahiran pengguna alat. Oleh karena itu, pengukuran luas daun dengan cara lain perlu dikembangkan yaitu dengan pengolahan citra (image processing) menggunakan Visual Basic. Pengambilan citra daun dilakukan menggunakan kamera web eksternal yang diletakkan pada dudukan dengan ketinggian tertentu. Citra yang diperoleh kemudian diolah menggunakan aplikasi Visual Studio. Kale hijau dan kale ungu diambil citra daunnya dan kemudian diukur luasannya.  Hasil pengolahan citra dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan metode manual millimeter block dan  pembacaan luas daun menggunakan Licor.  Koefisien determinasi pengukuran luas daun menggunakan Licor dan  pengolahan citra pada kale  hijau dan kale ungu  berturut-turut sebesar 0.882 dan 0.547. Sedangkan koefisien determinasi pengukuran luas daun menggunakan pengolahan citra dan manual pada kale  hijau dan kale ungu  berturut-turut sebesar 0.790 dan 0.793. Penggunaan Licor untuk penghitungan luas daun kale ungu menunjukkan hasil yang paling rendah karena bentuk daun kale ungu yang keriting dan  lebar daun seringkali lebih besar daripada lebar alat.
PENGEMBANGAN BANK SAMPAH TERKOMPUTERISASI DI DESA CIBITUNG WETAN, BOGOR Heny Agustin; Rudi Setiawan; Annisa kartika puspitasari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i2.24771

Abstract

Pengenalan bank sampah di Desa Cibitung Wetan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah disosialisasikan pada tahun 2018 silam melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trilogi. Hal ini didasari karena menumpuknya sampah di desa tersebut akibat enggannya masyarakat mengeluarkan uang setiap bulan untuk pengangkutan sampah dari dinas kebersihan. Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Kementrian Ristekdikti sejak Maret-November 2019. Hadirnya Universitas Trilogi dalam pemberdayaan masyarakat adalah untuk memperkuat kepengurusan Bank Sampah ‘Seroja Kahuripan’ sehingga memiliki struktur dan pembagian kerja yang lebih jelas, jumlah nasabah bank sampah yang meningkat hingga 57 orang, posko penimbangan bank sampah dengan berbagai alat pendukungnya serta penghasilan tambahan sekitar >200.000-300.000/tahun/orang. Peningkatan keterampilan anggota bank sampah dirasakan melalui berbagai pelatihan yang telah dilakukan seperti: pemilahan sampah organik dan anorganik, pelatihan pembuatan kompos padat dan cair, pelatihan pengolahan limbah anorganik khususnya pemanfaatan botol beling dan plastik kresek, pelatihan pembuatan kemasan produk olahan, pemanfaatan limbah organik dengan penanaman kebun sayur bergizi serta manajerial bank sampah secara manual dan digitalisasi melalui software. Penggunaan teknologi hasil hilirisasi riset melalui aplikasi bank sampah secara komputerisasi memudahkan dalam melakukan administrasi bank sampah yang rutin dilakukan setiap dua minggu sekali. Hasil angket kepuasan mitra menunjukkan bahwa responden bank sampah sangat puas akan aplikasi ini karena dapat membantu berbagai kendala mulai dari proses pencatatan transaksi, penimbangan sampah, kesalahan dalam penginputan data hasil timbangan hingga menghindari terjadinya kecurigaan antara petugas dan nasabah. The introduction of waste bank in Cibitung Wetan Village, Bogor, West Java, had been socialized in 2018 through Community Service Program (KKN) of Trilogi University. This was based on the loaded waste in the village because people do not want to pay the fee for transporting waste from Sanitation Service (Dinas Kebersihan) every month. This devotion was budgeted by Ministry of Research, Technology and Higher Education (Ristekdikti) from March - October 2019. The existence of Trilogi University in public empowerment strengthened the stewardship of Bank Sampah Seroja Kahuripan (Waste Bank of Seroja Kahuripan) which now has well-organized stewardship with clearer division, the total of the group member was 57 people, weighing post of the waste bank with various supporting tools and additional income around >200.000-300.000/year/person. The skill development of the members was seen through the various training which had been done, such as: sorting organic & anorganic waste, training in making solid & liquid compost, training in processing anorganic waste, especially the utilization of glass bottles & plastic bags, training in producing the packaging of processed products, the utilization of organic waste by planting nutritious vegetables in a garden and managing waste bank manually & digitalization in software. The use of technology of the final result of the research through waste bank application digitally eased in regular administrating of waste bank twice a week. The result of customers satisfaction questionnaire showed that the organizers of the waste bank were very satisfied to this application because it could help many problems.
Penanaman Hidroponik dan Olahannya Sebagai Pencegahan Berat Badan Kurang di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan, Bogor Heny Agustin; Indri Indrawan
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.3.237-246

