Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ULANG DI BPM KORIAWATI TAHUN 2017 Noriani, M.Kes, Ni Ketut; Nurtini, M.Kes, Ni Made; Riza Kurnia Indriana, M.Kes, Putu
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.815 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.168

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan global yang muncul di seluruh dunia, di samping isu tentang global warming, keterpurukan ekonomi, masalah pangan serta menurunnya tingkat kesehatan penduduk. Jumlah penduduk yang besar tanpa disertai dengan kualitas yang memadai, justru menjadi beban pembangunan dan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan  kunjungan ulang di BPM Koriawati Tahun 2017. Dimana menggunakan  jenis penelitian analitik dengan observasi dan pendekatan cross sectional.  Hasil menunjukkan dari 19 responden, 10 (52,6%) responden memiliki motivasi tinggi, (63,2%) responden memiliki pengetahuan tinggi, dan menunjukkan bahwa 12 (63,2 %) responden memiliki tingkat   kepatuhan untuk  kunjungan ulang.
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM STORYTELLING DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN Ni Putu Riza Kurnia Indriana; Komang Ayu Purnama Dewi
Menara Medika Vol 3, No 2 (2021): Vol 3 No 2 Maret 2021
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v3i2.2449

Abstract

Latar belakang dan tujuan: peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak, terutama perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun. Orang tua perlu melatih anak dalam mengembangkan keterampilan bahasanya melalui storytelling atau bercerita. Orang tua yang melakukan storytelling pada anaknya, mampu melatih anak menghasilkan bahasa untuk mengungkapkan pikirannya, menghasilkan konsonan yang komplek atau minimal bercerita kembali dan menambah pembendaharaan kata anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara peran orang tua dalam storytelling dengan perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Kasih dan Sayang, Kelurahan Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2020 di TK Kasih dan Sayang Kelurahan Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki anak berumur 5-6 tahun bersekolah di TK Kasih dan Sayang tahun 2020. Sampel penelitian ini yaitu semua orang tua yang memiliki anak berumur 5-6 tahun bersekolah di TK Kasih dan Sayang tahun 2020 dengan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan jumlah sampel sebesar 48 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner melalui google form. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji chisquare jika data tidak memenuhi syarat uji chi-square maka digunakan uji alternative yaitu uji Kolmogorove-Smirnov. Hasil: Persentase orang tua yang memiliki peran dalam storytelling yaitu sebesar 54.2%. Persentase perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun dengan kategori berkembang sangat baik sebesar 52.1%, berkembang sesuai harapan sebesar 33.3% dan masih berkembang sebesar 14.6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dalam storytelling dengan perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun dengan p value=0,000 Simpulan dan saran: Terdapat hubungan signifikan antara peran orang tua dalam storytelling dengan perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Kasih dan Sayang Kelurahan Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan. Orang tua dapat berperan secara aktif dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak dan perkembangan motorik halus, kasar serta personal sosial anak.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ULANG DI BPM KORIAWATI TAHUN 2017 Ni Ketut Noriani, M.Kes; Ni Made Nurtini, M.Kes; Putu Riza Kurnia Indriana, M.Kes
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.815 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.168

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan global yang muncul di seluruh dunia, di samping isu tentang global warming, keterpurukan ekonomi, masalah pangan serta menurunnya tingkat kesehatan penduduk. Jumlah penduduk yang besar tanpa disertai dengan kualitas yang memadai, justru menjadi beban pembangunan dan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan  kunjungan ulang di BPM Koriawati Tahun 2017. Dimana menggunakan  jenis penelitian analitik dengan observasi dan pendekatan cross sectional.  Hasil menunjukkan dari 19 responden, 10 (52,6%) responden memiliki motivasi tinggi, (63,2%) responden memiliki pengetahuan tinggi, dan menunjukkan bahwa 12 (63,2 %) responden memiliki tingkat   kepatuhan untuk  kunjungan ulang.
Level Of Knowledge Mother About Stimulation Growth In Children's Age Development Age 4-6 Years Ni Komang Sri Ariani; Ni Putu Riza kurnia Indriana
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.662 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.172

