Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEMAMPUAN INFUSA DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) MELARUTKAN KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO Nurul Fahmi Hidayah; Nova Hasani Furdiyanti; Jatmiko Susilo
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit batu ginjal adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya penumpukankadar kalsium pada ginjal. Daun rambutan (Nephelium lappaceum L) mengandung flavonoidyang diduga mempunyai efek melarutkan batu ginjal. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kemampuan daun rambutan dalam melarutkan batu ginjal secara in vitro.Penelitian ini merupakan penelitian post eksperimentalyang terdiri dari berbagai serikadar infusa daun rambutan, yaitu kadar 10%, 15% dan 20% b/v. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode gravimetri. Data dianalisa dengan menggunakan AnalisaSatu Jalur dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan SPSS versi 16 for windows dengan tarafkepercayaan 95%.Rata-rata persen kelarutan hasil penimbangan bobot konstan batu ginjal pada kadar10% adalah 13,5% selama 3 jam perendaman, 20,08% selama 5 jam perendaman dan 29,9%selama 7 jam perendaman. Hasil uji One Way Anova dan uji LSD menunjukan adanyaperbedaan yang bermakna. Pada kadar 15% adalah 32,36% selama 3 jam perendaman,35,86% selama 5 jam perendaman dan 41,22% selama 7 jam perendaman. Hasil uji One WayAnova dan uji LSD menunjukan adanya perbedaan yang bermakna. Pada kadar 20% adalah39,82% selama 3 jam perendaman, 43,08 selama 5 jam perendaman dan 50,92% selama 7 jamperendaman. Hasil uji One Way Anova dan uji LSD menunjukan adanya perbedaan yangbermakna. Kelarutan tertinggi adalah kadar infusa 20% dengan waktu perendaman selama 7jam yaitu sebanyak 50,92%. Hasil uji One Way Anova dan uji LSD menunjukan adanyaperbedaan yang bermakna.
EFEKTIVITAS JUS TOMAT (Lycopersicum esculantum) PADA MENCIT HAMIL YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Rozalia; Nova Hasani Furdiyanti; Dian Oktianti
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paparan asap rokok sangat mengkhawatirkan beberapa kelompok sosial termasuk wanita hamil. Bahan kimia yang dikeluarkan asap rokok jika terhisap akan berpengaruh kepada kehamilan, mempengaruhi plasenta dan pertumbuhan janin serta bisa terjadi hipoksia pada janin. Tomat dikenal sebagai sumber utama lycopene.Lycopene termasuk senyawa karotenoid yang memberikan warna merah pada tomat. Telah dibuktikan secara in vitro bahwa lycopene merupakan penangkal radikal bebas yang paling efektif diantara karotenoid yang lain, termasuk ß-caroten. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas jus tomat terhadap mencit hamil yang terpapar asap rokok. Jenis rancangan penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan post test only control group design dengan Rancangan Acak Lengkap(RAL) yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif (1 batang rokok/hari), satu kelompok kontrol positif (vitamin E dosis 130 IU), dan dua kelompok perlakuan (jus tomat (Lycopersicum esculantum) dosis 675mg/20 BB dan 900mg/20g BB).Data dianalisis menggunakan ujiKruskall-Wallis satu jalan dan ujiMann-Whitney. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuanjus tomat (Lycopersicum esculantum) dosis 675mg/20g BB dan900mg/20g BBmemiliki efek dilihat dari PKBP induk mencit dan berat badan fetus mencit yang terpapar asap rokok dan kelompok jus tomat (Lycopersicum esculantum) dosis 675mg/20g BB memiliki efek dilihat dari PKBP induk mencit dan berat badan fetus mencit yang terpapar asap rokok sebanding dengan vitamin E dosis 130 IU.
UJI EFEK DIURETIKA PERASAN BUAH PIR (Pyrus communis L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Uswatun Khasanah; Nova Hasani Furdiyanti; Richa Yuswantina
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 19 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis)melalui kerja langsung terhadap ginjal. Buah pir (Pyrus communis L.) mengandung senyawaflavonoid yang dapat digunakan sebagai diuretik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuipengaruh efek diuretik perasan buah pir (Pyrus communis L.) terhadap tikus putih jantan galurwistar.Jenis rancangan penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan post test onlycontrol yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif CMC Na 1 %, satu kelompok kontrolpositif (furosemid) dosis 0,5068 mg/200 g, dan tiga kelompok perlakuan (perasan buah pir(Pyrus communis L.) dosis 2,5 g/kg BB, 5 g/ kg BB dan 7,5 g/kg BB). Data dianalisismenggunakan uji Kruskall-Wallis satu jalan dan uji Mann-Whitney.Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuan perasan buah pir (Pyruscommunis L.) dosis 2,5 g/kg BB, 5 g/ kg BB memiliki efek diuretik dan kelompok perasanbuah pir (Pyrus communis L.) dosis 7,5 g/kg BB memiliki efek diuretik yang sebandingdengan furosemid dosis 0,5068 mg/200 gram BB.
EFEK PERASAN BROKOLI (BRASSICA OLERACEAE) SEBAGAI ANTI ALERGI TERHADAP RESPON ANAFILAKSIS KUTAN AKTIF PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI OVALBUMIN Muhammad Alim; Dian Oktianti; Nova Hasani Furdiyanti
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 20 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reaksi anafilaksis kutan aktif adalah bentuk reaksi alergi tipe I secara lokal pada kulit. Salah satu sayuran yang dapat digunakan sebagai anti alergi adalah brokoli. Brokoli (Brassica oleraceae) adalah sayuran yang tersedia setiap saat di pasaran dan mengandung quercetin yang diduga mempunyai efek anti alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perasan brokoli sebagai anti alergi terhadap respon anafilaksis kutan aktif pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi ovalbumin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murnipre and post test control group design menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan. Tikus diinduksi putih telur pada hari ke 1, 7, dan 14 kemudian diberi perlakuan meliputi kontrol negatif (Aquadest), kontrol positif (Cetirizin 0,25mg/ 200g BB), perasan brokoli dosis1,25 ml/kg BB dan 2,5 ml/kg BB. Data dianalisa menggunakan SPSS versi 15,0 for windows dengan uji ANOVA satu jalan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil uji ANOVA dapat disimpulkan perasan brokoli dosis 1,25 ml/kg BB dan 2,5 ml/kg BB memiliki efek anti alergi terhadap respon anafilaksis dan sebanding dengan Cetirizin 0,25mg/ 200g BB.
EVALUASI DOSIS WARFARIN DAN HASIL TERAPINYA PADA PASIEN RAWAT JALAN Nova Hasani Furdiyanti; I Dewa Putu Pramantara; Djoko Wahyono
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.284