Abstract

Trilogi University with the community ‘Kampung Ramah Lingkungan’ (KRL) Seroja Kahuripan have conducted underweight prevention services in Cibitung Wetan Village, Pamijahan, Bogor. This service activity aims to educate importance of nutritious food, train in creating greenhouses and hydroponic installations, cultivate vegetable crops and their processing to increase the food value as prevention of underweight. The method was carried out in several stages: 1) The preparation and coordination; 2) Implementation; and 3) monitoring and evaluation. Based on the data, it was known that 13,69% of children aged 0–23 months are observed with underweight with body weight far below the standard and 34,44% of children are approaching as underweight. Efforts to prevent underweight were carried out by strengthening the identity of partners, the construction of greenhouse and hydroponic installation as well as training in vegetable cultivation carried out by the team so that partners can be independent in providing nutritious food. The yields of vegetables and their processed products in form of nuggets and jerky have provided food value added increasement to partners. As a result, increasement in the number of partner members from 15 to 54 people, the formation of a group logo as identity reinforcement, the construction of greenhouse facilities and hydroponic installations series, increasement of partner’s knowledges and skills in hydroponic cultivation and crops processing, and increasement partner’s awareness of underweight issue. The results of partner’s satisfaction questionnaire showed that 85% were very satisfied with the program and they hoped for sustainable and further fostering.
PERTANIAN PERKOTAAN : URGENSI, PERANAN, DAN PRAKTIK TERBAIK Ahmad Rifqi Fauzi; Annisa Nur Ichniarsyah; Heny Agustin
JURNAL AGROTEKNOLOGI Vol 10 No 01 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.66 KB) | DOI: 10.19184/j-agt.v10i01.4339

Abstract

As the cities become more attractive to people, it is predicted that in 2020 there will be around 75% of population live in the cities. The direct effects include the increase of city burden due to the poor, the jobless, and the lack access to food. The answer of the problems above could come from urban farming. A number of studies have cited that urban farming are not only solving the problem of access and food availability but also creating new job opportunities and reduce the poverty. The best practices of urban farming have developed in some countries. The case study in Africa shows that urban farming can supply 15-20% of household needs and increase the income up to 27%. Similar results are also found in Asia, America, and Europe, even though each region faces different challenges and barriers. The success of urban farming reaffirm the important roles of agriculture in improving human’s quality. Urban agriculture in Indonesia have started to develop after economic crisis at 1997 and growing rapidly since 2011 with the emergence of communities gardening in the 33 cities and 9 university. But, the development of urban agriculture in Indonesia have barriers include low levels of community participation, extensive land holdings were small, and the lack of government support.Keywords : best practice, role,urban agriculture, urgency
EFEKTIVITAS SEED TAPE DAUN PANDAN LAUT (PANDANUS TECTORIUS) TERHADAP DAYA TUMBUH PAKCOY DAN CAISIM Denia Faizi Sudiarjo; Heny Agustin
AGRITROP Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v17i1.2187

