Dina Dewi Sartika Lestari Ismail
Universitas Brawijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WOUND AND INJURY CARE TRAINING TO IMPROVE NURSE KNOWLEDGE AT THURSINA MEDICAL CENTRE Efris Kartika Sari; Dina Dewi Sartika Lestari Ismail; Dewi Purnama Sari; Ahmad Hasyim Wibisono; Eka Nur Jannah; Bella Nove Khirria; Marisa Devina Agustin
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2022)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2022.002.01.1

Abstract

Injuries to school-age children can results in wound and tissue damage. Improper treatment of wound and injury has the potential to cause wider tissue damage. The community service program of wound and injury care training aimed to improve the knowledge and skills of nurses at Thursina Medical Centre about wound care and injury management based on the lastest evidence-based practice. The activties were conducted from September to December 2021 which comprises topics wound care, injury management, and acute wound care practice. The level of knowledge of nurses was identified through the research using a single group pretest-posttest design. The results demonstrated that the average scores of topics wound care and injury management were increased by 8.57 ± 10.59 points and 10 ± 18.52 points respectively, although statistical analysis showed that there was no significant difference in pretest and posttest scores (p<0.05). The level of knowledge of nurses about wound and injury care increased after the implementation of community service program at Thursina Medical Centre.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGGUNAAN TERAPI OKSIGEN NON HUMIDIFIER PADA PASIEN DENGAN NASAL KANUL DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR Alfrina Hany; Rustiana Tasya Ariningpraja; Dina Dewi Sartika Lestari Ismail; Heri Kristianto; Efris Kartika Sari; Endah Panca Lydia Fatma; Ahmad Hasyim Wibisono; Mifetika Lukitasari; Dewi Purnama Sari
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2021)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.453 KB) | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.3

Abstract

Terapi pemberian oksigen (O2) melalui nasal kanul menjadi salah satu terapi yang seringkali diberikan pada pasien di tatanan klinis. Humidifier merupakan alat yang membantu melembabkan oksigen yang diberikan dengan harapan agar oksigen murni yang kering tidak mengiritasi saluran pernafasan pasien. Permasalahan timbul ketika penggunaan alat, terutama cairan humidifier tidak digunakan dengan benar dan menimbulkan resiko kontaminasi. Kontaminasi tersebut malah berisiko menimbulkan infeksi nosocomial yang tentunya dapat memperberat masalah pasien. Terapi oksigen non-humdifikasi dapat menjadi pilihan. Perawat harus memahami dengan baik penggunaan terapi oksigen dengan humidifier maupun tanpa humidifier. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap kegiatan: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang terapi O2 non-humidifier. Hasil evaluasi kegiatan ini pengetahuan perawat yang meningkat adalah sebesar 100% dari sebelum pelatihan yaitu sebesar 75%.  Seluruh peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi. Kesimpulan dari kegiatan bahwa edukasi dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang pemberian terapi oksigen non humidifikasi. Terapi oksigen non-humidifier juga dapat di pertimbangkan untuk digunakan di ruang perawatan khusus yang mempunyai tingkat kelembaban dan kebersihan ruangan yang baik.
Influenced of Self-Help Group towards Self-Management and Quality of Life among Older Adults With Chronic Non-communicable Disease in Malang Niko Dima Kristianingrum; Cornelia Fransiska Sandehang; Afiatur Rohimah; Zaroan Supriadi; Agung Prasetia; Annisa Wuri Kartika; Yati Sri Hayati; Kumboyono Kumboyono; Dina Dewi Sartika Lestari Ismail; Dian Handayani; Lilik Zuhriyah
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 3: September 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.1752

Abstract

The increasing of older adults population concomitant with the increasing of chronic non-communicable diseases. Chronic non-communicable diseases can have an impact on the quality of life of the older adults. Chronic non-communicable diseases require long-term management through self-management. This study aimed to analyze the Self Help Group (SHG) intervention towards self-management and quality of life for older adults with chronic non-communicable diseases. The research method was Quasi Experimental pre-post test with control group on 120 respondents selected by purposive sampling. The inclusion criteria were age more than 60 years, had DM or gout, communicating well, capable to read and write. The SHG intervention hold on four meetings is a group activity of fellow sufferers to share problems and experiences. The instruments were the self-management behavior questionnaire and WHOQOL-BREF. The results of the Mann Whitney test showed p=value of 0.000 which mean that there was a significant difference between self-management and quality of life in the control group and the SHG intervention group. The conclusion was that SHG influenced self-management and quality of life among older adults with chronic non-communicable diseases. Need to apply self help group regularly among chronic non-communicable disease patients. Abstrak: Peningkatan lansia seiring dengan peningkatan penyakit tidak menular kronis. Penyakit tidak menular kronis dapat berdampak pada kualitas hidup lansia. Penyakit tidak menular kronis memerlukan penatalaksanaan jangka panjang melalui manajemen diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan Self Help Group (SHG) pada manajemen diri dan kualitas hidup lansia dengan penyakit tidak menular kronis. Metode penelitian adalah Quasi Exsperimental pre-post test with control group pada 120 responden yang dipilih dengan purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu usia lebih dari 60 tahun, mengalami DM atau gout, dapat berkomunikasi, dapat membaca dan menulis. Intervensi SHG selama empat kali pertemuan merupakan kegiatan kelompok sesama penderita untuk berbagi masalah dan pengalaman. Instrumen yaitu self-management behaviour questionnaire dan WHOQOL-BREF. Hasil uji mann whitney menunjukkan p=value 0.000 yang bermakna terdapat perbedaan yang signifikan antara manajemen diri dan kualitas hidup pada pada kelompok control dan kelompok intervensi SHG. Kesimpulan yaitu adanya pengaruh SHG pada manajemen diri dan kualitas hidup lansia dengan penyakit tidak menular kronis. Perlu mengaplikasikan SHG secara teratur pada pasien dengan penyakit tidak menular kronis.