Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN DICTATION TEST DALAM PERKULIAHAN CHOKAI Wardhana, Chevy Kusumah
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 3, No 1 (2018): JAPANEDU Volume 3 Issue 1, June 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v3i1.11386

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi kongkret dalam mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan menyimak mahasiswa semester enam Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES dengan menerapkan Dictation Test dalam perkuliahan Chokai Enshu. Dictation test menjadi alternatif solusi dari permasalahan kurangnya kebiasaan menulis catatan ketika mahasiswa menyimak materi perkuliahan Chokai. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian observasi. Berdasarkan hasil umpan balik yang dilakukan penulis, terlihat adanya respon positif yang ditunjukkan oleh mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya kegiatan menulis catatan ketika materi Chokai sedang diperdengarkan, pemahaman dari mahasiswa mengenai materi yang telah didengarkan semakin meningkat terbukti dengan bisa menjawab latihan soal ketika sesi diskusi. Adanya upaya dan kerja keras untuk membiasakan diri melakukan kegiatan menulis catatan untuk meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jepang, dan adanya antusias mahasiswa karena adanya umpan balik yang positif ketika kegiatan diskusi berlangsung
ANALISIS GAIRAIGO YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA PESERTA PROGRAM SOUTHEAST ASIAN TEACHERS TRAINING COLLEGE COURSE IN JAPAN 2016 PADA KEGIATAN WAWANCARA Larasati, Ayu; Wardhana, Chevy Kusumah; Oesman, Andi Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E: Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes about gairaigo used by Indonesian college student of Southeast Asian Teachers Training College Course In Japan 2016 Program which have been held yearly by The Japan Foundation. One of the activities of this program is interview. On interview activity, the students often used a japanese loanwords called gairaigo. Gairaigo is Japanese loanwords which come from foreign country’s word.  However, the Japanese people who is being interviewed didn’t understood the meaning of gairaigo spoken by the students. Thats because the students didn’t paid attention of the morphological concept of gairaigo itself. Before adapted to a gairaigo, a foreign country’s word have to passed a morphoogical process according to Japanese rules. The gairaigo which got analyzed is gairaigo used for interview on 19thof January 2017. The reason to choose this interview to be the source data is because, on this interview was the very first interview to be done and the gairaigo used on in haven’t been checked or edited bu Japanese people. There’re three process of morphological that occur on gairaigo exist in the data source. They’re compound morphological, abreviation morphological, and basic morphological. The compound morphological is a morphological process to compound two different words become one word. The abreviation morphologica is a morphological process to abreviated some syllabel from word. The basic morphological if a morphological process to syncronized the original word phonology to Japanese phonology.   Abstrak ___________________________________________________________________ Pada tulisan ini akan dijelaskan mengenai gairaigo yang digunakan oleh mahasiswa peserta program Southeast Asian Teachers Training College Course In Japan 2016 yang merupakan program tahunan dari The Japan Foundation. Salah satu kegiatan pada program tersebut ialah kegiatan wawancara (intabyuu). Dalam kegiatan tersebut, seringkali mahasiswa menggunakan gairaigo untuk  memudahkan komunikasi dengan orang Jepang. Gairaigo ialah salah satu jenis kosakata dalam bahasa Jepang yang berasal dari negara asing. Namun, tidak jarang orang Jepang tidak memahami maksud dari kosakata gairaigo tersebut. Hal ini dikarenakan mahasiswa tidak memperhatikan pembentukan gairaigo dari kata yang digunakan. Sebelum menjadi gairaigo, sebuah kata harus mengalami penyesuaian pembentukan kedalam tata aturan bahasa Jepang. Gairaigo yang dianalisis ialah gairaigo yang digunakan pada kegiatan wawancara yang dilaksanakan pada 19 Januari 2017. Alasan penggunaan wawancara ini sebagai sumber data dikarenakan wawancara ini merupakan wawancara pertama yang dilakukan, dan gairaigo yang digunakan belum dikoreksi oleh orang Jepang. Pada analisis data, terdapat tiga jenis pembentukan gairaigo pada kosakata gairaigo yang digunakan mahasiswa. Pembentukan yang dimaksud ialah pembentukan dengan penggabungan (compound), pembentukan dengan pemendekan (abreviasi), dan pembentukan dengan pola dasar. Pembentukan dengan penggabungan ialah pembentukan dengan menggabungkan dua kata menjadi satu frase. Pembentukan dengan pemendekan ialah pembentukan dengan menghilangkan beberapa silabel suatu kata. Pembentukan pola dasar ialah pembentukan dengan menyesuaikan pelafalan kata asli dengan pelafalan bahasa Jepang.
ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA JEPANG SISWA SMK BAGIMU NEGERIKU SEMARANG Istiqomah, Diyah; Diner, Lispridona; Wardhana, Chevy Kusumah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8422

