Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : JURNAL TEKNIK MESIN

PENGARUH TEBAL RODA KERETA TERHADAP RASIO SLIP, KONSUMSI DAYA, PERUBAHAN MASSA DAN KEKASARAN PERMUKAAN Ahmad Alwin; Paryanto Paryanto; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 2 (2022): VOLUME 10, NOMOR 2, APRIL 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena slip merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi pada perjalanan kereta api yang dapat menghambat maupun membahayakan perjalanan kereta api. Slip terjadi ketika gaya traksi roda tidak sebanding dengan gaya adhesi roda kereta. Pada penelitian bertujuan untuk mengetahui efek geometri tebal roda kereta api terhadap fenomena slip, konsumsi daya yang digunakan, perubahan massa yang dihasilkan dan perubahan nilai kekasaran permukaan yang dihasilkan. Pada eksperimen ini, pengujian untuk meneliti pengaruh tebal roda kereta api dengan rel digunakan alat bernama twin disk roller rig. Variasi yang digunakan untuk eksperimen ini adalah variasi tebal roda kereta dan penggunaan laju aliran air yaitu tanpa air dan 10 ml/menit. Hasilnya didapati bahwa pengaruh tebal kontak roda dengan rel kereta api mempengaruhi rasio slip, daya serta laju perubahan massa. Semakin besar kontak area, maka semakin besar rasio slip yang dihasilkan, daya yang digunakan dan perubahan massa yang terjadi. Namun, pada perubahan kekasaran permukaan efek tebal kontak roda dengan rel tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selain pengaruh tebal roda, kenaikan daya listrik yang digunakan, perubahan massa dan perubahan kekasaran permukaan juga dipengaruhi oleh efek kombinasi rasio slip yang dihasilkan roda dengan pengaruh lubrikasi air. Pada sampel yang sama dengan tebal berbeda, efek dari lubrikasi air dapat memperbesar rasio slip kemudian menaikkan daya listrik, mempercepat perubahan massa, dan mempercepat pengurangan nilai kekasaran permukaan roda
PERCOBAAN PROSES UNDERWATER FRICTION WELDING DENGAN BAJA ST 41 Rafael Raka Priambadha; Rusnaldy Rusnaldy; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Friction Welding adalah pengelasan dimana panas dihasilkan dari konversi energi mekanik menjadi panas pada permukaan benda kerja. Temperatur tinggi dapat menyebabkan sifat mekanik dan struktur mikro sambungan las yang buruk. Maka, dengan mempercepat pendinginan diharapkan sifat mekanik dan struktur mikro lebih baik. Underwater merupakan varian FW untuk mengelas logam dengan menghindari panas berlebih sepanjang garis las dengan media pendingin air. Pengelasan dilakukan dengan mesin bubut 3 variasi kecepatan putar sebagai parameter yaitu 400 rpm, 629 rpm, dan 864 rpm. Material pengelasan adalah Baja ST-41 diameter 15mm. Hasil friction welding melalui pengujian kelayakan Non-Destructive yaitu inspeksi visual. Berdasarkan hasil pengelasan, seluruh spesimen berhasil dilas. Waktu yang dibutuhkan pada rpm yang lebih rendah lebih lama dari pada rpm tinggi. Pada rpm rendah, flash yang dihasilkan mengalami kemiringan atau misalignment. Berdasarkan hasil inspeksi visual, bentuk flash pada underwater friction welding menghasilkan flash yang kecil atau bahkan tidak terbentuk sama sekali. Flash dapat terbentuk akibat tekanan aksial pada saat spesimen mengalami suhu tinggi yang memungkinkan deformasi. Pada metode underwater suhu yang timbul relatif lebih rendah akibat pendinginan, maka dari itu pada saat pemberian tekanan, flash yang terbentuk lebih kecil. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa friction welding membutuhkan kecepatan putar yang tinggi agar menghasilkan hasil las yang baik.