Abstract

Salah satu teknologi untuk meningkatkan efektivitas penanaman benih berukuran kecil adalah dengan menggunakan seed tape. seed tape ini umumnya terbuat dari gelatin, serat, kaca-kertas (cellophane) atau lapisan larut dalam air. Daun pandan mengandung 83-88% serat, tetapi belum banyak dimanfaatkan sehingga dapat menjadi alternatif dalam pembuatan seed tape. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi , Universitas trilogi mulai Juli-Desember 2018. Bahan yang digunakan adalah 100-150cm daun pandan laut yang diperoleh dari pantai Binuangeun Lebak-Banten. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL). Faktor pertama adalah jenis seed tape yang tanpa seed tape /penyemaian langsung (S0), seed tape daun pandan laut (S1), dan tisu pita seed tape (S2). Faktor kedua adalah lapisan tapioka yang terdiri dari dua level, yaitu tanpa coating (-) dan dengan coating tapioka (+). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pertumbuhan awal tanaman, pengobatan seed tape yang diberikan tidak berpengaruh pada indeks vigor, daya tumbuh  dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Namun, ini menunjukkan efek yang signifikan dari 18% pada daya pertumbuhan dan 2,58% KN/etmal pada kecepatan pertumbuhan tanaman. Pada fase vegetatif, perlakuan seed tape berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun Pakchoi sampai pengamatan minggu ketiga, tapi tidak mempengaruhi pada pengamatan akhir. Adapun untuk tahap produksi tanaman, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar dan berat kering akar tetapi tidakberpengaruh pada berat basah tanaman. Sementara itu, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar tetapi tidak berpengaruh pada berat kering akar dan berat basah tanaman caisim.
EFEKTIVITAS KNO3 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN VITAMIN C KALE Heny Agustin; Annisa Nur Ichniarsyah
Agrin Vol 22, No 1 (2018): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.082 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.1.458

Abstract

Kandungan vitamin C yang tinggi pada kale membuat sayuran ini menjadi primadona. Berbagai upaya padateknik budidaya dengan penambahan pupuk kalium dalam bentuk KNO3 dilakukan dengan harapanmampumeningkatkan pertumbuhan dan kandungan vitamin C nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas KNO3 pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan kandungan vitamin C pada kale. Penelitiandilaksanakan dari Januari hingga Oktober 2017 dengan menggunakan dua jenis kale yaitu Nero Toscana (kultivardaun hijau) dan Curly Scarlet (kultivar daun ungu) tanpa dimaksudkan untuk membandingkan keduanya.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu konsentrasi KNO3 yang terdiri atas5 taraf: tanpa KNO3 (kontrol), 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, 8 g/L. Karakter pertumbuhan, hasil panen dan kandunganvitamin C diamati pada penelitian ini. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian KNO3 secara umum tidakmemberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil panen kale hijau. Namun aplikasi KNO3dengankonsentrasi 8 g/L berhasil meningkatkan kandungan vitamin C dibandingkan seluruh perlakuan dengan rata-rata120.29 mg/100 g dari lima kali panen. Puncak vitamin C sebesar 152.18 mg/100 g terjadi saat kale hijau dipanenpada usia 175 hari setelah tanam (HST). Sementara pada kale ungu pemupukan KNO3 dengan konsentrasi 8 g/Lmampu meningkatkan tinggi tanaman lebih besar 6.18 cm dan luas daun lebih besar 14.19 cm2 dibandingkankontrol tetapi tetap tidak berdampak pada hasil panennya. Kandungan vitamin C pada kale ungu berhasilditingkatkan dengan perlakuan KNO3 8 g/L dengan rata-rata 141.13 mg/100 g dari lima kali panen. Puncak vitaminC sebesar 182.3 mg/100 g terjadi saat kale ungu dipanen pada usia 85 HST.Kata kunci:kale Nero Toscana, kale Curly Scarlet, pupuk kalium, waktu panenABSTRACTKale contains high vitamin C and makes it become a vegetables that are in great demand. One of variousefforts on cultivation techniques such as the application of potassium fertilizer was done to improve growth andincrease vitamin C content. This research aimed to observe the effectiveness of KNO3 in various concentrationson growth and vitamin C content. The research was done from January-July 2017, using two varieties of kale;Nero Toscana (green-leaf cultivar) and Curly Scarlet (purple-leaf cultivar) without intending to compare bothvarieties. Research design used was 1-factor randomized group design (KNO3 concentration) consists of 5 levels:without KNO3 (control), 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, and 8 g/L. Characteristics of growth, yields and vitamin C contentwere observed in this study. From the results, it can be seen that the application of KNO3 generally did not givesignificant effect on growth and yield. However, the application of 8 g/L KNO3 concentration successfullyincreased the vitamin C content compared to other treatments with average of 120.29 mg/100 g of five harvests.The highest vitamin C content was 152.18 mg/100 g obtained at 175 days after planting. The application of KNO3on purple kale at 8 g/L KNO3 concentration was able to increase its height about 6.18 cm and leaf area meter at14.19 cm2 compared to control. However, the application did not give significant effect on its yield. The vitaminC content of purple kale could be increased with KNO3 application at 8 g/L with average of 141.13 mg/100 g offive harvests. The highest vitamin C content (182.63 mg/100 g) obtained at 85 Days After Planting.Key words: Nero Toscana, Curly Scarlet, potassium fertilizer, growth and yield
PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR AIR BENIH SAGA POHON (Adenanthera pavoninaL) DENGAN METODE OVEN SUHU RENDAH DAN TINGGI Heny Agustin; Yudha Prananda
Agrin Vol 21, No 1 (2017): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2017.21.1.335

