Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS EKSTRAK Allium sativum TERHADAP PENGENDALIAN Aphis gossypii PADA TANAMAN Capsicum frutescens SEBAGAI PANDUAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Anggraini br Sembiring; Sularno ,; Edi Azwar; Pandu Prabowo Warsodirejo
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v5i1.4893

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-Oktober 2021 dengan menggunakan ekstrak Allium sativum.Allium sativum  merupakan herba semusim dengan tinggi 30-60 cm, berbau khas bila diremas.Allium sativum memiliki zat yang bersifat racun bagi serangga. maka dari itu ekstrak Allium sativum dapat digunakan sebagai insektisida nabati yang berfungsi sebagai penolak kehadiran serangga, dan efektif untuk mengendalikan hama pada tanaman pangan dan horticultura seperti Capsicum frutescens. Capsicum frutescens merupakan tumbuhan berupa terna atau setengah perdu, yang memiliki tinggi sekitar 50-150 cm, hidupnya dapat mencapai 2-3 tahunan.Bunganya muncul berpasangan atau bahkan lebih di bagian ujung ranting, posisinya tegak, mahkota bunga berwarna kuning kehijauan, berbentuk seperti bintang.Capsicum frutescens seringkali mendapat gangguan dari musuh alami berupa Aphis gossypii.Aphis gossypii adalah salah satu hama yang menyerang cabai rawit, Aphis gossypii dapat menyebabkan tanaman kerdil, daun keriting, dan menggulung. Pada kasus yang ekstrim, Aphis gossypii yang berkoloni dapat menggugurkandaun dan buah. Aphis gossypii menusukkan bagian mulutnya ke daun, tunas dan batang, lalu menghisap nutrisi tumbuhan inang. Tunas-tunas yang dimakan daunnya menjadi terganggu.Kerusakan pada ujung tumbuhan juga dapat mengurangi jumlah bunga.  Hasil penelitian ini  dapat dijadikan pengembangan bahan ajar dalam bentuk panduan praktikum mikrobiologi.
1001 Mangrove dan Pegar Bambu Untuk Optimalisasi Pencegahan Abrasi Pada Kawasan Pantai di Desa Pematang Kuala Serdang Bedagai Pandu Prabowo Warsodirejo; Muhammad Surodani; Masniah Apriani Berutu; Ana Lanna Sari Harahap; Sucy Nurani Putri; Dinda Ayu Lestari; Anggraini Br Sembiring; Mariani Utari Sagala; Nadila Ismi; Amoi Sinaga
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 3, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v3i2.3307

Abstract

Pantai merupakan daerah di perairan yang dipengaruhi oleh pasang surut tertinggi dan air surut terendah. Pasang surut air laut dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi ekosistem wilayah pantai seperti abrasi dan intrusi air laut, keadaan ini tentunya berdampak negatif juga bagi penduduk disekitar wilayah pantai. Pada observasi pantai di desa Pematang Kuala ini, telah terjadi beberapa dampak negatif seperti abrasi dan intrusi air laut. Hal ini dakibatkan kurangnya pertahanan pasang surut air laut, yang pada kesempatan ini kami akan menambahkan 1001 mangove dan juga pembuatan PEGAR ( pemecah gelombang ambang rendah) yang terbuat dari bambu sebagai pertahanan pasang surut air laut, mengurangi dampak abrasi yang terjadi pada daerah ini, dan berharap kedepannya dapat meningkatkan ekonomi masayarakat