Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Make Sweet Potato Chips with Different Flavor by Women Group Farmers Harapan Baru in Walelagama District, Jayawijaya, Papua Ekalia Yusiana
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2018): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.4.2.92-97

Abstract

Sweet potatoes are a cultural plant for the people of the Pegunungan Tengah, Papua because every day people in this region are always use sweet potatoes. Pegunungan Tengah, Papua community knows sweet potatoes with the name hipere. The purpose of this service is to change the behavior patterns of farmers in the process of processing sweet potatoes that have never been processed into regional superior products in Pegunungan Tengah, Papua. The implementation of this activity through KKN-PPM is by providing socialization and training in making various flavors of sweet potato chips. The results of this community service are the people of Wamena District can make various kinds of flavored sweet potato chips food products, thus helping the community in creating added value of products and can increase family income.
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PETANI TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI DESA MARGA AGUNG, KECAMATAN JATI AGUNG, LAMPUNG SELATAN Siti Mariyani; Ekalia Yusiana
Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jiia.v11i2.6725

Abstract

This study aims to determine factors causing land conversion in Marga Agung Village and social change of the farming community in Marga Agung Village towards the conversion of agricultural land. This research is a survey research using a qualitative approach which is analyzed descriptively. The data collection method was carried out using in-depth interviews with nine informants who were selected purposively. The research was conducted in Marga Agung Village, Jati Agung District, South Lampung, as a consideration that the majority of farmers in Marga Agung Village is rain-fed farmers and come from the village bedol transmigration program which has experienced the conversion of agricultural land. The results of the study indicated that the factors causing land conversion in Marga Agung Village are internal factors and external factors. The internal factor of the farmer households is in the form of the socio-economic conditions of the farmer household such as household needs which cannot be fulfilled by the income of the farmer households. The external factors of farmers selling agricultural land are the price of land which is increasing every year, the strategic location of the land also increases the selling price of the land and there is an increase in the population coming from outside the Marga Agung Village area. Key words: farmer, land conversion, social change.
An Identification of a Spatial Interaction Towards Rice Import in Selected ASEAN+3 Countries Ekalia Yusiana; Dedi Budiman Hakim; Tanti Novianti; Yusman Syaukat
HABITAT Vol. 33 No. 1 (2022): April
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2022.033.1.2

Abstract

Rice turns out as significant commodity in order to meet people’s needs of food on a half of the world's population. Rice is the most consumed commodity in Asia and wold, especially countries that are members of the ASEAN+3. The need for rice that is a basic necessity must be met, thus, the supply must be maintained as well to meet the needs of staple food, and every country conducts a trade through import activities. This study aims at examining whether there is a spatial interaction of rice import in the ASEAN+3. The results of the Moran I Test show that there is a spatial interaction on rice import in the ASEAN+3 towards 11 selected countries. Trade groupings (agglomeration) were also identified in the trade area. Identification of trade groupings occurs in several countries regarding countries that are in the low-high quadrant such as Vietnam, Thailand, Republic of Korea and Indonesia.
ANALISIS KEMITRAAN PEMASARAN HASIL USAHA TERNAK RUMINANSIA (STUDI KASUS CV. AMANAH SAEBUR KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI) Huwaida Alifah; Mohamad Sam’un; Ekalia Yusiana
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 3 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i3.12845

Abstract

Peternakan merupakan salah satu bagian dari subsektor pertanian. Usaha peternakan ini memiliki potensi besar dalam perekonomian sebab kebutuhan pangan dan permintaan protein hewani yang terus meningkat namun penjualan mengalami fluktuatif karena adanya kendala dalam pemasaran sehingga usaha ternak dapat mengalami kerugian. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pola kemitraan pada CV. Amanah Saebur dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kemitraan pada CV. Amanah Saebur. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dan analitik. Responden penelitian adalah komisaris, direktur utama, admin, supir dan dua puluh pihak mitra CV. Amanah Saebur yang berjumlah 25 orang responden. Data Sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Kabupaten Bekasi. Pada penyelesaian tujuan tentang pola kemitraan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan pada penyelesaian tujuan kedua yakni faktor yang berhubungan dengan kemitraan CV. Amanah Saebur dianalisis menggunakan analisis Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pola kemitraan antara pihak mitra dengan perusahaan CV. Amanah Saebur termasuk ke dalam pola dagang umum, (2) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemitraan CV. Amanah Saebur yaitu, kerjasama yang memiliki hubungan signifikan dan sangkat kuat, selain itu komunikasi, kepercayaan komitmen, dan konflik memiliki hubungan signifikan dan kuat, sedangkan hubungan nilai ketidakseimbangan kekuasaan dan saling ketergantungan, dan adaptasi memiliki hubungan signifikan dan sedang.Kata Kunci : Hubungan, Kemitraan, Ruminansia, Spearman Rank, Ternak
Manajemen Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Intervensi Kesehatan Penyaringan Air Bersih Di Desa Tegallega Karawang Ana Melani; Yeni Sari Wulandari; Ekalia Yusiana
Jurnal Budiman: Pembangunan dan Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai citarum merupakan salah satu sungai dengan kategori tercemar berat, mengingat sungai citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Kabupaten Karawang sebagai salah satu kabupaten yang dilintasi aliran sungai citarum tentu tidak akan terlepas dari aktivitas masyarakat yang memanfaatkan sungai dalam kegiatan sehari-harinya baik untuk kebutuhan konsumsi, ekonomi, transportasi dan pertanian. Saat hujan air pun akan cenderung keruh sehingga tentu kurang bersih dan semakin tidak layak digunakan. Terutama masyarakat yang memanfaatkan air sungai mayoritas tidak menyaring atau menjernihkan terlebih dahulu air sungai yang ditarik dengan waterpump seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tegallega. Dilakukan penadimpingan masyaraat untuk lebih sadar terhadap bahaya menggunakan air yang tercemar. Metode yang digunakan dalam merespon masalah air bersih yakni intervensi dan pendampingan. WTP (Water Treatment Plant) dibanguna dengan menggunakan pendanaan dari Kementerian Kesehatan RI. Tujuan dari program ini yakni memberikan akses air bersih bagi masyarakat kurang mampu yang tinggal di desa-desa tertinggal. Setelah WTP dibangunan dan jalur pipa selesai tersambung terdapat 40 rumah tangga kurang mampu yang mendapatkan fasilitas air bersih dan jumlahnya akan terus bertambah jika penyambungan pipa selesai dilakukan.