Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analysis of Technical Loss Calculation Using Load Curve Approach on 20 kV Distribution Network Rizky Rahmat Maulana; S Salahuddin; E Ezwarsyah; Baharuddin Ismail; Ashish Shrestha; Dhiraj Vijayrao Astonkar
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Vol 1, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Institute for Research and Community Service, Universitas Malikussaleh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jreece.v1i2.5238

Abstract

Energy loss (losses) is the loss of a certain amount of energy generated when it is distributed to consumers so that it affects the profitability of the company concerned. The size of the losses from an electric power system shows the level of efficiency of the system, the lower the percentage of losses that occur the more efficient the system. Energy losses in the distribution network are generally divided into two, namely technical and non-technical losses. The calculation of technical losses in the 20 KV medium distribution network of PT PLN (Persero) Ulp Matang Glumpang Dua is carried out using the load curve approach method and using the help of the Microsoft Exel program, while the technical losses calculated are technical losses on the Medium Voltage Network and Distribution Transformer. From the results of the analysis of the calculation of technical losses in 2020, the total technical loss value at MG-01 Matang City is in the range of 13.8% to 20.8% which consists of the average technical loss in the Medium Voltage Network feeder of 0.02%. and the loss of Distribution Transformer by 17.6%.
Short Circuit Analysis on Distribution Network 20 kV Using Etap Software Afif Arizaldi; S Salahuddin; M Muhammad; Vishal Jain; Govinda Prashad Pandey; Manoj Jagannathrao Watane
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Vol 1, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Institute for Research and Community Service, Universitas Malikussaleh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jreece.v1i2.5232

Abstract

In an electric power system, electricity is generated by the power plant and then channeled to a transmission line and then distributed to consumers, in the process of distributing electrical energy, the system does not always work in normal conditions, sometimes the system can experience disturbances such as one-phase, two-phase, and three-phase disturbances. This interference can disrupt the electrical system and can damage equipment if left unchecked, therefore it is necessary to install a protection device that can decide the interference so as not to damage other equipment when a disturbance occurs. Here the protection device used is a circuit breaker. In a fault condition, the circuit breaker must be able to separate the points of the fault so as not to damage other electrical equipment. In this case, to determine the capacity of the best protection device for the system, a short circuit fault simulation is performed. To simplify the calculation process here the author uses the help of ETAP software (Electrical Transient Analysis Program).
Reliability Distribution System on Load Break Switch Addition at PT. PLN (PERSERO) ULP Langsa City Using RIA-SECTION Technique Combined Method on ETAP 14.1.0 Arnawan Hasibuan; Andik Bintoro; Salahuddin Salahuddin; Rizka Dwi Meutia
Andalasian International Journal of Applied Science, Engineering and Technology Vol. 2 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aijaset.v2i2.42

Abstract

PT. PLN (Persero) ULP Langsa city is one part of UP 3 langsa, the LS-05 feeder in section two is the location for placing several office buildings. Continuity stable distribution of electrical energy is one of the most important aspects in the distribution system. Based on these problems, the writer was inspired to consuct research with the aim of testing the reliability of the feeders LS-05 and LL-4 which was installed with LBS manuver motorized at both ends of feeders. The LS-05 feeder with section method SAIFI value is 2.2739 times/ customers/ year and SAIDI Value is 8.41995 hours/ customers/ year. For LL-4 feeder witsh the same method SAIFI value is 2.28905 times/ customers/ year, then using RIA-Section technique combined method, LS-05 feeder have SAIFI value is 2,0219 times/ customers/ year, SAIDI value is 8,3082 hours/ customers/ year, LL-4 feeder have SAIFI value is 2.6574 times/ customers/ year and SAIDI 9.3008 hours/ customers/ year. This value indicates thet these two methods have succeeded in showing a reliability index is in accordance with SPLN due to the addition of LBS motorized.
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR VIA PONSEL Fahmi Zikri; Salahuddin Salahuddin; Misbahul Jannah
Jurnal Energi Elektrik Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Energi Elektrik Volume 7 Nomor 2
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v7i2.1059

