Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI JAWA DAN LUAR JAWA DI SMK BAGIMU NEGERIKU SEMARANG jelita, mega silvia; Oesman, Andy Moorad; prasetiani, dyah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8425

Abstract

Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tetapi, motivasi setiap pembelajar ada kalanya berbeda. Motivasi yang berbeda pada tiap pembelajar dapat mempengaruhi ketercapaian dalam tujuan belajarnya. Perbedaan motivasi setiap siswa dikarenakan berbagai faktor, antara lain adalah cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa,dan  kondisi lingkungan siswa. Setiap siswa tentu mempunyai kondisi lingkungan yang berbeda seperti lingkungan tempat tinggal atau daerah asal yang berbeda dan latar belakang keluarga yang berbeda. Perbedaan latar belakang siswa menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, terlihat juga di SMK Bagimu Negeriku Semarang. Berdasarkan pengamatan peneliti selama kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL), terdapat siswa yang berasal dari latar belakang daerah yang berbeda. Hal ini dikarenakan siswa di sekolah ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain perbedaan kondisi lingkungan siswa, tempat tinggal, dan latar belakang keluarga, terdapat pula perbedaan hasil belajar (termasuk hasil belajar bahasa Jepang) pada siswa kelas XI. Hasil belajar siswa  kelas XI yang berasal dari Jawa cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal dari luar Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa dari Jawa dan luar Jawa, serta perbandingannya. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bagimu Negeriku Semarang sebanyak 125 siswa dan 50 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil angket, motivasi belajar siswa yang berasal dari Jawa sebesar 78,90% sedangkan siswa luar Jawa sebesar 77,85% yang sama-sama termasuk dalam kategori tinggi. Terbukti bahwa motivasi siswa dari Jawa dan luar Jawa mempunyai motivasi yang tinggi dalam mempelajari bahasa Jepang di SMK Bagimu Negeriku Semarang. Tingkat motivasi belajar siswa yang berasal dari Jawa paling tinggi adalah minat sebesar 94%, sedangkan siswa luar Jawa adalah keinginan berhasil sebesar 95%. Disisi lain, tingkat motivasi belajar siswa yang berasal dari Jawa paling rendah adalah tingkat kesadaran diri siswa sebesar 68,5%, sedangkan siswa yang berasal dari luar Jawa adalah kondisi lingkungan siswa sebesar 68%.
THE COHERENCE BETWEEN THE TEACHING PLOT WRITTEN IN LESSON PLAN WITH THE IMPLEMENTATION IN THE CLASSROOM OF JAPANESE SUBJECT Putri, Musdalifah Yuliati; Rosliyah, Yuyun; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8438

Abstract

To achieve a learning goal, in the teaching learning activity there is a component that must interact one another. Those components are lesson material, teaching learning activity, media and evaluation. Therefore, the teacher must plan a teaching plot in the lesson plan. There are many things causing the learning goal was not achieved. One of them is the teaching plot that is not coherence with the implementation in the classroom. As what happen in the Japanese subject in SMA N 14 Semarang. According to the researcher’s observation which is conducted during PPL there are 3 of 38 students that were able to confirm or able to use the sentence pattern that was taught. In the introductory study, the teaching plot written in lesson plan was coherence with the teaching goal. Based on the problems above the researcher conducted a study in the coherence between the teaching plot written in the lesson plan and in the implementation in a classroom. This study was aimed to know the coherence between the teaching plot written in the lesson plan and in the implemetation in the classroom for Japanese subject in SMA N 14 Semarang. This study was a descriptive qualitative study. The technique of data collection was using documentation and observation. The observation was conducted by observing and equipped with the observation sheet in a form of checklist. The observation was done in three meetings in class XI IS 2. However, in the implementation it can be seen from the analysis result of this study about the coherence of the teaching plot consisted of three categories which is coherence, coherence with the note, and incoherence. The coheerence step is step which explained the learning goal, basic training, closing. The activity which is coherence with the note step is the greeting, drill, conclusion. The activity which is incoherence is the activity in the step of giving motivation, games, training application, and reflecting of the activity.
Rina; THE CORRELATION BETWEEN TEACHER TEACHING SKILL PERCEPTION WITH THE STUDENTS’ MOTIVATION OF LEARNING JAPANESE AT MAN 2 SEMARANG Alaviah, Rina; Oesman, Andy Moorad; Wardhana, Chevy Kusumah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 5 No 2 (2017): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v5i2.19500

