Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Identifikasi Bentuk Pertumbuhan Karang Keras (Hard Coral) di Perairan Pulau Jinato Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar Angkasa Putra; Nasrun Nurma; Abdul Rauf; Kamil Yusuf; Rakhma Fitria Larasati; Hawati Hawati; Made Mahendra Jaya; Herianto Suriadin; Sarifah Aini; Eli Nurlaela
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 3, No 1 (2022): Volume 3 No. 1 (Edisi Februari 2022)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v3i1.997

Abstract

Taman Nasional Taka Bonerate merupakan salah satu kawasan konservasi berupa Taman Nasional Laut yang ada di Indonesia. Taman Nasional tersebut memiliki luas kawasan 530.765 ha dan tersusun dari gugusan pulau kecil yang terletak di Laut Flores. Salah satu pulau yang berada pada kawasan tersebut adalah Pulau Jinato yang masih memiliki kualitas terumbu karang yang baik. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu lokasi kajian riset pada dunia konservasi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bentuk pertumbuhan karang keras (hard coral) di perairan tersebut. Penelitian dilakukan di dua kedalaman yaitu kedalaman 4 meter dan kedalaman 7 meter selama 2 bulan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu observasi lapangan, pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data. Kegiatan pengumpulan data mencakup identifikasi bentuk pertumbuhan karang melalui studi literatur kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 5 lifeform karang Acropora yaitu Acropora Branching, Acropora Digitate, Acropora Submassive, Acropora Encrusting, dan Acropora Tabulate. Sedangkan pada bentuk pertumbuhan karang non-Acropora ditemukan 6 lifeform karang yaitu Coral Branching, Coral Mushroom, Coral Submassive, Coral Foliose, Coral Encrusting, dan Coral Massive.
Kondisi Tutupan Karang dan Frekuensi Kemunculan Hard Coral dengan Metode LIT (Line Intercept Transect) pada Perairan Pulau Jinato Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar Angkasa Putra; Nasrun Nurma; Abdul Rauf; Kamil Yusuf; Made Mahendra Jaya; Hawati Hawati; Rakhma Fitria Larasati; Herianto Suriadin; Sarifah Aini; Eli Nurlaela
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 3, No 1 (2022): Volume 3 No. 1 (Edisi Februari 2022)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v3i1.998

Abstract

TNTBR merupakan Taman Nasional Laut yang terletak di daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Taman Nasional tersebut menjadi salah satu lokasi penelitian pada dunia konservasi. Salah satu lokasi strategis untuk penelitian tersebut terletak di Pulau Jinato dengan kondisi terumbu karang yang masih bagus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan karang hidup dan frekuensi kemunculan jenis karang keras (hard coral) di lokasi tersebut. Penelitian dilakukan di dua kedalaman yaitu kedalaman 4 meter dan kedalaman 7 meter selama 2 bulan. Metodologi yang digunakan untuk mengetahui persentase tutupan dan frekuensi kemunculan karang keras dengan Metode LIT (Line Intercept Transect). Pengamatan dilakukan dengan menggunakan tiga stasiun, tiap satu stasiun dipasang rol sepanjang 50 meter. Pemasangan transek dipasang sejajar dengan garis pantai dan mengikuti pesisir pantai, dilakukan 2 kali pengulangan dengan dua kedalaman yang berbeda. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi terumbu karang pada perairan Pulau Jinato berada pada kategori karang baik dengan rata-rata persentase tutupan karang hidup 57.11%. Selanjutnya, total frekuensi kemunculan karang keras yang mendominasi yakni Acropora Branching (ACB) sebesar 42 kemunculan sedangkan yang paling rendah yakni Acropora Submassive (ACS) sebesar 2 kemunculan.
KAJIAN POTENSI WILAYAH PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PRA DI KECAMATAN JUNJUANG SIRIH KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT Sarifah Aini; Abdul Hanan; Tatty Yuniarti; Angkasa Putra; Eli Nurlaela; Hamdani Hamdani; Dinno Sudino
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i1.10717