Abstract

Parents as caregivers but also as educators should know that children from an early age begin to emerge new skills, both physical and mental skills. In parenting a child, parents need to understand what is happening to the child and recognize what the child needs for his development, as well as what things must be done to meet those needs. Objectives: to find out how the level of knowledge of mothers about the growth and development of preschool children aged 4-6 years. Methods: Descriptive using Non Probability Sampling, a sample of 40 respondents who met the inclusion criteria. Results: From 40 respondents, the majority of respondents aged 24-33 years, 25 respondents (62.5%) obtained data, and 19 respondents (47.5%) obtained high school education. Most respondents have a good level of knowledge about the stimulation of their children's growth and development, this can be seen from the results of the questionnaire all respondents answered statement number 1 correctly, meaning that all respondents understood about the meaning of growth and stimulation. Almost all respondents understand about the forms of stimulation, this can be seen from almost all respondents answering statements number 2 to number 9 correctly, only 5% of respondents answered incorrectly. Almost all respondents also have knowledge about stimulation in preschool children aged 4-6 years, this can be seen from almost all respondents answering statements number 11 to number 20 correctly, only 15 (%) respondents answered incorrectly. Discussion: Most respondents have a good level of knowledge about their children's growth and development stimulation.
Program Penyuluhan Anemia, Pemeriksaan Hemoglobin dan Pengobatan Anemia pada Siswa di SMK Kesehatan Bali Medika Ni Putu Riza Kurnia Indriana; Putu Ayu Ratna Darmayanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7396

Abstract

ABSTRAK Anemia pada remaja dapat mengganggu aktivitas remaja dan menurunnya prestasi. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan remaja tentang anemia dan pencegahan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia, deteksi dini anemia dan pengobatan anemia yang baik. Kegiatan Pengabdian ini dilakukan pada 104 siswa SMK Bali Medika dengan target program yaitu penyuluhan anemia dan pemeriksaan hemoglobin dilakukan di SMK Bali Medika melalui tiga tahapan kegiatan. Kegiatan tahap I dilakukan dengan memberikan pretest, penyuluhan anemia, dan postest. Penyebaran kuesioner pretest dan posttes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai anemia. Kegiatan tahap II dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu konjungtiva, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan hemoglobin. Kegiatan tahap III dilakukan dengan melakukan pengobatan anemia pada siswa yang mengalami anemia dengan memberikan tablet tambah darah dan konseling mengenai pola makan yang baik. Uji analisis yang digunakan untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan yaitu uji dependen t-test. Hasil dari kegiatan ini yaitu sebelum diberikan penyuluhan anemia, sebagian besar siswa memiliki pengetahuan cukup sebanyak 66 orang (63,5%). Sedangkan, setelah diberikan penyuluhan tentang anemia, sebagian besar siswa memiliki pengetahuan baik sebanyak 88 orang (84,6%).  Hasil uji analisis didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang anemia di SMK Kesehatan Bali Medika dengan p-value sebesar 0,001 (p <a 0,05). Program peyuluhan anemia, pemeriksaan hemoglobin dan pengobatan anemia pada siswa di SMK Kesehatan Bali Medika sudah efektif.  Diharapkan pihak SMK Kesehatan Bali Medika dapat melakukan pembinaan mengenai gizi remaja dan pencegahan anemia di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan organisasi lain yang melibatkan siswa-siswi. Hasil kegiatan penyuluhan anemia ini pelaksanaannya telah baik dan sesuai dengan target yang ditentukan. Kedepannya agar bisa dilakukan kegiatan ini untuk mengedukasi remaja dengan topik kesehatan lainnya Kata kunci: Penyuluhan, Anemia, Remaja ABSTRACT Anemia in adolescents can disrupt youth activities and decrease achievement. Prevention of anemia can be done by increasing adolescent knowledge about anemia and prevention. This service activity aims to increase adolescent knowledge about anemia, early detection of anemia, and good anemia treatment.  This service activity was carried out on 104 students of Bali Medika Vocational School with the target program of anemia counseling and hemoglobin examination being carried out at Bali Medika Vocational School through three stages of activities. Phase I activities were carried out by giving a pretest, anemia counseling, and posttest. The distribution of pre-test and post-test questionnaires was carried out to determine students' knowledge about anemia. Phase II activities are carried out by conducting a physical examination, namely conjunctiva, blood pressure, and hemoglobin examination. Phase III activities are carried out by treating anemia in students who have anemia by giving blood-added tablets and counseling about a good diet. The analytical test used to measure knowledge before and after counseling is the t-test-dependent test. The result of this activity is that before the anemia counseling was given, most of the students had sufficient knowledge of 66 people (63.5%). Meanwhile, after being given counseling about anemia, most of the students had good knowledge as many as 88 people (84.6%). The results of the analysis test showed that there was a significant difference in the knowledge of respondents before and after being given counseling about anemia at the Bali Medika Health Vocational School with a p-value of 0.001 (p < 0.05). The anemia counseling program, hemoglobin examination, and anemia treatment for students at the Bali Medika Health Vocational School have been effective. It is hoped that the Bali Medika Health Vocational School can provide guidance on adolescent nutrition and anemia prevention in the School Health Unit (UKS) and other organizations that involve students. The results of this anemia counseling activity have been implemented well and in accordance with the specified target. In the future, this activity can be carried out to educate adolescents on other health topics. Keywords: Counseling, Anemia, Adolescents
Edukasi Vaksinasi COVID-19 dan Distribusi Masker Pada Anak Usia 12-17 Tahun Di Banjar Medahan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar Ni Putu Riza Kurnia Indriana; Ni Wayan Sri Rahayuni; Komang Ayu Purnama Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6758

