Ni Made Nurtini
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE CORRELATION BETWEEN MASS MEDIA ACCESS AND KNOWLEDGE ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH IN ADOLESCENTS AT SMAN 1 DAWAN KLUNGKUNG Erviana Puspita Dewi; Riza Kurnia Indriana; Ni Made Nurtini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.873 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.157

Abstract

Background: Adolescence is a transition period of development from childhood to adulthood, between 10-24 years. The adolescence will experience changes during this period. The knowledge of health reproduction is very important for adolescence because the development of the adolescence is dynamic both biologically and psychologically as well as factors that influence knowledge of adolescence such as information received, parents, friends, closest people, mass media and frequent discussions so that the adolescence need to know about health reproduction in order to have right information about the process of reproduction and various factors that are around it. The purpose of this study was to analyze the correlation between mass media access and knowledge about reproductive health in adolescents at SMAN 1 Dawan Klungkung.Method: This study employed analytic study with cross sectional approach. There were 102 students of SMAN 1 Dawan recruited as sample of this study. The data were collected by using questionnaire and analyzed statistically by using Spearman Rank (rho) with p value < 0,05.Finding: The finding showed that 74 respondents (72.5%) had good level of knowledge. 95 respondents (93.1%) stated that access to mass media was reached. There is significant and positive correlation between mass media access and the level of knowledge about adolescent reproductive health (p value = 0.000) and (rs = 0.354).Suggestion: Health institutions and education are expected to provide more information about health reproduction in adolescents. For further research, the researchers are expected to add more research variable
Hubungan Informasi Kesehatan dan Dukungan Suami dengan Motivasi Skrining Prakonsepsi pada Wanita Usia Subur Ni Wayan Erviana Puspita Dewi; Ni Kadek Neza Dwiyanti; Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja; Komang Ayu Purnama Dewi; Ni Made Nurtini
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 7 (2023): Volume 5 Nomor 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i7.9151

Abstract

ABSTRACT MMR and IMR are one of the main indicators of public health status. Reproductive health is the starting point for the development of maternal and child health which can be prepared earlier before woman becomes a mother. Preconception health is part of general health for woman and man. Preconception screening is done for woman of childbearing age or couple who are planning for pregnancy. Health information and husband support is one of internal factors which influences woman of childbearing age in doing preconception screening. The purpose of this study was To determine the correlation between health information and husband support toward preconception screening motivation on Woman of Childbearing age in the working area of Public Health Center Banjarangkan I. This study employed correlational analytic design with cross sectional approach. There were 105 respondents recruited as the samples. They were women of childbearing age which has fulfilled inclusive criteria. The data were collected by questionnaire related to health information and husband support and preconception screening motivation on woman of childbearing age. The results were analysed by using Chi-Square test. Based on Chi-Square test showed there was significant correlation between health information and preconception screening motivation on woman of childbearing age p-value 0.018 (p value<0.05). There was significant correlation between husband support and preconception screening motivation on woman of childbearing age p-value <0.001 (p value < 0,05). The more often information is gained and the higher husband support, the stronger preconception screening motivation on woman of childbearing age. Keywords : Health information , Husband's support, Preconception Screening,                  Woman of Childbearing Age  ABSTRAK AKI dan AKB merupakan salah satu indicator utama derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan reproduksi menjadi titik awal perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, dimana sebelum seorang perempuan hamil dan menjadi ibu. Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki. Skrining prakonsespsi dapat terlaksana oleh wanita usia subur atau pasangan suami istri dapat dipengaruhi oleh adanya motivasi individu maupun pasangan untuk melakukan pemeriksaan dengan tepat sebelum merencanaknan kehamilan. Informasi Kesehatan dan dukungan suami atau pasangan merupakan salah satu factor internal yang dapat mempengaruhi WUS dalam melakukan skrining prakonsepsi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara informasi kesehatan dan dukungan suami dengan motivasi skrining prakonsepsi pada WUS  di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjarangkan I. Metode Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah Wanita Usia Subur yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 105 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner terkait informasi kesehatan dan dukungan suami dengan motivasi skrining prakonsepsi pada WUS. Analisis bivariat dengan uji korelasi Chi-Squere. Berdasarkan hasil uji analisis statistic dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara informasi kesehatan dengan motivasi skrining prakonsespsi pada WUS dengan p-value 0.018 (p value<0.05). Hal yang serupa juga dengan dukungan suami yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan motivasi skrining prakonsespsi pada WUS p-value <0.001 (p value < 0,05). Semakin sering informasi yang didapatkan dan semakin tinggi dukungan suami atau pendamping terkait skrining prakonsepsi maka semakin kuat motivasi WUS  melakukan skrining prakonsepsi Kata Kunci: Informasi Kesehatan, Dukungan Suami, Skrining Prakonsespi, Wanita Usia Subur (WUS)
Pengaruh Senam Ibu Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil Trimester III Ni Wayan Misi Ani; Ni Made Nurtini; Ni Wayan Erviana Puspita Dewi
Bali Medika Jurnal Vol 10 No 1 (2023): Bali Medika Jurnal Vol 10 No 1 Juli 2023
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v10i1.323