Abstract

Kabupaten Solok memiliki potensi perikanan yang mumpuni dalam bidang penangkapan, budidaya dan pengolahan. Potensi perikanan dapat dikembangkan dengan cara meningkatkan peranan sumber daya manusia yang menjadi motor penggerak bagi aspek perikanan. Tujuan praktik keahlian adalah untuk mengidentifikasi potensi perikanan dan permasalahannya di Kecamatan Junjuang Sirih. Hasil identifikasi wilayah perikanan diharapkan dapat bermanfaat dijadikan acuan dalam menentukan kegiatan penyuluhan melalui aksi penyuluhan yang tepat. Praktik keahlian dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 30 Oktober 2019. Metode penelitian menggunakan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan masyarakat dalam merumuskan permasalahan. Penentuan jumlah responden diperoleh dengan metode Snowball yaitu menemui tokoh masyarakat/ pamong desa, setelah itu diarahkan menemui pelaku utama dan anggota kelompok perikanan yang ada di desa sampel yang aktif sebagai responden. Didapatkan 15 responden. Data primer melaui melalui observasi dan wawancara langsung dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisa permasalahan perikanan menggunakan metoda tree analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Junjuang Sirih memiliki potensi perikanan meliputi SDA berupa danau, kolam dan sawah minapadi. Sumber daya manausia perikanan meliputi pelaku usaha atau RTP sebanyak 194 orang yang tergabung dalam 14 kelompok perikanan. Bidang usaha kelompok perikanan meliputi penangkapan (80 orang), budidaya (63) dan pengolahan (51). Komoditas unggulan bidang penangkapan adalah ikan billih endemik. Poklahsar mengolah hasil penangkapan menjadi olahan ikan bilih goreng. Komoditas budiya adalah ikan nila dan ikan lele. Nilai R/C usaha bidang periakan tersebut rata-rata di atas 1. Sumber Daya Manusia yang memiliki usaha penangkapan sebanyak 70 orang. Bidang Budidaya Perikanan dengan potensi pembesaran ikan nila dan lele, Hasil analisa permasalah penangkapan yaitu belum menggunakan alat tangkap ramah lingkungan rantai selama penangkapan ikan. Permasalahan budidaya yaitu belum melakukan budidaya CBIB dan harga pakan komersial yang mahal. Bidang pengolahan belum menerpakan sanitasi dan higenitas. Produk olahan juga belum banyak dikonsimsi oleh anak-anak. Rekomendasi praktik akhir adalah perlunya penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, perlunya membuat pakan alternative pengganti pakan komersial dan peningkatan sanitasi higienis serta status gizi anak-anak masih perlu untuk dirujuk kembali.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN IKAN PADA KM PUSPA SARI 03 DI PERAIRAN SUMATERA BARAT Eli Nurlaela; Afif Al Magribi; Eddy Sugriwa Husein; Tatty Yuniarty; Sarifah Aini; Robet Perangin angin; Iya Purnama Sari; Angkasa Putra; Mira Maulita
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i2.10583

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus memiliki potensi perikanan yang melimpah. Produksi hasil perikanannya semakin meningkat setiap tahunnya. Posisi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus juga sangat dekat dengan WPP 572. Alat tangkap yang banyak digunakan di Pelabuhan Perikanan Bungus adalah Bagan Berahu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan perahu pada KM PUSPA SARI 03 di Perairan Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 134 hari yaitu pada tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan 25 Mei 2021 dengan melakukan operasi penangkapan ikan di perairan Sumatera Barat pada KM PUSPA SARI 03 yang berpengkalan di Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Kota Padang, Sumatera Barat. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi/pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 jenis ikan hasil tangkapan utama kapal bagan perahu KM. Puspa Sari 03 yaitu: Tongkol (Euthynnus affinis), Tuna sirip Kuning (Thunnus albacares), dan Layang Deles (Decapterus macrosoma). Total hasil tangkapan sebanyak 62.674 kg, dengan komposisi hasil tangkapan yaitu ikan tongkol sebesar 49 % atau (30.840 kg) kemudian ikan layang deles sebesar 35 % atau (21.690 kg) dan ikan tuna sirip kuning sebesar 16 % atau (10.144 kg). Data tersebut di dapat selama 14 trip penangkapan dengan jumlah setting 96 kali.
ZONASI POTENSI SUMBERDAYA PESISIR DI WILAYAH KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK Made Mahendra Jaya; Rakhma Fitria Larasati; Angkasa Putra; Sarifah Aini
Jurnal Perikanan Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.373

