Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH TINGGI LEVEL UAP AIR PANAS TERHADAP PROSES PENGERINGAN GABAH Tertius V. Y. Ulaan; Benny L. Maluegha; Gerrits D. Soplanit
Jurnal Tekno Mesin Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan air panas bumi sebagai fluida kerja untuk pengeringan hasil produk pertanianterus menjadi perhatian. Air panas Bukit Kasih Kanonang dengan temperatur di atas 50oCmemilikipotensi besar untuk dikembangkan sebagai fluida kerja proses pengeringan gabah. Berdasarkanpenelitian,ukuran bak air panas 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan tinggi level uap air panas bervariasiantara 20 cm, 15 cm, 10 cm, 5 cm dan 0 cm, bak di tutup dengan pelat aluminium dan gabahdiletakkan diatas pelat.Hasil yang diperoleh adalah kondisi level uap air panas ideal berada pada 15 cm dimanaselisih massa gabah sebelum dan sesudah pengeringan 0.3182 kg dengan temperatur air panas56,6oC.Sedangkan selisih massa gabah terendah berada pada posisi level uap air panas 0 cm yaitu0.1298 kg dengan temperatur air panas 56,4oC, hal tersebut disebabkan karena kondisi ruangpenguapan semakin kecil.Waktu pengeringan yaitu rata-rata 5 jam.Kata kunci: Air panas, level uap air panas, massa gabah, temperatur air panas
PERANCANGAN DIGESTER UNTUK MENGHASILKAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK BABI DI DESA RUMOONG BAWAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN Benny L. Maluegha; Tertius V. Y. Ulaan; Markus K. Umboh
Jurnal Tekno Mesin Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kotoran ternak babi yang tidak ditangani merupakan masalah yang mengganggu kehidupan masyarakat karenapencemaran lingkungan yang ditimbulkannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kotoran ternak babi yang adabisa diolah dalam sebuah unit digester untuk menghasilkan biogas. Selain itu, kotoran ternak babi yang telahdiolah tidak akan menimbulkan bau yang mengganggu, dan menjadi pupuk dengan kualitas tinggi.Kegiatan IbM yang dilakukan di Desa Rumoong Bawah ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memahamipentingnya biogas, dan nantinya dapat merancang sebuah unit digester dan membangunnya. Dalam rangkamencapai maksud tersebut, kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah survei lokasi. Kemudian dari hasilsurvei itu ditindaklanjuti dengan perancangan unit digester yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Selanjutnya dilaksanakan penyuluhan/pelatihan agar masyarakat dapat memahami teknologi biogas.Berdasarkan hasil survei dan analisis potensi biogas yang ada, dengan memperhitungkan semua ternak babi yangada di Desa Rumoong Bawah, diperkirakan potensi biogas yang bisa dihasilkan secara keseluruhan adalahsebanyak 136 m3 per hari, yang setara dengan 62,56 kg elpiji dan 84,32 liter minyak tanah. Untuk satupeternakan babi di Desa Rumoong Bawah yang memiliki 35 ekor babi, bisa dibangun digester jenis fixed domedengan daya tampung 12 m3, yang berdiameter 3 meter dan tinggi 1,7 meter.Kata kunci: biogas, digester, Rumoong Bawah
UJI MODEL TURBIN JENIS PELTON UNTUK MENENTUKAN DAYA HEAD DAN KAPASITAS PROTOTIPE TURBIN PELTON PADA DESA BERAIR TERJUN PINARAS DI MINAHASA Gerrits D. Soplanit; Benny L. Maluegha; Tertius V. Y. Ulaan
Jurnal Tekno Mesin Vol. 2 No. 3 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah krisis energi telah melanda kehidupan manusia sehingga perlu diupayakan pemanfaatan energi alternatif, yang terbarukan. Salah satunya bersumber pada pemaanfataan energi yang terkandung pada sumber air terjun yang dapat dikonversikan pada turbin Jenis Pelton untuk menghasilkan energi listrik dalam rangka mengatasi masalah energi tersebut, terutama energi listrik. Di Minahasa terdapat banyak air terjun salah satunya desa Pinaras. Penempatan sebuah prototipe turbin pada sitenya diperlukan pengujian model agar tidak terjadi penyimpangan yang signifikan.Pengujian yang telah dilakukan terhadap model turbin jenis Pelton dengan menggunakan pompa sebagai sumber air pada debit Q = 0,00004 m3/detik, head He = 3,36 m dan juga dengan menggunakan Tandon sebagai sumber air terjun dengan tinggi head efektif He = 2,92 m serta debitnya Q = 0,00025 m3/detik. Berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat bahwa besar daya turbin bergantung pada nilai debit Q dan variasi putaran turbin. Pada saat putaran turbin rendah, maka daya yang dicapai rendah, namun dengan mengatur pasokan beban maka