Abstract

Penggunaan warfarin dimonitor berdasarkan efek farmakodinamik dari prothrombin time (PT) melalui nilai international normalized ratio (INR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan kadar warfarin dalam darah pasien, hasil terapi pasien yang mendapat terapi warfarin dilihat dari nilai INR, dan mengetahui korelasi antara perkiraan kadar warfarin dengan hasil terapi. Penelitian ini adalah penelitian observasional retrospektif yang bersifat deskriptif dan korelatif. Subjek penelitian adalah pasien rawatjalan yang mendapat terapi warfarin oral di RSUP dr. Sardjito pada Jnuari 2011 sampai Oktober 2013. Perkiraan kadar warfarin dihitung berdasarkan rumus farmakokinetika, sedangkan analisis korelasi dilakukan dengan analisis korelatif Spearman. Hasil penelitian pada 86 subjek penelitian menunjukkan perkiraan kadar warfarin rata-rata pada keadaan tunak atau pada bulan ke-1 rata-rata sebesar 0,658 ± 0,315 mg/L, nilai rata-rata sebesar 0,135 ± 0,065 mg/L, dan nilai rata-rata sebesar 0,802 ± 0,384 mg/L. Hasil pemeriksaan INR menunjukkan 54 pasien (62,79%) yang rata-rata diberi warfarin dosis 2,15 ± 0,74 mg per hari, tidak mencapai target INR. Nilai INR yang dicapai rata-rata sebesar 1,29 ± 0,30, dengan jangkauan INR 0,90 – 1,93. Sisanya sebanyak 32 pasien (37,21%) yang rata-rata diberi warfarin dosis 2,41 ± 0,80 mg per hari, mencapai target INR rata-rata sebesar 3,10 ± 0,93, dengan jangkauan nilai INR 2,01 - 5,30. Korelasi antara perkiraan kadar warfarin dalam darah dengan nilai INR tidak bermakna dengan nilai p = 0,180 (p > 0,05), sedangkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,146 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Kata kunci: warfarin, kadar dalam darah, dosis, INR
EVALUATION OF THE USE OF ANTI-NON STEROID INFLAMATION DRUGS ON GERIATRI Sikni Retno Karminingtyas; Dian Oktianti; Nova Hasani Furdiyanti; Mira Sandriana; Arinda Maya Kusuma
Media Farmasi Indonesia Vol. 15 No. 1 (2020): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.685 KB) | DOI: 10.53359/mfi.v15i1.138