Abstract

Pesisir Kecamatan Munjungan merupakan kawasan yang memiliki sumberdaya alam bernilai ekonomis tinggi, sehingga mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan. Informasi terkait dengan penataan zonasi pada kawasan pesisir di desa-desa pesisir yang ada di kecamatan Munjungan masih kurang dan belum didukung oleh penelitian ilmiah sebelumnya. Oleh karena itu, dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui zonasi potensi sumberdaya pesisir di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara serta melakukan tracking. Kemudian dipadukan dengan data pengamatan citra satelit dan dilakukan overlay. Daerah Kecamatan Munjungan memiliki 11 potensi yaitu potensi pemukiman, hutan, sawah, tanah terbuka, perkebunan, pariwisata, peternakan, perikanan tangkap dan budidaya, pulau kalong, terumbu karang dan mangrove. Luas Kawasan yang paling berpotensi adalah hutan dengan persentase 73,94% (6368 Ha) kemudian sawah sebesar 8,2% (674 Ha), perkebunan sebesar 6,87% (565 Ha), pemukiman sebesar 6,86% (487 Ha), tanah terbuka sebesar 3,48% (286 Ha), pariwisata sebesar 0,32% (27 Ha), konservasi kalong sebesar 0,1% (9 Ha), mangrove sebesar 0,08% (7 Ha), serta terumbu karang sebesar 0,07% (6 Ha).
HASIL PRODUKSI DAN ANALISIS USAHA PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. SUMBER ALAM SEGARA, KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA Angkasa Putra; Moh. Fauzi; Maria Goreti Eny Kristiani; Fitriska Hapsari
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 4, No 1 (2023): Volume 4 No. 1 (Edisi Februari 2023)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v4i1.1691

Abstract

Udang vaname merupakan produk primadona di sektor perikanan karena memiliki nilai ekonomis dan prospek ekspor yang menjanjikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui performansi kinerja budidaya udang vaname. Kajian dilakukan dengan metode observative dan wawancara di PT. Sumber Alam Segara selama 75 hari dan dilakukan studi literatur sebagai data sekunder. Hasil pengamatan menunjukan bahwa rata-rata Produktivitas yaitu 21-26 ton/ha, SR 57-68 % dan FCR 1.74-2.13. Dengan hasil analisa finansial biaya investasi Rp. 10.887.800.000, biaya penyusutan Rp. 356.060.000, biaya tetap Rp. 647.660.000, biaya tidak tetap Rp. 3.774.926.820, keuntungan Rp. 3.973.189.652, BEP Harga Rp. 925.228.571, BEP unit  21.153,3 kg, Payback Period 2,51 dan R/C Ratio 2,5.
KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM BUDIDAYA UDANG VANAME Muhammad Hery Riyadi Alauddin; Angkasa Putra
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1 (2023): Edisi Khusus: Isu dan Kebijakan Kelautan dan Perikanan
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v1i0.12214

Abstract

Akuakultur atau budidaya perikanan berperan penting dalam produksi kebutuhan ikan sehingga berpotensi besar untuk terus dikembangkan. Salah satu biota unggulan dalam budidaya air payau adalah udang vaname. Seiring berkembangnya teknologi, udang vaname ditransformasikan ke teknologi intensif. Budidaya udang intensif menjadi kegiatan produktif guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan devisa negara. Di lain hal, penyakit sering kali menjadi persoalan serius dan ini disebabkan oleh lingkungan budidaya yang kurang mendukung kegiatan produksi. Apabila melampaui kapasitas daya dukung lingkungan, maka akan berefek pada berubahnya fungsi pada ekologis perairan. Arah dari tulisan ini adalah untuk menelaah kembali daya dukung lingkungan dalam mewujudkan budidaya udang vaname. Kajian ini menggunakan literatur review atau metode studi kepustakaan. Berdasarkan kajian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa daya dukung lingkungan pada tambak udang vaname yang optimal berefekpositif pada peningkatan nilai produksi serta menghasilkan implementasi tambak yang berkelanjutan.
ANALISIS KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM INTENSIF Angkasa Putra; Asy Syafa’ Yumna; Andini Tria Alfiazh; Bayu Adi Nugraha; Dewi Sartika; Febry Ramadiansyah; Monica Novela; Nur Julianti Dwi Chairani; Samsuardi Samsuardi; Syahrul Ramadhan; Yohana Dhoe Wake; Ilham Ilham; Suharyadi Suharyadi
Jurnal Perikanan Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.569