RANCANG BANGUN PERANGKAT APLIKASI G-CODE GENERATOR POLA SAMBUNGAN TENON MORTISE Mochamad Agung Tri Sulaksono; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambungan merupakan komponen penting dalam industri mebel. Sambungan Tenon dan mortise menjadi salah satu sambungan yang masih digunakan pada industri mebel. Pembuatan sambungan yang dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lebih lama dan memiliki ketelitian yang kecil. Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka dengan adanya teknologi akan membantu dalam proses produksi pada industri mebel. CNC (Computerize Numerical Control) merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu dalam proses produksi. CNC merupakan mesin yang bekerja dengan input numerical control yang berupa G/M Code. Penelitian ini mengusulkan aplikasi G-Code generator pola sambungan Tenon dan mortise yang dapat diaplikasikan pada mesin CNC Tenon mortise. Perangkat aplikasi menerima input parameter bentuk benda yang diinginkan berupa jenis pola Tenon atau mortise, ukuran dimensi, feedrate, kecepatan spindle, dan formasi. Parameter diperoleh dari user manual input, lalu perangkat aplikasi dapat men-generate G-Code membentuk pola yang diinginkan. Pembuatan perangkat aplikasi meliputi perancangan algoritma pemrograman, desain dan pemrograman UI/UX, dan pemrograman perhitungan gerak pahat. Semua proses pembuatan aplikasi menggunakan IDE Borland Delphi 7 dan untuk simulasi hasil dari G-Code menggunakan CNC Simulator Pro serta pengujian hardware pada driver yang terpasang firmware GRBL untuk menggerakan motor stepper. Hasil perhitungan G-Code ini terdiri dari penentuan koordinat yaitu menggunakan koordinat incremental. Pada jenis pola sambungan Tenon terdiri dari pemakanan wilayah benda kerja lalu pola pemakanan membentuk Tenon, dan untuk pola sambungan mortise pola pemakanan hanya membentuk lubang yang menyesuaikan bentuk dari Tenon. Maksimal formasi yang dapat terbentuk sebanyak 3 formasi Tenon atau mortise, dan hasil G-Code dapat disimpan dalam jenis file (.nc).
RANCANG BANGUN MESIN CNC TENON – MORTISE Khaidir Noor; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab produktifitas industri manufaktur pada UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia dikarenakan proses produksi yang dilakukan masih dilakukan secara manual oleh tangan manusia. Dengan pengadaan mesin perkakas modern seperti mesin Computer Numerical Control (CNC) diharapkan pelaku UKM mampu meningkatkan kualitas hasil produksi. Untuk mengatasi masalah ini disusun dan dibuatlah mesin CNC tenon – mortise dimana geometri dikhususkan untuk membuat pin atau lubang pada bahan baku kayu. Perancangan mesin ini memiliki desain dengan dimensi secara keseluruhan sebesar 990,30 mm x 1083,30 mm dan tinggi sebesar 1625,80 mm yang memiliki 3 sumbu gerak yaitu X, Y, dan Z. Untuk sistem gerak sumbu menggunakan ballscrew dan motor stepper sebagai penggeraknnya. Dari hasil perhitungan dengan acuan NSK, ukuran ballscrew didapatkan nilai yaitu lead 4 mm atau ≥ 4 mm dan diameter minimal shaft sebesar 3,31 mm pada sumbu X, 5,31 mm pada sumbu Y, dan 1,40 mm pada sumbu Z. Karena sistem penggerak yang akan digunakan pada setiap sumbu sama, maka dipilihlah ballscrew EBB 1605-4 dengan nilai dr = 13,1 mm dan lead 5 mm sesuai dengan katalog THK. Pengujian kelayakan mesin CNC tenon – mortise mengacu pada standar penerimaan mesin perkakas Schlesinger.
RANCANG BANGUN CHAIN CONVEYOR UNTUK KOMPONEN KNUCKLE STEERING D74 DI PT INTI GANDA PERDANA Stevie Pramudita; Paryanto Paryanto; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Inti Ganda Perdana (PT IGP) merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia yang memproduksi rear axle, propeller shaft, knuckle steering, dan lain-lain. Manufaktur di PT IGP sendiri telah mulai berevolusi dari yang menggunakan operator menjadi otomasi dengan menggunakan robot. Adanya proses perubahan menjadi otomasi sendiri diharapkan dapat membawa keuntungan yaitu berupa cost reduction dalam memproduksi suatu produk. Dengan berkurangnya operator maka diperlukan pula sebuah alat untuk mentransportasikan produk yang sedang atau telah selesai dilakukan proses permesinan. Berlatarbelakang hal tersebut maka penulis dalam Tugas Akhir ini membuat sebuah Rancang Bangun Chain Conveyor untuk mentransportasikan knuckle steering berkode D74 yang akan digunakan di Kawasan Industri Mitra (KIM) Karawang. Chain conveyor ini sendiri dibuat dengan ukuran frame 3500 mm x 1250 mm x 900 mm dengan material yang dipakai berupa baja hollow SS400 ukuran 60mm x 60mm x 3mm sebagai frame, plat baja SS400 dan S45C, baja pejal S45C serta nilon MC901. Dalam proses rancang bangun ini juga terdapat analisis berupa analisis ekonomis, analisis akurasi, serta perbandingan antara chain conveyor dan conveyor jenis lainnya yang banyak ditemukan dipasaran.