Abstract

Abstrak Keterampilan mengajar guru merupakan kecakapan atau  kemampuan seorang  guru  dalam  melaksanakan  dan  mengelola  kelas  dalam  proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, keterampilan mengajar harus ada pada diri seorang guru.  Apabila  guru  tidak  memiliki  keterampilan  mengajar  maka pembelajaran  akan  kurang  efektif  dan  tujuan  belajar  tidak  dapat  tercapai dengan  maksimal. Keterampilan mengajar guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara persepsi keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar bahasa Jepang siswa di MAN 2 Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII IPA dan XII IPS MAN 2 Semarang. Sampel penelitian adalah siswa kelas XII IPA 4 dan XII IPS 1. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket. Data dianalisis dengan rumus product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara variabel X (persepsi keterampilan mengajar guru) dan variabel Y (faktor - faktor motivasi belajar siswa). Hal ini ditunjukkan melalui uji korelasi. Dalam uji korelasi, nilai r hitung adalah 0,6129  jika ditafsirkan dengan tabel penafsiran angka korelasi termasuk ke dalam kategori kuat. Sedangkan r tabel adalah 0,232 (5%) dan 0,302 (1%). Karena nilai r tabel lebih kecil daripada r hitung, maka disimpulkan terdapat korelasi positif yang kuat. Dengan demikian hipotesis satu (H1) dalam penelitian ini diterima dan secara otomatis hipotesis nol (H0) ditolak.   Abstract   The teachers’ teaching skill is an efficiency or ability of a teacher when doing and arranging the class in the process of teaching and learning activity. So, the ability of teaching has to be in a teacher.  While the teacher does  not have the ability of teaching, the activity of learning will not be effective and the aim of learning can not be achieved maximally. The teachers’ teaching ability is one of the factor that influence the students’ learning motivation. The aim of this research is to know the correlation between the perception of  teachers’ teaching ability with the students’ motivation in learning Japanese at MAN 2 Semarang. This kind of research is descriptive quantitative. The population of the research are all of  the students of XII grade in Science and Social Class at MAN 2 Semarang. The sample of the research are students of XII Science 4 and XII Social 1 grade. The instrument used is questionnaire. The data analysis using product moment formula. From the result of the research showing that there is the strong positive relation between X variable (the perception of teachers’ teaching ability) with Y variable (the factors of students’ learning motivation). It is shown through the correlation test. In correlation test, the value of r is counted 0.6129 if it is interpreted to the table of correlation number interpretation include in the strong category. While r table is 0,232 (5%) and 0.302 (1%). Because of the value of r is smaller than r count, so it can be concluded thet there is strong  positive  correlation.  So that the first hypothesis (H1) in the research is accepted and the zero hypothesis is rejected automatically.
Faidatus; THE PERCEPTION OF STUDENT ABOUT JAPANESE EDUCATION TRAINEE TEACHING SKILL Tsalis, Faidatus; Setiawati, Ai Sumirah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 5 No 2 (2017): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v5i2.19501