Abstract

Perkembangan teknologi, handphone merupakan salah satu teknologi yang sangat digandrungi masyarakat. Ada dua hal penting aplikasi yang ada di ponsel yang dapat di manfaatkan yaitu telepon (percakapan) dan SMS (Short Message Service). Dengan memanfaatkan fasilitas ini dan menambahkan sedikit rangkaian elektronik sederhana, maka fungsi ponsel tidak hanya untuk sarana alat komunikasi via suara ataupun SMS (Short Message Service) tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengaman pada sepeda motor. Hasil penelitian rancang bangun sistem keamanan sepeda motor via ponsel dapat disimpulkan bahwa sitem akan memanggil (menelpon) pemilik sepeda motor apabila sepeda motor di hidupkan secara paksa. Sistem akan mematikan mesin sepeda motor dan menghidupkan alarm jika handphone sistem mendapat panggilan dari handphone pemilik kendaraan dan sepeda motor yang telah mati secara otomatis tidak dapat dihidupkan dengan kunci kontak sebelum menekan tombol reset pada modul. Pada pengukuran rangkaian pengirim sinyal (Tx), tegangan Vin 12,8 Volt dari kelistrikan mesin yang melewati transistor, basis pada transistor 11,56 Volt merupakan pemicu bagi relay 1 maka kontaktor relay 1 yang akan mengontakkan tombol keypad pada handphone. Dari hasil pengukuran tidak terlalu jauh selisih dengan perhitungan, dimana pada hasil pengukuran adalah sebesar 11,78 V dan hasil perhitungan sebesar 11,56 V. Dari hasil pengukuran dengan hasil perhitungan terdapat selisih sebesar 0,22 Volt. Dari hasil pengujian sistem ini akan memberikan informasi saat sepeda motor di aktifkan dan akan mematikan sepeda motor dalam waktu 18 detik dengan jarak kurang lebih 25 meter.
KONFIGURASI ULANG JARINGAN DISTRIBUSI 20 kV MENGGUNAKAN METODE NEWTON RAPHSON Salahuddin Salahuddin; Reza Rolianda; Badriana Badriana
Jurnal Energi Elektrik Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Energi Elektrik 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v9i2.3869

Abstract

Mengurangi losses akibat beban yang dapat dilakukan dengan peemecahan beban. Pemecahan beban dilakukan dengan mengurangi beban di suatu penyulang yang memiliki beban besar dimanuver atau dialihkan pada penyulang lain yang memiliki beban yang lebih kecil. Mengurangi beban pada penyulang yang memiliki beban yang besar sehingga penyulang tersebut memiliki beban efektif yang lebih handal. Beban yang efektif memiliki nilai losses yang lebih bagus dan nilai drop voltage yang lebih rendah sehingga jaringan tersebut lebih handal apabila terjadi gangguan (mudah dimanuver ke penyulang lain). Penyulang GL.01 GI Glugur memiliki beban yang besar. Untuk melakukan pemecahan beban pada penyulang GL.01 dibutuhkan konfigurasi jaringan. Konfigurasi jaringan dilakukan dengan memindahkan sebagain besar penyulang GL.01 ke penyulang GG.01 dan MA.05 berdasarkan simulasi yang dilakukan nilai losses yang diperoleh sebelum dan sesudah berturut-turut sebesar 9.360,05 Watt dan 2.066,04 Watt., sedangkan nilai drop voltage baik sesudah maupun sebelum yaitu berturut turut 116,498 Volt dan 54,008 Volt. Berdasarkan hasil terebut didapat saving 7294,01 Watt dan 62,49 Volt
ANALISIS PENEMPATAN RECLOSER GUNA MEMAKSIMALKAN KINERJA SISTEM TENAGA LISTRIK DI JARINGAN DISTRIBUSI 20 kV PADA PT. PLN (Persero) UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN (UP3) SIGLI Badriana Badriana; Jordan Jordan; Salahuddin Salahuddin; Selamat Meliala; Kartika Kartika
Jurnal Energi Elektrik Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Energi Elektrik 2021
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v10i1.4984