Abstract

Background: Geriatric patients differ from the general patient population. Geriatric differences with other populations include aspects of pharmacokinetics, pharmacodynamics, comorbidities, and the likelihood of adverse drug reactions (ADR). Objective: To determine the accuracy of the dosage and side effects of non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) in geriatric patients in the Inpatient Installation of Dr.Asmir Salatiga. Methods: The study was conducted non-experimental (observational), using descriptive methods and prospective data collection. Samples were 25 patients with total sampling method. Data analysis included drug use, dose accuracy and evaluation of drug side effects using the Naranjo algorithm. Results: Geriatric patients using the most non-steroidal anti-inflammatory drugs were 18 patients (72%). The largest group of non-steroidal anti-inflammatory drugs is the oxikam group of 12 patients (48%). The exact dosage of non-steroidal anti-inflammatory drugs is 19 cases (76%) on the right dose. Evaluation of drug side effects based on the Naranjo algorithm obtained scores for the "probable / probable category of 6 patients (24%) and the feasible category of 19 patients (76%). Conclusion: The correct dosage of non-steroidal anti-inflammatory drugs is 19 cases (76%) right dose. The evaluation of the side effects of non-steroidal anti-inflammatory drugs was the "probable" category of 6 patients (24%) and the feasible category of 19 patients (76%).
Efektivitas Anti Jamur Dan Karateristik Fisik Krim Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) Serfiena Wulandari; Istianatus Sunnah; Nova Hasani Furdiyanti
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.655 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i1.1588

Abstract

Daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) oleh masyarakat  dimanfaatkan untuk pengobatan wasir, antiinflamasi, antijamur, penyakit kulit maupun obat luka. Daun ungu memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, saponin yang dapat digunakan  antijamur.                                                                                                             Penelitian ini dilakukan  untuk mengevaluasi  krim ekstrak etanol daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff)  memiliki aktivitas antijamur terhadap Tinea versicolor dan karakterisitik  fisik serta stabilitas  formulasi krim antijamur                                  . Metode pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 70 %. Ekstrak kemudian diformulasi dalam sediaan  krim dengan konsentrasi 12,5 % dan 25 % kemudian diuji  efektifitas antijamur serta karakteristik  fisiknya. Hasil penelitian diperoleh krim ekstrak etanol daun ungu dalam konsentrasi 12,5 % dan 25 % memiliki aktivitas anti jamur Tinea versicolor dengan rata-rata diameter hambatan untuk konsentrasi 12,5% antara 10,37- 12,13 mm dan untuk konsentrasi 25% memiliki diameter za hambat 13,0 -13,57 mm. Ekstrak etanol daun ungu mengandung alkaloid, tanin , flavonoid, dan saponin. pH sediaan krim antara 7,04-7,48, viskositas 2781-4008 cps, daya lekat 1,25-1,55 detik dan daya sebar 2,40-2,80 cm. Uji sentrifugasi mengalami pemisahanKrim ekstrak etanol daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) memiliki efektivitas  sebagai antijamur terhadap Tinea versicolor. Krim ekstrak etanol daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) memiliki stabilitas fisik yang kurang baik.
Pencegahan Bahaya Narkoba Bagi Siswa Sma Negeri I Ungaran Melalui Edukasi Pathway Game “Anti Narkoba” Sikni Retno Karminingtyas; Nova Hasani Furdiyanti; Rissa Laila Vifta
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.247 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.762