Abstract

Abstract In teaching practice process, a trainee should be able to interact with students well. Students are important element in learning process. Based on the preliminary results of the study by spreading questionnaire to the students, it was known that there was positive assessment and and negative assessment about the trainee. This study attempts to know the perception of students about trainee’s teaching skill. The sample was 10% of total students that were ever taught by the trainee in SMA N 1 Ungaran, SMA N 1 Salatiga, SMA N 5 magelang, SMA N 9 Semarang and SMA N 1 kendal. The data collection technique used the questionnaire. In this study, the result of the data was analyzed by using descriptive technique percentage. Based on the study result, the perception of students about trainee’s teaching skill in Department of Japanese Education at Semarang State University was high category (69,24%).   Abstrak   Pada proses pembelajaran ketika Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung, mahasiswa praktikan harus mampu berinteraksi baik dengan siswa. Siswa merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menyebarkan angket kepada siswa, diketahui bahwa ada penilaian positif dan ada pula penilaian negatif mengenai mahasiswa praktikan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar mahasiswa praktikan. Sampel penelitian ini adalah 10% dari total siswa yang pernah diajar oleh mahasiswa praktikan di SMA N 1 Ungaran, SMA N 1 Salatiga, SMA N 5 magelang, SMA N 9 Semarang dan SMA N 1 kendal. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar mahasiswa praktikan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes secara keseluruhan berada pada kategori tinggi (69,24%).
Analysis of difficulties of japanese language study program students in determining learning media when field experience practice Pangestika, Eva Meitha; Wardhana, Chevy Kusumah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22592

Abstract

Learning media is anything that can be used to channel the message or the content of the lesson, stimulate the thoughts, feelings, attention and willingness of students so as to encourage the learning process. Therefore, as a teacher is expected to be skilled in determining learning media, as well as students of Japanese language education program Unnes who plays as a teacher in the implementation of Field Experience Practice. However, based on a preliminary study using a questionnaire distributed to students of the Japanese language education program class of 2011, 2012, 2013, the student still has difficulty in determining learning media such as powerpoint, e ka-do, jitsubutsu and so on.Therefore, the reseachers conducted a research. This study aims to determine the difficulty, causal factors and solutions in overcoming difficulties in determining learning media when PPL. The approach of this research is descriptive quantitative and qualitative. The sample of this study is a student of Japanese language education program unnes class of 2013 amounted to 52 students. Methods of data collection using questionnaires and the results obtained data were analyzed by descriptive technique percentage. Based on the results of research, can know the average percentage of answers obtained from the indicators of difficulty that is 37%. This shows that the students of the Japanese language education program class of 2013 have no difficulty in determining learning media when implementing PPL. That's because almost all students have made several efforts in overcoming the difficulty of determining learning media. Although students do not have difficulty in determining learning media when PPL, but there are two things to note is the technical quality of images on a media to fit the intent. In addition, student motivation conditions need to be considered when determining learning media.   Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Oleh karena itu, Sebagai seorang guru diharapkan terampil dalam menentukan media pembelajaran, begitu pula mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang Unnes yang berperan sebagai guru dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan. Namun, berdasarkan studi pendahuluan dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang angkatan tahun 2011, 2012, 2013, mahasiswa tersebut masih mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran seperti powerpoint, e ka-do, jitsubutsu dan sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan, faktor penyebab serta solusi dalam mengatasi kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika PPL. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang unnes angkatan tahun 2013 berjumlah 52 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket serta hasil data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif prosentase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui rata-rata perolehan prosentase jawaban dari indikator kesulitan yaitu 37%. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang angkatan tahun 2013 tidak mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika melaksanakan PPL. Hal itu dikarenakann hampir seluruh mahasiswa telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi kesulitan menentukan media pembelajaran. Meskipun mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika PPL, namun terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas teknis gambar pada suatu media agar sesuai dengan maksud. Selain itu, kondisi motivasi siswa perlu dipertimbangkan ketika menentukan media pembelajaran  
Analysis of Difficulties Japanese Language Education Program Student in Improving Student Motivation at Teaching Practice Pratidina, Luthfia; Diner, Lispridona; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22596