Abstract

ABSTRAK Kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Juni 2021 terus mengalami peningkatan. Terdapat 108 ribu kasus berada pada rentang usia 12-17 tahun. Pemerintah Indonesia mengintruksikan pemberian vaksinasi pada anak usia 12-17 tahun. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun di Banjar Medahan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Pengabdian kepada masyarakat di Banjar Medahan, Desa Medahan, Kecamatan, Blahbatuh, Gianyar dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap pertama dilakukan penyuluhan mengenai edukasi vaksinasi Covid-19 dan distribusi masker pada anak usia 12-17 tahun dan juga pretest dan posttes. Tahap kedua dilakukan edukasi penggunaan masker yang benar dan distribusi masker. Tahap ketiga dilakukan pengukuran tanda vital dan evaluasi kegiatan. Edukasi vaksinasi Covid-19 dan distribusi masker dilakukan pada anak usia 12-17 tahun sejumlah 50 orang anak. Hasil pretest didapatkan sebanyak 6 orang (12%) memiliki pengetahuan sangat baik mengenai vaksinasi Covid-19, sebanyak 32 orang (64%) memiliki pengetahuan baik mengenai vaksinasi Covid-19 dan sebanyak 6 anak (24%) memiliki pengetahuan cukup mengenai vaksinasi Covid-19. Setelah dilakukan penyuluhan mengenai edukasi vaksinasi Covid-19, hasil posttesnya mengalami peningkatan yaitu sebanyak 43 orang (86 %) memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenai edukasi Covid-19 dan sebanyak 7 orang (14%) memiliki pengetahuan baik mengenai edukasi Covid-19. Setelah dilakukan edukasi mengenai penggunaan masker, anak menjadi paham dan bisa mempraktekkan penggunaan masker yang benar. Hasil vital sign seluruh anak dalam batas normal. Terjadi peningkatan pengetahuan anak usia 12-17 tahun sebelum dan setelah diberikan edukasi vaksinasi Covid-19. Masker telah didistribusikan kepada 50 anak usia 12-17 tahun. Hasil tanda vital anak dalam batas normal. Kegiatan edukasi vaksinasi Covid 19 sangat bagus dilakukan. Untuk kedepannya kegiatan ini bisa dilanjutkan lagi agar capaian vaksinasi pada anak usia 12-17 tahun tercapai. Kata kunci: Edukasi, Vaksinasi, Covid-19     ABSTRACT Covid-19 cases in Indonesia in June 2021 continue to increase. There were 108,000 cases in the age range of 12-17 years. The Indonesian government has instructed the vaccination of children aged 12-17 years. Objective: to increase public understanding and awareness to carry out Covid-19 vaccinations for children 12-17 years old in Banjar Medahan, Medahan Village, Blahbatuh District, Gianyar. Community service in Banjar Medahan, Medahan Village, District, Blahbatuh, Gianyar was carried out through three stages, namely the first stage was counseling about vaccine-19 education and distribution of masks to children aged 12-17 years as well as pretest and posttest. The second stage is education on the correct use of masks and distribution of masks. The third stage is measuring vital signs and evaluating activities. Education on Covid-19 vaccination and distribution was carried out to 50 children aged 12-17 years. The results of the pre test showed that 6 people (12%) had very good knowledge about Covid-19 vaccination, 32 people (64%) had good knowledge about Covid-19 vaccination and 6 children (24%) had sufficient knowledge about Covid-19 vaccination. After counseling about Covid-19 vaccination education, the post-test results increased, namely 43 people (86%) had very good knowledge about Covid-19 education and 7 people (14%) had good knowledge about Covid-19 education. After being educated about the use of masks, children understand and can practice the correct use of masks. The vital signs of all children were within normal limits. There was an increase in the knowledge of children aged 12-17 years before and after being given Covid-19 vaccination education. Masks have been distributed to 50 children aged 12-17 years. The results of the child's vital signs were within normal limits. Covid 19 educational activities are very good to do. In the future, this activity can be continued so that the achievement of vaccination for children 12-17 years old is achieved. Keywords: Education, Vaccination, Covid-19
Hubungan Umur, Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-1 Tahun pada Masa Pandemi Covid-19 Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.7166

