Djunizar Djamaludin
Dosen Universitas Malahayati

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Holistik Jurnal Kesehatan

Pengaruh mengunyah permen karet xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pasca operasi dengan general anestesi Djunizar Djamaludin; Eka Yudha Chrisanto
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.1532

Abstract

Xylitol gum chewing to achieve early postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesiaBackground: The problem that is often encountered in the use of general anesthesia in major surgery is the Post-Operative Ileus (POI). POI is a temporary loss of gastrointestinal propulsion activity characterized by no sounding of bowel sounds and abdominal discomfort and distension. Providing nutrition oral or enteral  when bowel sounds begin to sound has a weakness where it was reported that in this intervention the incidence of bloating, nausea and vomiting was mostly experienced by patients who were intolerant of the presence of food in their stomach.Purpose: Knowing the effect of Xylitol gum chewing to achieve early postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesiaMethod: A quasi-experimental method with pre-test and post-test in two groups of 20 patients as participants at A. Dadi Tjokro Dipo Hospital Bandar Lampung City recruited and taken by purposive sampling technique, 10 participants as intervention group (treat by chewing xylitol gum) and other of 10 participants as control group.Results: Finding that by a treat of Xylitol gum chewing in postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesia took after 2.3 hours while the patients who did not chew xylitol gum occurred 6.8 hours. T-Test showed that p-value was 0.00 that indicated the p-value < 0.05.Conclusion: There was a difference in the occurring time of the intestine motility between control and experiment groups. It is gained that difference is 4.39 hours with p-value = 0.00 which indicated p < 0.05, that there was an effect of chewing gum containing xylitol on the occurrence of post-operative intestine motility after general anesthesia surgery at A Dadi Tjokor Dipo Hospital of Bandar Lampung City. The present study suggests chewing gum is an alternative method to stimulate intestine motility for early post-operation feeding as a low-cost, safe, and tolerable treatment when without contra indication.Keywords:  Xylitol gum chewing; Postoperative restoration; Bowel motility; Surgery; General anesthesiaPendahuluan: Masalah yang sering dijumpai dalam penggunaan general anestesi pada pembedahan mayor yaitu Post-Operative Ileus (POI). POI adalah hilangnya aktivitas daya dorong saluran cerna untuk sementara yang ditandai dengan tidak terdengarnya bising usus dan rasa tidak nyaman serta distensi abdomen. Memberikan nutrisi secara oral maupun enteral pada saat bising usus mulai terdengar merupakan memiliki kelemahan dimana dilaporkan bahwa pada intervensi ini kejadian kembung, mual dan muntah paling banyak dialami oleh pasien yang tidak toleran terhadap adanya makanan dalam lambungnyaTujuan: Diketahuinya pengaruh mengunyah permen yang mengandung xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pada pasien pasca operasi dengan general anestesi.Metode: Penelitian eksperimen semu dengan pre-test dan post-test group. Jumlah pasien yang akan menjalani operasi elektif dengan menggunakan anestesi umum sebanyak 20 pasien di RSUD A. Dadi Tjokro Dipo Kota Bandar Lampung. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, 10 pasien pasca operasi mengunyah permen karet xylitol dan 10 pasien pasca operasi tidak mengunyah permen karet xylitol.Hasil: Didapatkan motilitas usus timbul 2,3 jam setelah mengunyah permen karet dan 6,8 jam bila tidak mengunyah. Hasil uji t-test  didapatkan bahwa p value=0,00 yang berarti nilai p<0,05.Simpulan: Terdapat perbedaan waktu timbulnya motilitas usus pada kelompok kontrol dan kelompok eskperimen sebesar 4,39 jam dan didapatkan nilai p=0,00 yang berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian permen karet yang mengandung xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pasca operasi dengan general anestesi di RSUD A. Dadi Tjokro Dipo Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menunjukkan bahwa mengunyah permen karet adalah metode alternatif untuk merangsang motilitas usus untuk pemberian makan pasca operasi awal sebagai pengobatan yang berbiaya rendah, aman, dan dapat ditoleransi..
Pemberian kompres daun kubis (brassica oleracea var. capitata) dengan penurunan nyeri pasien pasca operasi kanker payudara Djunizar Djamaludin; Hudzaifah Al Fatih; Devi Surya Qaulia
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.136 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i1.1813

