p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal SPASIAL
James Timboeleng
PWK Fak. Teknik, Unsrat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KAWASAN KOMERSIAL TERHADAP LALULINTAS JALAN PIERE TENDEAN Abidjulu, Indira Nurdiani; Timboeleng, James; Hanny, Poli
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan dan kemacetan lalu lintas di Kota Manado meningkat seiring dengan tingkat pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang mencapai 12,7 % Tahun 2016 (Sumber :Samsat Kota Manado), sedangkan pembangunan jalan baru di perkotaan sangat terbatas. Jalan Piere Tendean merupakan jalan kolektor sekunder yang dilalui oleh kendaraan apapun maupun pejalan kaki. Kawasan jalan Piere Tendean merupakan akses ke pusat kota dan sekaligus pusat perdagangan dan jasa. Di ruas jalan ini terdapat kawasan komersial sehingga mobilitas orang, kendaraan, dan barang begitu tinggi yang menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif berupa data perhitungan yang terdiri dari volume kendaraan, kecepatan kendaraan, kapasitas jalan dan hambatan samping. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi eksisting kinerja jalan di ruas jalan Piere Tendean dan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh aktivitas komersial di ruas jalan tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kinerja jalan di ruas jalan Piere Tendean yaitu berdampak pada kemacetan karena faktor – faktor seperti hambatan samping, tata guna lahan, dan kapasitas jalan. Kata Kunci : Kemacetan, Lalulintas, Kinerja Jalan
ANALISIS PELAYANAN TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DI KOTA TERNATE Buamona, Muhammad Syaiful; Timboeleng, James; Karongkong, Hendriek H
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seperti Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek yang sangat strategis dan diharapkan mampu mengakomodir seluruh kegiatan masyarakat. Rendahnya tingkat penggunaan kendaraan umum dibandingkan penggunaaan kendaran pribadi di kawasan perkotaan, menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi masih tinggi dan di sisi lain pelayanan angkutan umum perkotaan terlihat masih rendah. Untuk itu transportasi yang ada di Kota Ternate sangat diperhatikan dari pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Ternate dan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan transportasi angkutan kota, perencanaan rute angkutan kota dan hubungan rute perencanaan dan kawasan wilayah kota di Kota Ternate. Metode analisis yang di gunakan adalah deskkriptif kuantitatif dan kualitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan. Hasil studi, yaitu kurangnya rute angkutan kota yang beroperasi di daerah perbukitan,ini di lihat dari permintaan masyarakat untuk adanya penambahan rute di beberapa kawasan, karena akan adanya hubungan antar kawasan dan pergerakan mobilitas masyarakatnya dalam melalkukan aktifitas mereka. Kata Kunci : Transportasi, Angkutan Kota
EVALUASI KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PADA FASILITAS PASAR DI KOTAMOBAGU Manoppo, Dwitanya Puspita; Timboeleng, James; Supardjo, Suryadi
SPASIAL Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar tradisional merupakan salah satu fasilitas yang mendorong sektor perdagangan dan jasa di Kota Kotamobagu sebagai kota yang memiliki tujuan untuk menjadi Kota Mode Jasa.  Ketersediaan prasarana dan sarana dasar yang baik menjadi hal yang penting untuk peningkatan kualitas dan keberlangsungan dari pasar-pasar tradisional ini. Terdapat empat pasar tradisional yang ada di Kotamobagu yaitu Pasar Serasi, Pasar 23 Maret, Pasar Genggulang, dan Pasar Poyowa. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi terhadap ketersediaan serta kebutuhan terhadap prasarana dan sarana dasar pada fasilitas-fasilitas pasar tradisional yang ada di Kota Kotamobagu. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan kondisi dan keadaan sebenarnya dari masing-masing pasar untuk kemudian dievaluasi dengan SNI Pasar Rakyat sebagai standar kesesuaian. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa Pasar Serasi sebagai pasar tipe II memiliki tingkat kesesuain terendah, kemudian Pasar 23 Maret sebagai pasar tipe III, serta Pasar Genggulang dan Pasar Poyowa sebagai pasar tipe IV dengan tingkat kesesuaian tertinggi terhadap ketentuan yang telah diatur dalam SNI Pasar Rakyat. Adapun kebutuhan prasarana dan sarana dasar pada fasilitas-fasilitas pasar tradisional tersebut terbagi atas kebutuhan untuk pengadaan, penetapan peraturan, peningkatan kualitas, penertiban, dan memfungsikan yang sudah tersedia. Kata Kunci: Evaluasi, Ketersediaan, Prasarana dan Sarana Dasar, Pasar