Abstract

Pengujian kadar air benih secara umum telah diatur oleh International Seed Testing Association untukberbagai keperluan, namun beberapa komoditi belum diatur secara jelas termasuk benih saga pohon. Oleh karenaitu pengembangan uji kadar air pada benih saga pohon dirasa perlu untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untukmengembangkan uji kadar air benih saga pohon dengan dua metode oven yaitu suhu rendah dan tinggi. Penelitiandilaksanan di Lab. Agroekoteknologi, Universitas Trilogi sejak September-Desember 2016. Penelitian terdiri atasdua percobaan yaitu dengan metode oven suhu rendah (103±2)oC dan suhu tinggi (133±2)oC yang keduanyamenggunakan Rancangan Acak Kelompok dua faktor yaitu perlakuan benih saat di oven dan lamanya pengovenan.Untuk metode oven suhu rendah, faktor perlakuan benih saat di oven terdiri atas tiga taraf yaitu benih utuh, benihdibelah dua, benih dihaluskan dan lamanya pengovenan terdiri atas empat taraf yaitu 17 jam, 19 jam, 21 jam, dan23 jam. Untuk metode oven suhu tinggi, faktor perlakuan benih saat dioven terdiri atas tiga taraf yaitu benih utuh,benih dibelah dua, benih dihaluskan dan faktor lamanya pengovenan terdiri atas lima taraf yaitu 1 jam, 2 jam, 3jam, 4 jam, dan 5 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kadar air benih saga pohon dapat dilakukan denganmetode oven suhu rendah selama 17 jam dengan perlakuan benih dibelah dua atau selama 19-23 jam denganperlakuan benih utuh. Pengujian kadar air dengan metode suhu tinggi untuk perlakuan lamanya pengovenan dapatdilakukan selama 1 jam dan untuk perlakuan benih saat di oven dapat dilakukan dalam keadaan benih utuh.Kata kunci: benih utuh, benih dibelah dua, benih dihaluskan, lamanya pengovenan.ABSTRACTInternational Seed Testing Association generally rules the testing method of seed moisture content forvarious purposes. However, some commodities have not been clearly regulated including saga seeds. Therefore,the development of seed moisture content testing for saga seeds is considered necessary. The objective of the studywas to develop seed moisture content testing using two oven methods, namely low and high constant temperature.It was conducted at Integrated Lab. of Agroecotechnology, Department of Agroecotecnology, Trilogi Universitystarting from September to December 2016. Two experiments which were low constant temperature oven method(103±2) oC and high constant temperature oven method (133±2) oC were tested using two factors randomizedgroup design. The factors were seed treatment in the oven and period of seed drying. Low constant temperaturemethod used 3 levels of seed treatment (whole seed, half seed, and ground seed, respectively) and 4 levels of dryingperiod (17, 19, 21, and 23 hours, respectively). While high constant temperature method used 3 levels of seedtreatment (whole seed, half seed, and ground seed, respectively) and 5 levels of drying period (1, 2, 3, 4, and 5hours, respectively). The results showed that saga moisture content could be determined using low temperaturemethod with 17-hour drying period for half seeds or 19-23 hours of drying period for whole seeds. As for hightemperature method, seed moisture content testing could be done when seeds were dried for 1 hour, while for seedtreatment in the oven conducted for whole seeds.Key words: whole seed, half seed, ground seed, period of seed drying.
OPTIMALISASI MEDIA PERKECAMBAHAN DALAM UJI VIABILITAS BENIH SELADA DAN BAWANG MERAH Heny Agustin; Dessy Indah Lestari
Agrin Vol 20, No 2 (2016): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2016.20.2.318