Abstract

Cabbage leaves (brassica oleracea var. capitata f. alba) in patients with post-mastectomy painBackground: In patients with breast cancer, chronic pain affects 25% of 60% of patients who are undergoing treatment. And around of 5,6 Muscle pain and stiffness are the main complaints of primary breast cancer treatment such as hypersensitivity involving symptoms of neck, armpit and shoulder painPurpose:  To determine the effect of cold cabbage leaves compresses on pain reduction in patients with post-mastectomy painMethod: A quantitative by quasi-experiment with one group pretest - posttest design approach. The population were 50 patients who experienced postoperative breast pain, a sample of 17 respondents. The sampling technique by accidental sampling and Statistical tests used the t-test.Results: The average pain in patients after breast cancer surgery before being given a cold cabbage leaves compresses, with the average pain being at 7.71 points, while the standard deviation of 1.213. After cold cabbage leaves compresses are given, the average pain is at 7.71, while the standard deviation is 1.213. Statistical test results obtained a value of p = 0,000.Conclusion: There is an effect of cold cabbage leaves compresses on the reduction of pain in post-breast cancer surgery patients at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2019. Suggestions for health workers to be able to provide counseling and good information about the benefits of non-pharmacological treatment in dealing with pain problems in patients who experience pain problems after mastectomy surgery.Keywords: Cabbage leaves (brassica oleracea var. Capitata f. Alba); Compresses; Patients; Post-mastectomy; Pain Pendahuluan: Pada pasien dengan kanker payudara, nyeri kronis mempengaruhi 25% dari 60% pasien yang menjalani perawatan. Dan sekitar 5,6 Nyeri otot dan kekakuan merupakan keluhan utama dari pengobatan kanker payudara primer seperti hipersensitivitas yang melibatkan gejala-gejala nyeri leher, ketiak dan bahu. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres daun kubis dingin terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca operasi kanker payudara Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest. Populasinya adalah pasien yang mengalami nyeri pasca operasi kanker payudara sebanyak 50 orang, sampel sebanyak 17 responden. Teknik sampel menggunakan accidental sampling dan uji statistik menggunakan uji t-tesHasil : Rerata nyeri pada pasien pasca operasi kanker payudara sebelum diberikan kompres daun kubis, dengan rerata nyeri berada pada skor 7,71, sedangkan standar deviasi 1,213. Sesudah diberikan kompres daun kubis, dengan rerata nyeri berada pada skor 7,71, sedangkan standar deviasi 1,213.Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000.Simpulan : Ada pengaruh pemberian kompres daun kubis terhadap penurunan nyeri pasien pasca operasi kanker payudara di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019. Saran bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan dan informasi yang baik tentang manfaat pengobatan non farmakologi dalam menangani  masalah nyeri pada pasien yang mengalami masalah gangguan nyeri pasca melakukan operasi mastektomi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI Yuli Sandra; Dian Novita; Djunizar Djamaludin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8065.747 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v7i2.158

Abstract

Pelaksanaan ambulasi secara dini pada pasien post apendiktomi sangat penting karena ambulasi dini merupakan lakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap ambulasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi emboli a-paru- Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan ambulasi dini pada ien post apendiktomi di Ruang Bedah RSUDAM Provinsi Lampung Tahun 2012. Desain penelitian Analitik dengan dekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini pasien yang menjalani apendiktomi di Ruang Bedah RSUDAM vinsi Lampung pada bulan Oktober-November 2012 sebanyak 31 orang. Analisa data menggunakan uji chi square. penelitian tidak ada hubungan umur dengan pelaksanaan ambulasi dini (p-value 0,491). Ada hubungan didikan dengan pelaksanaan ambulasi dini (p-value 0,003). Ada hubungan pekerjaan dengan pelaksanaan )lllasi dini (p-value = 0,018, OR 8,800). Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan ambulasi dini (p-value )2, OR = 18,750). Ada hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan ambulasi dini di Ruang Bedah RSUDAM vinsi Lampung Tahun 2012 (p-value = 0,008, OR = 11,667). Saran untuk lebih mengintensifkan lagi penvuluhan ang manfaat pelaksanaan ambulasi dini pasca operasi apendiktomi.
Analisis Kelayakan Bisnis Dengan Pendekatan Aspek Finansial (Studi Kasus Perusahaan Mebel Di CV. Omah Jati Gallery) Djunizar Djamaludin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3404.635 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v5i1.876

