Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon
Departemen Peternakan, Fakultas Peternakan Dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Evaluation of the Effectiveness of the Use of Papaya Fruit Latex in Making Herbal Medicated Multinutrition Block as a Local Goat Feed Supplement Pujaningsih, Retno Iswarin; Tampoebolon, Baginda Iskandar Moeda; Widiyanto, Widiyanto; Harjanti, Dian Wahju
ANIMAL PRODUCTION Vol 20, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.706 KB) | DOI: 10.20884/1.jap.2018.20.1.687

Abstract

The use of papaya latex formulated with nitrogen supplementation and minerals in the form of multinutrition blocks that can pass through the rumen is expected to improve nutritional quality and feed digestibility. This study aims to evaluate the effectiveness of the use of fermented rice straw, papaya fruit latex and blood clamshell flour as a main raw material in the manufacture of multinutrition blocks plus herbal anthelmintic medicine (papaya fruit latex) on physical quality (texture, color, aroma, hardness), chemical quality (proximate composition and mineral content of Ca, P, Mg, Cu, Zn). Microbiological tests were carried out on total bacteria, Salmonella and Escherichia coli. The research design used was a completely randomized design with 4 treatment levels of papaya fruit administration and 4 replications. Data is processed statistically using ANOVA. The results of organoleptic physical quality analysis showed significant differences in the texture of the product given the highest papaya latex (0.007ml / kg). Chemical analysis of the product showed a quantitative increase in protein, although statistically the treatment did not show any significant differences. The results of the analysis of the microbiological quality of the product quantitatively showed that the resulting multinutrition block herbs were not contaminated with negative bacteria. It was concluded that multinutrition block herbs can be given to livestock as supplementary feed.
PENINGKATAN KUALITAS TONGKOL JAGUNG MELALUI TEKNOLOGI AMONIASI FERMENTASI (AMOFER) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA PROTEIN TOTAL SECARA IN VITRO Prastyawan, Runny Midyo; Tampoebolon, Baginda Iskandar Moeda; Surono, Surono
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.737 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh kombinasi perlakuan aras starter mikrobia dan lama peram terhadap tongkol jagung utamanya kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik serta protein total. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial (3 x 5) dengan masing-masing perlakuan memakai 3 ulangan. Faktor pertama (S) adalah aras starter komersial (0, 1 dan 2% terhadap BK) , sedangkan faktor ke dua (T) adalah lama pemeraman (0, 1, 2, 3 dan 4 minggu). Data yang diperoleh diuji dengan analisis ragam pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata, akan diuji lanjut menggunakan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan nilai tengah antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan perbedaan aras starter dan lama peram tidak berpengaruh meningkatkan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, dan protein total tongkol jagung.Kata kunci: tongkol jagung, amofer, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, protein totalABSTRACTA research to study the determine and assess the effect of combination commercial starter at level and time period various for corn cob the main dry matter and organic matter digestibility and total protein. Research was arranged in completely randomized design in factorial pattern 3x5 and three replications. First factor was the level of commercial starter (0, 1 and 2%) and second factor was the period of fermentation 0, 1, 2, 3 and 4 week). The data were variance analized using ANOVA and Duncan multiple range test (DMRT). The results showed that combined treatment difference in level of starter and long time peroid not increased the dry matter digestibility, organic matter digestibility, and total protein of corn cobs.Keywords: corn cob, amofer, dry matter digestibility, organic matter digestibility, total protein
PENINGKATAN KUALITAS TONGKOL JAGUNG TERAMONIASI MELALUI TEKNOLOGI FERMENTASI MENGGUNAKAN STARTER KOMERSIAL TERHADAP PRODUKSI VFA DAN NH3 RUMEN SECARA In vitro Mustofa, Zeni; Tampoebolon, Baginda Iskandar Moeda; Subrata, Agung
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.979 KB)

