Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama pada remaja sampai saatini salah satunya dengan kurangnya asupan protein dan vitamin C serta penyakit ISPA. Anemiayang tidak teratasi akan berdampak pada terganggunya kegiatan sehari-hari, seperti penurunanproduktivas kerja dan kemampuan akademik sekolah sehingga tidak adanya gairah belajar dankonsentrasi menurun pada remaja.Tujuan : Mengetahui ada hubungan antara asupan protein, vitamin C dan penyakit ISPAdengan kejadian anemia pada remaja di Panti Pelayanan Sosial Anak “Wira Adhi Karyaâ€UngaranMetode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, dengan pendekatan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 68 remaja, dan menggunakan tekhnik totalsampling. Instrumen yang digunakan yakni form kuisioner FFQ untuk variabel asupan (proteindan vitamin C), pada anemia dilakukan pemeriksaan kadar Hb, dan untuk mengetahuiterjadinya ISPA dengan melihat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatanyang di Panti, seperti demam, flu, dan batuk selama 3 hari. Uji statistik yang digunakan yakniuji Chi Square dan Kendall Tau.Hasil : Hasil uji Kendal tau menunjukkan bahwa sebagian besar asupan protein yaitu kategoriringan sebanyak 24 responden (35,3%). Pada asupan vitamin C, paling banyak pada kategoriringan yaitu sebanyak 21 responden (30,9%). Ada hubungan antara asupan protein dengankejadian anemia p 0,006 (α = 0,05), ada hubungan vitamin C antara kejadian anemia padaremaja dengan p 0,034 (α = 0,05). Tidak ada hubungan antara kejadian anemia dengan kejadianISPA dengan p 0,730 (α = 0,05).Kesimpulan :Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dan vitamin C dengananemia, dan tidak terdapat hubungan antara kejadian ISPA dengan Anemia.