Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN PAJALE DI KECAMATAN WASILE KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Teapon, Amiruddin; Hadun, Ramli; Sudjud, Suratman; Rasyid, Rusman
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppg.v6i2.19746

Abstract

Seringkali aktivitas penggunaan lahan tidak dilaksanakan sesuai dengan potensi dan daya dukung lahan serta terbatasnya teknologi konservasi tanah sehingga berdampak buruk terhadap menurunya produktivitas dan kerusakan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman pangan tanaman pangan PAJALE (padi, jagung dan kedelai); dan 2) merumuskan arahan pengelolaan lahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan jarak observasi free survey. Analisis kesesuaian lahan menggunakan sistem klasifikasi kesesuaian lahan dengan menggunakan metode perbandingan antara kualitas dan karakteristik lahan dengan kriteria persyaratan tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kesuaian lahan sesuai untuk tanaman padi sawah meliputi kelas cukup sesuai (S2) seluas 196,3 ha (2,6%) dan sesuai marginal (S3) seluas 5.327,0 ha (69,2%). Selanjutnya lahan sesuai untuk tanaman kedelai terdiri dari kelas cukup sesuai (S2) seluas 2.547,5 ha (33,1%) dan sesuai marginal (S3) seluas 2.975,8 ha (38,7%), sedangkan lahan sesuai untuk tanaman jagung umumnya merupakan lahan kelas sesuai marginal (S3) dengan luas areal 5.523,3 ha (71,8%); dan 2) arahan pengelolaan lahan untuk meliputi pembuatan saluran irigasi dan drainase, pemberian kapur dan bahan organik tanah, pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCL atau pupuk majemuk seperti ponska serta pembuatan dam dan talud penahan banjir terutama pada daerah-daerah yang rawan banjir. Dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman pangan di Kecamatan Wasile, maka sebaiknya pengembangan lahan dilaksanakan pada lahan-lahan yang sesuai baik kelas cukup sesuai (S2) maupun sesuai marginal (S3) dengan mempertimbangkan dan melaksanakan arahan-arahan pengelolaan lahan terhadap faktor-faktor pembatas lahan.
EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN HORTIKULTURA Teapon, Amiruddin; Hadun, Ramli
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 6 No. 4 Oktober 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppg.v6i4.23768

Abstract

Tanaman hortikultura pada khususnya jenis sayur-sayuran merupakan sumber pendapatan potensial bagi petani di Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi lahan dan pengelolaan lahan untuk pengembangan tanaman hortikultura strategis di wilayah transmigrasi Desa Koli Kecamatan Oba yang meliputi tanaman cabe merah keriting, tomat, bawang merah dan terung. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dan metode survei tanah dengan jarak observasi survei bebas (free survey). Analisis kesesuaian lahan menggunakan sistem klasifikasi kesesuaian lahan FAO (1976) dengan menggunakan metode perbandingan (matching) antara kualitas dan karakteristik lahan dengan kriteria persyaratan tumbuh tanaman hortikultura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi lahan sesuai (S) untuk pengembangan tanaman hortikultura terdapat seluas 1.185,2 ha (68,4%) dan tidak sesuai (N) seluas 548,2 ha (31,6%). Lahan sesuai kategori kelas cukup sesuai (S2) untuk tanaman cabe merah keriting, tomat dan terung terdapat seluas 504,5 ha (29,1%) dan kelas sesuai marginan (S3) seluas 680,7 ha (39,3%). Lahan sesuai untuk tanaman bawang merah umumnya kelas sesuai marginal (S3) dengan luas areal 1.185,2 ha (68,4%). Upaya pengelolaan lahan untuk memperbaiki faktor-faktor pembatas lahan meliputi pemberian air irigasi, pengolahan tanah dan pembuatan saluran drainase, pemberian kapur dan bahan organik tanah, pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCL atau pupuk majemuk seperti ponska dan pembuatan dam dan talud penahan banjir.
Analisis Kapasitas Infiltrasi pada Beberapa Tipe Lahan Tegalan di Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan Hartati, Tri Mulya; Teapon, Amiruddin; Wati, Indah; Vitri Indrawati, Urai Suci Yulies; Aji, Krishna
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.47021