Abstract

The purpose of this research is to find out the difficulty, causal factors and solutions when Japanese language education students having difficulty in motivating students at teaching practice(PPL). Approach in this research is descriptive quantitative and qualitative. Sample in this research is student of Prodi Pendidikan Bahasa Jepang class of year of 2013 which have executed PPL as many as 52 people. Data collection techniques used in this study is by questionnaire method. The questionnaire used in the form of semi-open questionnaire where the answer has been provided but also accompanied by a free reason filled by the respondent. Based on the result of research, it can be concluded that the difficulties experienced by the students are difficulties in understanding the factors that influence the motivation of learning (62.8%) and the difficulties in understanding the strategies in improving students' learning motivation (72.5%). The cause of the difficulty is because the students do not read the reference about motivation to learn. In addition 57.7% of the environmental conditions are also less supportive to make students motivated in learning. Solutions that students often do when having difficulties are discussing with the teacher (86.5%) and discussing with PPL friends (88.5%).   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angkatan tahun 2013 dalam meningkatkan motivasi belajar siswa saat PPL, faktor penyebab kesulitan dan solusi yang dilakukan mahasiswa ketika mengalami kesulitan tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angkatan tahun 2013 yang telah melaksanakan PPL sebanyak 52 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode angket. Angket yang digunakan berupa angket semi terbuka dimana jawaban sudah disediakan namun juga disertai alasan yang bebas diisi oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa adalah kesulitan dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (62,8%) dan kesulitan memahami strategi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (72,5%). Penyebab kesulitan tersebut dikarenakan mahasiswa kurang membaca referensi tentang motivasi belajar. Selain itu 57,7% kondisi lingkungan juga kurang mendukung untuk membuat siswa termotivasi dalam belajar. Solusi yang sering dilakukan mahasiswa ketika mengalami kesulitan adalah berdiskusi dengan guru pamong (86,5%) dan berdiskusi dengan teman PPL (88,5%).
ANALISIS KESESUAIAN MODUL UJI COBA BAHASA JEPANG KELAS X SMA TARUNA NUSANTARA DENGAN SILABUS BAHASA JEPANG KURIKULUM 2013 Arisman, M Afhiyan; Prasetiani, Dyah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22597

Abstract

In the learning process on formal education institutions, teaching materials are needed as guidance in teaching, as the delivery of materials for teachers and as independent learning materials by students. And the teaching materials need to be checked for the compatibility with the current curriculum. Similarly, the self-contained module trial version of the Japanese language class for 1st grader written by the teacher and used in Taruna Nusantara High School. The book has not been tested yet  in conformity with the Japanese syllabus of the 2013 curriculum. Therefore this research explains the analysis of the compatibility of the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book with the Japanese syllabus Curriculum 2013. In this qualitative evaluative study, 6 Basis Competencies (KD) contained in the Japanese syllabus of the 2013 curriculum is used as a guidance rubric for compatibility assessment of the material content of the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book. The results found are module books are good because there are 3 chapters that match the KD, and 1 chapter that is not in accordance with KD due to lack of material delivered. However there are 2 materials contained in KD but not available in the module. Therefore, it would be better if  the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book is checked again suitability and added to be in accordance with the syllabus of the Japanese Curriculum 2013.   Dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan formal, bahan ajar diperlukan sebagai pedoman dalam pengajaran, sebagai penyampaian materi bagi guru maupun sebagai bahan pembelajaran mandiri oleh siswa. Dan bahan ajar tersebut perlu diperiksa kesesuaiannya dengan kurikulum yang sedang berlaku. Begitu pula dengan modul mandiri versi uji coba bahasa Jepang kelas X yang ditulis oleh guru dan digunakan di SMA Taruna Nusantara. Buku tersebut belum sempat diuji kesesuaiannya dengan silabus bahasa Jepang kurikulum 2013. Karena itu penelitian ini menjelaskan mengenai analisis kesesuaian modul uji coba bahasa Jepang kelas X yang digunakan di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan silabus bahasa Jepang Kurikulum 2013. Dalam penelitian kualitatif evaluatif ini, 6 Kompetensi Dasar(KD) yang terdapat dalam silabus bahasa Jepang kurikulum 2013 digunakan sebagai pedoman rubrik penilaian kesesuaian konten materi buku modul uji coba kelas X bahasa Jepang SMA Taruna Nusantara. Hasil yang ditemukan adalah buku modul sudah baik karena terdapat 3 bab yang sesuai dengan KD, dan 1 bab yang tidak sesuai dengan KD dikarenakan terdapat kekurangan materi yang disampaikan. Namun terdapat 2 materi yang terdapat dalam KD tetapi tidak tersedia dalam modul. Oleh karena itu, akan lebih baik lagi bila buku modul uji coba bahasa Jepang kelas X SMA Taruna Nusantara ini diperiksa kembali kesesuaiannya dan ditambahkan sehingga menjadi sesuai dengan silabus bahasa Jepang Kurikulum 2013.
Analysis of difficulties of japanese language study program students in determining learning media when field experience practice Pangestika, Eva Meitha; Wardhana, Chevy Kusumah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22592

