Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBUATAN SABUN DI DESA TORONGREJO KOTA BATU Sumanto Sumanto; Iftitah Ruwana; Basuki Widodo; Nyoman Sudiasa
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i2.657

Abstract

Desa Torongrejo juga mempunyai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) yang mencoba membantu untuk meningkatkan kemandirian masyarakat Desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Dalam pelaksanaannya, LPMD bersinergi dengan kelompok Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dipimpin oleh isteri dari Kepala Desa. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK kebanyakan yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan-keterampilan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan ibu-ibu dalam membuat sabun mandi, maka Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Industri S1 ITN Malang memfasilitasi pelatihan di Desa Torongrejo Kota Batu. Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Torongrejo Kota Batu yang diharapkan dapat menjadi kenyataan dengan kemandirian ekonomi. Kegiatan pelatihan pembuatan sabun diikuti oleh 25 (dua puluh lima) peserta yang merupakan kader-kader penggerak PKK Desa Torongrejo Batu. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 6 September 2016. Ibu-ibu peserta sangat antusias dalam mengikuti kegitaan ini. Di samping itu mereka merasa mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru tentang sabun, sehingga banyak yang akan memproduksi sendiri sabun tersebut. Ditinjau dari dari segi ekonomi, masing-masing bahan utama sebanyak 200 gram dapat dibeli dengan harga Rp. 5.600, dan dapat dihasilkan sebanyak 1,7 liter sabun cair. Jika dibandingkan dengan sabun sejenis yang dibeli di super market, maka sabun buatan sendiri harganya jauh lebih murah. Kalaupun hasilnya mau dipasarkan atau dijual dengan harga Rp. 10.000,- maka diperoleh keuntungan Rp. 4.400,- per 1,5 liter
MEMBATIK DI DESA TORONGREJO KOTA BATU Sumanto Sumanto; Hardiyanto, Hardiyanto,; Basuki Widodo; Nyoman Sudiasa
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 1 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i1.677