putaranpun akan naik sampai pada kondisi dimana daya turbin maksimum dan setelah itu, walaupun putaran di perbesar tetapi daya turbin akan berangsur turun lagi. Nilai H, Q dan putaran n pada daya maksimum dari uji model akan digunakan untuk memprediksi ukuran yang sesuai yaitu D, Head dan Q serta putaran dari prototipe, turbin, yang akan ditempatkan pada sitenya. Daya maksimum yang dicapai model turbin, 8 Watt pada Q = 0,0004 m3/detik dan He = 3,36 m sedangkan pada Q = 0,00025 m3/detik, He = 2,92 m daya yang dicapai 2,3 Watt. Dengan menggunakan analisis dimensional maka diperoleh ukuran dari prototipe turbin sebagai berikut: Dprot = 0,334 m (≈ Ddesain = 0,348 m), Heprot = 37,64 m, Qprot = 0,11 m3/det, nprot = 730 rpm, dan Pprot = 20,31 kW, Pdesain = 22,10 kW.Kata kunci: head, daya dan diameter turbin
PERBANDINGAN KADAR AIR GABAH PADA PROSES PENGERINGAN GABAH ANTARA ALAT PENGERING YANG MENGGUNAKAN PENUTUP DAN TANPA PENUTUP DENGAN FLUIDA KERJA AIR PANAS Tertius V. Y. Ulaan
Jurnal Tekno Mesin Vol. 1 No. 3 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air panas bumi Bukit Kasih Kanonang merupakan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk prosespengeringan gabah yang tidak bergantung pada kondisi cuaca. Air panas bumi yang berfungsimemanaskan pelat, kemudian panas pelat tersebut secara langsung bersentuhan dengan gabah. Hal inimenyebabkan gabah menerima panas dan terjadi penguapan air pada gabah yang secara terus menerussampai gabah kering dengan baik. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan besarnya kadar air gabahyang dihasilkan antara alat pengering gabah yang menggunakan penutup dan tanpa penutup. Lamanyapengujian dari masing-masing alat yaitu selama 5 jam dari pukul 09.00-14.00 Wita. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa kadar air massa gabah pada alat pengering gabah dengan kondisi tertutup lebih cepatterjadi penurunan, dimana pada jam 09.00-10.00 wita hasil yang diperoleh adalah 0.126 kg sedangkanpada kondisi alat pengering keadaan terbuka kadar airnya 0.146 kg dan setelah 5 jam kemudianperbandingannya yaitu 0.118 kg : 0.126 kg.Kata kunci: Air panas, kadar air gabah, alat pengering.
PERHITUNGAN ONGKOS PRODUKSI MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK TIPE AMP 1000 Arthur G. D. Letelay; Rudy Poeng; Tertius V. Y. Ulaan
JURNAL POROS TEKNIK MESIN UNSRAT Vol. 1 No. 1 (2012): Jurnal Poros Teknik Mesin Unsrat
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In a machinery industry, to know the exact production cost of machine or machine component is essential. Using the data of production cost, the selling price of the product or the value of product making project can be calculated, then the profit can be determined. This research aim to calculate the total production cost of grass chopper machine, then using the result to determine the selling price and the profit. From the performed calculation we obtain that the selling price of the machine is Rp 9.234.016 per unit. This price is cheaper dan market price which has the value of Rp 13.300.000 per unit. Therefore, the net profit of this product is Rp. 1.995.000.
ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR CAMPURAN BENSIN PREMIUM DENGAN “CAP-TIKUS” PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SMASH 110 CC Frisco Lengkong; Hardi Gunawan; Tertius V. Y. Ulaan
JURNAL POROS TEKNIK MESIN UNSRAT Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Poros Teknik Mesin Unsrat
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mixing gasoline (premium) with a "Cap-Tikus" is one solution to reduce the consumption of conventional fuels. In this study, testing was conducted on a Suzuki Smash 110 CC motorcycles made ​​in 2003 to analyze the fuel consumption for the 2.5 km mileage on gear ratio-2, 3, 4, and velocity 20, 25, 30, 35, 40 km / h with volume mixture of 15% "Cap-Tikus" and 75% gasoline. "Cap-Tikus" used is containing 65% - 90% alcohol (ethanol). Trial of using the gasoline mixed with "Cap-Tikus" is fail to start the engine. Replacing “Cap-Tikus” with “Spiritus” successfully run the engine. It is found that the consumption of the mixture fuel is reducing the consumption of gasoline. The most efficient consumption fuel obtained in the 4th gear using the fuel mixtures are 20.43; 28.64; 38.15; 40.50, and 51.20 g / hr respectively for speed 20, 25, 30, 35 and 40 km / h. Keywords: "cap-tikus", alcohol, fuel consumption, spiritus.