Abstract

Sejalan dengan kemajuan teknologi, budidaya udang vaname di Indonesia telah mengadopsi pendekatan yang dikenal sebagai BUSMETIK (Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik). Pendekatan ini mempermudah pengelolaan kualitas air dengan lebih efektif, sehingga memenuhi standar kualitas air yang sesuai untuk biota budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air selama 45 hari pada pembesaran udang vaname sistem intensif skema BUSMETIK di BAPPL STP Serang, dari tanggal 19 Februari s.d. 4 April 2018. Fokus penelitian pada tiga petak BUSMETIK yaitu petak 3A, 2D, dan 4C. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH, alkalinitas, oksigen terlarut, amoniak, serta nitrit. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa parameter kualitas air yang tercatat adalah sebagai berikut: suhu berkisar antara 27-31°C, salinitas berkisar antara 15-23 ppt, pH mencapai 7, alkalinitas berkisar antara 72-172 mg/l, kadar oksigen terlarut berkisar antara 1,6-7,4 mg/l, konsentrasi amonia berkisar antara 0,5-1,5 mg/l, dan kadar nitrit berkisar antara 3,28 hingga >3,28 mg/l. Temuan ini menggambarkan bahwa nilai-nilai tersebut secara umum masih berdampak positif dan berkontribusi pada pertumbuhan udang, meskipun kadar nitrit menunjukkan nilai yang melebihi standar optimum.
ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN FINANSIAL BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DALAM SISTEM INTENSIF Angkasa Putra; Asy Syafa’ Yumna; Andini Tria Alfiazh; Bayu Adi Nugraha; Dewi Sartika; Febry Ramadiansyah; Monica Novela; Nur Julianti Dwi Chairani; Samsuardi Samsuardi; Syahrul Ramadhan; Yohana Dhoe Wake; Ilham Ilham; Suharyadi Suharyadi
Jurnal Perikanan Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.610

Abstract

Budidaya intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei) telah menjadi tren utama dalam industri akuakultur di Indonesia. Kesuksesan dalam proses budidayanya berada pada aspek teknis dan finansial. Perhatian lebih lanjut harus diberikan pada kendala teknis yang dihadapi serta manajemen finansial yang cermat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek teknis dan finansial dari budidaya udang vaname dalam sistem intensif untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang efisiensi dan potensi keuntungannya. Penelitian dilaksanakan dari Desember 2017 sampai dengan April 2018 di Serang, Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan fokus kajian pada aspek teknis dan finansial budidaya intensif udang vaname, serta analisis data secara deskriptif. Tingkat kelangsungan hidup udang dalam sistem intensif mencapai 75-85% sedangkan tingkat konversi pakan mencapai 1,2-1,8. Meskipun demikian, kendala teknis yang dihadapi meliputi tingginya tingkat kanibalisme dan risiko infeksi penyakit yang berdampak pada produktivitas dan tingkat kelangsungan hidup udang. Dalam penelitian ini, terdapat temuan bahwa rata-rata berat udang pada petak 2D dan 4C menunjukkan standar yang lebih unggul dibandingkan dengan petak 3A. Selain itu, pertumbuhan udang yang paling pesat teramati pada petak 4C. Selanjutnya, hasil analisis finansial yang dilakukan, khususnya analisis laba/rugi, mengindikasikan bahwa petak 2D mencatatkan keuntungan, sementara petak 4C dan 3A mengalami kerugian.