Abstract

Desa Torongrejo juga mempunyai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) yang mencoba membantu untuk meningkatkan kemandirian masyarakat Desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Dalam pelaksanaannya, LPMD bersinergi dengan Karang Taruna Desa Torongrejo Kota Batu. Salah satu program kerja dari karang taruna ini adalah meningkatkan kemandirian usaha di mana masing-masing anggota dapat menciptakan usaha baik perorangan maupun kelompok. Salah satu keterampilan yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian tersebiut adalah usaha pembuatan batik. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Batu yaitu melestarikan warisan budaya bangsa yaitu batik. sehubungan dengan hal ini pemerintah Kota Batu telah membagikan kain batik khas Kota Batu kepada siswa-siswi sebagai seragam sekolah dari tingkat SD/MI sampai dengan tingkat SMA/SMK/MA. Salah satu kendala yang dihadapi oleh Karang Taruna untuk mewujudkan target ini adalah tidak adanya instruktur membatik. Melihat kondisi seperti ini maka Tim Pengabdi Kepada Mayarakat ITN Malang di bawah LPPM ITN Malang mengadakan pelatihan pembuatan batik bagi Anggota Karang Taruna Desa Torongrejo Kota Batu pada tanggal 13 Agustus 2017 yang diikuti oleh 13 peserta dari 20 yang diharapkan. Pelatihan diikuti dengan antusias oleh peserta, terbukti dengan waktu yang panjang mereka dengan sabar dan teliti dapat menyelesaikan satu lembar kain batik sebagai hasil pelatihan membatik
PENGUKUR TINGGI OBJEK BERBASIS PERBANDINGAN PIKSEL Joseph Dedy Irawan; Sumanto Sumanto; Sony Prasetio
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 1 (2015): inovatif Vol. 5 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran tinggi dari suatu objek secara manual dilakukan dengan menggunakan alat ukur meteran, dimana hal ini akan sangat sulit dilakukan jika objek tersebut berukuran besar dan tinggi. Peralatan digital untuk melakukan pengukuran tersebut sudah tersedia tetapi harganya masih relatif mahal, dengan teknologi pengolahan citra kita dapat melakukan perhitungan tinggi suatu objek menggunakan perbandingan piksel untuk menentukan tinggi suatu objek, peralatan yang dibutuhkan adalah sebuah kamera digital, dalam penelitian ini digunakan kamera digital pada handphone. Untuk mengetahui tinggi objek dari foto, diukur tingginya berdasarkan jumlah piksel kemudian dengan menggunakan perbandingan piksel dapat ditentukan berapa tinggi objek sebenarnya. Hasil dari pengukuran tinggi menggunakan perbandingan piksel cukup akurat dengan tingkat ketelitian 92% sehingga aplikasi ini dapat digunakan untuk memberikan gambaran tinggi dari suatu objek.
PENGEMBANGAN REGULATOR TABUNG GAS LPG 3 KG BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI I Ketut Arthana; Sumanto Sumanto; Ahmad Rizal Hidayat
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 4 No 1 (2014): inovatif Vol. 4 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Survei di lapangan menemukan banyak selang dan sistem regulator yang cacat. Pada kenyataannya, pengait regulator hanya menahan satu sisi dan pada sisi lain akan terdapat rongga yang menimbulkan kebocoran (tidak presisi). Pemasangan regulator dengan menekan badan regulator menunjukkan bahwa proses pemasangan sulit dilakukan oleh pengguna. Langkah-langkah yang digunakan untuk membuat sebuah rancangan pengembangan regulator adalah (1). Membuat konsep pengembangan dengan penambahan komponen penunjang (2). Menentukan dimensi alat dengan dasar data antropometri (3). Menentukan bahan yang diinginkan konsumen (4). Membuat dan Merancang “ Regulator ” yang ergonomis (5). Membandingkan desain dan keunggulan dari produk lama dengan yang baru. Hasil Pengolahan data digunakan pengembangan produk dengan menambahkan komponen penunjang antara lain: pengait ulir, silinder sistem one way, indikator tekanan. Pada pegangan pengait ulir diperoleh dimensi ukuran 3,93cm umtuk diameter genggaman tangan pada pengait dan 3,57cm untuk tinggi pegangan pengait regulator. Dan dengan pengolahan metode Analytical Hierarchy Process didapatkan bahan karet sebagai pelapis pegangan pengait regulator.
PENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA Sumanto; Wayan Sudjana; Harimbi Setyowati; Andi Ahmad Rifa'i
JURNAL FLYWHEEL Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v6i1.581

Abstract

Pendinginan udara merupakan salah satu hal dari bidang refrigerasi dan pengkondisian udara. Meskipun saling berkaitan, tetapi masingng-masing mempunyai ruang lingkup yang berbeda.teknik pengkondisian udara tidak hanya berfungsi sebagai pendingin,tetapi lebih dari pada itu.Definisi pengkondisian udara (Confort air conditioning) adalah proses perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembapan, kebersihan, dan pendistribusianya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan.an tidak menggunakanya.Mesin pengkodisian udara yang digunakan pada sistem pengkondisian ini adalah Sistem ekspansi udara dengan komponen kompresor 1/2 PK, evaporator dengan media pendingin air, katup ekspansi, dan ruangan aplikasi. Variabel dalam penelitian adalah : Variabel bebasnya adalah Variasi Tekanan 40 Psi, 50 Psi, dan 60 Psi. Variabel terikatnya adalah pengkondisian udara system ekspansi udara. Variabel kontrol yaitu tekanan udara, temperature udara, tempertur pendingin.Dengan variasi tekanan 40 Psi, 50 Psi dan 60 mempunyai pengaruh terhadap pengkondisian udara yaitu pada pengujian dengan variasi tekanan 40 Psi didapat nilai temperatur tertinggi 30 oC, temperatur terendah 20 oC dan tempetratur rata-rata 23,5 oC.Dari pengujian dengan variasi tekanan 50 Psi didat nilai temperatur tertinggi 31,5 oC, temperatur terendah 19,8 oC dan tempetratur rata-rata 23,5 oC.Dari pengujian dengan variasi tekanan 60 Psi didat nilai temperatur tertinggi 34,6 oC, temperatur terendah 19,3 oC dan temperatur rata-rata 23,7 oC.
PERBEDAAN LAJU ALIRAN PANAS YANG DISERAP AIR DALAM PEMANAS AIR BERTENAGA SURYA DITINJAU DARI PERBEDAAN LAJU ALIRAN AIR DALAM PIPA KOLEKTOR PANAS Sumanto
JURNAL FLYWHEEL Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v2i1.143