Abstract

Bahasa Jepang memiliki bentuk bahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah yang ada di Indonesia dilihat dari huruf, tata bahasa dan bentuk bahasa yang digunakan. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pembelajar mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Jepang. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti menemukan bahwa masih banyak siswa SMK Bagimu Negeriku yang nilainya rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa masih kesulitan dalam belajar bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kesulitan siswa dalam belajar bahasa Jepang secara rinci, penyebab serta cara mengatasi kesulitan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Bagimu Negeriku Semarang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI TKR (Teknik Kendaraan Ringan) dan XI TKBB (Teknik Konstruksi Batu Beton) SMK Bagimu Negeriku Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesulitan belajar bahasa Jepang siswa SMK Bagimu Negeriku Semarang yang paling besar adalah kesulitan dalam menyusun pola kalimat dengan persentase 79,3%. Selain itu siswa juga kesulitan dalam menulis dan membaca huruf hiragana dan katakana sebesar 62,8% , kesulitan dalam berbicara menggunakan bahasa Jepang sebesar 47,9% dan menggunakan kosakata sebesar 47,3%. Penyebab dari kesulitan tersebut adalah kurang lengkapnya bahan ajar (buku) dengan persentase 61,7% sehingga siswa kurang dapat belajar dengan maksimal. Cara untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Jepang yang paling sering dilakukan siswa adalah bertanya langsung kepada guru bahasa Jepang sebesar 62,8%.
Rina; THE CORRELATION BETWEEN TEACHER TEACHING SKILL PERCEPTION WITH THE STUDENTS’ MOTIVATION OF LEARNING JAPANESE AT MAN 2 SEMARANG Alaviah, Rina; Oesman, Andy Moorad; Wardhana, Chevy Kusumah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 5 No 2 (2017): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v5i2.19500