Abstract

ABSTRACT Parents in compliance with monitoring growth and development are influenced by their education, age, level of knowledge, socioeconomic level, skills and intensity of interaction with health workers. Based on the 2013 Riskesdas data, 34.3% of parents did not monitor their growth and development, higher than in 2007 which was 25.5%. This shows that there are still many parents who have not monitored the growth and development of their children. Parents can monitor the baby's growth and development every month by taking the baby to the posyandu. During the Covid-19 pandemic, parents were reluctant to take their babies to the posyandu due to parental concerns about Covid 19. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, occupation, education and income with parental behavior in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. This research is a quantitative research with a cross sectional design. The research was conducted at UPTD. Health Center I of the South Denpasar District Health Office. The research sample is parents who come to the puskesmas with their babies aged 0-1 years to conduct an examination at the UPTD. Puskesmas I, Denpasar Selatan District Health Office, which met the inclusion and exclusion criteria. The sampling technique used convenience sampling with the number of samples calculated using a large sample formula of 95 respondents. The data collection tool was in the form of a questionnaire containing the identity of the respondents (age, education, occupation, monthly income as well as a questionnaire regarding the behavior of parents in monitoring the growth and development of aged infants). 0-1 years during the Covid 19 pandemic. Bivariate analysis using chi square. Based on the results of statistical analysis tests with the chi square test, it shows that there is a significant relationship between age of parents (p-value = 0.04), occupation (p-value = 0.000), education (p-value = 0.016) and income (p-value=0.013) of parents with parental behavior in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. Age, occupation, education and income are related to the behavior of parents in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. It is hoped that parents can monitor their child's growth and development every month at the posyandu in order to detect early developmental abnormalities. Keywords: Characteristics, Behavior, Growth and Development of Babies   ABSTRAK Orang tua dalam kepatuhan melakukan pemantauan tumbuh kembang dipengaruhi oleh pendidikannya, umur, tingkat pengetahuan, tingkat sosial ekonomi, keterampilan dan intensitas interaksi dengan petugas kesehatan. Berdasarkan data Riskesdas 2013 terdapat 34,3% orang tua tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang, lebih tinggi dari tahun 2007 sejumlah 25,5%. Hal ini menunjukkan masih banyak orang tua belum melakukan pemantauan tumbuh kembang anaknya. Pemantauan tumbuh kembang bayi dapat dilakukan orang tua setiap bulannya yaitu dengan mengajak bayinya ke posyandu. Selama masa pandemi Covid-19, orang tua enggan mengajak bayinya ke posyandu terkait adanya kehawatiran orang tua terhadap Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan dengan perilaku orang tua dalam pemantauan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di UPTD. Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan. Sampel penelitian yaitu orang tua yang datang ke puskesmas bersama bayinya berumur 0-1 tahun untuk melakukan pemeriksaan di UPTD. Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan jumlah penghitungan sampel menggunakan rumus besar sampel sebanyak 95 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi tentang identitas responden (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan serta kuesioner mengenai perilaku orang tua dalam pemantauan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. Analisis bivariat menggunakan chi square. Berdasarkan hasil uji analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur orang tua dengan  (p-value=0.04), pekerjaan (p-value=0.000),  pendidikan (p-value=0.016) dan pendapatan (p-value=0.013) orang tua dengan perilaku orang tua dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan berhubungan dengan perilaku orang tua dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. Diharapkan orang tua bisa memantau tumbuh kembang anaknya setiap bulan diposyandu guna mendeteksi secara dini timbulnya kelainan tumbuh kembang. Kata Kunci: Karakteristik, Perilaku, Tumbuh Kembang Bayi
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PENGETAHUAN SKIRINING PRAKONSEPSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) Ni Wayan Erviana Puspita Dewi; Ni Kadek Neza Dwiyanti; Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i1.254

