Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Di Kawasan Wisata Air Terjun Lano Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong Rizki Aminullah; Lagiono
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 6 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.389 KB) | DOI: 10.33654/jph.v6i1.1041

Abstract

Arthropoda merupakan filum terbesar yang mendominasi kerajaan hewan, hal ini disebabkan karena kemampuannya untuk dapat hidup diberbagai tempat dan mampu beradaptasi dengan baik. Di kawasan wisata air terjun Lano Kecamatan Jaro memiliki tanah yang cukup subur dan juga masih memiliki kawasan hutan yang cukup alami. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan Arthropoda di kawasan wisata air terjun Lano Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong. Jenis dalam penilitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara observasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dangan cara menggunakan Pitfall trap (perangkap jebakan) untuk menjebak Arthropoda permukaan tanah. Sampel penelitian ini adalah Arthropoda permukaan tanah yang terperangkap. Dari hasil penelitian di kawasan wisata air terjun Lano Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong didapat 11 jenis spesies Arthropoda : Camponotus pennsylvanicus, Pogonomyrmex californicus, Blennidus sp, Oecophylla smaragdina, Myrmecia pyriformis, Macrothylacia rubi, Cicindela aurulenta , Desmoxytes purpurosea, Carrhotus viduus, Liatongus femaratus, Schistocerca nites. Indeks keanekaragaman Arthropoda sedang dengan nilai H’=1,76.
Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Di Desa Muara Sompoi Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya Muthaharoh; Lagiono
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 6 No 3
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.881 KB)

Abstract

Kecamatan Murung sebagian besar penduduknya merupakan Suku Dayak Bakumpai, dimana Suku Dayak tersebut sangat dekat sekali dengan alam (hutan), dan sudah sejak lama masyarakatnya secara tradisional menggunakan atau memanfaatkan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai obat, tidak ada efek samping bagi kesehatan seperti halnya pengobatan medis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan apa saja yang diketahui oleh masyarakat dan bagaimana cara pengelolaan dan penggunanaannya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yaitu suatu penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang sesuai dengan fenomena-fenomena yang ada. Berdasarkan hasil penelitian diketahui oleh Masyarakat Dayak Bakumpai terdapat 24 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan suku Dayak Bakumpai di Desa Muara Sompoi Kecamatan Murung Ray Kabupaten Murung Raya seabagai tumbuhan obat yaitu: Callicarpa longfolia Lam, Cassia alata l, Zingiber officinale var.amaru, Paederia scanden, Phaleria macrocarpa, Scurrula Sp., bambusa vulgari, Annona muricata, Barringtonia acuatangula L, Keampferia rotunda L, Eurycoma longifolia, Helminthostachys zeylanica, Euphorbia tirucalli L, Curcumadomestica Val, Piper betle L, Artocarpus altilis, Vitex trifolia L., Hibiscus rosa-sinensis L, Psidium guajava, Eclipta prostrata, Phyllanthus urinaria L, Pandanus amaryllifolus, Morinda citrifolia L, Caryota mitis.
EFEKTIFITAS MEDIA PERTUMBUHAN MAGGOTS HERMETIA ILLUCENS (LALAT TENTARA HITAM) DALAM PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA REKAYASA BIOKONVERSI Muhammad Anwar; Lagiono
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 7 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.516 KB)