Abstract

Abstrak Keterampilan mengajar guru merupakan kecakapan atau  kemampuan seorang  guru  dalam  melaksanakan  dan  mengelola  kelas  dalam  proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, keterampilan mengajar harus ada pada diri seorang guru.  Apabila  guru  tidak  memiliki  keterampilan  mengajar  maka pembelajaran  akan  kurang  efektif  dan  tujuan  belajar  tidak  dapat  tercapai dengan  maksimal. Keterampilan mengajar guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara persepsi keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar bahasa Jepang siswa di MAN 2 Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII IPA dan XII IPS MAN 2 Semarang. Sampel penelitian adalah siswa kelas XII IPA 4 dan XII IPS 1. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket. Data dianalisis dengan rumus product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara variabel X (persepsi keterampilan mengajar guru) dan variabel Y (faktor - faktor motivasi belajar siswa). Hal ini ditunjukkan melalui uji korelasi. Dalam uji korelasi, nilai r hitung adalah 0,6129  jika ditafsirkan dengan tabel penafsiran angka korelasi termasuk ke dalam kategori kuat. Sedangkan r tabel adalah 0,232 (5%) dan 0,302 (1%). Karena nilai r tabel lebih kecil daripada r hitung, maka disimpulkan terdapat korelasi positif yang kuat. Dengan demikian hipotesis satu (H1) dalam penelitian ini diterima dan secara otomatis hipotesis nol (H0) ditolak.   Abstract   The teachers’ teaching skill is an efficiency or ability of a teacher when doing and arranging the class in the process of teaching and learning activity. So, the ability of teaching has to be in a teacher.  While the teacher does  not have the ability of teaching, the activity of learning will not be effective and the aim of learning can not be achieved maximally. The teachers’ teaching ability is one of the factor that influence the students’ learning motivation. The aim of this research is to know the correlation between the perception of  teachers’ teaching ability with the students’ motivation in learning Japanese at MAN 2 Semarang. This kind of research is descriptive quantitative. The population of the research are all of  the students of XII grade in Science and Social Class at MAN 2 Semarang. The sample of the research are students of XII Science 4 and XII Social 1 grade. The instrument used is questionnaire. The data analysis using product moment formula. From the result of the research showing that there is the strong positive relation between X variable (the perception of teachers’ teaching ability) with Y variable (the factors of students’ learning motivation). It is shown through the correlation test. In correlation test, the value of r is counted 0.6129 if it is interpreted to the table of correlation number interpretation include in the strong category. While r table is 0,232 (5%) and 0.302 (1%). Because of the value of r is smaller than r count, so it can be concluded thet there is strong  positive  correlation.  So that the first hypothesis (H1) in the research is accepted and the zero hypothesis is rejected automatically.
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA JEPANG SISWA KELAS XI IBB MAN MAGELANG SAri, Afita; Wardhana, Chevy Kusumah; Oesman, Andi Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i1.22577

Abstract

Learning achievement is influenced by extern factor and intern factor. Learning independence is one of intern factor what influence learning achievement. Learning independence is an impulse from one’s own to learning accord wittingly by full responsibility without a drag on another people. In grade XI IBB MAN Magelang there are not balance between learning achievement with learning independence, but there are also balance. This research is aimed to know there is influence of learning independence toward Japanese learning achievement and factor what causing influence or not learning independence toward Japanese learning achievement in grade XI IBB MAN Magelang. This research used correlation description analysis method. The result of this research is there is correlation between learning independence with learning achievement 0,381. Learning independence give influence toward Japanese learning achievement 14,5%. From the questionnaire result there are students drag on other friends and less active to learning back the lesson of Japanese.   Abstrak ___________________________________________________________________ Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Kemandirian belajar merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar. Kemandirian belajar adalah suatu dorongan dari diri seseorang untuk belajar sesuai dengan kesadaran sendiri dengan penuh tanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain. Pada kelas XI IBB MAN Magelang ada yang tidak seimbang antara prestasi dengan kemandirian, ada juga yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar bahasa Jepang dan mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan berpengaruh atau tidak kemandirian belajar terhadap prestasi belajar bahasa Jepang siswa kelas XI IBB MAN Magelang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif korelasi. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar sebesar 0,381. Kemandirian belajar memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar bahasa Jepang sebesar 14,5%. Dari hasil angket masih ada siswa yang masih bergantung kepada teman dan kurang aktif dalam mempelajari kembali materi bahasa Jepang.  
ANALISIS GAIRAIGO YANG TERDAPAT DALAM MEDIA CETAK YOMIURI SHINBUN Kania, Fanny Dwi; Supriatnaningsih, Rina; Wardhana, Chevy Kusumah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i1.22579

