Riki Siswandi
Bagian Bedah Dan Radiologi, Departemen Klinik, Reproduksi, Dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : ARSHI Veterinary Letters

Profil gas darah anak babi (Sus scrofa) setelah induksi sepsis dan resusitasi cairan Ega Iftahul Rizky; Rismala Dewi; . Gunanti; Riki Siswandi; Dwi Utari Rahmiati
ARSHI Veterinary Letters Vol. 2 No. 2 (2018): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2018
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.477 KB) | DOI: 10.29244/avl.2.2.31-32

Abstract

Sepsis merupakan respon sistemik yang disebabkan oleh infeksi. Mortalitas sepsis dapat mencapai 30% meskipun telah dilakukan perawatan intensif. Renjatan sepsis adalah sepsis yang disertai dengan gangguan pada organ kardiovaskular dan respirasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi parameter gas darah setelah induksi sepsis dan resusitasi cairan. Sebanyak 10 ekor anak babi dengan berat badan 10-13 kg dan umur 2-3 bulan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok pertama diresusitasikan dengan cairan koloid modifikasi gelatin 4% (MFG 4%) sedangkan kelompok dua diresusitasikan dengan cairan kristaloid ringer asetat malat (RAM). Lipopolisakarida E. coli sebanyak 50 ug/kg berat badan diberikan dengan rute intravena untuk menginduksi terjadinya sepsis. Induksi sepsis menyebabkan penurunan pH dan PaO2, serta peningkatan PaCO2 dan laktat secara nyata (p<0.05). Resusitasi cairan dilakukan setelah renjatan sepsis. Resusitasi dengan cairan koloid dapat mengembalikan nilai PaCO2 dan PaO2 mendekati normal, serta menekan edema paru. Resusitasi dengan cairan koloid dinilai lebih baik karena dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat renjatan sepsis.
Indeks Eritrosit Anak Babi (Sus scrofa) yang Diinduksi Sepsis Pascaresusitasi Cairan Muhammad Abhi Purnomosidi; Rismala Dewi; . Gunanti; Riki Siswandi; Dwi Utari Rahmiati
ARSHI Veterinary Letters Vol. 1 No. 2 (2017): ARSHI Veterinary Letters - November 2017
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.481 KB) | DOI: 10.29244/avl.1.2.21-22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi indeks eritrosit (jumlah eritrosit, konsentrasi hemoglobin, hematokrit, VER, HER, KHER) pada anak babi (Sus scrofa) setelah diinduksi sepsis dan diresusitasi oleh cairan koloid (modified fluid gelatin 4%) atau kristaloid (ringer asetat malat). Sepuluh ekor anak babi berumur 2-3 bulan dengan berat badan 8-13 kg dibagi menjadi dua kelompok. Induksi sepsis dilakukan dengan injeksi endotoksin Eschericia coli melalui rute intravena hingga terjadi renjatan sepsis. Resusitasi cairan dilakukan pada saat renjatan sepsis terjadi melalui rute intravena. Kelompok pertama menerima resusitasi cairan menggunakan modified fluid gelatin 4% (MFG 4%) dan pada kelompok yang kedua menerima resusitasi cairan menggunakan cairan ringer asetat malat (RAM). Pengambilan sampel darah dilakukan pada saat setelah anestesi, saat sepsis, dan 3 jam setelah resusitasi cairan. Hasil evaluasi nilai indeks eritrosit menunjukkan bahwa hewan mengalami anemia makrositik regeneratif. Kondisi sepsis dan resusitasi cairan koloid (modified fluid gelatin 4%) maupun cairan kristaloid (ringer asetat malat) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai indeks eritrosit.
Kuantifikasi opasitas hasil radiografi mesin radiografi analog Dwi Utari Rahmiati; Gunanti Gunanti; Riki Siswandi; Mokhamad Fakhrul Ulum
ARSHI Veterinary Letters Vol. 4 No. 2 (2020): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2020
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.4.2.37-38

Abstract

Citra radiografi suatu objek yang diperoleh dari mesin x-ray analog adalah berupa film yang telah tercetak sebagai suatu gambar dengan gradasi warna hitam, abu dan putih yang disebut sebagai opasitas. Penilaian perubahan opasitas pada film hasil radiografi analog dilakukan dengan bantuan lampu illuminator untuk menampilkan citra dari objek. Identifikasi perubahan opasitas suatu objek dilakukan oleh dokter hewan secara kualitatif dan bersifat sangat subjektif. Tulisan ini menyajikan teknik kuantifikasi sederhana dalam menilai opasitas citra radiografi analog menjadi hasil yang lebih objektif untuk mengurangi subjektifitas. Film radiografi analog yang telah diperoleh selanjutnya diubah menjadi digital secara fotografi menggunakan kamera digital yang ada pada ponsel genggam. Fotografi citra dilakukan di ruangan gelap dengan bantuan lampu illuminator. Foto kemudian dipindahkan ke perangkat komputer untuk diolah dengan perangkat lunak ImageJ. Nilai opasitas suatu area terpilih ditentukan oleh densitas objek berupa gray value pada setiap pixel dalam rentang angka 0-255. Nilai nol untuk citra paling gelap berwarna hitam sebagai radiolucent, sedangkan nilai 255 untuk citra paling terang berwarna putih sebagai radiopaque.