Abstract

Energi saat ini merupakan kebutuhan utama untuk menggerakkan kehidupan industri di negara-negara maju. Kebutuhan energi terbesar masih dipenuhi oleh energi konvensional yang berupa minyak bumi, sedangkan energi fosil ini jumlahnya terbatas, cepat habis dan tidak dapat diperbaharui. Energi matahari merupakan energialternstif yang dapat menggantikan peran dari energi fosil. Negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Korea dan negara-negara Eropa telah memanfaatkan energi matahari secara maksimal seperti untuk pembangkit listrik tenaga surya dan untuk menggerakkan kendaraan. Tetapi penggunaan energi matahari di Indonesia masih tergolong sangat rendah, sebab baru dimanfaatkan untuk menjemur pakaian, menjemur produk yang memerlukan proses pengeringan, menjemur hasil pertanian dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan energi matahari di Indonesia yang dapat dikembangkan adalah pemanas air. Pemanas air dengan energi matahari ini memanfaatkan prinsip perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Kalor dari matahari diradiasikan ke penyerap (absorber), kemudian di koduksikan ke dalam air yang mengalir di dalamnya dan terakhir di konveksikan dalam air itu sendiri. Teknologi pemanas air dengan tenaga matahari telah banyak dikembangkan termasuk di Indonesia. Air menyerap panas (kalor) terjadi pada bagian pengumpul panas (heat collector) dari alat pemanas air bertenaga matahari. Aliran air dalam pipa pada kolektor panas tentu mempengaruhi panas yang diserap oleh air yang mengalir dalam pipa tersebut. Air sebanyak 40 liter disirkulasikan dalam pemanas ini dengan menggunakan sebuah pompa air. Bagian input dan output pada pipa dipasang thermometer untuk mengukur temperatur air yang masuk dan keluar pipa penyerap panas. Untuk mengatur laju aliran air digunakan sebuah kran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 3,5937 > Ftabel(4;25;0,05 )= 2.7587 sehingga disimpulan ada perbedaan antara laju aliran panas yang diterima oleh air yang disebabkan oleh perbedaan laju aliran air dalam pipa absorber padapemanas air bertenaga matahari.
PENGARUH PH LARUTAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP ELASTISITAS BAMBU Sumanto
JURNAL FLYWHEEL Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v1i2.105

