Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang

EFEKTIFITAS EDUKASI GIZI TERHADAP PERBAIKAN ASUPAN ZAT BESI, PROTEIN, DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SISWAI SMA NEGERI 14 PALEMBANG MANUNTUN ROTUA
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 12 No 2 (2017): JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.408 KB)

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan utama di negara berkembang termasuk di Indonesia. Anemia ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin yang dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, lemah, letih, dan cepat lupa yang akan berakibat menurunkan prestasi belajar, olahraga, dan produktifitas kerja. Selain itu, anemia gizi besi dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga tubuh mudah terserang infeksi (Masrizal, 2007). Realita remaja sekarang kurang begitu suka mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, biasanya suka mengkonsumsi junk food dan fast food sehingga tubuh tidak mendapat asupan gizi yang bervariasi, sehingga dapat terjadinya penurunan produksi sel darah merah, sehingga mudah terjadi anemia (Fitriani, 2015). Faktor Penyebab Masalah Gizi pada Remaja (Moehji, 2003), adalah Kebiasaan makan yang buruk, pemahaman gizi yang keliru, kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu, promosi yang berlebihan melalui media massa, masuknya produk-produk makanan baru dari negara lain. Penyuluhan/pendidikan gizi merupakan proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap yang positif terhadap gizi agar yang bersangkutan dapat memiliki dan membentuk kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. (Supariasa, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifas edukasi gizi terhadap asupan gizi besi, asupanprotein dan kadarhemoglobin siswa/i SMA Negeri 14 Palembang. Penelitian ini bersifat semu (Quasi Experimen) dilakukan dengan cara Pre Test – Post Test Jumlah sampel sebanyak 140 siswa/i terdiri dari kelompok perlakuan 70 siswa, pembanding 70 siswa. Kelompok perlakuan diberi edukasi gizi dan leaflet, sedangkan pembanding hanya diberi leaflet tentang gizi. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu, efektifitas edukasi gizi sebelum dan sesudah intervensi diuji dengan Pairedt-test Perbedaan perlakuan dan kelompok pembanding diuji dengan Independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan meningkatkannya zat besi (Fe) sebesar 1.177 mg, asupan protein sebesar 4.2 gram dan kadar hemoglobin 0.32 g/dl. Efektifitas edukasi gizi terhadap perbaikan asupan zat besi, asupan protein, dan kadar hemoglobin memiliki adanya perbedaan yang bermakna secara statistic (p value < 0.005)
Pengaruh Asupan Zat Giz Makro dan Formula Antioksidan Terhadap PErubahan Berat Badan Pada Penderita kanker Rawat Jalan Di RSMH Palembang Tahun 2012 Rusnelly Rusnelly; Manuntun Rotua
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.051 KB)

Abstract

Penyakit kanker dan metode pengobatan pada penderita kanker seperti kemoterapi, radiasi memberikan dampak menurunnya daya kecap penderita, dan menyebabkan penurunan tingkat asupan gizi penderita, dan akhirnya akan berpengaruh pada memburuknya status gizi penderita. Status gizi yang buruk akan memperpanjang masa penyembuhan, bahkan dapat menyebabkan sulitnya proses penyembuhan, karena status gizi yang buruk menyebabkan lemahnya sistem imun di dalam tubuh. Antioksidan adalah suatu substansi yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas, mengobati dan menghambat pertumbuhan kanker. Penambahan formula antioksidan ke dalam asupan penderita kanker dua kali sehari dengan kandungan energi sebesar 250 kkal per porsi, diharapkan dapat meningkatkan asupan zat gizi makro dan mikro penderita kanker. Menurut Almatsier, penambahan zat gizi energi sebesar 500 kkal/hari ke dalam asupan makan dapat menaikkan berat badan sebesar 0,5 kg/minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian formula antioksidan terhadap perubahan berat badan penderita kanker paska kemoterapi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau pre dan post tes dengan dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Populasi adalah semua penderita kanker paska kemoterapi, dengan metode pengambilan sampel secara pusposiv atau dengan kriteria. Data univariat dianalisis secara diskriftif, analisis data bivariat untuk melihat pengaruh asupan zat gizi makro dan formula antioksidan terhadap perubahan berat-badan penderita kander dengan menggunakan uji T paired dan uji T independent untuk mengetahui perbedaan asupan kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Hasil penelitian menunjukkkan, ada pengaruh yang bermakna asupan zat gizi makro dan formula antioksidan terhadap perubahan berat badan pada kelompok perlakuan (p<0,05), ada perbedaan bermakna asupan zat gizi makro dan formula antioksidan antara kelompok perlakuan dan kelompok pembanding (p<0,05)
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 14 PALEMBANG Manuntun Rotua
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 13 No 2 (2018): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v13i2.232

Abstract

Prestasi belajar merupakan titik awal keberhasilan siswa di masa depan dan merupakan pertimbangan kemampuan bersaing siswa untuk melanjutkan sekolah, status gizi dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan kemampuan siswa dalam mengikuti proses belajar, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, antara lain faktor biologis, psikologis dan keadaan lingkungan siswa (Syafitri 2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi, dan kadar hemoglobin dengan prestasi belajar siswa . Jenis penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi siswa kelas X dan XI, berjumlah 621 siswa. Sampel berjumlah 67 siswa. Data prestasi belajar ditentukan berdasarkan nilai rata-rata dengan mata pelajaran standar nasional, data asupan energi protein diperoleh melalui wawancara recall 3x24 jam, data status gizi diperoleh dengan metode antropometri BMI/U CDC dan kadar hemoglobin diperoleh melalui pemeriksaan metode Cyanmet hemoglobin. Analisis yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan status gizi normal sebanyak 38 siswa (56,7%), Kadar hemoglobin normal sebanyak 38 siswa ( 56.7%), dan Prestasi belajar yang baik sebanyak 38 siswa (56.7%). Setelah di lakukan uji Chi-square maka tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 14 Palembang (p value = 0.379> 0.05). Ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 14 Palembang (p value = 0.046> 0.05).
INDEKS GLIKEMIK PANGAN DAN PENILAIAN STATUS GIZI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Eliza Eliza; Imelda Telisa; Manuntun Rotua
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 15 No 1 (2020): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v15i1.453

Abstract

Latar Belakang: International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa lebih dari 382 juta orang di dunia penderita Diabetes mellitus. Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ketujuh di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 10 juta jiwa. Perencanaan makan yang tidak baik menyebabkan tidak adanya keseimbangan asupan zat gizi pada penderita Diabetes mellitus. Tujuan penelitian untuk mengetahui asupan indeks glikemik pangan, status gizi dan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas Sosial Kota Palembang. Metode: Jenis penelitian bersifat observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 80 orang. Data asupan makanan responden diperoleh dengan wawancara dengan metode food record 3 x 24 jam. Lingkar pinggang diukur menggunakan pita pengukur dengan ketelitian 0,1 cm. Komposisi lemak tubuh diukur dengan menggunakan Body Index Analyzer (BIA). Pengukuran kadar glukosa darah dengan menggunakan glucometer. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 60,0% kadar glukosa darah pasien adalah hiperglikemia. Kadar glukosa darah berhubungan asupan indeks glikemik pangan (p value = 0,018), lingkar pinggang (p value = 0.000) dan komposisi lemak tubuh ( p value = 0,021) Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara asupan indeks glikemik pangan, lingkar pinggang dan komposisi lemak tubuh dengan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Sosial Palembang.