Abstract

The objective of the research was to know the effect of different combination level of starter commercial and time of periode fermentation on production VFA and NH3 Rumen Content In vitro to increase quality of corn cob, research was conducted in Technology Animal Nutrition Department and Feed Animal Nutrition Department, Animal Science Faculty of Diponegoro University. Level of starter commercial was 0, 1 and 2 % BK, and time periode of fermentation was 0, 1, 2, 3 and 4 week. Data collection consist of production VFA and NH3. Data then was analyzed using analysis of variance (ANOVA) based on the completely randomized design. To compare among treatment means using Duncan Multiple Range Test. Result of this research showed that not be found interaction of combination level starter commercial and time of periode fermentation to product VFA, whereas on production NH3 showed interaction combination level starter commercial and time of periode fermentation on corn cob. The utilization of added starter commercial 2% and 4 week time of period showing the best production VFA and NH3 on corn cob amonniated by fermentation.ABSTRAK Penelitian untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh kombinasi perlakuan aras starter mikrobia dan lama peram pada peningkatan kualitas tongkol jagung, melalui perlakuan amoniasi fermentasi dilihat dari produksi VFA dan NH3 secara in vitro telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Makanan Ternak dan Laboratorium Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan aras starter komersial (0, 1 dan 2% terhadap BK) dengan lama peram (0, 1, 2, 3 dan 4 minggu). Parameter yang diamati meliputi produksi VFA dan NH3. Data dianalisis ragam dengan Rancangan Acak lengkap Pola Faktorial. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi pada kombinasi perlakuan aras starter dan lama pemeraman terhadap produksi VFA, sedangkan pada produksi NH3 terdapat interaksi pada kombinasi perlakuan aras starter dan lama pemeraman terhadap tongkol jagung. Simpulan penelitian adalah produksi VFA dan NH3 pada tongkol jagung teramoniasi fermentasi meningkat pada aras starter komersial 2% dengan lama peram empat minggu.
UJI TOTAL FUNGI DAN ORGANOLEPTIK PADA JERAMI PADI DAN JERAMI JAGUNG YANG DIFERMENTASI DENGAN ISI RUMEN KERBAU Aprintasari, Runny; Sutrisno, Cornelius Imam; Tampoebolon, Baginda Iskandar Moeda
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.548 KB)

Abstract

The purpose of this study is to examine the effect of combined treatment (composition of rice straw and corn are different, and the addition of starter buffalo rumen contents were different) to the total test fungi and organoleptic quality. The research was conducted in May until June 2012 in the Laboratory of Animal Feed Technology and Feed Science Laboratory, Department of Nutrition and Food Animals, Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The material used in this research were rice straw, corn straw, buffalo rumen contents. The tools used in the study were copper, is used to cut hay, plastic, thermometers and pH meters. This study uses a completely randomized design (CRD) 4x3 factorial with 3 replications. Factors in this treatment is the addition of cedar rumen contents and composition of hay. Factors addition of rumen contents contained 4: 0% (R0), 5% (R5), 10% (R10), 15% (R15) and R0, as the control is 0% hay fermentation. Another factor is the composition of rice straw and corn are 100% rice straw: 0% corn straw (P), 50% rice straw: 50% corn straw (PJ), 0% rice straw: 100% corn straw (J). The Research parameter were total fungi, and physical organoleptic (color, texture, smell). The data have been analyzed using a variety of test and followed by Duncan multiple test areas. The results showed no additional interaction cedar buffalo rumen contents and the combination of rice straw and corn to total fungi, total fungi most is when the addition of cedar rumen contents of 10% (R10). The cedar rumen contents were higher, causing fermentation to brown color, smooth texture and easily broken, and the sour smell caused due to the good fermentation process. Keywords: fungi, organoleptic, rumen, fermentation, straw.ABSTRAKTujuan dari penelitian adalah mengkaji pengaruh kombinasi perlakuan (komposisi jerami padi dan jagung yang berbeda serta penambahan starter isi rumen kerbau yang berbeda) terhadap uji total fungi dan kualitas organoleptik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2012 di Laboratorium Teknologi Makanan Ternak dan Laboratorium Ilmu Makanan Ternak, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah jerami padi, jerami jagung, isi rumen kerbau. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah copper berfungsi untuk memotong jerami, plastik, thermometer dan ph meter. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 4x3 dengan 3 kali ulangan. Faktor yang ada dalam perlakuan tersebut yaitu aras penambahan isi rumen dan komposisi jerami. Faktor penambahan isi rumen terdapat 4 yaitu 0% (R0), 5% (R5), 10% (R10), 15% (R15) dan R0 sebagai kontrol adalah fermentasi jerami 0%. Faktor lainnya adalah komposisi jerami padi dan jagung yaitu 100% jerami padi : 0% jerami jagung (P), 50% jerami padi : 50% jerami jagung (PJ), 0% jerami padi : 100% jerami jagung (J). Parameter penelitian adalah total fungi dan fisik organoleptik (warna, tekstur, bau). Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan uji ragam dan dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian memperlihatkan tidak ada interaksi penambahan aras isi rumen kerbau dan kombinasi jerami padi dan jagung terhadap total fungi, total fungi terbanyak adalah pada saat penambahan aras isi rumen 10% (R10). Aras isi rumen yang semakin tinggi menyebabkan warna hasil fermentasi menjadi coklat, tekstur yang halus dan mudah patah serta bau yang asam yang diakibatkan karena adanya proses fermentasi yang baik.Kata Kunci : fungi, organoleptik, rumen, fermentasi, jerami.
NILAI KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO LITTER FERMENTASI PADA LAMA PERAM YANG BERBEDA Christiyanto, Marry; Tampoebolon, Baginda Iskandar Moeda; Utama, Cahya Setya; Nugroho, Oktavian Setyo
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v7i2.4224