Abstract

This paper describes the process of forming the word on Gairaigo. Gairaigo is a Japanese loanword which originates from a foreign language except Chinese. It undergoes sound adjustments (Phonology) and grammatical adjustments before being borrowed and used as Gairaigo in Japanese. Gairaigo analyzed is gairaigo which was written in Yomuiri Shinbun Newspaper, edition of 22nd of January 2017. There are two processes which occur on Gairaigo existing in the data source. Firstly, the phonological process or sound adjustment is divided into 5 aspects. They are Adding vocals, changing sounds, accents, and pronunciations according to the spelling. Secondly,the Morphological process or the word-former morpheme. The morphological process is divided into 2; Fukugo (compound) and Ryakugo (Abbreviation). Ryakugo consists of abbreviation, clipping, and acronym.   Abstrak ___________________________________________________________________ Dalam kertas ini menjelaskan proses pembentukkan kata pada Gairaigo. Gairaigo adalah kata serapan bahasa Jepang yang berasal dari bahasa Asing selain bahasa China. Gairago mengalami penyesuaian bunyi (fonologi) dan penyusaian gramatikal sebelm dipinjam dan digunakan sebagai Gairaigo dalam bahasa Jepang. Gairaigo yang dianaisi adalah Gairaigo yang terdapat pada koran Yomiuri shinbun edisi 22 Januari 2017. Terdapat 2 proses yang terjadi pada Gairaigo yang ada pada sumber data. Pertama, proses Fonologi atau penyesuaian bunyi yang dibagi menjadi 5 aspek; penambahan vokal, pengubahan bunyi, aksen dan ucapan menurut ejaan dalam bahasa Jepang. Kedua, proses Morfologi atau morfem pembentuk kata. Proses morfologi dibagi menjadi 2 yaitu; Fukugo (penggabungan) dan Ryakugo (pemendekkan). Ryakugo terdiri dari singkatan, Clipping (pemenggalan) dan Akronim.
Analysis of difficulties of japanese language study program students in determining learning media when field experience practice Pangestika, Eva Meitha; Wardhana, Chevy Kusumah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22592

Abstract

Learning media is anything that can be used to channel the message or the content of the lesson, stimulate the thoughts, feelings, attention and willingness of students so as to encourage the learning process. Therefore, as a teacher is expected to be skilled in determining learning media, as well as students of Japanese language education program Unnes who plays as a teacher in the implementation of Field Experience Practice. However, based on a preliminary study using a questionnaire distributed to students of the Japanese language education program class of 2011, 2012, 2013, the student still has difficulty in determining learning media such as powerpoint, e ka-do, jitsubutsu and so on.Therefore, the reseachers conducted a research. This study aims to determine the difficulty, causal factors and solutions in overcoming difficulties in determining learning media when PPL. The approach of this research is descriptive quantitative and qualitative. The sample of this study is a student of Japanese language education program unnes class of 2013 amounted to 52 students. Methods of data collection using questionnaires and the results obtained data were analyzed by descriptive technique percentage. Based on the results of research, can know the average percentage of answers obtained from the indicators of difficulty that is 37%. This shows that the students of the Japanese language education program class of 2013 have no difficulty in determining learning media when implementing PPL. That's because almost all students have made several efforts in overcoming the difficulty of determining learning media. Although students do not have difficulty in determining learning media when PPL, but there are two things to note is the technical quality of images on a media to fit the intent. In addition, student motivation conditions need to be considered when determining learning media.   Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Oleh karena itu, Sebagai seorang guru diharapkan terampil dalam menentukan media pembelajaran, begitu pula mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang Unnes yang berperan sebagai guru dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan. Namun, berdasarkan studi pendahuluan dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang angkatan tahun 2011, 2012, 2013, mahasiswa tersebut masih mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran seperti powerpoint, e ka-do, jitsubutsu dan sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan, faktor penyebab serta solusi dalam mengatasi kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika PPL. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang unnes angkatan tahun 2013 berjumlah 52 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket serta hasil data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif prosentase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui rata-rata perolehan prosentase jawaban dari indikator kesulitan yaitu 37%. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang angkatan tahun 2013 tidak mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika melaksanakan PPL. Hal itu dikarenakann hampir seluruh mahasiswa telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi kesulitan menentukan media pembelajaran. Meskipun mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika PPL, namun terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas teknis gambar pada suatu media agar sesuai dengan maksud. Selain itu, kondisi motivasi siswa perlu dipertimbangkan ketika menentukan media pembelajaran  
Analisis Sinonim Kata “Kanji”, “Kibun”, dan “Kimochi” dalam Novel Kicchin karya Yoshimoto Banana Noviana, Nana; Nurhayati, Silvia; Wardhana, Chevy Kusumah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22598