Abstract

Maggots Lalat tentara hitam, Black Soldier fly (Hermetia illucens) hampir tersebar diseluruh dunia khusunya negara Indonesia, Maggots lalat tentara hitam termasuk Maggots lalat kebal dan dapat hidup di lingkungan yang cukup ekstrim, seperti di media/sampah yang banyak mengandung garam, alkohol, acids/asam dan amonia. Berdasarkan uraian di atas, keberhasilan produksi dan kualitas maggot yang dihasilkan melalui beberapa media pertumbuhan serta wadah perkembangbiakan maggot tersebut. Dengan demikian, efektivitas media pertumbuhan maggot dapat terlihat sehingga dapat menjadi solusi pemanfaatan sampah organik. Oleh karena itu dilakukan pembudidayaan Maggots Lalat Tentara Hitam untuk mengetahui efektifitas pertumbuhan maggots tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis media yang paling efektif untuk pertumbuhan maggots Hermetia Illucens (Lalat Tentara Hitam). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu penelitian yang berusaha mengetahui kelompok media yang mana pengaruh perlakuan akan sulit untuk nyata atau menonjol. Pengumpulan data diperoleh melalui hasil panen (berat) maggots bsf dari pertumbuhan maggots dalam jangka 2 minggu sesuai variabel-variabel penelitian. Analisis data dengan cara mengetuhi pengaruh media dan efektifitas media yang baik untuk pertumbuhan maggots bsf Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa media yang efektifi untuk pertumbuhan maggots berpengaruh yang mana menghasilkan bio massa maggots berbeda-beda yang mana media efektif paling tinggi diperoleh dari Sisa Sayuran Dedak (1328,6) 8dan terendah diperoleh dari Tulang Ayam Dedak (140,56)
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Perpindahan Kalor Kelas 5 di SDN Muara Pagatan Ujung Muhammad Lazuardi; Lagiono; Syahbudin
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4 No 2 (2022): Periode Juli - Oktober
Publisher : Program Studi PGSD STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The results of interviews and observations on March 8, 2022, with a class 5 teacher at SDN Muara Pagatan Ujung, the learning process presented by the teacher is not appropriate with the competence in the material to be achieved and the learning media is incomplete. This has resulted in the low level of individual and classical completeness. One alternative that is expected to improve student learning outcomes on the concept of heat transfer is to use the cooperative learning model. is a learning process centered on students who interact with each other in groups to achieve learning objectives through a learning media that has been designed. So it is expected to improve student learning outcomes on the concept of heat transfer. The purpose of this study was to determine the increase in student learning outcomes, increase student activity, increase teacher activity and student responses to the learning process. This research is a classroom action research (CAR) designed in 2 cycles with 4 meetings. The subjects of this study were 5th grade students of SDN Muara Pagatan Ujung. Data collection techniques from student learning outcomes were obtained from pre-test and post-test, student activities and teacher activities were obtained from observations and student responses were obtained from questionnaires. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that learning outcomes increased and reached the limit of classical completeness, namely in the post-test cycle 1 meeting 2 with a percentage of 73% increasing in cycle 2 meeting 2 to 86%. Student activity cycle 1 meeting 2 obtained an average value of 80 increased in cycle 2 meeting 2 to 95 with very good criteria. Teacher activity cycle 1 meeting 2 obtained an average value of 84 increased in cycle 2 meeting 2 to 95 with very good criteria and student responses to the learning process reached a percentage of 91% with a very positive category.
Pengembangan Video Berbasis Animasi Powtoon untuk Materi Komponen Ekosistem IPA untuk Siswa Sekolah Dasar Jumaidil Khair; Lagiono; Yudha Adrian; M. Saufi; Abidinsyah
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4 No 3 (2023): Periode Nopember - Februari
Publisher : Program Studi PGSD STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Most of the teachers have not been able to take advantage of the learning support facilities that are already available in each class in the form of projectors, besides that, from within learning which discusses the components of the ecosystem, when delivering material the teacher only uses printed media in the form of books. The advantage of this learning media is that videos can be played repeatedly, the learning process becomes clearer and more interesting. The purpose of developing this learning media is how the feasibility of learning media using Powtoon-based animated videos is. How is the practicality of learning media using Powtoon-based animated videos, how is the attractiveness of learning media using Powtoon-based animated videos. The model used is ADDIE (1990) 1. Analysis (analysis), 2. Design (design), 3. Development (development), 4. Implementation (apply), 5. Evaluation (feedback). The subjects in the study were expert validators and users. The research was conducted offline. The types of data obtained in this research and development are quantitative data and qualitative data. Quantitative data was obtained from the results of the calculation of the validation sheet and questionnaire and qualitative data was obtained from comments and suggestions from the research subjects. The results showed that in the development of learning video media in science subjects, more precisely on the Ecosystem Component material, the validity of the material expert was 80% (valid), the media expert was 80% (valid), and the teacher's assessment was 92% (very practical). 82% students (very interesting).
KEANEKARAGAMAN INSEKTA SIANG (DIURNAL) di PERKEBUNAN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L) di DESA SUNGAI KUPANG PALAS KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Nor Abidin; Lagiono; Syahbudin
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 8 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (mega biodiversity). Salah satu keanekaragaman hayati yang dapat dibanggakan Indonesia adalah insekta (serangga), dengan jumlah 250.000 jenis atau sekitar 15% dari jumlah jenis biota utama yang diketahui di Indonesia. Kurang lebih 1 juta spesies serangga telah dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan hal ini merupakan petunjuk bahwa serangga merupakan makhluk hidup yang mendominasi bumi. Diperkirakan, masih ada 10 juta spesies serangga yang belum dideskripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman insekta siang (Diurnal) dan kemelimpahannya yang ada di Perkebunan Rambutan di Desa Sungai Kupang Palas Kecamatan Kandangan Hulu Sungai Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif, dengan teknik observasi yaitu terjun langsung kelapangan. Pengambilan data insekta dilakukan dengan metode Garis Transek atau Line Transect, dengan berjalan disepanjang garis transek yang telah ditentukan sambil melakukan penangkapan insekta yang terdapat pada jalur transek tersebut. Mengidentifikasi insekta yang tertangkap dalam jebakan menggunakan kunci determinasi Borror, Jumar dan Lilies. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan rumus keanekaragaman menurut Shannon-Winner Hi, (Odum, 1996; 68) dan kemelimpahan menurut Michael (1994:89). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis insekta yang ditemukan pada Perkebunan Rambutan di Desa Sungai Kupang Palas Kecamatan Kandangan ada 14 spesies, yaitu : Appias olferna, Papilio polytes, Melanitis leda, Leptosia nina, Neurothemis terminate, Orthetrum Sabina, Agriocnermis pygmea, Catantops sylvestris, Atractomorpha crenulata, Cicindela aurulenta, Pycanum rubens, Leptocorisa acuta, Grapochepahala coccinea, Henosepilachna vigintioctopunctata. Indeks keanekaragaman sebesar 2,54 yang termasuk dalam kategori sedang. Kemelimpahan tertinggi ditempati oleh spesies Leptocorisa acuta dengan Nilai Penting sebesar 28,07%. Kemelimpahan terendah ditempati oleh spesies Appias olferna dengan Nilai penting 8.66%