Abstract

Efek permainan playstation terhadap anak-anak akan membawa pengaruh kepada anak-anak secara kognitif berupa bertambahnya pengetahuan baru yang dipelajarinya dari permainan playstation. Tujuan penelitian adalah hubungan permainan playstation dengan perilaku kekerasan pada anak usia sekolah di Kelurahan Tanjung Harapan Kotabumi Lampung Utara tahun 2010.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Populasi sebanyak 126 siswa yang mengunjungi 4 tempat penyewaan, dengan jumlah bermain minimal sebanyak 3 kali, dengan besar sebanyak 96 responden. Analisa bivariat yang digunakan adalah Chi Square (X4).Hasil uji statistik didapat p-value=0,022 (p-value<a (0,05) sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara hubungan yang signifikan antara permainan playstation dengan perilaku kekerasan pada anak usia sekolah di Kelurahan Tanjung Harapan Kotabumi Lampung Utara tahun 2010. Saran bagi orang tua untuk memberikan pengarahan pada anak tentang dampak buruk dari permainan playstation dengan cara mendampingi anak dalam bermain dan membatasi waktu bermain sehingga anak tidak hanya terfokus pada permainan playstation saja, namun tetap dapat berkonsentrasi dalam tugas belajar di sekolah.
Pengaruh jus jambu biji dan jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol Djunizar Djamaludin; Meilisa Tabrani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.1528

Abstract

Efficacy domestic apple (malus domestica) and guava fruit (psidium guajava l.) juices in the management of blood cholesterol levels Background: Hypertension is a chronic condition, which is blood pressure increases in the blood vessels. One of the causes of hypertension is a diet with high fat. High-fat levels occur precipitation of cholesterol. The methods to overcome hyper cholesterol in the blood by pharmacological and non-pharmacological. Method of non-pharmacological to reduce cholesterol levels with consuming guava and green apple juice.Purpose: Known the efficacy domestic apple (Malus domestica) and guava fruit (Psidium guajava L.) juices in the management of blood cholesterol levels.Method: The design of the research used in this study was a quasi-experiment used non-equivalent control group design. The samples were 16 samples. The sampling used a purposive sampling technique. The data analysis used Independent T-Test.Results: The study showed that the average difference of cholesterol levels in the guava juice group was 17,25±17,019 mg/dl. Meanwhile, the green apple juice group was 58,63±39,867 mg/dl. The result of t value = 2,700 and p value = 0,017 (p < 0,05).Conclusion: There was a difference effect of guava juice and green apple juice to cholesterol levels reduction. Suggestions of this study for hyper cholesterol patients to consume green apple juice as a non-pharmacological treatment.Keywords: Cholesterol; Domestic Apple (Malus Domestica); Guava (Psidium guajava L.); Consumption; Juice.Pendahuluan: Hipertensi adalah kondisi kronis dimana mengalami peningkatan tekanan darah pada dinding pembuluh darah. Salah satu penyebab hipertensi yaitu pola makan dengan kadar lemak tinggi. Kadar lemak tinggi menyebabkan terjadi endapan kolesterol. Cara mengatasi kelebihan kolesterol dalam darah dengan farmakologi dan nonfarmakologi. Cara nonfarmakologi menurunkan kadar kolesterol dengan mengonsumsi jus jambu biji dan jus apel hijau.Tujuan: Diketahui perbedaan pengaruh jus jambu biji dan jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group design. Sampel sebanyak 16 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Independent T-Test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-rata kadar kolesterol pada kelompok jus jambu biji adalah 17,25±17,019 mg/dl. Sedangkan, pada kelompok jus apel hijau adalah 58,63±39,867 mg/dl. Hasil nilai t = 2,700 dan p value = 0,017 (p < 0,05).Simpulan: Ada perbedaan pengaruh jus jambu biji dan jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol. Saran dari penelitian ini diharapkan penderita kolesterol mengonsumsi jus apel hijau sebagai pengobatan non-farmakologi.  
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PADA PESERTA JKN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN 2014 Djunizar Djamaludin; Triyoso Triyoso; Andoko Andoko
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.791 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v10i1.209