Abstract

Bambu adalah tumbuhan yang tumbuh dalam rumpun yang jenisnya sangat banyak sekali. Dari kurang lebih 1.000speciesbambu dalam 80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara sedangkan di Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis. Bambu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai macam alat-alat yang dapat menunjang kehidupan mereka. Bambu dalam keadaan bulat dapat dimanfaatkan sebagai tiang penyangga rumah, jembatan, pipa air, tangga dan lain sebagainya. Bambu dalam keadaan terbelah dapat dimanfaatkan untuk membuat alat-alat rumah tangga (tempat nasi, kipas dan sebagainya), dinding (sesek), pagar, usuk atau reng (digunakan untuk menopang genting rumah/bangunan). Dalam penggunaannya bambu sering diawetkan terlebih dahulu yaitu dilakukan dengan cara merendamnya di dalam air mengalir, air tergenang, lumpur atau di air laut dan pengasapan serta pelaburan kapur dan kotoran sapi pada gedek dan bilik bambu. Di samping itu pengawetan juga dilakukan dengan bahan kimia. Dari banyaknya penelitian yang telah dilakukan sedikit sekali yang mengamati kekuatan bambu terhadap beban tekan setelah bambu diawetkan. Dalam penelitian ini bambudibelah menjadi bagian-bagian kecil denganpanjang ± 8,5cm dan direndam dalam larutan denganpH tertentu dan lamanya tertentu pula. Setiap minggu rendaman bambudiambil dan dibiarkan kering. Setelahitu specimen diuji di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang dengan alat Micro Computer Universal Testing Machine sampai terjadi patahan pertama. Hasil analisis data denganuji korelasi menunjukkan bahwa rhitung = 0.319 > rtabel(40;5%) = 0.312, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubugan antara pH larutan dan lama perendaman dengan elastisitas bambu. Di samping itu bambu yang direndam dalam larutan asam berubah menjadi lebih keras sedangkan yang direndam dalam larutan basa berubah menjadi lebih rapuh.
Pelatihan TIK dan Pembuatan Bahan Ajar Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru-guru di SMP Negeri 1 Pujon Malang Sumanto Sumanto; Sentot Achmadi; Ali Mahmudi; Syahrul Fikri I M; Andre Afni A F; Kadek Dinda Oktavianty; Nyoman Krismonda W
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1: Januari 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v2i1.1153

Abstract

Pada akhir tahun 2019 dunia diguncangkan dengan penyebaran wabah virus corona. Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus corona adalah dengan menghindari kontak dengan orang lain, sehingga para pekerja mengerjakan tugas dan kewajibannya dari rumah yang dikenal dengan work from home (WFH). Guru yang mengajar secara online harus memiliki kemampuan yang cukup untuk mengenal atau mengaplikasikan teknologi informasi. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran secara online tidak lepas dari teknologi informasi. Penggunaan jaringan internet dan media komunikasi mutlak dibutuhkan dan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran daring dalam bentuk soft copy (soft file), misalkan dalam format presentasi (PPT) atau video. Pelaksanaan pelatihan ini secara formal hanya satu kali pertemuan, tetapi tim pengabdian kepada masyarakat memberikan kesempatan kepada peserta untuk berkonsultasi secara daring. Setelah pelatihan, tim melakukan penilaian terhadap peserta di mana rata-rata penguasaan materi sudah mencapai 90%. Penilaian didasarkan pada peserta yang berhasil mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang diberikan dalam pelatihan.
PELATIHAN PEMANFAATAN PLATFORM PEMBELAJARAN ONLINE BAGI GURU-GURU SD MUHAMMADIYAH 4 KOTA BATU Sumanto Sumanto; Ellysa Nursanti; Fuad Achmadi; Sibut Sibut; Ali Mahmudi; Sri Wulan R; Silvina Ambarwati; Briyan N.S.; Rizal Rahman; Arviezabil Yusuf; Qorina Ulil Azmi
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1: Januari 2023
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v3i1.2486

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak pada perubahan peri laku manusia. Perubahan ini dapat terjadi di berbagai sektor kehidupan. Dalam dunia pendidikan terjadi perubahan paradigma baru di mana penggunaan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan saat ini merupakan suatu kebutuhan sehingga para guru dituntut untuk menguasai teknologi informasi tersebut. Permasalahan yang timbul adalah rata-rata guru kurang mampu dalam penguasaan teknologi informasi, sehingga pihak sekolah memfasilitasi pelatihan dalam bidang teknologi informasi yang diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali keterampilan para guru dalam meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi. Pelatihan ini dilaksanakan secara luring (offline) di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu pada Bulan Juni – Juli 2022. Pelatihan Pemanfaatan Platform Pembelajaran Online Bagi Guru-guru SD Muhammadiyah 4 Kota Batu telah dilaksanakan dan memberikan hasil yang optimal bagi guru-guru tersebut. Hal ini nampak dari penguasaan materi yang dipraktekkan langsung oleh peserta dengan hasil yang baik dengan rata-rata penguasaan materi mencapai 88%.