Abstract

Sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam kegiatan penyaluran energi listrik karena langsung terhubung dengan beban. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (bulk power source) sampai ke konsumen. Oleh karena itu, sistem distribusi selalu dituntut untuk memiliki keandalan yang baik. Semakin sering suatu jaringan distribusi mengalami gangguan maka kontinuitas penyaluran energi listrik juga akan semakin buruk. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan peralatan proteksi yang dapat mengatasi gangguan diantaranya Recloser. Recloser adalah suatu peralatan proteksi yang berfungsi untuk meminimalisir daerah yang terkena dampak gangguan. Untuk menguji formulasi yang diusulkan dalam Penelitian dilakukan pada sistem jaringan distribusi 20 kV di P.T PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sigli pada penyulang P. Seulawah (SK9). Untuk penempatan recloser dapat di ambil dari hasil nilai FITNESS terbesar atau dari nilai SAIFI dan SAIDI yang terkecil. Penempatan recloser yang paling optimal pada penyulang P. Seulawah yaitu pada trafo 2 yang di ambil dari nilai FITNESS terbesar yaitu sebesar 1612,903 dan SAIFI sebesar 0,0032, nilai SAIDI sebesar 0,1968. Untuk mendapatkan nilai indeks keandalan pada penyulang P. Seulawah dapat dihitung dengan cara membagi nilai dari laju kegagalan atau padam dengan jumlah pelanggan.
SIMULASI DYNAMIC VOLTAGE RESTORER UNTUK KOMPENSASI TEGANGAN DIP PADA DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Ezwar syah; Salahuddin Salahuddin
Jurnal Energi Elektrik Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Energi Elektrik
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v8i1.1303

Abstract

Abstrak --- Pada penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengkompensasi tegangan dip dengan kompensasi seri menggunakan Dynamic Voltage Restorer ( DVR) pada saluran distribusi sistem tenaga listrik untuk mengamankan beban-beban sensitif dari tegangan dip. Metode kendali yang diajukan adalah closed loop control proporsional integral.  Simulasi DVR akan dilakukan pada feeder level tegangan menengah 20 kV untuk beban linier dan nonlinier. Model jaringan distribusi yang digunakan adalah penyulang LG 10 Lhoseumawe.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dynamic Voltage Restorer mampu mengkompensasi gangguan tegangan dip  50%  dan 70%  untuk melindungi beban sensitif di sisi konsumen. DVR dengan menggunakan kendali PI kontroller dan P+resonant kontroller mampu menghasilkan tegangan output yang sesuai mengkompensasi gangguan tegangan dip  pada beban linier maupun pada beban non linier.  Pada kondisi tegangan dip 50%, Total Harmonics Distortion (THD) tegangan DVR menjadi naik dari 12,  %   pada beban linier  menjadi 25,  % pada kondisi beban non-linier.  Selanjutnya pada kondisi tegangan dip 70%, Total Harmonics Distortion (THD) tegangan DVR menjadi naik dari 12,  %   pada beban linier  menjadi 25,  % untuk beban non-linier.
ANALISIS PENGGUNAAN RELE DIFERENSIAL SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR 66 MVA DI PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER POWER PLANT 250 MW Deuria Keumala; Andik Bintoro; Salahuddin Salahuddin; Habib Muharry Yusdartono
Jurnal Energi Elektrik Vol 10, No 1 (2021): JEE Edisi April 2021
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v10i1.4221