Abstract

Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh lama peram terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) litter broiler fermentasi sebagai pakan ruminansia. Sampel litter yang digunakan berasal dari 16 kandang yang kemudian difermentasi dan dilakukan uji kecernaan secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan meliputi T0: litter fermentasi lama peram 0 minggu, T1: litter fermentasi lama peram 3 minggu, T2: litter fermentasi lama peram 6 minggu, dan T3: litter fermentasi lama peram 9 minggu. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah nilai KcBK dan nilai KcBO. Data di analisis ragam dengan taraf signifikasi 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian diketahui bahwa lama peram litter ayam broiler fermentasi berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK), namun tidak berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan organik (KcBO). Perlakuan yang direkomendasikan adalah lama pemeraman litter ayam broiler fermentasi selama 6 minggu, karena memberikan nilai KcBK yang paling optimal. Kata kunci : litter, in vitro, lama peram, KcBK, KcBO.
PEMANFAATAN TUMPI (KULIT ARI JAGUNG) TERAMONIASI SEBAGAI PAKAN DALAM UPAYAREVITALISASI USAHA TERNAK POTONG Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v1i1.2

Abstract

The purpose of the experiment was to clarify the qualitiy of amonia-teatrnent Corn Husk by examining dry matter (DM) and organic matter (OM) digestibilities, and volatile fatry acids (VFA) and ammonia (NH) productions. Five levels of urea namely, U0 =0%,U2=2%, U,=4%,U0=6% and U8=8% were used for ammonia-treatment process with the three weeks incubation. Each treatment containg three replications. Dry matter and organic matter digestibilities, and VFA and NHJ production were analyzed according to the method of Tilley and Terry (1963). The result showed that ammonia-treatment significanly increased DM and OM digestibilities, and VFA and NHJ production were produced by level of 6% urea.
Kajian Level Kadar Air dan Ukuran Partikel Bahan Pakan Terhadap Penampilan Fisik Wafer Retno Iswarin Pujaningsih; Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono; Sri Mukodiningsih; Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon; Cahya Setya Utama
Jurnal Agripet Vol 13, No 1 (2013): Volume 13, No. 1, April 2013
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.163 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v13i1.547