Abstract

Nyeri pinggang adalah salah satu rasa tidak nyaman yang paling umum selama kehamilan. Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, postur wanita berubah untuk mengkompensasi berat uterus yang sedang tumbuh, bahu akan tertarik kebelakang sebagai akibat pembesaran abdomen yang menonjol. Salah satu intervensi non farmakologis untuk mengurangi intensitas nyeri pinggang adalah senam hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam hamil dengan penurunan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III. Jenis penelitian ini pre-eksperimental dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Sukawati I berjumlah 60 orang. Sampel sebanyak 20 orang dengan teknik purposive sampling yang dilakukan dari tanggal 1 September 2022 sampai 1 Oktober 2022.Teknik analisa data menggunakan uji wilcoxon. Analisis univariat menunjukkan didapatkan ibu hamil trimester III mengalami nyeri pinggang skala nyeri ringan dengan jumlah 13 responden (65,0%) sebelum melakukan senam hamil sedangkan setelah melakukan senam hamil sebagian besar ibu hamil tidak ada nyeri dengan jumlah 12 responden (60,0%). Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon dengan hasil bahwa ρ value <0,001. Hal ini berarti propabilitas < level of significance (α=0,05), dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ada pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III. Ibu hamil trimester III diharapkan terus aktif mengikuti senam hamil.   Low back pain is the most common discomfort during pregnancy. As the gestational age increases, a woman's posture changes to compensate for the growing weight of the uterus. The shoulders will be pulled back as a result of the protruding enlarged abdomen. One of the non-pharmacological interventions to reduce the intensity of low back pain is pregnancy exercise.To identify the influence of pregnancy exercise toward law back pain reduction in third trimester of pregnant women at Sukawati I Public Health Center.This study employed pre-experimental with One-Group Pretest-Posttest Design. The population of this study were 60 pregnant women in third trimester of pregnant women at Sukawati I Public Health Center. There were 20 respondents recruited as sample of the study which were selected by using purposive sampling which carried out from September 1st 2022 to October 1st 2022. The data were analyzed by using Wilcoxon test. Univariate analysis showed that there were 13 respondents (65.0%) of third trimester pregnant women experienced mild low back pain before doing pregnancy exercise and there were 12 respondents (60.0%) of pregnant women did not experience low back pain after doing pregnancy. Bivariate analysis used the Wilcoxon test with the result that ρ value <0.001. This meant that the probability < level of significance (α = 0.05), thus H0 was rejected and H1 was accepted.There is an effect of pregnancy exercise toward law back pain reduction in third trimester of pregnant women at Sukawati I Public Health Center.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premenstrual Syndrom pada Siswi Sekolah Menengah Atas Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja; Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu; Ni Wayan Erviana Puspita Dewi; Ni Made Nurtini; Komang Ayu Purnama Dewi; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Bali Medika Jurnal Vol 10 No 1 (2023): Bali Medika Jurnal Vol 10 No 1 Juli 2023
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v10i1.327