Abstract

Pengembangan lahan tegalan di Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan melibatkan pengolahan tanah secara intensif sehingga memiliki struktur tanah yang renggang dengan porositas yang tinggi. Demikian juga dengan kondisi alami tanahnya yang bertekstur lempung dan berpasir dapat menyebabkan meningkatnya laju infiltrasi serta turut menentukan ketersediaan air yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas infiltrasi, infiltrasi kumulatif dan karakteristik tanah yang memengaruhi kapasitas infiltrasi. Penelitian ini menggunakan metode percobaan lapangan dengan menggunakan double ring infiltrometer dalam mengukur laju infiltrasi. Analisis data meliputi laju infiltrasi aktual, kapasitas infiltrasi dan infiltrasi kumulatif. Hasil penelitian menunjukkan lahan tegalan dengan olah tanah minimum (Tg-Otm) memiliki kapasitas infiltrasi lebih rendah dibandingkan dengan lahan tegalan tanpa olah tanah (Tg-Tot) dan lahan tegalan dengan olah tanah intensif (Tg-Oti), demikian juga dengan infiltrasi kumulatifnya. Kondisi tersebut terjadi karena lahan tegalan dengan olah tanah minimum (Tg-Otm) memiliki tekstur tanah agak halus, bahan organik tanah rendah, berat volume tanah lebih tinggi, berat jenis partikel lebih rendah, porositas tanah sedang, kadar air tanah lebih tinggi dan permeabilitas tanah agak lambat.
Analysis of the availability and water requirements of dryland farming and the water needs of residents in Hiri Island, Ternate City, North Maluku Hadun, Ramli; Umasugi, Buhari; Sudjud, Suratman; Teapon, Amiruddin
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 3 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.113.6017

Abstract

Dryland farming is one of the main agricultural models farmers use on the islands of North Maluku, so it is very dependent on the availability of rainwater. The water for crops is available in the rainy season, and drought is experienced in the dry season, one of which occurs on Hiri Island. This study aimed to analyze the availability and water needs of plants based on land characteristics and use to provide information for the development of dryland farming on Hiri Island. The method for calculating water availability used the land water balance approach using rainfall data for the last ten years, while the analysis of plant water needs was based on the soil moisture content and plant coefficient approach. The results of the analysis of water availability based on the land water balance of 2,236.4 mm with an average monthly rainfall of 186.4 mm and according to the type of land use on Hiri Island show that the highest available water in agroforestry was 40.92% in the secondary forest was 39.04%, in coconut, plantations was 35.72%, in fields was 35.18%, and undergrowth was 34.67%. Plant cultivation businesses must meet the water needs of plants to increase production. The people on Hiri Island need 29,340 L of water to fulfill their daily needs.
The relationships between soil compaction and soil physical-chemical-biological characteristics: A case study from volcanic agricultural soils of Entisol and Ultisol in North Maluku Province of Indonesia Ishak, Lily; Teapon, Amiruddin; Hindersah, Reginawanti; Nurmayulis, Nurmayulis; Erwin, Erwin; Hartati, Tri Mulya
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 3 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.113.6049

Abstract

Soil compaction has been recognized as a form of soil degradation that mostly deteriorates agricultural soil health worldwide from various climatic conditions and soil management. Heavy compaction can occur in agricultural soils due to intensive tillage, where its effects on soil properties have been the focus of many studies. The present study was undertaken to assess whether soil compaction occurs in agricultural soils adopting no-tillage systems and how the link between soil compaction and chemical-biological characteristics could be. A field investigation was carried out in two different locations that have different soil types, Entisol in Maitara Island and Ultisol in Halmahera Island, North Maluku Province. Sixteen undisturbed and disturbed soil samples were collected from each location grown with cassava and taken to the laboratory for analysis. Soil components observed included soil texture, bulk density, particle density, total porosity, soil permeability, soil organic matter (SOM), total nitrogen (N), phosphorous (P) availability, and phosphate-solubilizing bacteria (PSB). The findings revealed linear relationships between soil compaction and sand fraction, SOM, PSB, and available P, but none were found in soil total N. These results confirmed the importance of soil compaction management in food crop agricultural systems, particularly when soil carbon is low, to promote soil health. As the inconsistent correlation of soil compaction and chemical-biological properties was found in these two soil types, further investigation is necessary.