Abstract

Penyakit DM merupakan penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel beta pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, atau keduanya. Hasil data awal di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, didapatkan bahwa pasien diabetes melitus Tahun 2014 berjumlah 1.123 orang, dengan perawatan luka kaki sebanyak 268 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan perawatan kaki dengan kejadian luka pada kaki pada penderita diabetes melitus di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015. Jenis penelitian kuantitatif, desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes militus di ruang poli penyakit dalam, ruang mawar dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada tahun 2014 sebanyak 1.123 orang dengan sampel 94 orang, pengambilan sampel menggunakan accidental. Analisa bivariat menggunakan Chi Square.Hasil uji penelitian menyimpulkan bahwa sebagian besar responden yang tidak melakukan perawatan kaki, sebanyak 76 responden (80,9%), dan responden yang terjadi luka kaki yaitu sebanyak 55 responden (58,5%). Ada hubungan antara perawatan kaki dengan kejadian luka kaki pada pasien diabetes melitus Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan p-value = 0,000 dan OR =10,833. Diharapkan bagi masyarakat yang menderita diabetes mellitus untuk lebih aktif dalam usaha menambah pengetahuan dengan mengikuti kelas perawatan kaki danmelakukan perawatan kaki dengan rutin serta melakukan perlindungan terhadap trauma – sepatu khusus.
Efektivitas pijat kaki dan aromaterapi lavender mengurangi gangguan insomnia pada lansia Clara Santa Maria Yanti Tumanggor; Rika Yulenda Sari; Djunizar Djamaludin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i3.4152

Abstract

The effectiveness of foot massage and lavender aromaterapy towards the treatment of insomnia in elderlyBackground : Elderly people with insomnia tend to be easily stressed and depressed. When other people are asleep, they are not sleepy, their eyes cannot be closed all night, and sometimes they can make frustrations to force themselves to sleep. Causing various things that interfere with the activity of the next day, such as difficulty concentrating, loss of mood, lack of enthusiasm, and the occurrence of emotional disturbances that are difficult to control.Purpose: To find out alternative therapies using the method (foot massage and lavender essential oil) in the treaty of insomnia in the elderlyMethod: A quasi pre and post-experimental design with intervention and control groups. The samples were taken using purposive sampling with 48 participants. The research instrument used SOP massage and aromatherapy and insomnia IRS questionnaire.Results: The effectiveness of foot massage and lavender aromatherapy on reducing insomnia in the elderly at Tresna Werdha nursing home, Natar with p-value = 0.060.Conclusion : The evidence in effectiveness of alternative therapies using the method (foot massage and lavender essential oil) in the treaty of insomnia in the elderly. I recommend it for caring in the elderly at nursing homes, which is to improve sleep quality in the elderly by providing foot massage therapy and lavender aromatherapy.Keywords : Foot massage; Essential oil lavender; Aromatherapy, InsomniaPendahuluan : Lansia dengan insomnia cenderung mudah stress  dan depresi. Pada saat orang lain sudah tidur, merekatidak mengantuk, mata tidak dapat terpejam sepanjang malam, dan terkadang dapat membuat frustasi untuk memaksakan diri untuk tidur.Sehingga menyebabkan berbagai hal yangmenganggu aktivitas esok harinya, seperti sulit untuk berkonsentrasi, hilang mood, kurang bersemangat,dan terjadinya gangguan emosi yang sulitdikendalikan.Tujuan :Diketahui Perbedaan Efektifitas Pijat Kaki Dan Aromaterapi LavenderMetode :Design penelitian menggunakan desain quasi ekperimen pre dan post dengan kelompok intervensi yang berbeda. Sampel diambil menggunakan purposive sampling dengan jumlah 48 partisipan. Yang dibagi 2 kelompok masing-masing 24 pada kelompok terapi pijat kaki dan aromaterapi lavender. Sebelum diberikan IRS dilakukan pemeriksaaan MMSE. Untuk mengetahui gangguan kesehatan mental dan dijadikan partisipan. Instrument penelitian ini  ada 11 pertanyaan IRS menggunakan SOP pijat dan aromaterapi lavender.Hasil :Terdapat perbedaan efektifitas pijat kaki dan aromaterapi lavender terhadap penurunan insomnia pada lansia di Panti TresnaWerdha Daerah Natar Tahun 2019 dengan (p value = 0.060).Simpulan :Disarankan bagi pelayanan di posyandu lansia dan panti jompo, yaitu untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia dengan memberikan terapi pijat kaki dan aromaterapi lavender.
ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER DAN PERAWAT DI POLI UMUM PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFF NEEDS (WISN) Yuwana Wijorini; Ririn Sri Handayani; Djunizar Djamaludin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8671.095 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v7i2.151