Abstract

In Japanese language, synonym is ruigigo. There is ruigigo in many kinds of word class, one of them is noun (meishi), such as: kanji, kibun, and kimochi. If these vocabulary are meant to Indonesian language, they have the same meaning with “feeling”. The words kanji, kibun, and kimochi have been studied by students of Japanese Education Program in Unnes, but in the implementation, they still do not understand yet about the similarity and differences of the words. Because of the reason, it is necessary to analyse words kanji, kibun, and kimochi so that this study result can be useful for the learners of japanese language who are still confused about the similarity and differences of the three words. This research explains about the analysis of a novel Kicchin written by Yoshimoto Banana, because there are many words of kanji, kibun, and kimochi in this novel, thus it is possible find out the similarity and differences of these words. The objective of the research is to describe the similarity and differences of kanji, kibun, and kimochi in the Yoshimoto Banana’s novel Kicchin. This study used equal related technique as the data analysis technique to find out the similarity and differences of kanji, kibun, and kimochi. The result of this research about the similarity are : both of kanji and kimochi can be used to indicate feeling of something, the words kanji and kibun can show surrounding atmosphere as a whole, the words of kibun and kimochi can indicate abstract condition, and heart feeling. The differences of kanji, kibun, and kimochi are : kanji has the meaning of impression to someone or something and can be used as intransitive verb named kanjiru, whereas the meanings kimochi are concrete thought, feeling for someone, and nature feeling.   Sinonim dalam Bahasa Jepang disebut ruigigo. Ruigigo terdapat dalam berbagai kelas kata, salah satunya kelas kata benda (meishi) yaitu kanji, kibun, dan kimochi. Ketiga kosakata tersebut apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia sama-sama memiliki arti  “perasaan”. Kata kanji, kibun, dan kimochi sudah dipelajari oleh mahasiswa prodi pendidikan Bahasa Jepang Unnes, tetapi dalam pelaksanaannya mereka masih belum memahami persamaan dan perbedaan ketiga kosakata tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis kata kanji, kibun, dan kimochi agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembelajar Bahasa Jepang yang belum memahami persamaan dan perbedaan ketiga kosakata tersebut. Analisis dilakukan dalam novel Kicchin karya Yoshimoto Banana, karena novel ini terdapat banyak kosakata kanji, kibun, dan kimochi sehingga memungkinkan untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan ketiga kosakata tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan kata kanji, kibun, dan kimochi dalam novel Kicchin karya Yoshimoto Banana. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik hubung banding untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kata kanji, kibun, dan kimochi. Hasil penelitian ini, persamaan kata kanji, kibun, dan kimochi dalam novel Kicchin yaitu, kata kanji dan kimochi sama-sama digunakan untuk menunjukkan perasaan terhadap suatu hal. Kata kanji dan kibun sama-sama dapat menunjukkan suasana sekitar secara keseluruhan. Kata kibun dan kimochi sama-sama menunjukkan keadaan abstrak dan kondisi hati. Perbedaan kata kanji, kibun, dan kimochiyaitu kata kanji mempunyai makna kesan yang muncul terhadap seseorang atau suatu hal dan dapat berfungsi sebagai kata kerja intransitif menjadi “kanjiru”. Kata kimochimempunyai makna pemikiran secara konkrit, perasaan terhadap seseorang, dan pembawaan perasaan.
Klasifikasi Penggunaan dòngliàngcí (Kata Satuan untuk Kata Kerja) dalam Buku Bahan Ajar Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang Rismawanti, Erma; wardhana, Chevy kusumah; Anggraeni, Anggraeni
Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/longdaxiaokan.v2i2.25859