Abstract

Study on the level of water content and particle size of feed ingredients to the physical appearance of wafer ABSTRACT. This study attempted wafer manufacturing technology development of conventional feed ingredients. The benefit of wafer increase feed consumption and feed efficiency, increase the metabolizable energy content of the feed, kill pathogenic bacteria, reduce the amount of feed scattered, extending the storage time, ensure the balance of feed nutrients and vitamins to prevent oxidation. Research was continuing several research activities on wafer manufacturing technology that has been done and continues to be developed by the researchers. The long term goal of a series of research is to obtain basic information to the wafer manufacturing optimum quality and measurable. Specific target is to obtain basic information about the quality of the wafer on the level of water content and the use of a certain particle size. The research method used was experimental and analytical methods in the laboratory. The results showed that based on the test of physical qualities (moisture content, density, water absorption) showed that the use of the level of moisture content up to 8% with a particle size of 10-20 mm feed material provides the best physical appearance of wafer.
Status Mikrobiologi Tepung Ikan Rucah yang Diberi Ekstrak Daun Kersen sebagai Antibakteri pada Berbagai Lama Penyimpanan Tito Maulana Akbar; Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon; Retno Iswarin Pujaningsih
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.493 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.14.3.312-318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji kualitas tepung ikan rucah yang diberi ekstrak daun kersen secara mikrobiologi pada berbagai lama penyimpanan. Ekstrak daun kersen diekstraksi menggunakan metode sokletasi. Konsentrasi ekstrak daun kersen yang digunakan adalah 50%. Tepung ikan rucah ditambahkan ekstrak daun kersen dengan perbandingan 1 : 10 (v/w),  diberi perlakuan lama penyimpanan masing-masing T0 (lama penyimpanan minggu ke -0), T1 (lama penyimpanan minggu ke-2) dan T2 (lama penyimpanan minggu ke – 4). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan.  Parameter yang diamati adalah total bakteri, bakteri Gram +/- dan identifikasi Escherichia coli dan Salmonella sp. secara kualitatif.  Perlakuan lama penyimpanan berbeda nyata (P < 0,05) terhadap total bakteri, namun tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap bakteri Gram +/-.  Secara kualitatif, tidak ditemukan bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada sampel yang digunakan. Ekstrak daun kersen yang ditambahkan pada tepung ikan rucah  mampu mengurangi jumlah total bakteri, menekan bakteri Gram negatif, Escherichia coli dan Salmonella sp. selama penyimpanan.
Peningkatan Kualitas Sabut Kelapa Melalui Teknologi Fermentasi Menggunakan Mikroba Pencerna Serat Terseleksi dari Cairan Rumen Kerbau Siti Aminah; Limbang Kustiawan Nuswantara; Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon; Sunarso Sunarso
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 18, No 1 (2020): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.029 KB) | DOI: 10.20961/sainspet.v18i1.35976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kultur mikroba pencerna serat terbaik dari cairan rumen kerbau dan mengkaji pengaruh perbedaan lama pemeraman dan persentase penggunaan starter mikroba pencerna serat terseleksi terhadap komponen proksimat sabut kelapa fermentasi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap I adalah seleksi mikroba pencerna serat dari cairan rumen kerbau menggunakan substrat yang berbeda. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Peubah yang diamati adalah aktivitas dan aktivitas spesifik enzim endoglukanase, eksoglukanase dan xilanase. Tahap II adalah perlakuan fermentasi sabut kelapa menggunakan kultur terseleksi dengan perbedaan persentase penggunaan inokulum (0, 2,5 dan 5%) dan lama peram (0, 7 dan 14 hari). Percobaan menggunakan RAL faktorial 3x3 dan 4 ulangan. Peubah yang diamati adalah komponen proksimat. Data dianalisis menggunakan analisis ragam, dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian tahap I menunjukkan aktivitas spesifik enzim endoglukanase, eksoglukanase dan xilanase tertinggi(P<0,05) pada penggunaan substrat kulit kacang, berturut-turut sebesar 0,020; 0,022; 0,018unit/ml/menit. Hasil penelitian tahap II menunjukkan kadar serat kasar (SK) terendah(P<0,05) terjadi pada kombinasi perlakuan P1H2, P2H1 dan P2H2, berturut-turut sebesar 51,70; 49;90; 49,91%. Kadar lemak kasar (LK) dan abu tertinggi(P<0,05) secara berturut-turut terjadi pada kombinasi perlakuan P2H2 sebesar 16,03% dan P1H2 sebesar 16,99%. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan substrat kulit kacang menghasilkan kultur mikroba pencerna serat terbaik dan meningkatkan kualitas sabut kelapa. Peningkatan kualitas terjadi seiring dengan peningkatan penggunaan inokulum dan lama pemeraman. Kualitas sabut kelapa terbaik terjadi pada penggunaan inokulum sebanyak 5% dan pemeraman selama 14 hari ditinjau dari kadar protein kasar (PK) dan SK.
Aktivitas Antioksidan, BAL, Viskositas dan Nilai L*a*b* dalam Yogurt Drink Sinbiotik antara Bifidobacterium Longum dengan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Suliasih Suliasih; Anang Mohamad Legowo; Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 7, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.331 KB) | DOI: 10.17728/jatp.3061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interaksi kombinasi perlakuan antara rasio starter dan  konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) pada yogurt drink terhadap aktivitas antioksidan, BAL, viskositas dan nilai L*a*b*. Penelitian dengan menggunakan desain eksperimen rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor dan tiga kali pengulangan. Faktor pertama adalah rasio starter, mempunyai tiga taraf yaitu S1,1 (L. bulgaricus + S. termophilus): 1 B. longum; S2,1 (L. bulgaricus + S. termophilus): 2 B. longum; dan S3, 2 (L. bulgaricus + S. termophilus): 1 B. longum dan faktor kedua konsentrasi ekstrak buah naga merah mempunyai empat taraf dengan T0 tanpa buah naga merah, T1 ekstrak buah naga merah 5%; T2 ekstrak buah naga merah 10%; T3 ekstrak buah naga merah 15%. Variabel yang diuji aktivitas antioksidan, BAL, viskositas dan warna . Variabel dianalisis dengan ANOVA pada taraf 5% dan  dilanjutkan dengan uji Wilayah Ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi rasio bakteri dengan konsentrasi ekstrak buah naga merah terhadap aktivitas antioksidan dan  pengaruh nyata (P<0.05) terhadap viskositas dan nilai  L*a*b* sedangkan pada  jumlah  BAL tidak berpengaruh nyata (P>0.05). Semakin tinggi rasio Bifidobacterium longum menghasilkan kenaikan viskositas dan semakin tinggi penambahan  konsentrasi ekstrak buah naga merah menghasilkan  kenaikan nilai a (warna merah - hijau)  sedangkan viskositas, nilai L (kecerahan) dan nilai b (biru – kekuningan) mengalami penurunan, dan jumlah BAL tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan.The  purpose of this research was to evaluate the interaction combination of treatments between starter ratio and the concentration of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) extract of yogurt drink to  antioxidant activity, LAB, viscosity and L*a*b* score . The experiment design of  this research was completely randomized design  of factorial pattern with two factors and three replications. The first factor was a starter ratio, with has  three levels of  S1, 1(L. bulgaricus + S. termophilus): 1 B. longum; S2, 1( L. bulgaricus + S. thermophilus): 2 B. longum; and S3, 2 (L. bulgaricus + S. termophilus):1 B. longum) and  the second factor was the concentrations  of red dragon fruit extract having four levels (T0,  without red dragon fruit extract; T1, red dragon fruit extract 5%; T2, red dragon fruit extract 10%; T3, red dragon fruit extract 15% ). Variables tested for antioxidant activity, BAL, viscosity and  L*a*b* score . The variables were analyzed by ANOVA at 5% level  and continued by Duncan Multiple Range Test . The result showed that the interaction of bacteria ratio with red dragon fruit extract concentration on antioxidant activity and significant effect (P <0.05) on viscosity and L*a*b* score  while in LAB did not have significant effect (P> 0.05). The higher  ratio Bifidobacterium longum  resulted in increased viscosity and the higher concentration of red dragon fruit extract yields a (red - green) value rises while viscosity, L (brightness) and b (blue - yellow) values decrease.