Abstract

Learning media is anything that can be used to channel the message or the content of the lesson, stimulate the thoughts, feelings, attention and willingness of students so as to encourage the learning process. Therefore, as a teacher is expected to be skilled in determining learning media, as well as students of Japanese language education program Unnes who plays as a teacher in the implementation of Field Experience Practice. However, based on a preliminary study using a questionnaire distributed to students of the Japanese language education program class of 2011, 2012, 2013, the student still has difficulty in determining learning media such as powerpoint, e ka-do, jitsubutsu and so on.Therefore, the reseachers conducted a research. This study aims to determine the difficulty, causal factors and solutions in overcoming difficulties in determining learning media when PPL. The approach of this research is descriptive quantitative and qualitative. The sample of this study is a student of Japanese language education program unnes class of 2013 amounted to 52 students. Methods of data collection using questionnaires and the results obtained data were analyzed by descriptive technique percentage. Based on the results of research, can know the average percentage of answers obtained from the indicators of difficulty that is 37%. This shows that the students of the Japanese language education program class of 2013 have no difficulty in determining learning media when implementing PPL. That's because almost all students have made several efforts in overcoming the difficulty of determining learning media. Although students do not have difficulty in determining learning media when PPL, but there are two things to note is the technical quality of images on a media to fit the intent. In addition, student motivation conditions need to be considered when determining learning media. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Oleh karena itu, Sebagai seorang guru diharapkan terampil dalam menentukan media pembelajaran, begitu pula mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang Unnes yang berperan sebagai guru dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan. Namun, berdasarkan studi pendahuluan dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang angkatan tahun 2011, 2012, 2013, mahasiswa tersebut masih mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran seperti powerpoint, e ka-do, jitsubutsu dan sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan, faktor penyebab serta solusi dalam mengatasi kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika PPL. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang unnes angkatan tahun 2013 berjumlah 52 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket serta hasil data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif prosentase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui rata-rata perolehan prosentase jawaban dari indikator kesulitan yaitu 37%. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa prodi pendidikan bahasa Jepang angkatan tahun 2013 tidak mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika melaksanakan PPL. Hal itu dikarenakann hampir seluruh mahasiswa telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi kesulitan menentukan media pembelajaran. Meskipun mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menentukan media pembelajaran ketika PPL, namun terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas teknis gambar pada suatu media agar sesuai dengan maksud. Selain itu, kondisi motivasi siswa perlu dipertimbangkan ketika menentukan media pembelajaran
Analysis of Difficulties Japanese Language Education Program Student in Improving Student Motivation at Teaching Practice Pratidina, Luthfia; Diner, Lispridona; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22596