Abstract

Pengelolaan Diabetes Melitus (DM) bertujuan untuk mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal, yang dapat dilakukan secara terapi nonfarmakologis dengan program diet yang teratur. Kepatuhan pasien diabetes melitus terhadap diet DM tipe 2 dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap pasien terhadap diet DM tipe 2. Berdasarkan data Rekam Medis RSUD Sukadana Tahun 2011 Penderita Diabetes Melitus menjadi urutan ketiga dari sepuluh besar penyakit di instalasi rawat jalan, sebesar 954 orang, dan menjadi urutan keempat di instalasi rawat inap, sebesar 585 orang. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan pengetahuan dan sikap pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kepatuhan diet DM di RSUD Sukadana Tahun 2012. Desain penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana pada Bulan November Tahun 2012. Cara pengambilan sampel kasus penelitjaîh ini adalah dengan total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 37 respondèn. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menyimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p value 0,004, OR 14) dan sikap (p value 0,002, OR 22) pasien diabetes melitus dengan kepatuhan diet diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Sukadana Tahun 2012. Peneliti menyarankan agar selalu memberikan informasi melalui komunikasi teraupetik, pemberian leflet/brosur tentang diet DM tipe 2 agar pasien dapat mengontrol kadar gula darahnya.
Efektivitas Home Based Exercise Training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung Rendi Kurniawan; Djunizar Djamaludin; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 4 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i4.3903

Abstract

Background: In Indonesia, physical training is carried out centrally in hospitals. Official data on the coverage and participation of this program in heart failure patients in Indonesia have not been obtained. Home-based exercise training (HBET) can be an option for physical exercise and an alternative solution in order to reduce patients' participation in physical exercise. HBET is a programmed physical exercise that patients can perform independently at home.Purpose: To examine the effects of home-based exercise training (HBET) on the quality of life in patients with heart failure.Method: One group pretest-posttest design was employed with purposive sampling technique. The sample used was 15 participants who were outpatients at Gedong Air Community Health Center, Bandar Lampung City. Participants were given the Home-based exercise training (HBET) program for 14 days subsequently the participants was measured using the Minesota Living with Heart Failure Quistionaire to determine the quality of life.Results: There is an effect of home based exercise training (HBET) on the quality of life of patients with heart failure with p-value of 0.000. The mean score of quality of life before being given home based exercise training (HBET) is 35.93 ± 6.770 and the mean score after giving intervention is 57.13 ±7,469.Conclusion: There is an effect of home-based exercise training (HBET) on the quality of life of patients with heart failure.Suggestion: This physical exercise home-based exercise training (HBET) should be an integral part of the rehabilitation program for patients with heart failure after discharge from the hospital so that it can reduce rehospitalizations and improve quality of life.Keywords: Home Based Exercise Training (HBET); Quality of Life; Patients; Heart Failure.Pendahuluan: Di Indonesia latihan fisik dilakukan secara terpusat di rumah sakit. Data resmi tentang cakupan dan partisipasi program ini pada pasien gagal jantung di Indonesia belum didapatkan. Home-based exercise training (HBET) dapat menjadi salah satu pilihan latihan fisik dan alternative solusi rendahnya partisipasi pasien mengikuti latihan fisik. HBET merupakan latihan fisik terprogram yang dapat dijalankan oleh pasien secara mandiri di rumah.Tujuan: Untuk menilai pengaruh home-based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung.Metode: Rancangan penelitian one group pretes-postes design dengan tehnik sampling yaitu purposive samping. Sampel yang digunakan sebanyak 15 partisipan yang merupakan pasien rawat jalan di Puskesmas Gedong Air Kota Bandar Lampung. Pada saat intervensi partisipan diberikan program Home-based exercise training (HBET) selama 14 hari kemudian setelah itu di ukur menggunakan Minesota Living with Heart Failure Quistionaire untuk mengetahui kualitas hidupnya.Hasil: Terdapat pengaruh home based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung dengan nilai p-value 0,000. Nilai rata-rata kualitas hidup sebelum diberikan home based exercise training (HBET) yaitu 35,93 dengan standar deviasi 6,770 dan nilai rata-rata sesudahnya yaitu 57,13 dengan standar deviasi 7,469.Simpulan: Ada pengaruh home based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung.Saran: Latihan fisik home based exercise training (HBET) ini hendaknya menjadi bagian integral program rehabilitasi pasien gagal jantung setelah pulang dari rumah sakit sehingga dapat menurunkan rawat inap dan meningkatkan kualitas hidup.