ANALISIS SISTEM TRANSPORTASI DI KECAMATAN MELONGUANE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD (STUDI KASUS: KORIDOR JALAN KAMPUNG BARU KECAMATAN MELONGUANE) Kalungan, Trifena Rany; Timboeleng, James; Tarore, Raymond Ch
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara Berkembang, dalam Menunjang perkembangan di Indonesia, maka diperlukan transportasi yang Memadai. seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan semakin kompleksnya kegiatan penduduk di perkotaan maka kebutuhan sarana transportasi semakin meningkat. Infrastruktur wilayah, termasuk jaringan jalan sangat penting dalam menunjang pembangunan, perkembangan ekonomi wilayah. Khususnya Kabupaten Kepulauan Talaud, yang merupakan Kabupaten termuda dengan infrastruktur wilayah yang masih sangat terbatas. Kabupaten Kepulauan Talaud marupakan bagian integral dari propinsi Sulawesi utara, dengan ibukota Melonguane. Berada diantara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Republik Philipina), sehingga Kabupaten Kepulauan Talaud bersama dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe, di sebut “Daerah Perbatasan“.Dengan demikian Kecamatan Melonguane berkembang sebagai pusat utama perdagangan dan jasa karena fasilitas yang ada lebih lengkap. Di pusat kota sendiri menjadi pusat sentral kegiatan perdagangan karena terdapat beberapa pertokoan dan pasar di dalamnya sehingga mobilitas orang, kendaraan, dan barang begitu tinggi yang menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif berupa data perhitungan yang terdiri dari volume kendaraan, kecepatan kendaraan, kapasitas jalan dan hambatan samping. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem transportasi di Kecamatan Melonguane. Berdasarkan hasil studi Volume kendaraan tertinggi pada segmen jalan (titik 2) dengan jumlah kendaraan tertinggi yaitu 7.224 smp/jam, sedangkan volume kendaraan terendah pada segmen jalan (titik 1) dengan jumlah kendaraan 5.462 smp/jam. Kinerja Ruas Jalan Kampung Baru pada saat ini, nilai derajat kejenuhan (DS) pada umumnya masih sesuai standar kategori 0.35 (MKJI, 1997) dengan tingkat pelayanan jalan pada kategori A kondisi arus lalu lintasnya bebas antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya, besarnya kecepatan sepenuhnya ditentukan oleh keinginan pengemudi dan sesuai dengan batas kecepatan yang telah ditentukan. Dan kecepatan rata-rata pada umumnya berada di bawah persyaratan kolektor yaitu 20 km/jam, yang dipengaruhi oleh volume lalu lintas, kondisi jalan dan hambatan samping. Kondisi aktivitas lalu lintas pada segmen jalan ini yaitu kendaraan parkir di badan jalan, naik turun penumpang bentor, dan pejalan kaki/penyeberang jalan pada pusat perbelanjaan dan perdagangan dan jasa. Kata Kunci : Sistem Transportasi, Lalu Lintas, Kinerja Jalan, Kabupaten Kepulauan Talaud
ANALISIS KINERJA SISTEM BUS RAPID TRANSIT (BRT) DI KOTA KOTAMOBAGU Lendeon, Evalda; -, Sangkertadi; Timboeleng, James
SPASIAL Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Kotamobagu merupakan salah satu kota yang mengembangkan Bus Rapid Transit (BRT) sebagai moda transportasi massal untuk masyarakat. Operasional BRT dimulai sejak 2019 oleh Dinas Perhubungan Kota Kotamobagu. Namun, keberadaan BRT masih kurang di minati masyarakat dikarenakan adanya moda transportasi lainnya yang lebih mudah digunakan sebagai angkutan umum sehari-hari yakni bentor dan ojek online. Selain itu, masih tingginya penggunaan kendaraan pribadi di Kota Kotamobagu. BRT disediakan sebagai moda transportasi yang terintegrasi untuk melayani masyarakat serta dengan adanya fasilitasnya yang nyaman, aman dan mengutamakan keselamatan. Pada penelitian ini, di tujukan untuk mengidentifikasi kinerja sistem BRT Kota Kotamobagu yang ditinjau berdasarkan SPM Angkutan Massal Berbasis Jalan (Permen No 10 tahun 2012) dan menganalisis pengaruh minat masyarakat terhadap pelayanan BRT. Metode penelitian menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian dengan pengolahanan data menggunakan skoring (Skala Likert) untuk mengetahui kesesuaian kinerja pelayanan dan metode analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh minat masyarakat terhadap pelayanan BRT. Berdasarkan hasil identifikasi kondisi eksisting, di ketahui aspek keselamatan dan aspek kesetaraan merupakan aspek yang paling sesuai dengan SPM Angkutan Massal Berbasis Jalan No. 10 tahun 2012. Aspek yang dianggap telah baik dan efisien menurut persepsi masyarakat yaitu pelayanan BRT pada aspek keselamatan, kenyamanan, dan kesetaraan. Adapun hasil perhitungan statistik yaitu terdapat pengaruh minat masyarakat sebesar 38,4% terhadap pelayanan BRT dengan aspek yang paling berpengaruh secara signifikan yakni keamanan dan kenyamanannya.Kata Kunci : Kinerja Pelayanan, BRT, Persepsi Masyarakat