Eko Wahyono
Department Of Sociology, Faculty Of Social And Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MENUJU DIALOG DELIBERATIF RESOLUSI KONFLIK: SEBUAH STUDI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI KAMPUNG ADAT JALASWATU Rahmawati Zulfiningrum; Akbar Nuur Purnawa DW; Eko Wahyono
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i1.3620

Abstract

AbstrakKompleksitas budaya masyarakat Indonesia seperti dua sisi mata uang, pada satu sisi merupakan sebuah kekayaan nasional dan disisi lain berpotensi menimbulkan konflik sosial. Potensi konflik ini bisa tercipta jika terdapat komunikasi dan relasi yang  kurang  baik  antarbudaya   yang  berbeda.  Dialog  deliberatif  merupakan sebuah  komunikasi  dua arah  antara  masyarakat  dan  individu  yang  berfungsi untuk menjaga keselarasan hubungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui  budaya   masyarakat,   falsafah   dan   pepatah   yang   terdapat   di masyarakat,  serta  menganalisis  pola dialog  dalam  manajemen resolusi  konflik yang di terapkan oleh masyarakat kampung adat Jalawastu. Penelitian ini penting dilakukan  mengingat  terdapat  potensi konflik  yang  besar  dalam  keragaman budaya masyarakat di Indonesia.Kata Kunci: dialog deliberatif, komunikasi antarbudaya, resolusi konflik AbstractThe cultural complexity of Indonesian society such as two sides of a coin, on one hand, is a national treasure and on the other hand, has the potential to cause social   conflict.   This   potential   conflict   can   be   created   if   there   are   poor communication and relations between different cultures. Deliberative dialogue is two-way communication between society and individuals that serves to maintain harmony in social relations. This research aims to know the culture of the community, the philosophy and proverbs that exist in the community, and analyze the pattern of dialogue in conflict resolution management that is implemented by the Jalawastu  traditional  village community.  This research is essential  because there  is  a  great  potential  conflict  in  the  cultural  diversity  of  the  people  in Indonesia.Keywords: conflict resolution, deliberative dialogue, intercultural communication 
KOMUNIKASI PENYADARAN KRITIS : PENDAMPINGAN KOMUNITAS WARGA PERKOTAAN UNTUK PENGOLAHAN SAMPAH Veranus Sidharta; Wenny Maya Arlena; Eko Wahyono; Doddy Wihard
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v4i2.2679

Abstract

Masih adanya paradigma masyarakat terhadap sampah yang menganggap sampah merupakan barang tidak berguna dan perlu dibuang menambah jumlah penumpukan sampah semakin meningkat dari waktu ke waktu. Merubah paradigma masyarakat terhadap sampah perlu adanya  edukasi dan pemahaman terkait adanya manfaat yang dihasilkan dari sampah dalam suatu pengelolaan yang baik sehingga dapat tercipta kesadaran kritis serta partisipasi dalam penanganan sampah. Pengelolaan sampah melalui penyadaran kritis masyarakat akan membangun sistem sosial masyarakat terhadap perilaku dan perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan memberikan solusi yang dapat menjadi kontribusi dalam strategi pendampingan dalam pengelolaan sampah. Kesimpulannya pengelolaan sampah di perkotaan memerlukan partisipasi yang aktif dari masyarakat. Keaktifan masyarakat ini mampu di dorong oleh aktor lokal yang memiliki keteladanan dan daya juang dalam mengelola sampah.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Regulation and Communication Factors towards Farmer Independence Anna Gustina Zainal; Toni Wijaya; Selly Oktarina; Eko Wahyono; Pairulsyah Pairulsyah
Nyimak: Journal of Communication Vol 5, No 1 (2021): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3446.743 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v5i1.2871