Abstract

The purpose of this research is to find out the difficulty, causal factors and solutions when Japanese language education students having difficulty in motivating students at teaching practice(PPL). Approach in this research is descriptive quantitative and qualitative. Sample in this research is student of Prodi Pendidikan Bahasa Jepang class of year of 2013 which have executed PPL as many as 52 people. Data collection techniques used in this study is by questionnaire method. The questionnaire used in the form of semi-open questionnaire where the answer has been provided but also accompanied by a free reason filled by the respondent. Based on the result of research, it can be concluded that the difficulties experienced by the students are difficulties in understanding the factors that influence the motivation of learning (62.8%) and the difficulties in understanding the strategies in improving students' learning motivation (72.5%). The cause of the difficulty is because the students do not read the reference about motivation to learn. In addition 57.7% of the environmental conditions are also less supportive to make students motivated in learning. Solutions that students often do when having difficulties are discussing with the teacher (86.5%) and discussing with PPL friends (88.5%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angkatan tahun 2013 dalam meningkatkan motivasi belajar siswa saat PPL, faktor penyebab kesulitan dan solusi yang dilakukan mahasiswa ketika mengalami kesulitan tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angkatan tahun 2013 yang telah melaksanakan PPL sebanyak 52 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode angket. Angket yang digunakan berupa angket semi terbuka dimana jawaban sudah disediakan namun juga disertai alasan yang bebas diisi oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa adalah kesulitan dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (62,8%) dan kesulitan memahami strategi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (72,5%). Penyebab kesulitan tersebut dikarenakan mahasiswa kurang membaca referensi tentang motivasi belajar. Selain itu 57,7% kondisi lingkungan juga kurang mendukung untuk membuat siswa termotivasi dalam belajar. Solusi yang sering dilakukan mahasiswa ketika mengalami kesulitan adalah berdiskusi dengan guru pamong (86,5%) dan berdiskusi dengan teman PPL (88,5%).
ANALISIS KESESUAIAN MODUL UJI COBA BAHASA JEPANG KELAS X SMA TARUNA NUSANTARA DENGAN SILABUS BAHASA JEPANG KURIKULUM 2013 Arisman, M Afhiyan; Prasetiani, Dyah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22597

Abstract

In the learning process on formal education institutions, teaching materials are needed as guidance in teaching, as the delivery of materials for teachers and as independent learning materials by students. And the teaching materials need to be checked for the compatibility with the current curriculum. Similarly, the self-contained module trial version of the Japanese language class for 1st grader written by the teacher and used in Taruna Nusantara High School. The book has not been tested yet in conformity with the Japanese syllabus of the 2013 curriculum. Therefore this research explains the analysis of the compatibility of the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book with the Japanese syllabus Curriculum 2013. In this qualitative evaluative study, 6 Basis Competencies (KD) contained in the Japanese syllabus of the 2013 curriculum is used as a guidance rubric for compatibility assessment of the material content of the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book. The results found are module books are good because there are 3 chapters that match the KD, and 1 chapter that is not in accordance with KD due to lack of material delivered. However there are 2 materials contained in KD but not available in the module. Therefore, it would be better if the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book is checked again suitability and added to be in accordance with the syllabus of the Japanese Curriculum 2013. Dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan formal, bahan ajar diperlukan sebagai pedoman dalam pengajaran, sebagai penyampaian materi bagi guru maupun sebagai bahan pembelajaran mandiri oleh siswa. Dan bahan ajar tersebut perlu diperiksa kesesuaiannya dengan kurikulum yang sedang berlaku. Begitu pula dengan modul mandiri versi uji coba bahasa Jepang kelas X yang ditulis oleh guru dan digunakan di SMA Taruna Nusantara. Buku tersebut belum sempat diuji kesesuaiannya dengan silabus bahasa Jepang kurikulum 2013. Karena itu penelitian ini menjelaskan mengenai analisis kesesuaian modul uji coba bahasa Jepang kelas X yang digunakan di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan silabus bahasa Jepang Kurikulum 2013. Dalam penelitian kualitatif evaluatif ini, 6 Kompetensi Dasar(KD) yang terdapat dalam silabus bahasa Jepang kurikulum 2013 digunakan sebagai pedoman rubrik penilaian kesesuaian konten materi buku modul uji coba kelas X bahasa Jepang SMA Taruna Nusantara. Hasil yang ditemukan adalah buku modul sudah baik karena terdapat 3 bab yang sesuai dengan KD, dan 1 bab yang tidak sesuai dengan KD dikarenakan terdapat kekurangan materi yang disampaikan. Namun terdapat 2 materi yang terdapat dalam KD tetapi tidak tersedia dalam modul. Oleh karena itu, akan lebih baik lagi bila buku modul uji coba bahasa Jepang kelas X SMA Taruna Nusantara ini diperiksa kembali kesesuaiannya dan ditambahkan sehingga menjadi sesuai dengan silabus bahasa Jepang Kurikulum 2013.