Abstract

Seed viability testing using appropriate media is important to know the proper results. The objective of thisresearch was to determine the optimum germination media in the seeds viability testing of lettuce and onion. Thisresearch was conducted in the Integrated Laboratory of Trilogy University, Jakarta from September until October2016. The experiment used was a randomized block design (RAK) with single factor which was different types ofgermination substrates consists of flannel tested, newsprint, towel tissue, cotton, stencil paper, rock wool, filterpaper on lettuce and onion seeds. The experimental results showed that all media can be used to test germinationof seed viability for germination (DB) and normal seedling dry weight (BKKN) were equally well. The use of tissuetowel was to test the viability of seeds of lettuce and onions into medium germination best shown in the speed ofgrowth (KCT) 75.18% KN/etmal, vigor index (IV) 97.33%, and the growth potential maximum (PTM) 100% in theseeds of lettuce and speed of growth (KCT) amounted to 59.35% on onion seeds.Key words: germination, speed of growth, maximum growth potential,tissue towel ABSTRAKPengujian viabilitas benih dengan media yang tepat penting diketahui guna memperoleh hasil yang sesuai.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media perkecambahan yang optimum dalam pengujianviabilitas benih selada dan bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Trilogi,Jakarta pada bulan Agustus - September 2016. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satufaktor tunggal yaitu berbagai jenis substrat perkecambahan yang terdiri atas kain flanel, kertas koran, kertassamson, tisu towel, kapas, kertas stensil, rockwool, dan kertas saring yang diujikan pada benih selada dan bawangmerah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa seluruh media perkecambahan dapat digunakan untuk uji viabilitasbenih karena menghasilkan daya berkecambah (DB) dan bobot kering kecambah normal (BKKN) yang samabaiknya. Pemakaian tisu towel untuk uji viabilitas benih selada dan bawang merah menjadi media perkecambahanterbaik yang ditunjukkan pada kecepatan tumbuh (KCT) 75.18 % KN/etmal, indeks vigor (IV) 97.33 %, dan potensitumbuh maksimum (PTM) 100 % pada benih selada dan kecepatan tumbuh (KCT) sebesar 59.35% pada benihbawang merah.Kata kunci: daya berkecambah, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, tisu towel,
INDUKSI PEMBUNGAAN KALE Heny Agustin; Ahmad Rifqi Fauzi
Agrin Vol 23, No 2 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.177 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.2.476

Abstract

Kale sebagai salah satu tanaman yang kaya akan nutrisi memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan sayuran lainnya. Harga yang tinggi diakibatkan karena benihnya harus dimpor dari luar negeri. Impor benih dilakukan karena kale tidak mampu berbunga bila ditanam pada kondisi iklim tropis seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menginduksi pembungaan kale melalui praktik agronomi dengan pemberian dosis pupuk N dan P serta pemberian giberelin (GA3) dengan berbagai konsentrasi untuk menginduksi munculnya bunga. Penelitian dilakukan sejak Agustus 2018 - Maret 2019 di Kebun Percobaan Agroekoteknologi, Universitas Trilogi, Jakarta. Penelitian terdiri atas dua set percobaan. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor, yaitu dosis pupuk N (kg/ha) dengan tiga taraf yaitu 0 (kontrol), 100 dan 200 dan pemberian fosfor (kg/ha) dengan dosis 0 (kontrol), 100, 200, 300, 400 dan 500. Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor dengan menggunakan 11 taraf konsentrasi GA3 (ppm)  yaitu 0 (kontrol), 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pemberian pupuk N dan P belum efektif dalam menginisiasi pembentukan bunga, peningkatan N sampai 200 kg/ha meningkatkan bobot total panen, bobot daun layak konsumsi, dan luas daun tanaman kale 1.5 - 2 kali lipat serta pemberian ZPT GA3 sampai dengan 1000 ppm belum dapat menginduksi pembungaan kale. Tindakan agronomi pada penelitian ini memberikan informasi bahwa pemberian hara makro serta ZPT berdampak pada meningkatnya pertumbuhan organ-organ vegetatif kale yang diduga menekan pertumbuhan dan perkembangan organ-organ generatif. Sehingga ke depan, kajian dalam induksi pembungaan kale dapat dilakukan pada lingkungan yang terkendali dan disesuaikan dengan lingkungan tumbuh kale di habitat aslinya.Kata kunci: fosfor, GA3, impor benih, pupuk N