Abstract

This study aims to determine: (1) the level of understanding of farmers about government regulations related to KUR funds in the Agriculture sector, (2) communication patterns and behavior as well as the use of farmer media types associated with KUR management in the agricultural sector (3) the relationship between communication patterns and behavior and the use of sector is aimed at educating farmers’ independence in managing their farming so that the food security program continuously improving. This research was designed as a descriptive correlational approach using the survey method. The research targets are farmer groups participating in the KUR program in the Agriculture sector covering five sub Districts, namely: Gading Rejo, Kotaa Agung, Gisting, Talang Padang, and Semaka, in Tanggamus District. Based on the results of the research, it is known that the understanding of farmers about the procedure for applying for KUR in the agricultural sector, rights and obligations and sanctions for violations, and management of KUR funds in the agricultural sector that they get on average are in the quite good category. Besides, there are significant differences in communication patterns and behavior as well as the use of types of media, causing farmers to understand different KUR programs in the Agriculture sector. Especially in the factor of communication patterns, communication behavior, and the use of the type of media that farmers choose. The relationship between communication patterns, individual farmer characteristics, behavior, communication, and the use of media types is quite varied.Keywords: Agriculture sector, communication patterns, farmer, regulation ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat pemahaman petani tentang peraturan pemerintah terkait dana KUR di sektor Pertanian, (2) pola dan perilaku komunikasi serta penggunaan jenis media petani yang terkait dengan pengelolaan KUR di bidang pertanian. sektor (3) keterkaitan antara pola komunikasi dan perilaku dengan pemanfaatan sektor bertujuan untuk mendidik kemandirian petani dalam mengelola usahataninya sehingga program ketahanan pangan terus meningkat. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan deskriptif korelasional dengan menggunakan metode survei. Sasaran penelitian adalah kelompok tani peserta program KUR bidang Pertanian yang meliputi lima kecamatan, yaitu: Gading Rejo, Kota Agung, Gisting, Talang Padang, dan Semaka, di Kabupaten Tanggamus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemahaman petani tentang tata cara pengajuan KUR di sektor pertanian, hak dan kewajiban serta sanksi atas pelanggaran, dan pengelolaan dana KUR di sektor pertanian yang mereka dapatkan rata-rata. termasuk dalam kategori cukup baik. Selain itu terdapat perbedaan pola komunikasi dan perilaku serta penggunaan jenis media yang sangat berbeda sehingga menyebabkan petani memahami berbagai program KUR di sektor Pertanian. Terutama pada faktor pola komunikasi, perilaku komunikasi, dan penggunaan jenis media yang dipilih petani. Hubungan antara pola komunikasi, karakteristik individu petani, perilaku, komunikasi, dan penggunaan jenis media cukup bervariasi.Kata Kunci: Sektor pertanian, pola komunikasi, petani, regulasi 
Komunikasi Kelompok : Studi Dialog Komunitas Dalam Pengembangan Masyarakat di Perkotaan Eko Wahyono
Nyimak: Journal of Communication Vol 2, No 2 (2018): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.041 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v2i2.961

Abstract

Komunikasi memiliki peran yang sangat vital dalam pemberdayaan komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses komunikasi yang berlangsung dalam kelompok masyarakat sebagai bagian dari proses pemberdayaan komunitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sementara teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, FGD, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang setara antaranggota komunitas menjadi hal yang penting untuk menjaga keberlangsungan komunitas. Proses komunikasi dan dialog yang dilakukan secara intens dan terus menerus ini dapat menjadi kekuatan dalam mengatasi hambatan serta pada akhirnya akan bergerak menuju kemajuan bersama.Kata kunci: Komunikasi kelompok, partisipasi, dialog, pemberdayaan komunitas  Communication has vital role in community empowerment. This study aims to see how the process of communication takes place in the community as part of the community empowerment process. This research is qualitative research with case study approach, while data collection techniques use in-depth interviews, focus group discussions, and observations. The results of the research show that the equal communication between community members is important to maintain community sustainability. The process of communication and dialogue that is carried out intensely and continuously can be a power in overcoming obstacles and will eventually move towards mutual progress.Keywords: Group communication, participation, dialogue, community empowerment
FENOMENA THE GLASS CEILING PHENOMENON PADA PEREMPUAN PEKERJA Selly Oktarina; Eko Wahyono; Anna Gustina Zainal; Muhammad Alif; Andri Sarifudin
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 21, No 2 (2022): MARWAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v21i2.13986

Abstract

Perempuan mengalami ketimpangan pada berbagai proses pengembangan karir dan pekerjaanTujuan penelitian ini adalah untuk melihat perspektif multitasking peran perempuan pada fenomena the glass ceiling dan faktor penyebab terjadi fenomena the glass ceiling diberbagai kasus tempat perempuan bekerja. Selain itu juga menjelaskan peran perempuan di berbagai sektor Birokrat, anggota Eksekutif/Legislatif, CEO dan pekerja seni. Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan berada pada posisi inferior baik karena tekanan struktur dan kultur di dalam masyarakat. Kondisi masyarakat indonesia belum memberikan dukungan sepenuhnya terhadap posisi pekerjaan perempuan baik dalam bidang pekerjaan formal dan informal. Pada kasus di Indonesia perempuan bahkan memiliki peran ganda selain pada pekerjaan utama juga pada pekerjaan rumah tangga. Hal ini yang seringkali menjadi dilematis dalam pengembangan karir seorang perempuan pekerja. Posisi ini berbeda dengan seorang pekerja laki-laki yang dapat fokus pada pekerjaan formal.
Policies and Directions for Digital Development: Restructuring the Protection and Services of International Migrant Workers Eko Wahyono
Indonesian Journal of Digital Society Vol 1, No 1 (2020): Sustainable Community Development in the Digital Era
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.184 KB)

Abstract

Policy has an important position in the process of developing digital technology. Many stakeholders are involved in the process of developing digital technology for international migrant workers. The government and NGOs are considered as one of the parties who have a major role in the policy making process and implementation of policies related to the use of digital technology for international migrant workers. Migrant workers are considered as a group that is vulnerable to security while working abroad. The problems faced are related to the security and management of migrant worker services while abroad. The development of digital technology presents challenges and opportunities, especially in policies that support and provide services to international migrant workers. Policy restructuring and implementation at various policy levels is important for accelerating the implementation of digitizing the services of international migrant workers from Indonesia. Keywords : Policy, digital, services, migrant workers