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia Kesehatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian penting karena menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Asuhan prakonsepsi merupakan salah satu factor yag dapat memberikan manfaat kepada wanita usia subur untuk mengurangi resiko atau deteksi dini agar mampu mengoptimalkan kesehatan calon ibu dan anak. Selain itu asuhan prakonsespsi juga mampu memberikan dukungan bagi wanita usia subur agar memiliki informasi yang baik sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat terkait kesehatan reproduksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan pengetahun skrining prakonsepsi pada WUS di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjarangkan I. Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah WUS yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 105 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner karakteristik dan pengetahuan skrining prakonsepsi. Analisis bivariat dengan uji korelasi Chi-Squere. Berdasarkan hasil uji analisis statistic dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan dan riwayat kehamilan dengan pengetahuan skrining prakonsespsi pada WUS dengan p value< 0,05, sedangkan karakteristik pekerjaan p value = 0.402 (p>0.05) yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan pengetahuan skrining prakonsepsi pada WUS
The Correlation Between Mother’s Knowledge Level And Husband Support Toward Anxiety Level Of Pregnant Mother In The Third Trimester During Labor Ni Luh Putu Maenra Ratna Sari; Ni Wayan Manik Parwati, S.SiT., M.Keb; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i1.469

Abstract

Abstrak Kehamilan Trimester III (TM III) merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan perubahan peran menjadi orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas, hal yang mendasarinya adalah ibu merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester ke 3 dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV. Jenis penelitian analitik korelasi, rancangan cross-sectional. Sampel ibu hamil trimester III sebanyak 73 responden dengn teknik sampling total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisa dengan uji Pearson Product Moment. Tingkat pengetahuan sebagian besar yaitu 42 orang (57,5%) kategori kurang, dukungan suami memiliki mean 30,96 termasuk kategori cukup, tingkat kecemasan memiliki mean 21,79 termasuk kecemasan sedang. Hasil Pearson Product Moment hubungan tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami terhadap tingkat kecemasan didapatkan nilai p value = 0,000 < 0,05   berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap tingkat kecemasan dan ada hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester ke 3. Ibu yang memiliki pengetahuan tentang persalinan akan mengatahui apa yang terjadi pada dirinya sehingga ibu dapat mempersiapkan diri sehingga akan lebih tenang dan releks dalam menghadapi persalinan sehingga akan mempengaruhi kecemasan yang dirasakan Kata Kunci :  Pengetahuan, Dukungan Suami, Tingkat Kecemasan
Pengembangan Instrumen Smart Parenting pada Anak Usia 0-3 Tahun Made Rismawan; Ni Kadek Sriasih; Ida Bagus Ardhi Putra; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Jurnal Gema Keperawatan Vol 16, No 1 (2023): Jurnal Gema Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jgk.v16i1.2501

Abstract

Disorders of child development have the potential to become long-term health problems. This can be prevented by carrying out child development assessments that are carried out independently by parents. However, the instruments for assessing growth and development are still conventional in the form of paper base, can only be used by health workers, and cannot be accessed by families so it would be less effective in early detection of disorders of child development. This study aimed to evaluate instruments for assessing the growth and development of children aged 0-3 years. The research design is descriptive with a Research and Development approach. This research was conducted in four villages in the Working Area of Puskesmas III Kintamani in August-September 2022. Data was collected by evaluating 284 growth and development assessment forms and Focus Group Discussions attended by seven mothers with children aged 0-3 years. The results showed that six elements in the growth and development assessment form were not found, namely the elements of the instrument usage guide, parental knowledge, assessment parameters, early detection of growth and development scores, management algorithms according to scores and health education about child growth and development. Meanwhile, there were 10 elements found but not appropriate in the child development assessment form. Participants in the Focus Group Discussion have provided input, so it is necessary to continue preparing strategic issues and consulting experts.