Abstract

Drug abuse is currently a global emergency problem. World Drugs Reports 2018 published by the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), said that as many as 275 million people in the world or 5.6% of the world's population (aged 15-64 years) have used drugs. The number of drug abuse among students in 2018 (from 13 provincial capitals in Indonesia) reached 2.29 million people. One of the groups of people who are prone to being exposed to drug abuse are those in the age range 15-35 years or the millennial generation. The purpose of this service is to increase students' knowledge about the types and types of drugs circulating in the community, so that students recognize the signs, characteristics and symptoms of people who are dependent on drugs, prevention and provide information about treatment measures if they have experienced drug dependence. The service activity was carried out in 2 stages, before the participants were given a questionnaire as a pretest and given education about drugs after the participants filled out the questionnaire as a postest. There were 37 students involved in the activity from SMA N 1 Ungaran Semarang Regency. The pretest results show that students' knowledge about the symptoms and effects of drug dependence, as well as information about how to overcome addiction is still lacking. However, the average student can answer the examples and types of drugs very well. After being given education about Drug Abuse in Adolescents, there was an increase seen from the pretest and posttest scores in terms of knowledge about drugs, symptoms and adverse effects of addiction, prevention and ways of overcoming drug dependence.abstrakPenyalahgunaan Narkoba saat ini menjadi masalah kedaruratan global. World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai macam dan jenis Narkoba yang beredar di masyarakat, agar siswa mengenali tanda, ciri dan gejala dari orang yang mengalami ketergantungan terhadap Narkoba, pencegahan serta memberikan informasi mengenai tindakan penanganan bila sudah mengalami ketergantungan Narkoba. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam 2 tahap, sebelum kegiatan peserta diberikan kuesioner sebegai pretest dan diberikan edukasi mengenai Narkoba setelah kegiatan peserta mengisi kuesioner sebagai postest. Siswa yang terlibat dalam kegiatan sejumlah 37 orang berasal dari SMA N 1 Ungaran Kabupaten Semarang. Hasil Pretes menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai gejala dan efek ketergantungan Narkoba, serta info mengenai cara penanggulangan ketergantungan masih sangat kurang. Akan tetapi rata-rata siswa dapat menjawab mengenai contoh dan jenis Narkoba dengan sangat baik. Setelah diberikan edukasi mengenai Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja, terjadi peningkatan yang dilihat dari nilai pretes dan postes dalam hal pengetahuan tentang Narkoba, gejala dan efek buruk ketergantungan, pencegahan dan cara penanggulangan ketergantungan Narkoba.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Apium Graveolens L. Terhadap Penurunan Kadar Kreatinin Dan Ureum Serum Tikus Yang Diinduksi Etilen Glikol Jatmiko Susilo; Himatul Ulya; Nova Hasani Furdiyanti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreatinin dan serum ureum adalah penanda bilogis dari fungsi ginjal dikarenakan  perlakuan etilen glikol dan lebih jauh lagi menyebabkan kerusakan dan gagal ginjal. Flavonoid yang dikandung dalam daun seledri dapat menghambat pertumbuhan penyakit ginjal yang kronis pada tikus yang telah diberikan perlakuan etilen glikol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dampak dari ekstrak daun seledri (apium graveolens L) dalam menghambat  tingkat kreatinin dan serum ureum pada tikus jantan wistar (rattus novergicus) yang diberikan perlakuan etilen glikol 0,75. Sejumlah 25 tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara acak, diberikan akuades(kelompok control), kelompok etilen glikol dan tiga kelompok diberikan etilen glikol denagn dosis ekstraksi  bertahap 100mg/kgBW, 200mg/kg BW, 400mg/kg BW.Perlakuan 0.75 V/V etilen glikol kepada binatang tersebut dari hari pertama sampai dengan hari ke 28 dan perlakuan ekstraksi dari hari ke 14 sampai dnegan ke 28, pengukuran serum kreatinin dan tingkat urea pada hari 0, ke 14, dan 28. Data menunjukkan bahwa ekstraksi daun seledri dapat menghambat tingkat kreatinin, p-val:0,003 dan tingkat serum ureum pada tikusdengan perlakuan etilen glikol.