Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Stimulasi Horman Terhadap Performa Pemijahan Ikan Lele (Clarias sp.) Ernawati Ernawati; Intanurfemi B. Hismayasari; Agung Setia Abadi; Asthervina W. Puspitasari; Saidin Saidin
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon ovaprim dan hipofisa terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan telur, derajat telur yang menetas dan kelangsungan hidup larva ikan lele. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu perlakuan pemijahan secara alami, penggunaan hormon ovaprim dan kelenjar hipofisa. Masing-masing perlakuan terdiri dari satu pasang induk yang telah matang gonad. Masa laten pemijahan tercepat diperoleh pada perlakuan pemijahan injeksi hormon ovaprim yaitu 8 jam, diikuti injeksi kelenjar hipofisa 9,25 jam dan pemijahan alami yaitu 10 jam. Jumlah telur yang dihasilkan pada perlakuan injeksi hormon ovaprim sebesar 6.542 butir, hipofisa sebesar 6.292,75 butir dan alami sebesar 4.862,25 butir. Periode penetasan telur dan derajat telur yang menetas yaitu sebesar 23,27 jam dan 91,01% pada perlakuan injeksi hormon ovaprim, 23,25 jam dan 82,89% pada injeksi kelenjar hipofisa dan 28,25 jam dan 74,75 % pada pemijahan alami. Tingkat kelangsungan hidup larva hasil injeksi hormone ovaprim, hipofisa dan alami yaitu 94,57%, 90,91% dan 90,49%. Berdasarkan hasil perlakuan pemijahan menggunakan hormone sintesis dan ekstrak pituitary ikan mas berpengaruh terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan, derajat penetasan telur namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup larva lele (p<0,05).
Pengaruh Stimulasi Horman Terhadap Performa Pemijahan Ikan Lele (Clarias sp.) Ernawati Ernawati; Intanurfemi B. Hismayasari; Agung Setia Abadi; Asthervina W. Puspitasari; Saidin Saidin
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.363 KB) | DOI: 10.15578/ja.v11i01.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon ovaprim dan hipofisa terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan telur, derajat telur yang menetas dan kelangsungan hidup larva ikan lele. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu perlakuan pemijahan secara alami, penggunaan hormon ovaprim dan kelenjar hipofisa. Masing-masing perlakuan terdiri dari satu pasang induk yang telah matang gonad. Masa laten pemijahan tercepat diperoleh pada perlakuan pemijahan injeksi hormon ovaprim yaitu 8 jam, diikuti injeksi kelenjar hipofisa 9,25 jam dan pemijahan alami yaitu 10 jam. Jumlah telur yang dihasilkan pada perlakuan injeksi hormon ovaprim sebesar 6.542 butir, hipofisa sebesar 6.292,75 butir dan alami sebesar 4.862,25 butir. Periode penetasan telur dan derajat telur yang menetas yaitu sebesar 23,27 jam dan 91,01% pada perlakuan injeksi hormon ovaprim, 23,25 jam dan 82,89% pada injeksi kelenjar hipofisa dan 28,25 jam dan 74,75 % pada pemijahan alami. Tingkat kelangsungan hidup larva hasil injeksi hormone ovaprim, hipofisa dan alami yaitu 94,57%, 90,91% dan 90,49%. Berdasarkan hasil perlakuan pemijahan menggunakan hormone sintesis dan ekstrak pituitary ikan mas berpengaruh terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan, derajat penetasan telur namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup larva lele (p<0,05).
EDUKASI PENANGANAN KETAM KENARI (Birgus latro) YANG DISELAMATKAN OLEH BALAI KONSERVASI SUMBERDAYA DARI PERDAGANGAN ANATAR NEGARA Agung Setia Agung; M. Ali Ulath; Eko B. Supriyadi; Moh. Taher Anakota; Arif Rahman Basri; Wahyudin Wahyudin; Ferdinando Boger; Christina Situmorang; Intanurfemi B. Hismayasari; Ernawati Ernawati; Asthervina W. Puspitasari
Buletin SWIMP Vol 2 No 01: Mei 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.804 KB)

Abstract

The coconut crab population in the wild has decreased from year to year due to overfishing. One of the purposes of catching is other than for consumption and trading activities in local, national and international markets. On October 19, 2021, the sale of coconut crabs to foreign countries in Malaysia and Hong Kong was prevented by the Sorong City Natural Resources Conservation Center (BKSDA), which at that time was at the Sorong City DEO Airport. The purpose of this activity is to educate the care, maintenance of the coconut crabs that are safe, as well as education of walnut crabs before being released back into the wild. The method of activity in maintaining cocomut crabs is by releasing the coconut crabs in the tub/pond by giving a little ±2 cm of water, then being given shelter, and feeding is done 2 times, in the morning and in the afternoon. Before being released into the wild, the BKSDA conducted socialization to traditional leaders, village heads, heads of marine and fisheries services and the community about the ecosystem and the benefits and status of coconut crabs. The results of the maintenance activities showed that the coconut crabs were in good health and ready to be released into the wild and the community was starting to realize the existence of the coconut crab ecosystem.