Abstract

Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian ini adalah (1) mengklasifikasikan penggunaan dari dòngliàngcí (kata satuan untuk kata kerja) dalam 3 buku bahan ajar (2) membedakan fungsi dari penggunaan dari dòngliàngcí (kata satuan untuk kata kerja). Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik deskriptif kualitatif, Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah buku bahan ajar prodi pendidikan bahasa mandarin universitas negeri semarang yaitu buku zōnghé (komprehensif) tingkat 2, yuèdú (membaca) tingkat 2,dan tīngshuō(mendengar dan berbicara ) tingkat 2. Objek data dalam penelitian ini adalah sebuah penggalan kalimat dari wacana yang ada di buku bahan ajar yang memiliki kata satuan untuk kata kerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yang diambil dari wacana pada buku bahan ajar. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 68 buah kalimat yang memiliki kata satuan untuk kata kerja. kata satuan cì 25 buah, kata satuan  xià 30 buah, kata satuan biàn  5 buah, kata satuan tàng 2 buah, kata satuan dùn 1 buah, kata satuan chǎng 1 buah. dan kata satuan  zhēn sebanyak 1 buah.Based on background the problem, the purpose of this study is (1) classify use of measure word for verb (2) differentiate function from measure word for verb. The method in this study is qualitative descriptive statistical analysis method. This study uses the qualitative descriptive research type and design. The source of data in this study come from teaching material books at Chinese language education study program Semarang state university. The books used are (1) comprehension chinese (2) reading (3) listening and speaking. The object of data in this study is a sentence fragment from the text in teaching material books that has a measure word for verb. The data collection technique in this research was documentation in the text teaching material books. The final result of this study is there are 68 sentences used a measure word for verb. Unit word cì there are 25 unit, unit word xià there are 30 unit,unit word biàn there are 5 unit, unit word there are 2 unit, unit word  dùn there are 1 unit, unit word chǎng there is 1 unit and unit word针 zhēn 1 unit.
ANALISIS GAIRAIGO YANG TERDAPAT DALAM MEDIA CETAK YOMIURI SHINBUN Kania, Fanny Dwi; Supriatnaningsih, Rina; Wardhana, Chevy Kusumah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i1.22579

Abstract

This paper describes the process of forming the word on Gairaigo. Gairaigo is a Japanese loanword which originates from a foreign language except Chinese. It undergoes sound adjustments (Phonology) and grammatical adjustments before being borrowed and used as Gairaigo in Japanese. Gairaigo analyzed is gairaigo which was written in Yomuiri Shinbun Newspaper, edition of 22nd of January 2017. There are two processes which occur on Gairaigo existing in the data source. Firstly, the phonological process or sound adjustment is divided into 5 aspects. They are Adding vocals, changing sounds, accents, and pronunciations according to the spelling. Secondly,the Morphological process or the word-former morpheme. The morphological process is divided into 2; Fukugo (compound) and Ryakugo (Abbreviation). Ryakugo consists of abbreviation, clipping, and acronym. Abstrak ___________________________________________________________________ Dalam kertas ini menjelaskan proses pembentukkan kata pada Gairaigo. Gairaigo adalah kata serapan bahasa Jepang yang berasal dari bahasa Asing selain bahasa China. Gairago mengalami penyesuaian bunyi (fonologi) dan penyusaian gramatikal sebelm dipinjam dan digunakan sebagai Gairaigo dalam bahasa Jepang. Gairaigo yang dianaisi adalah Gairaigo yang terdapat pada koran Yomiuri shinbun edisi 22 Januari 2017. Terdapat 2 proses yang terjadi pada Gairaigo yang ada pada sumber data. Pertama, proses Fonologi atau penyesuaian bunyi yang dibagi menjadi 5 aspek; penambahan vokal, pengubahan bunyi, aksen dan ucapan menurut ejaan dalam bahasa Jepang. Kedua, proses Morfologi atau morfem pembentuk kata. Proses morfologi dibagi menjadi 2 yaitu; Fukugo (penggabungan) dan Ryakugo (pemendekkan). Ryakugo terdiri dari singkatan, Clipping (pemenggalan) dan Akronim.