RANCANG BANGUN ELECTRIC TOWING TRACTOR DI PABRIK PT INTI GANDA PERDANA Ardyan Prayoga Halim; Paryanto Paryanto; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Inti Ganda Perdana merupakan perusahaan manufaktur rear axle dan propeller shaft untuk mobil penggerak belakang yang berlokasi di kota Jakarta. Dalam proses manufaktur di pabrik PT Inti Ganda Perdana, diperlukan tingkat mobilisasi yang tinggi dalam proses pemindahan pasokan antar lane di dalam pabrik. Oleh karena itu, dibutuhukannya kendaraan towing tractor untuk menarik kereta atau trolley pasokan untuk proses supply pasokan antar lane di dalam pabrik. Dalam prosesnya selama ini, PT Inti Ganda Perdana menyewa electric towing tractor merk Toyota untuk mendukung mobilisasi pasokan dalam pabrik. Namun, untuk mengurangi biaya pengeluaran atau demi mencapai cost reduction dari PT Inti Ganda Perdana, penulis melakukan riset rancang bangun electric towing tractor sendiri atau pribadi untuk menggantikan electric towing tractor sewaan dari pihak Toyota. Oleh karena itu, penulis merancang seluruh proses manufaktur khususnya manufaktur dengan proses pemesinan untuk merancang electric towing tractor pribadi yang menggunakan bahan material dan komponen yang dimiliki oleh PT Inti Ganda Perdana. Proses rancang bangun yang dilakukan penulis dibatasi oleh komponen mekanikal yang mana nantinya komponen elektrikal akan dibantu oleh pihak PT Inti Ganda Perdana agar selaras dan produk dapat berfungsi menggantikan electric towing tractor sewaan merk Toyota.
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN DEFLEKSI CRANKSHAFT DENGAN PERANGKAT APLIKASI PENAMPIL POLA DEFLEKSI Raka Maulana Putera; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidak sempurnaan dimensi dari crankshaft dapat mempengaruhi kinerja dari mesin diesel secara langsung. Bila defleksi terus berlanjut, kesejajaran crankshaft akan ikut terdeviasi yang pada akhirnya akan memicu kegagalan yang bersifat katastropik. Untuk mencegah hal tersebut, pengukuran defleksi crankshaft dapat dijadikan sebagai pola preventive maintenance (time-based maintenance). Metode pengukuran defleksi crankshaft yang sudah ada ialah menggunakan alat ukur dial indicator mekanis, dimana metode ini memiliki keterbatasan yaitu pembacaan akurat yang sulit diperoleh karena crankshaft tidak dilepas dari engine serta lingkungan kerja kotor dan sempit yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Penelitian ini membahas tentang pembuatan wireless measurement dari digital dial indicator yang dimodifikasi agar hasil pengukuran dapat diambil dan dikirim secara nirkabel. Data pengukuran yang diperoleh dari digital dial indicator dikirim secara nirkabel menggunakan Wi-Fi pada mikrokontroler ESP8266 secara real-time dapat disimpan menggunakan perangkat control panel maupun menggunakan web browser. Data pengukuran dapat diexport dalam bentuk tabel dengan format file excel. Selanjutnya data tersebut dapat langsung dianalisa menggunakan perangkat aplikasi penampil pola defleksi crankshaft yang menampilkan data pengukuran, hasil perhitungan, validitas pengukuran serta grafik pola defleksi vertikal dan horizontal dari crankshaft yang diukur. Kalibrasi yang dilakukan pada wireless measurement menghasilkan nilai ketidakpastian sebesar 0,0046 mm pada pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k =1,97. Nilai ketidakpastian dapat mempengaruhi hasil pengukuran defleksi crankshaft ketika dibandingkan antara alat ukur standar dial indicator mekanis dengan wireless measurement.