Abstract

Premenstrual syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental, yang biasanya muncul mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang berlangsung sampai haid berhenti PMS yang terjadi pada remaja dapat menurunkan produktivitas dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala PMS pada remaja dapat berpengaruh terhadap prestasinya di sekolah. Kejadian PMS mempengaruhi kegiatan di sekolah, misalnya: penurunan konsentrasi belajar, terganggunya komunikasi dengan teman juga dimungkinkan terjadi penurunan produktivitas belajar dan peningkatan absensi kehadiran. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional.. Cara pengambilan sampel dengan non probability sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 105 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 7,6% remaja mengalami PMS Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian PMS (p=0,036), perilaku dengan kejadian PMS (p=0,035), usia menarche dengan kejadian PMS (p=0,047), dan tingkat stress dengan kejadian PMS (p=0,001). Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan, perilaku, usia menarche dan tingkat stress dengan kejadian premenstrual syndrome.   Premenstrual syndrome (PMS) is a collection of symptoms in the form of physical and mental disorders, which usually appear from one week to a few days before menstruation begins, and disappear after menstruation begins, although sometimes it lasts until menstruation stops PMS that occurs in adolescents can reduce productivity in carrying out daily activities. PMS symptoms in adolescents can affect their performance at school. PMS events affect activities at school, for example: decreased concentration in learning, disruption of communication with friends it is also possible that there is a decrease in learning productivity and an increase in absenteeism This research is analytic with cross sectional design. The sampling method is non-probability sampling. The number of research samples is 105 respondents. Data collectionl used a questionnaire The results of this study indicate that as many as 7.6% of adolescents experience PMS. There is a significant relationship between knowledge and the incidence of PMS (p=0.036), behavior and the incidence of premenstrual syndrome (p=0.035), age of menarche and the incidence of PMS (p=0.047) , and stress level with PMS incident (p=0,001) There is a significant relationship between knowledge, behavior, age at menarche and stress level with the incidence of premenstrual syndrome.
Pendampingan Penggunaan Buku Kia Dalam Memberikan Informasi Dan Edukasi Pada Ibu Hamil Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Ibu Dan Janin Di Masa Pandemi Covid 19 Luh Yenny Armayanti; Komang Ayu Purnama Dewi; Ni Made Nurtini; Ni Wayan Erviana Puspita Dewi
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v2i2.464

Abstract

Latar belakang: Penggunaan buku KIA berdasarkan Riskesdas tahun 2013, kurang dari 50% Ibu hamil yang membawa Buku KIA saat memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. Riskesdas 2018 menunjukkan pencatatan hasil pelayanan pada Buku KIA juga belum optimal, hanya 10,5% Buku KIA yang terisi lengkap. Di Desa Kesiman Petilan, dari 5 orang ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil hanya 3 orang ibu hamil yang memiliki buku KIA dan 2 orang ibu hamil tidak memiliki buku KIA. Tujuan: meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya dan penggunaan buku KIA terutama pada masa pandemi covid 19. Metode: Kegiatan PkM ini dilaksanakan di Desa kesiman Petilan dengan sasaran seluruh ibu hamil di Desa Kesiman Petilan yang mengikuti kelas ibu hamil. Kegiatan dilaksanakan dalam  waktu 3 bulan (Agustus – Oktober 2021) yang dibagi menjadi tiga tahap pertemuan dengan waktu dua jam tiap pertemuan. Pada tahap awal dilakukan pemetaan ibu hamil, tahap kedua dilakukan penyuluhan pentingnya buku KIA bagi ibu hamil pada masa pandemi covid 19, tahap akhir dilakukan penyuluhan tentang penggunan buku KIA sebagai media informasi dan edukasi pada ibu hamil. Penyuluhan dilakukan langsung dengan media buku KIA dan lembar balik. Hasil: Terdapat 5 orang ibu hamil yang belum memiliki buku KIA dan sudah diberikan buku KIA. Pemahaman terhadap pentingnya buku KIA meningkat sebesar 58,3% dengan nilai rata-rata kuesioner prestes 6,0 dan postes 9,5. Pemahaman terhadap penggunaan buku KIA meningkat sebesar 40% dengan nilai rata-rata kuesioner prestes 6,5 dan postes 9,1. Jadi pemberian penyuluhan dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya dan penggunaan buku KIA.   Kata kunci: buku KIA, pandemic covid 19