Abstract

Salah satu proteksi pada transformator daya adalah relay diferensial, relay diferensial adalah relay yang mampu bekerja tanpa adanya koodinasi dari relay lainnya. Sehingga cara waktu kerja relay diferensial bisa dibuat secepat mungkin dari relay lainnya. Sistem proteksi yang didukung oleh setting yang bagus pada relay diferensial untuk menghindari kegagalan proteksi dan meningkatkan operasional sistem transmisi. Metode penelitian ini menggunakan data yang didapat dari PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER POWER PLANT 250 MW yang kemudian dilakukan perhitungan secara matematis untuk menentukan rasio current transformator , error mismatch,  arus sekunder CT, arus diferensial, arus restrain,  percent slope, dan arus setting. Ketika terjadi arus setting 0,147 ampere relay diferensial akan merespon sehingga akan membuka CB dengan besar arus yang terjadi pada saat tergangguan adalah 50.000 ampere. Ketika terjadinya masukan 66 MVA dengan arus 50.000 ampere dan tegangan 7.000 volt sehingga akan direspon oleh relay diferensial untuk mengamankan transformator. Ketika transformator dihubungkan kembali namun tidak mengalami permasalahan serius karena tegangan kecil dan durasi gangguannya juga kecil sehingga masih aman untuk transformator.
PERANCANGAN ALAT NAVIGASI UNTUK PENDERITA TUNA NETRA DENGAN SENSOR ULTRASONIC MENGGUNAKAN PLATFORM ARDUINO Muhammad Ryantama Lubis; Salahuddin Salahuddin; Asran Asran; Abdul Kadir
Jurnal Energi Elektrik Vol 9, No 2 (2020): JEE Edisi Oktober 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v9i2.3912

Abstract

Penyandang tuna netra memiliki kondisi fisik yang terbatas. Kondisi fisik ini membuat penyandang menggunakan alat bantu sebagai alat pemandu dalam kegiatan sehari-hari. Kemajuan teknologi membantu penyandang mengganti konvensional dengan alat pemandu menggunakan sensor ultrasonik sehingga lebih leluasa bergerak. Sensor ultrasonik bekerja dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai pemancar dan menghitung jarak dengan perbedaan selisih waktu. Kepekaan sensor ultrasonik dari 2 cm sampai 400 cm. Pengolah data yang digunakan adalah mikrokontroler arduino dan keluaran berupa motor servo. Sensor diletakkan pada sisi kanan, tengah, dan  kiri untuk mendeteksi benda yang berada pada jarak pantulan sensor. Motor servo diletakkan pada belakang sensor untuk memberikan gerakan ketika sensor ultrasonik aktif. Alat pemandu tuna netra mempunyai spesifikasi jarak yang telah ditentukan, yaitu motor servo akan bergerak ketika sensor ultrasonik mengukur benda dengan jarak dibawah 55 cm. Dan Motor Servo akan Berhenti bergerak ketika sensor ultrasonik mengukur jarak benda diatas 55 cm
Design of Automatic Coffee Bean Roaster Based on Arduino Uno Microcontroller Romi Agustian; Andik Bintoro; Rosdiana Rosdiana; Misbahul Jannah; Salahuddin Salahuddin; Waleed Khalid Ahmed Al-Ani
International Journal of Advances in Data and Information Systems Vol. 3 No. 2 (2022): October 2022 - International Journal of Advances in Data and Information System
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/ijadis.v3i2.1238

Abstract

This study aims to design an automatic coffee bean roaster machine to meet the needs of supporting tools and machines for the downstream coffee industry. Design of a coffee bean roaster based on an Arduino uno microcontroller. The design is carried out by designing an automatic coffee bean roaster which includes making a tool framework, making programs or commands on the Arduino Uno, testing the automatic coffee bean design tool based on the Arduino Uno microcontroller. The results of the design of the automatic coffee bean roasting machine based on the Arduino uno microcontroller are functioning well. The automatic coffee bean roaster machine based on the Arduino Uno microcontroller consists of a 24V DC Power supply, Ds18b20 Sensor, 12V DC Fan, L298N Motor Driver, Servo, 12V DC Motor, 16x2 LCD, Arduino Atmega2560 Microcontroller, coffee bean roasting container and frame. Functional test results show that all components of the roasting machine are able to function according to their functions. By controlling the control system on the heating element based on a temperature of 1000C which is read by the Ds18b20 temperature sensor using the Arduino Uno program, which is driven by a servo motor with an automatic coffee roaster capacity of 250 grams per one roast.