PENGUJIAN SISTEM MONITORING KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DENGAN MEMPERHATIKAN KONSUMSI DAYA DAN JARAK PENGIRIMAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN WAHANA BUOY Hanif Muhammad Rakha; Joga Dharma Setiawan; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 1 (2022): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara geografis terletak di sekitar garis khatulistiwa. Tiga perempat wilayah Indonesia adalah wilayah perairan. Kekayaan laut Indonesia di wilayah pesisir berupa sumber daya hayati seperti mangrove, terumbu karang, dan padang lamun. Laut Indonesia terkenal mempunyai keanekaragaman hayati dan keindahan pantai yang dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan laut Indonesia terkenal sampai ke mancanegara. Oleh karena itu, pengamatan tentang kondisi lingkungan laut Indonesia sangat penting untuk dilakukan. Marine heatwaves dapat menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan laut. Marine heatwaves, yang dapat disebabkan oleh kombinasi proses atmosfer dan oseanografi, memiliki pengaruh yang kuat terhadap struktur dan fungsi ekosistem laut. Sebagai contohnya yaitu pada musim panas boreal pada tahun 2003 gelombang panas yang ada di atmosfer yang berada di Eropa menyebabkan peniingkatan laju fluks udara-udara menuju laut Mediternaia Utara, yang dikombinasikan dengan angin lemah sehingga menyebabkan stratifikasi termal skala regional dan anomaly pemanasan 2-3oC di permukaan air. Adapun salah satu peralatan dari sistem informasi kelautan ini adalah sistem buoy. Pada dasarnya buoy adalah wahana yang dilengkapi berbagai macam sensor yang menghasilkan data berupa parameter-parameter kelautan. Buoy pada prinsipnya addalah sebuah alat yang mengapung diatas permukaan air yang kemudian diikat pada sebuah jangkar. Umumnya buoy tertambat terdiri dari dua bagian utama, di atas dan di bawah permukaan air. Bagian atas yang mengapung di permukaan berfungsi sebagai tempat komponen elektronika. Sedangkan bagian bawah permukaan buoy terdapat rantai yang mengikat buoy ke jangkar di dasar perairan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin membuat sebuah sistem monitoring lingkungan dengan teknologi LoRa pada prototype model buoy yang berfungsi untuk memantau kondisi perairan. Selanjutnya dilakukan pula pengujian jarak jangkauan dan konsumsi daya sistem monitoring dengan menggunakan teknologi LoRa dan teknologi GSM.
ANALISIS ESTIMASI STATE OF CHARGE BATERAI LI-ION BERBASIS OPEN CIRCUIT VOLTAGE DAN COULOMB COUNTING PADA OTOPED Bonifasius Aditya Bayuprakoso; Munadi Munadi; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 3 (2021): VOLUME 9, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan pada baterai seringkali ada pada proses charging yang berlebih (overcharging) karena baterai tidak terdapat sistem pemantau kapasitas baterai yang baik. Dalam penelitian ini berfokus pada proses monitoring baterai terhadap pengoperasian kendaraan Otoped listrik yaitu dengan cara merancang sistem estimasi SOC (State of Charge). Pada proses perancangan SOC dan ini menggunakan Sensor ACS712 dan Voltage Divider, dan Arduino Nano Atmega238 sebagai mikrokontroler. Metode estimasi syang digunakan pada perhitungan state of charge ini dilakukan secara langsung berdasarkan metode Open Circuit Voltage dan Coulomb Counting. Hasil validasi sensor ACS712 menunjukan error relatif rata-rata arus sebesar 1,19% dan hasil validasi pembagi tegangan menunjukan error rata-rata 0,45%. Hasil pengujian idle selama 60 detik pada otoped menunjukan nilai SOC tetap sedangkan pengujian discharging menggunakan mode ECO turun dari 70,3% ke 70,29% dan mode Drive dari 70,29% ke 70,25%. Hasil pengujian charging pada otoped menunjukan kenaikan SOC dari 72,75% menjadi 73,07%. Nilai SOC, tegangan, dan arus dapat dilihat pada LCD 16x2 serta board keseluruhan sistem berhasil dipasang pada otoped listik.
REVERSE ENGINEERING PADA KOMPONEN OTOMOTIF DENGAN METODE PHOTOGRAMMETRY Luqman Hakim; Rusnaldy Rusnaldy; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reverse engineering atau rekayasa mundur dalam sebuah proses dalam bidang manufacturing memiliki tujuan untuk mereproduksi atau membuat ulang model yang sudah ada baik komponen, sub asemmbly, atau produk tanpa menggunakan data – data dokumen design atau gambar kerja yang sudah ada. Pada penilitian tugas akhir ini, penulis mencoba menggunakan metode photogrammetry dalam proses 3D modeling sebagai pengganti proses scanning dengan laser 3D scanner. Photogrammetry sendiri adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan pengukuran yang tepat secara matematis dan data tiga dimensi (3D) dari dua atau lebih hasil foto. Hasil permodelan 3D dengan metode photogrammetry menghasilkan desain 3D connecting rod dan desain 3D tromol dengan jumlah gambar 82 yang mengahasilkan faces format .igs dan .SLDPRT serta gambar 2D connecting rod dan tromol. Hasil pengukuran dimensi pada connecting rod dan tromol menghasilkan ukuran dimensi bagian small end, big end, dan beam pada connecting rod didapatkan hasil error tertinggi adalah 4,99 % dan terendah adalah 0,37 %. Dan hasil ukuran dimensi bagian brake drum dan backing plate pada tromol didapatkan hasil error tertinggi adalah 3,66 % dan terendah adalah 0,05 %.